Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak dan Variasi Volume Ekstrak Terhadap Karakteristik Nanopartikel Ikan Haruan (Channa striata) Asal Kalimantan Selatan Dina Rahmawanty; Ridwan Ali Muhammad; Ratnapuri Prima Happy; Kartinah Nani
Majalah Farmasetika Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25880

Abstract

Ikan Haruan (Channa striata) mengandung asam amino esensial dan protein yang dapat membantu proses penyembuhan luka, memiliki sifat hidrofilik dan stabilitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi ekstrak ikan haruan dan variasi volume ekstrak ikan haruan terhadap karakteristik nanopartikel yang dihasilkan yaitu ukuran partikel, distribusi ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan pengendapan. Metode pembuatan nanopartikel pada penelitian ini menggunakan metode gelasi ionik dengan menggunakan ekstrak ikan haruan sebagai zat aktif dan kitosan serta NaTPP sebagai agen sambung silang. Rasio volume kitosan : tripolipospat yang digunakan adalah 5:1. Variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 2 mg/ml, 4 mg/ml, dan 6 mg/ml. Variasi volume ekstrak yang ditambahkan adalah 1 ml dan 5 ml. Hasil yang diperoleh penambahan 1 ml volume ekstrak ikan haruan dengan variasi konsentrasi 2 mg / ml, 4 mg / ml, dan 6 mg / ml menghasilkan nanopartikel dengan ukuran partikel 318,5 nm, 361,1 nm, dan 403,5 nm. Terdapat peningkatan ukuran nanopartikel ikan haruan pada penambahan 5 ml volume ekstrak ikan haruan yaitu 1679,3 nm, 1114 nm dan 1554 nm. Distribusi ukuran partikel berdasarkan nilai indeks polidispersitas semua formula memiliki nilai Pdi < 0,7 menunjukkan bahwa nanopartikelikan haruan yang dihasilkan monodisperse. Pada pengamatan kejernihan secara visual selama 7 hari tidak terjadi pengendapan. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah variasi konsentrasi ekstrak dan variasi volume ekstrak ikan haruan memiliki pengaruh pada karakteristik nanopartikel ikan haruan yaitu ukuran partikel. Penambahan volume ekstrak pada formula dengan konsentrasi ekstrak yang sama akan terjadi peningkatan ukuran partikel nanopartikel.
PEMBERDAYAAN USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL MELALUI PENINGKATAN KETRAMPILAN DASAR PEMBUATANNYA SECARA BENAR DI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN Sutomo Sutomo; Arnida Arnida; Prima Happy Ratnapuri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v3i1.38

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dapat memberikan nilai tambah bagi usaha kecil karena umumnya dapat meningkatkan pengetahuan dalam berwirausaha. Dalam hal kemitraan, keinginan yang kuat untuk meningkatkan usaha secara bersama-sama merupakan keharusan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh serta mensinergikan program yang direncanakan dengan program mitra. Tujuan pengabdian adalah peningkatan kualitas dan kuantitas layanan (produk), peningkatan nilai tambah bagi pelaku kemitraan maupun masyarakat, menguatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga, meningkatkan media sosialisasi, promosi dan publikasi, serta meningkatkan akses pemasaran. Hasil kegiatan PKM yaitu dapat memberikan informasi kepada mitra (pengusaha obat tradisional) dengan pemahaman tentang pembuatan produk berdasarkan pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB). Kegiatan yang telah dilakukan yaitu melakukan tranfer pengetahuan secara periodik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha kecil obat tradisonal dimaksud. Selain itu juga telah diberikan pemahaman mengenai lay out denah bangunan yang akan digunakan untuk produksi mitra. Dalam pengolahan bahan baku pengabdi telah melakukan bimbingan teknis terkait pengolahan sampel mulai dari teknik pengambilan hingga pengolahannya. Khususnya dalam teknik penyulingan minyak serai, pengabdi juga melakukan bimbingan yang benar terkait dengan metodenya. Saat ini mitra sudah memahami dasar-dasar penyulingan minyak serai dan masih terus titingkatkan agar ke depan dapat lebih mandiri. Apabila mitra melakukan pengadaan bahan baku sendiri, maka akan diberikan pengenalan bagaimana cara memilih bahan baku yang baik, pengolahan menjadi produk sederhana yang bermanfaat. Pengembangan produk unggulan (sabun kesehatan serai wangi) telah meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas produk yang baik akan memberikan kepercayaan kepada konsumen sehingga diharapkan akan meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kata Kunci : Obat tradisional, CPOTB, produk, usaha kecil, sabun serai
TINDAKAN PREVENTIF PENYEBARAN VIRUS COVID-19 DI DESA SUNGAI ALANG KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Herningtyas Nautika Lingga; Prima Happy Ratnapuri; Difa Intannia
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v6i1.84

Abstract

During the Covid-19 pandemic, the Indonesian government issued a PSBB policy, but the PSBB policy has not been able to control the number of spread of Covid-19 cases. The aim of our community service is to increase understanding of Covid-19 preventive and health protocols if people have to do activities outside. The activity was carried out in Sungai Alang village, Karang Intan District, Banjar Regency for 3 days with the stages of coordination and submission of banners, delivery of materials and practices to a group of 40 women. With the program being carried out, 80% of the people know about Covid-19 and are able to take preventive actions and health protocols, so that the spread of Covid-19 decreases.
Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA dan HPMC Terhadap Stabilitas Fisik Masker Gel Peel-Off Ekstrak Metanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Rizky Nur Amaliah; Dina Rahmawanty; Prima Happy Ratnapuri
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i1.5789

Abstract

ABSTRAK Carica papaya merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Namun, biji C. papaya kurang dimanfaatkan, hanya digunakan sebagai bibit, dan sisanya dibuang. Sediaan yang dibuat dalam penelitian ini adalah masker gel peel off ekstrak metanol bji C. papaya dengan variasi konsentrasi HPMC dan PVA. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh kombinasi HPMC dan PVA terhadap kestabilan formula gel selama perlakuan cycling test selama 6 siklus. Tiga formula sediaan masker gel peel off yaitu F1 (HPMC 2%: PVA 10%), F2 (HPMC 3%:PVA 9%), dan FIII (HPMC 4%: PVA 8%). Hasil evaluasi (daya lekat, daya sebar, pH, waktu kering, dan viskositas) penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS dan level kepercayaan 95%. Kombinasi HPMC dan PVA memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai daya lekat, daya sebar, pH, viskositas, dan waktu mengering (p
Review: Aktivitas Farmakologi Dan Perkembangan Produk Dari Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dian Kurnia; Prima Happy Ratnapuri
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i1.6073

Abstract

ABSTRAK      Lidah buaya (Aloe vera L.) diketahui mengandung banyak senyawa kimia alami, seperti antrakuinon, asam amino, acemannan, aloesin, glukomanan yang bertanggungjawab memberikan efek teraupetik yang bermanfaat dalam dunia farmasi. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait aktivitas farmakologi dan perkembangan produk dari lidah buaya dalam bidang farmasi. Pada Review artikel ini data yang disajikan diperoleh dari literatur online berupa jurnal dan artikel ilmiah publikasi lokal maupun internasional dan literatur offline berupa buku dan ­e-book. Diketahui bahwa lidah buaya memiliki berbagai aktivitas farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, berperan dalam penyembuhan luka, antibakteri, antifungi, antivirus, antioksidan, antikanker, antitumor, antikolesterol, dan antiulcer. Penggunaan lidah buaya dalam produk farmasi juga telah mengalami perkembangan diantaranya yaitu sediaan nano partikel, tablet, suppositoria, gel dan krim.  Kata Kunci— Aloe vera L., Aktivitas farmakologi, Perkembangan produk  ABSTRACT Aloe vera L. contains many natural chemical compounds, such as anthraquinone, amino acids, acemannan, aloesin, glucomannan which are responsible for providing therapeutic effects that are useful in pharmaceutical. The aims of this review is to provide information about pharmacological activities and products development of Aloe vera. In this article review, online and offline literatures were used. Online literature such us journals and articles obtained from local and international, while the offline literature such us books and e-books. It is known that aloe vera has a variety of pharmacological activities, that act as antiinflammatory, wound healing, antibacterial, antifungal, antiviral, antioxidant, anticancer, antitumor, anticholesterol, and antiulcer. Pharmaceutical products of Aloe vera also have been developed such us nanoparticles products, tablets, suppositories, gels and creams.  Keywords— Aloe vera L., Pharmacological activities, Products development
Uji Karakteristik Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) dengan Variasi Karbopol dan HPMC Nurlely Nurlely; Aulia Rahmah; Prima Happy Ratnapuri; Valentina Meta Srikartika; Khoerul Anwar
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i2.9346

Abstract

Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L) mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, antrakuinon, glikosida dan terpenoid yang secara empiris digunakan sebagai obat luka. Gel merupakan sediaan farmasi yang lebih mudah diaplikasikan secara topical, tidak berminyak dan mudah untuk dibersihkan untuk menyembuhkan luka yang menggunakan gelling agent HPMC dan Karbopol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi HPMC dan karbopol terhadap karakteristik fisik sediaan gel ekstrak etanol daun kirinyuh (C. odorata). Sediaan gel dibuat dengan menggunakan ekstrak etanol daun kirinyuh 0,5% dan gelling agent HPMC dan karbopol dengan variasi konsentrasi dalam 3 formula serta bahan tambahan gel lainnya. Perbandingan HPMC dan karbopol untuk formula 1,2 dan 3 berturut-turut adalah : 70%:30% ; 50%:50% dan 30%:70%. Setelah itu dilakukan uji karakteristik fisik yaitu organoleptis, homegenitas, daya sebar, daya lengket, viskositas dan pH untuk ketiga formula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel pada ketiga formula adalah berwarna hijau olive, berbau khas, konsistensi kental hingga sangat kental, homogen, daya sebar : 5,8-8,6 cm, daya lekat; 2,19-6,76 detik, viskositas: 3600-18000 cps dan pH: 5,1 – 5,88. Pada formula 1 dihasilkan daya sebar dan daya lekat yang belum memenuhi persyaratan sediaan gel yang baik sedangkan formula 2 dan 3 telah memenuhi semua persyaratan pada hasil uji karakteristik fisik sediaan gel. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa HPMC dan Karbopol memberikan pengaruh terhadap karakteristik sediaan gel ekstrak etanol daun kirinyuh (C. odorata). Kata Kunci: Kirinyuh, Gel, Karakteristik Fisik         Kirinyuh leaves (Chromolaena odorata L) containing alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, anthraquinone, glicoside and terpenoid possess an activity as wound healing empirically. Gel is one of pharmaceutical preparations containing HPMC and Carbopol as gelling agents. It is also cosmetically acceptable, tends to be drying easily, and can be easily removed from the skin. This research aimed to determine the effect of gel of ethanol extract of Kirinyuh leaves (C. odorata) contained various concentrations of gelling agent of HPMC and Carbopol in 3 formulas. Gel was formulated with 0.5% ethanol extract of Kirinyuh leaves (C. odorata) and used variation concentration of gelling agent of HPMC and Carbopol in formula 1, 2 and 3 of 70%:30% ; 50%:50% and 30%:70% respectively. Physical characteristics of gel included organoleptic, homogeneity, spreadability, adhesion, viscosity and pH value were analysed for all formulas. All prepared gels were acceptable in organoleptic tests, homogeneity test, speadibility : 5,8-8,6 cm, adhesion: 2. 19-6.76 sec, viscosity: 3600-18000 cps and pH: 5.1 – 5.88. Spreadibility and adhesion in Formula 1 did not meet al..l of the requirements for good gel formulations while Formula 2 and 3 have met al..l of the requirements. Therefore, it can be concluded that HPMC and Carbopol possess an effect on the physical characteristics of gel of ethanol extract of kirinyuh leaves (C. odorata)
Stabilitas Fisik Sediaan Emulgel Ekstrak Etanol Daging Buah Limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.) Müll. Arg.) Prima Happy Ratnapuri; Fajrina Haitami; Mia Fitriana
Jurnal Pharmascience Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v6i2.7345

Abstract

ABSTRAK Ekstrak etanol daging buah limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.). Müll. Arg.) telah teruji memiliki aktivitas tabir surya secara in vitro, sehingga diformulasikan dalam bentuk sediaan emulgel dengan variasi konsentrasi (% b/b) ekstrak etanol daging B.lanceolata FI (4%), FII (5%) dan FIII (6%). Sediaan emulgel yang telah dibuat selanjutnya perlu dilakukan uji stabilitas fisik saat penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas fisik sediaan emulgel ekstrak etanol daging buah B. lanceolata selama penyimpanan. Uji stabilitas fisik dilakukan selama 28 hari pada suhu tinggi 40°±2°C dan suhu ruang 28°C±2°C dengan evaluasi meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji viskositas pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Analisis secara statistik dilakukan dengan software SPSS 21 pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian pada formula I, II, dan III dengan variasi konsentrasi ekstrak menunjukkan bahwa penyimpanan selama 28 hari pada suhu tinggi 40°±2°C dan ruang 28°C±2°C tidak mempengaruhi kestabilan pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat gel (p>0,050). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan emulgel ekstrak etanol daging B. lanceolata stabil secara fisik selama 28 hari pada suhu tinggi 40°±2°C dan suhu ruang 28°C±2°C. Kata Kunci: Baccaurea lanceolata, ekstrak etanol, emulgel, stabilitas fisik.  ABSTRACT Limpasu (Baccaurea lanceolata (Miq.). Müll. Arg.) fructus ethanol extract has been reported as sunscreen activity by in vitro test, so that it could be formulated in sunscreen product with their concentration variances FI (4%), FII (5%) and FIII (6%) (% b/b). The further this preparation needs to be tested for physical stability during storage. This study aimed to determine the emulgel stability physically of B.lanceolata fructus ethanol extract during storage. Physical stability test was performed at high temperature 40°±2°C and room temperature of 28°±2oC during 28 days with evaluation including organoleptic, pH, dispersive, adhesion power and viscosity test on days 0, 7, 14, 21 and 28. Statistical analysis, SPSS 21 software at 95% confidence level. This study results, formula I, II, and III with their concentration variances showed that storage for 28 days at high temperature 40°±2°C and 28°±2° C didn’t affect the pH, viscosity, dispersive, adhesion power stability (p>0,050). The conclusion of this study showed that the emulgel preparation of B. lanceolata fructus ethanol extract were physically stable for 28 days at high temperature of 40°±2°C and room temperature of 28°C±2°C. Keywords: Baccaurea lanceolata, ethanol extract, emulgel, physical stability
Uji Disolusi Terbanding Tablet Ofloxacin Berlogo dan Generik Bermerek Terhadap Inovator Dalam Media Dapar HCl pH 4,5 Winsa Wira Wijaya; Prima Happy Ratnapuri; Mia Fitriana
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i1.5752

Abstract

ABSTRAK Uji disolusi terbanding merupakan pengujian yang dapat digunakan untuk memastikan ekivalensi dan sifat-sifat produk obat. Uji disolusi terbanding dilakukan dalam media disolusi dengan pH yang disesuaikan dengan kondisi in vivo yaitu pada pH 1,2; 4,5; dan 6,8. Obat generik dan generik bermerek yang wajib uji ekivalensi salah satunya yaitu ofloxacin. Ofloxacin merupakan suatu obat yang memiliki sifat kationik, anionik, dan zwitter ion. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ekivalensi profil disolusi terbanding yang dianalisis dengan parameter f1, f2, dan DE70 antara ofloxacin generik berlogo dan generik bermerek terhadap inovator dalam media dapar asetat pH 4,5. Uji disolusi dilakukan sesuai USP 32-NF 27 yaitu menggunakan alat uji tipe 2 pada suhu 37 ± 0,50C dengan kecepatan putar 50 rpm. Analisis hasil yang digunakan untuk menentukan ekivalensi profil disolusi yaitu difference factor (f1), similarity factor (f2), dan dissolution efficiency (DE70). Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa sampel yang memiliki ekivalensi profil disolusi terbanding yang dianalisis dengan parameter f1, f2, dan DE70 terhadap produk inovator dalam media dapar asetat pH 4,5 yaitu sampel A (generik bermerek) dan sampel B (generik berlogo). Kata kunci : ofloxacin, disolusi terbanding, difference factor (f1), similarity factor (f2), dan dissolution efficiency (DE70). ABSTRACT Comparative dissolution is a test that can be used to ensure equivalence and properties of medicinal products. Comparative dissolution test has done in a dissolution medium with pH adjusted to in vivo conditions at pH 1,2; 4,5; and 6,8. One of generic and generic branded drug that need equivalence test is ofloxacin. Ofloxacin is a drug which are cationic, anionic, and zwitter ion. The aim of this study was to determine equivalence comporative of dissolution profiles, then analyzed with f1, f2, and DE70 parameters between generic and generic branded to innovators ofloxacin in media acetate buffer pH 4,5. Dissolution test was accordance to USP 32-NF 27 that used equipment test type 2 at temperature 37 ± 0,50 C with rotary speed 50 rpm. The analysis results were used to determine equivalence dissolution profile e.g. difference factor (f1), similarity factor (f2), and dissolution efficiency (DE70). The results this study showed that samples had equivalence comporative of dissolution profiles which were analyzed with f1, f2, and DE70 parameters to innovator product in media acetate buffer pH 4,5 was sample code A (generic branded) and sample code B (generic). Keywords: ofloxacin, comparative dissolution, difference factor (f1), similarity factor (f2), and dissolution efficiency (DE70).
Pemberdayaan Ekonomi Kejar Paket C Kelurahan Sungai Besar Melalui Pelatihan Pembuatan Decoupage Barang Bekas Herningtyas Nautika Lingga; Valentina Meta Srikartika; Prima Happy Ratnapuri
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i1.5086

Abstract

Program paket C adalah program pendidikan menengah nonformal sederajat SMA/MA dengan tujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang dapat digunakan untuk mengembangkan diri, bekerja untuk mencari nafkah dan meneruskan pendidikan, sehingga peserta didik siap menghadapi persaingan kerja di masa depan. Kegiatan pengbadian kepada masyarakat (P2M) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa kejar paket C dalam pembuatan decoupage. Metode pelaksanaan P2M terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Target sasaran P2M adalah siswa kejar paket C yang berjumlah 20 orang. Hasil dari kegiatan adalah siswa kejar paket C memiliki keterampilan baru yaitu dapat membuat decoupage untuk meningkatkan nilai jual suatu produk atau barang bekas dan diharapkan keterampilan yang telah dimiliki dapat dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian untuk peningkatan ekonomi siswa kejar paket C. Kata kunci: Barang bekas, Decoupage, Paket C
Edukasi Terkait Diabetes Mellitus dan Hipertensi pada Kader Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Difa Intannia; Herningtyas Nautika Lingga; Prima Happy Ratnapuri
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.558

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) dan Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Pengendalian faktor risiko PTM diantaranya dapat dilakukan oleh kader posbindu. Salah satu tugas dan fungsi kader Posbindu adalah memberikan penyuluhan terkait dengan Kesehatan kepada masyarakat. Peran ini dapat dimaksimalkan dengan memberikan edukasi kepada kader untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan terkait dengan penyakit tidak menular diantaranya Diabetes Mellitus (DM) dan Hipertensi. Berdasarkan kebutuhan tersebut maka dilakukan pengabdian dengan memberikan materi terkait DM dan HT kepada kader posbindu. Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Martapura 1 dan bekerja sama dengan tim pengelola kader. Pemberian Edukasi kepada kader dilakukan dengan pemberian materi terkait dengan obat dan kondisi DM dan HT yang disampaikan secara langsung kepada 28 Kader yang mewakili 14 Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1, selain itu kader diberikan buku terkait DM dan Hipetensi yang telah disusun oleh tim pengabdian. Evaluasi pengabdian dilakukan dengan memberikan kuisioner pretes dan postes. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pengetahuan kader terkait Diabetes Mellitus dan Hipertensi setelah diberikan edukasi.