Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : agriTECH

Status Keberlanjutan Usaha Tani Palawija-Kencur Sistem Tumpang Sari: Kasus di Lahan Kering Madura Nurul Latifah; Ida Ekawati
agriTECH Vol 43, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.71974

Abstract

Lahan pertanian di Madura sebagian besar adalah lahan kering. Lahan ini dimanfaatkan untuk produksi pangan. Sistem pertanaman yang diterapkan umumnya sistem tumpang sari. Salah satu sistem tumpang sari yang diusahakan petani yaitu tumpang sari palawija-kencur (kencur-jagung-kacang hijau). Sistem pertanaman ini merupakan salah satu cara meningkatkan produktifitas lahan dan menjaga keberlanjutan produksi tanaman di lahan kering. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis status keberlanjutan usaha tani palawija-kencur sistem tumpang sari dilihat dari 5 dimensi pembangunan pertanian berkelanjutan. Lokasi penelitian di Desa Lenteng Barat dan Ellak Laok Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, Madura. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada 100 petani, penyuluh pertanian, pengamatan langsung di lapangan. Multi dimensional scaling (MDS), leverage analysis dan Monte Carlo dengan menggunakan aplikasi rapfarm diaplikasikan untuk menganalisis status keberlanjutan dan atribut sensitif. Analisis terhadap atribut yang diteliti menunjukkan 20 atribut sensitif terhadap peningkatan status keberlanjutan untuk lima dimensi. Indeks keberlanjutan usaha tani palawija-kencur sistem tumpang sari di Madura termasuk kriteria cukup berkelanjutan, dengan indeks gabungan 66,56. Dimensi kelembagaan dan ekologi masing-masing menunjukkan indeks keberlanjutan sebesar 81,16 dan 80,85 yang artinya sangat berkelanjutan. Sementara, dimensi ekonomi, teknologi, dan sosial cukup berkelanjutan dengan nilai indeks sebesar 51,74; 58,01; dan 61,07 secara berturut-turut. Petani perlu mempertahankan penggunaan teknologi konservasi dan menguasai teknologi untuk mengakses informasi pasar. Model tumpang sari palawija-kencur dapat dikembangkan di wilayah lahan kering lainnya mengingat model ini merupakan model yang cukup berkelanjutan.