Saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum melakukan pembukuan atas transaksi keuangannya dan belum menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Terbatasnya kemampuan sumber daya manuasia di bidang akuntansi dan belum memahaminya proses menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi menjadi kendala bagi para pelaku UMKM. Di sisi lain, SAK EMKM sudah harus diimplementasikan per 1 Januari 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor pelaku UMKM terhadap implementasi SAK EMKM ditinjau dari pendekatan theory of planned behavior. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling method dengan jumlah 94 pelaku UKM, tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda, dan variabel mediasi dengan metode kausal step. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif dan persepsi pengendali perilaku berpengaruh terhadap minat untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Selanjutnya, minat penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM memediasi secara sempurna variabel sikap, norma subyektif dan persepsi pengendali perilaku terhadap implementasi penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM