Pelayanan jasa konstruksi di Indonesia saat ini masih belum mencapai mutu konstruksi yang baik. Hal ini disebabkan sumber daya manusia (SDM) dan standarisasi indonesia masih belum mampu bersaing dengan ASEAN. Kompetensi tukang secara realitas ini dapat ditunjukan dengan kinerja mereka di lapangan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif-kuantitatif. Data penelitian ini didapatkan dari pengisian lembar observasi keterampilan kerja tukang yang dibantu oleh mandor maupun pengawas langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum keterampilan kerja tukang bangunan pada pelaksanaan proyek konstruksi yaitu baik dengan nilai rata-rata keterampilan tukang pada pekerjaan pondasi 91,31, pekerjaan pemasangan bata 92,62, pekerjaan atap 91,59, pekerjaan plesteran 92,82, dan pekerjaan penutup lantai 92,90.