Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peran Makkaraeng Daeng Manjarungi dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Takalar (1945-1950) Rahmat Azhari Haeruddin; Najamuddin Najamuddin; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 9, No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v9i1.25167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui situasi Takalar pada awal kemerdekaan, proses perlawanan Makkaraeng Dg. Manjarungi dalam mempertahankan kemerdekaan RI di Takalar, dan dampak perlawanan Makkaraeng Dg. Manjarungi dalam mempertahankan kemerdekaan RI di Takalar. Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka atau diambil dari sumber tertulis, yakni khasanah arsip nasional (Provinsi Sulawesi Selatan), buku, jurnal, makalah dan hasil riset terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Takalar pada awal kemerdekaan yaitu membentuk tim-tim penerangan yang bertugas mengunjungi kampung-kampung di Polombangkeng guna menyebar berita proklamasi serta mengadakan perkumpulan logistik yang dapat menunjang perjuangan kelak dengan mengambil alih bahan logistik yang telah dikumpulkan Jepang pada masa pendudukannya. Proses perjuangan yang dilakukan oleh Makkaraeng Daeng. Manjarungi tidak lepas dari kedatangan Sekutu membonceng NICA yang hendak memulihkan Kembali pengaruh dan kedudukan kekuasaan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. Khususnya di wilayah Kabupaten Takalar.  Makkaraeng daeng manjarungi bergabung dengan beberapa wadah perjuangan yakni mulai dari laskar Lipan Bajeng hingga LAPRIS sebagai wadah perjuangan rakyat di daerah Takalar bertujuan untuk menentang penjajahan NICA serta berjuang mempertahankan kedaulatan negara Republik Indonesia.. Dampak dari perjuangan yang dilakukan oleh Makkaraeng Dg. Manjarungi adalah menumbuhkan nilai patriotisme di kalangan pemuda bahkan seluruh masyarakat Takalar untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.  Kata Kunci : Makkaraeng Dg. Manjarungi, Takalar, Mempertahankan kemerdekaan AbstractThis research aims to determine the situation of Takalar at the beginning of independence, the process of resistance by Makkaraeng Daeng Manjarungi in defending the independence of Indonesia in Takalar, and the impact of the resistance of Makkaraeng Daeng Manjarungi in defending the independence of Indonesia in Takalar. This research is descriptive analytical using historical research methods, namely heuristics (finding and collecting sources), source criticism (external criticism and internal criticism), interpretation (source interpretation) and historiography (historical writing). The data collection method is carried out by conducting library research or taken from written sources, namely the repertoire of the national archives (South Sulawesi Province), books, journals, papers and related research results. The results showed that the condition of Takalar at the beginning of independence was forming information teams whose task was to visit villages in Polombangkeng to spread news of the proclamation and hold logistical associations that could support the struggle in the future by taking over the logistics materials that Japan had collected during its occupation. The process of struggle carried out by Makkaraeng Daeng Manjarungi could not be separated from the arrival of the Allies on a ride with NICA who wanted to restore the influence and position of power of the Dutch colonial government in Indonesia. Especially in the Takalar Regency area. Makkaraeng daeng manjarungi joined several struggles, starting from the Lipan Bajeng army to LAPRIS as a forum for the struggle of the people in the Takalar area aimed at opposing NICA colonialism and fighting to defend the sovereignty of the Republic of Indonesia. The impact of the struggle carried out by Makkaraeng Dg. Manjarungi is to foster the value of patriotism among the youth and even the entire Takalar community to defend the independence that was proclaimed on August 17, 1945. Keywords: Makkaraeng Daeng Manjarungi, Takalar, Maintain Of Independence
Pappalimbang di Muara Sungai Tangka Tahun 1998-2016 Muazzinul Hair; Saleh Madjid; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10684

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai pappalimbang di Muara Sungai Tangka tahun 1998-2016 yang akan terurai dalam beberapa submateri yaitu latar belakang adanya Pappalimbang di Muara Sungai Tangka, perkembangan Pappalimbang di Muara Sungai Tangka, dan kehidupan sosial ekonomi Pappalimbang di Muara Sungai Tangka. Masalah yang dikaji dalam tulisan ini adalah pappalimbang di Muara Sungai Tangka yang ke Laggoppo Desa Massangkae yang digunakan  oleh masyarakat Laggoppo Desa Massangkae untuk ke Kabupaten Sinjai. Penelitian ini bersifat deskfiptif analisis dengan menggunakan metode historis. Melalui tahapan-tahapan, Heuristik dengan menemukan sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian, baik itu berupa buku, jurnal, dan mengunjungi lokasi penelitian dan melakukan wawancara yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Melalui kritik, baik itu kritik internal maupun kritik ekstern untuk didapatkan fakta sejarah mengenai pappalimbang di Muara Sungai Tangka. dari fakta tersebut kemudian diinterpretasikan secara kronologis dan kemudian di sajikan dalam suatu tulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pappalimbang di Muara Sungai Tangka tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat Desa Massangkae khususnya di Dusun Laggoppo I dan Laggoppo II, tempat tinggal mereka yang masih tertinggal sehingga mereka mencari tempat yang lebih maju untuk beraktivitas. Adapun perkembangan  pappalimbang dapat dilihat dari penggunaan transportasinya, dimana yang sebelumnya menggunakan sampang dengan tenaga manusia sekarang sudah menggunakan perahu motor. Sementara kehidupan Sosial-ekonomi pappalimbang selalu berinteaksi  dengan masyarakat dan tolong menolong antar pappalimbang, serta membantu penumpangnya. penghasilan mereka tidak menentu tergantung pada banyaknya penumpang yang mereka dapatkan.Kata Kunci: Pappalimbang, Sungai Tangka
Radio Suara Bersatu Sinjai 2003-2018 Fatmawati M Fatmawati; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Radio Suara Bersatu Sinjai dengan menguraikan latar belakang berdirinya Radio Suara Bersatu Sinjai, Perkembangan, dan Peranannya bagi masyarakat dan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Suara Bersatu Sinjai hadir untuk menjawab keluhan masyarakat Kabupaten Sinjai karena keterbatasan informasi yang diperoleh terlebih ketika Departemen Penerangan RI dihapuskan, dalam perjalanannya Radio Suara Bersatu Sinjai mengalami banyak perkembangan terutama dari aspek sarana dan prasarana seperti pembaharuan alat pemancar yang digunakan untuk memaksimalkan siaran yang dilakukan juga pada program acara yang selalu mengikuti kebutuhan masyarakatat. Kehadiran Radio Suara Bersatu Sinjai memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat stasiun radio ini menjadi alat memperoleh informasi, penyampaian aspirasi dan juga sebagai sarana hiburan. Sedangkan bagi pemerintah, stasiun radio ini menjadi alat untuk menyampaikan atau memaksimalkan segala kebijakan yang dibuat. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan ilmu sejarah dengan tahapan: (1)Heuristik, dalam tahapan ini sumber diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak terkait kemudian diperkuat oleh arsip dan juga buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan wilayah provinsi Sulawesi Selatan, Perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah UNM, Perpustakaan Umum Universitas Negeri Makassar, Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sinjai.(2)Kritik, (3) Interpretasi dan (4) Historiografi. 
PKM Penyuluhan Peningkatan Sikap Penerimaan Mata Pelajaran Sejarah Melalui Film Sejarah Bagi Siswa SMP Negeri 2 Majene Sulawesi Barat Amirullah Amirullah; Patahuddin Patahuddin; Khaeruddin Khaeruddin; Dalilul Falihin; Muhammad Zulfadli
Humanis Vol. 21, No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i2.40721

Abstract

PKM terhadap siswa Sejarah SMP Negeri 2 Majene melalui Penyuluhan Peningkatan Sikap Pemahaman Penerimaan Mata Pelajaran Sejarah melalui Media Drama dan Film Sejarah bagi siswa SMP Negeri 2 Majene, mampu bernilai kontributif terhadap proses belajar mengajar dan tumbuhnya sikap dan kesadaran serta minat siswa-siswa tentang pentingnya pembelajaran Sejarah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu penting dukungan sekolah secara internal dan usaha pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan peningkatan proses pembelajaran yang menarik dengan penggunaan media yang berkesinambungan sesuai tuntutan zaman. Pada sisi lain, hasil pelatihan di Sekolah SMPN 2 Majene siswa mampu belajar dengan baik dan meningkatkan pemahaman sejarahnya melalui film sejarah dan mampu meningkatkan daya ingat dan kreatifitas siswa dalam mencerna pengetahuan sejarah dengan menonton film sejarah. Metode pelaksanaan program kemitraan masyarakat tentunya ditunjang dengan kelayakan Perguruan Tinggi.Abstract. PKM towards History students of SMP Negeri 2 Majene through Counseling on Increasing Attitudes of Understanding of Acceptance of History Subjects through the Media Drama and Historical Films for students of SMP Negeri 2 Majene, able to have a contributive value to the teaching and learning process and the growth of attitudes and awareness and interest of students about the importance of learning History to improve the quality of education. In addition, it is important to support the school internally and the government's efforts to issue policies to improve the learning process that is interesting with the use of media that is sustainable according to the demands of the times. On the other hand, as a result of the training at SMPN 2 Majene, students are able to study well and increase their understanding of history through historical films and are able to improve students' memory and creativity in digesting historical knowledge by watching historical films. The method of implementing the community partnership program is of course supported by the feasibility of higher education institutions.
Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Kepemilikan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Di Desa Kadingeh Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Nurharsya Khaer Hanafie; Bakhtiar Bakhtiar; Fatimah Hidayahni Amin; Salma Salma; Amirullah Amirullah
Humanis Vol. 21, No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i2.40498

Abstract

PKM ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kesadaran hukum masyarakat terhadap kepemilikan sertifikat hak milik atas tanah di Desa Kadingeh Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Faktor-faktor yang menghambat masyarakat tidak mensertifikatkan tanahnya di Desa Kadingeh Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. PKM ini merupakan Pengabdian dengan metode penyuluhan dan pelatihan, jenis dan sumber data yang digunakan dalam PKM ini yaitu sumber data primer dan sekunder PKM menyimpulkan tingkat kesadaran hukum masyarakat Desa Kadingeh Kabupaten Enrekang rendah. Kesadaran hukum masyarakat Desa Kadingeh diukur berdasarkan empat indikator, yakni pengetahuan hukum, pemahaman hukum, sikap hukum, perilaku hukum. Pertama pengetahuan hukum, masyarakat Desa Kadingeh mengetahui ada produk hukum yang mengatur sertifkat tanah. Kedua pemahaman hukum, masyarakat Desa Kadingeh telah memahami manfaat pensertifikatan tanah, namun tidak mengetahui prosedur dan syarat pengurusan sertifikat tanah. Ketiga sikap hukum, masyarakat Desa Kadingeh setuju perlunya adanya sertifikat tanah. Empat perilaku hukum, masyarakat Desa Kadingeh memiliki perilaku hukum yang kurang taat yaitu tidak mengurus sertifikat tanah. Faktor-faktor yang menghambat masyarakat tidak mensertifikatkan tanahnya di Desa Kadingeh Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yaitu Faktor kesibukan masyarakat, Faktor pemahaman hukum yang rendah Faktor biaya.kata kunci: Kesadaran hukum, sertifikat tanah, desa Kadingeh Abstract This PKM aims to find out how the community's legal awareness of ownership of land ownership certificates in Kadingeh Village, Baraka District, Enrekang Regency. Factors that hinder the community from not certifying their land in Kadingeh Village, Baraka District, Enrekang Regency. This PKM is a service with counseling and training methods, the types and sources of data used in this PKM are primary and secondary data sources. PKM concludes that the level of legal awareness of the people of Kadingeh Village, Enrekang Regency is low. The legal awareness of the Kadingeh Village community is measured based on four indicators, namely legal knowledge, legal understanding, legal attitude, and legal behavior. First, legal knowledge, the people of Kadingeh Village know that there is a legal product that regulates land certificates. The second is legal understanding, the people of Kadingeh Village have understood the benefits of land certificates, but do not know the procedures and requirements for obtaining land certificates. Thirdly, the legal attitude, the people of Kadingeh Village agree that there is a need for land certificates. Four legal behaviors, the people of Kadingeh Village have less obedient legal behavior, namely not taking care of land certificates. The factors that hinder the community from not certifying their land in Kadingeh Village, Baraka District, Enrekang Regency, namely the community's busyness factor, the low legal understanding factor, the cost factor.keywords: Legal awareness, land title, Kadingeh village
Pelatihan Ice Breakers Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS di Kabupaten Barru Supriadi Torro; Bustan Bustan; Amirullah Amirullah; Ibrahim Arifin; Muh. Rasyid Ridha
Humanis Vol. 21, No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i2.32905

Abstract

bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensi  bagi guru mata pelajaran IPS. Pelatihan dilakukan di sekolah selama 5 kali pertemuan. Pelatihan melibatkan guru yang tersertifikasi dan non sertifikasi.Metodologi pelatihan adalah pemberian materi secara langsung, kemudian disajikan contoh-contoh icebreaking, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan icebreaking oleh guru secara berkelompok dan perorng.Hasil pelatihan icebreaking menunjukan bahwa ada pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh guru baik secara inddivvidu maupun secara kelompok. Baik model tunggal maupun model majemuk.
Penetrasi Ajaran Islam dalam Tradisi Pernikahan di Sinjai, 1999-2003 Astuti Astuti; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10783

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar belakang, dinamika serta dampak dari adanya penetrasi ajaran Islam dalam tradisi pernikahan di Desa Biroro Kabupaten Sinjai. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetrasian ajaran Islam terhadap budaya lokal dalam pernikahan adat bugis di Desa Biroro disebut sebagai penetrasi kultural spiritual karena ditemukannya perembesan dan perpaduan antara budaya lokal dengan ajaran Islam sehingga budaya yang berkembang sekarang, di dalamnya mengandung nilai-nilai agama yang sakral. Kekentalan penerapan tradisi nenek moyang dalam suatu  kegiatan atau upacara, misalnya upacara pernikahan yang setiap rangkaian-rangkaian acara yang berlangsung baik pra-pernikahan hingga pelaksanaan dan pasca-pernikahan semuanya penuh dengan aturan adat menjadi sebab utama gerakan penetrasian. Selanjutnya dibentuklah Korps Mubaligh sebagai perkumpulan yang akan bertugas menyampaikan serta meratakan ajaran agama Islam secara kaffah dalam masyarakat dengan metode dakwah yang lembut dan damai. Beragam respon yang dituai, pujian bahkan penolakan keras terjadi namun tidak melemahkan pergerakan mubaligh hingga terjadinya penyerangan markas Korps Mubaligh yang menjadi pelemah pergerakan. Walaupun mengalami kemunduran, ternyata ada dampak yang dirasakan atau hasil yang membekas di masyarakat yakni penyelenggaraan kegiatan sosial kemasyarakatan serta penyelenggaraan upacara atau tradisi tertentu di Desa Biroro secara berangsur-angsur dilaksanakan dengan berlandaskan pada syariat Islam.Kata kunci : Pernikahan, Mubaligh dan Biroro
Konflik Kawasan Hutan Barambang Katute Kabupaten Sinjai (1994-2012) Nurlinda Nurlinda; Rasyid Ridha; Amirullah Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10685

Abstract

Penelitian ini berupaya menjelaskan tentang latar belakang terjadinya konflik kawasan hutan di Barambang dan Bonto Katute mulai dari sejak pengukuran dan penetapan tapal batas tahun 1994-1995, pelaksanaan program GN-RHL tahun 2005, hingga eksplorasi tambang tahun 2010 yang berdampak pada kehidupan masyarakat setempat. Terjadinya konflik tersebut dilatar belakangi oleh adanya penetapan Kawasan Hutan Lindung Apparang pada tahun 1982 yang menjadi dasar dilakukannya pengukuran dan penetapan tapal batas wilayah kelola masyarakat dengan kawasan hutan pada tahun 1994-1995 yang memicu aksi protes dari masyarakat, pelaksanaan program GN-RHL Disbunhut Kabupaten Sinjai tahun 2005-2008 yang menyebabkan terjadinya sengketa tanah, dan pada tahun 2010 dikeluarkan perpanjangan IUP kepada PT Galena Sumber Energi dan menuai aksi penolakan yang menjadi puncak perlawanan dari masyarakat setempat, hal ini menimbulkan dampak terhadap perekonomian, kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan data mengenai Konflik Kawasan Hutan Barambang Katute Kabupaten Sinjai dengan cara wawancara dengan Ismail, Ali Hasan, Hasibe, Rudi, dan Muh. Masri selaku pelaku dan saksi serta mengumpulkan arsip Putusan Pengadilan Negeri Sinjai, arsip Kantor Desa Bonto Katute dan dokumen lainnya. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.Kata Kunci : Konflik, Hutan, Bonto Katute
Sejarah Hutan Mangrove Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai Reski ayu Lestari; Amirullah Amirullah; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i1.10687

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang keberadaan hutan mangrove, perkembangan hutan mangrove, menguraikan dampak keberadaan hutan mangrove terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan pariwisata di Desa Tongke – Tongke Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahap, yakni: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara dan studi pustaka. Penulisan skripsi ini digolongkan sebagai sejarah ekowisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keberadaan hutan mangrove di Desa Tongke – Tongke karena terjadinya abrasi yang melanda wilayah pesisir Tongke – Tongke. Pada tahun 1985 masyarakat mulai menanam mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi. Hutan mangrove ini merupakan hasil rehabilitasi masyarakat secara swadaya. Perkembangan hutan mangrove Tongke – Tongke terjadi tahun 1995 setelah mendapat piagam penghargaan Kalpataru sebagai penyelamat lingkungan hingga menjadi sebuah obyek wisata. Obyek wisata hutan mangrove Tongke – Tongke ramai dikunjungi oleh wisatawan serta menjadi laboratorium pengembangan mangrove di Sulawesi Selatan. Keberadaan hutan mangrove ini memberi dampak sosial, ekonomi dan pariwisata bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan hutan mangrove hingga mengalami perkembangan pesat terutama setelah menjadi obyek wisata alam yang menyebabkan banyak wisatawan yang datang berkunjung ataupun melakukan penelitian dan ini berdampak pada pelaku ekonomi yang turut berpartisipasi serta memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.Kata kunci: Mangrove, Wisata, Tongke-tongke
Dinamika Pembelajaran Sejarah di Masa Pandemi COVID-19 Pada SMAN 1 Makassar tahun 2020-2021 Amirullah Amirullah
Jurnal Pattingalloang Vol. 10, No. 1, April 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v10i1.23343

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (quality research) yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru, metode pembelajaran sejarah, dan dampak pembelajaran sejarah secara online pada SMAN 1 Makassar masa pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2020/2021. Subjek dalam penelitian ini antara lain 2 orang guru sejarah dan 6 orang peserta didik pada SMAN 1 Makassar, dimana pada tahun ajaran 2020/2021, serta 2 orang tua peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyusunan satuan dan kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Semua aspek kesiapan guru telah dilaksanakan selama pembelajaran online. Beberapa persiapan yang berbeda dengan pembelajaran offline antara lain pengorganisasian materi oleh guru sejarah yang lebih sederhana, pengalokasian waktu pembelajaran yang lebih singkat dari 2-3 kali 45 menit menjadi hanya 30-45 menit dalam satu kali pertemuan, dan teknik penilaian kepada peserta didik yang dirasa lebih sulit karena tidak dapat memantau keseharian peserta didik secara langsung, 2) Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sejarah secara online antara lain model pembelajaran ekspositori, saintifik, dan kooperatif  dengan metode ceramah dan diskusi. Media atau alat peraga pembelajaran seperti buku, peta, globe, dan lainnya telah berubah dengan memanfaatkan media yang dapat dijangkau secara online antara lain buku elektronik, powerpoint, bahan ajar di internet dan memanfaatkan video pembelajaran pada youtube. (3) Pembelajaran sejarah secara online memiliki dampak positif pada kemudahan pengerjaan dan pengumpulan tugas bagi peserta didik, dan berdampak negatif pada rasa jenuh dan sulit menerima atau memahami materi yang dianggap padat dan membutuhkan penjelasan berulang. Terlebih, peserta didik tidak dapat serta merta bertanya apabila tidak mengerti. Bagi guru, pembelajaran sejarah secara online memiliki dampak positif pada metode mengajar yang dirasakan lebih fleksibel dan dapat menjalankan aktivitas lain sembari mengajar. Adapun dampak negatifnya adalah sulitnya guru sejarah untuk memantau dan menilai peserta didiknya. Disisi lain, dampak pembelajaran sejarah secara online bagi orang tua peserta didik yakni dapat lebih dekat dengan keluarga, walaupun sulit mengontrol dan mengatur kedisiplinan anak di rumah.Kata Kunci : Pembelajaran Sejarah, Pandemi Covid-19, Kota Makassar. AbtractThis research is a qualitative research (quality research) which aims to determine teacher readiness, history learning methods, and the impact of online history learning at SMA 1 Makassar during the Covid-19 pandemic for the 2020/2021 Academic Year. The subjects in this study included 2 history teachers and 6 students at SMAN 1 Makassar, which is in the 2020/2021 school year, as well as 2 parents of students. Data collection is done through interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is data reduction, unit arrangement and categorization. The results of the study show that: (1) All aspects of teacher readiness have been carried out during online learning. Several preparations are different from offline learning, including organizing material by a history teacher which is simpler, allocating shorter learning time from 2-3 times 45 minutes to only 30-45 minutes in one meeting, and assessment techniques to students who feel more difficult because they cannot monitor students' daily lives directly, 2) The learning models used in online history learning include expository, scientific, and cooperative learning models with lecture and discussion methods. Learning media or aids such as books, maps, globes, and others have changed by utilizing media that can be accessed online, including electronic books, PowerPoint, teaching materials on the internet and utilizing learning videos on YouTube. (3) Online history learning has a positive impact on the ease of workmanship and collection of assignments for students, and a negative impact on feelings of boredom and difficulty accepting or understanding material that is considered solid and requires repeated explanations. Moreover, students cannot immediately ask if they do not understand. For teachers, online history learning has a positive impact on teaching methods that are felt to be more flexible and able to carry out other activities while teaching. The negative impact is that it is difficult for history teachers to monitor and assess their students. On the other hand, the impact of online history learning for parents of students is that they can be closer to their families, even though it is difficult to control and regulate children's discipline at home.Keywords : History Learning, Covid-19 Pandemic, Makassar City.