Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

K.H. Muhammad Arbia Karib: Pendidik dan Ulama di Bantaeng 1948-2018 Wardana, Haerul; Bosra, Mustari; Bustan, Bustan
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menceriterakan perjalanan hidup seorang tokoh dari masa kecil hingga wafat, menjadi seorang pendidik dari pertama kali menjadi seorang honorer hingga menjadi kepala sekolah, menjadi seorang ulama di Kabupaten Bantaeng dari 1948-2018. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan beberapa tahapan kerja, yaitu  heuristik ( pengumpulan data) kritik eksternal dan kritik internal, interpertasi dan penyajian serta historiografi (penulisan) yang merupakan pengungkapan kisah sejarah secara tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa K.H Muhammad lahir pada tahun 1948 dan wafat pada 2018. Perjalanan K.H Muhammad Arbia Karib dalam dunia pendidikan dimulai dari menjadi tenaga honorer hingga menjadi seorang kepala sekolah. Pergerakan dalam dakwah Islam dimulai dengan bergabung di Muhammadiyah, BAZNAS dan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bantaeng.
PENINGKATAN PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR TENTANG MENGANALISIS DAMPAK POLITIK, BUDAYA, SOSIAL, DAN PENDIDIKAN PADA MASA PENJAJAHAN BANGSA EROPA (PORTUGIS, SPANYOL, BELANDA, INGGRIS) DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA KINIBAGI GURU SEJARAH SMA SE-KABUPATEN POLEWALI MANDAR Najamuddin, Najamuddin; Bustan, Bustan
Humanis Vol 18, No 2 (2019): Agustus 2019-Januari 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v18i2.11132

Abstract

Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru yang mengikuti pendidikan dan latihan sertifikasi guru menunjukkan lemahnya kemampuan memahami kompetensi dasar. Bahkan ada diantaranya dalam menyampaikan materi dalam kompetensi dasar tersebut belum disampaikan secara lengkap dan sistematis sehingga siswa dalam memahami materi tersebut menimbulkan multi tafsir dan bahkan tidak dipahami sama sekali Atas dasar pertimbangan tersebut, maka kami merencanakan untuk melakukan pelatihan atau workshop guna meningkatkan kompetensi professional guru dalam memahami dan menguasai materi-materi kompetensi dasar khususnya komptensi dasar sistem  peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Polewali Mandar dengan sasaran guru-guru SMA se-Kabupaten Polewali MandarKegiatan pelatihan ini bersifat kegiatan pendahuluan. Artinya peserta lebih dahulu diberikan pemahaman materi terus dilanjutkan dengan tanya jawab disertai dengan kegiatan diskusi mengenai kompetensi dasar yang akan di ajarkan kepada peserta didik.  Setelah kegiatan ini berakhir diperoleh hasil berupa 20 orang guru SMA di-Kabupaten Polewali Mandar mengikuti pelaksanaan kegiatan peningkatan penguasaan kompetensi professional khususnya pada kompetensi dasar menganalisis dampak politik, budaya, sosial, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatan penguasaan kompetensi dasar menganalisis dampak politik, budaya, sosial, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia bagi guru mata pelajaran Sejarah SMA se-Kabupaten Polmas. Diharapkan kepada pihak MGMP dan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan untuk tingkat SMA sederajat untuk lebih memperhatikan mengenai penguasaan kompetensi bagi para guru khususnya kompetensi profesional maupun kompetensi lainnya.demikian pula kepada guru diharpkan agar memiliki kesadaran untuk selalu belajar dan berusaha meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undanganKata Kunci : Peningkatan Penguasaan Kompetensi DasarThe results of observations conducted on teachers who follow the education and training of teacher certification showed a lack of ability to understand basic competencies. Even some of them in delivering the material in the basic competence has not been submitted in a complete and systematic so that students in understanding the material cause multi interpretation and not even understood at all. On the basis of these considerations, we plan to conduct training or workshops to improve the professional competence of teachers in understanding and mastering basic competence materials, especially the basic competence of the judicial system in Indonesia in accordance with the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia This activity takes place in Pangkep District with the target of SMA / SMK / MA teachers in Pangkep DistrictThis training activity is a preliminary activity. This means that the participants are given the first understanding of the material continues with questions and answers followed by discussion of basic competencies that will be taught to learners. After this activity ended, the result was obtained by 20 teachers of SMA / SMK / MA in Pangkep following the implementation of professional competency control activities especially on the basic competence of the judicial system in Indonesia in accordance with the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945. It is expected that this training can increase the basic competence of the judicial system in Indonesia in accordance with the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia for the subject teachers of Sejarah SMA in Pangkep Regency Thus, it is expected to the MGMP and the Department of Education and Culture of South Sulawesi Province for the equivalent high school level to pay more attention to the competence of teachers for the competence of professionals and other competencies. Similarly, the teacher is expected to have awareness to always learn and try to improve competence in accordance with the demands of legislationKey Word : Improvement Of Basic Competency About Expanding The System Of Justice In Indonesia In Accordance
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Storytelling Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Peserta Didik Kelas X IIS 2 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai Safirah, Elvi; Amirullah, Amirullah; Bustan, Bustan
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan model pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu pembelajaran agar peserta didik memiliki gairah dan semangat untuk belajar. Oleh karena itu guru dituntut agar model pembelajaran yang digunakan menarik dan  meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai khususnya pelajaran sejarah masih menggunakan model pembelajaran konvensional seperti ceramah atau hanya mencatat pelajaran. Hal ini menyebabkan peran guru lebih dominan dibandingkan peserta didik dalam pembelajaran sehingga peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar sejarah melalui model pembelajaran kooperatif tipe storytelling pada kelas X IIS 2 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). dimana tahapan pelaksanaannya meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IIS 2 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah peserta didik sebanyak 17 orang. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil angket motivasi dan lembar observasi yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik. Peningkatan ini dilihat dari persentase rata-rata hasil angket motivasi belajar pada siklus I yaitu 73,4% atau kategori sedang sedangkan siklus II yaitu 86,5% atau kategori tinggi dengan persentase peningkatan sebesar 13,1%. peningkatan juga terjadi pada aktivitas belajar peserta didik yang dilihat dari hasil observasi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan persentase rata-rata siklus I sebesar 56,4 % meningkat pada siklus II sebesar 77%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa kelas X IIS 2 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe storytelling pada pokok bahasan kerajaan-kerajaan islam di Indonesia mengalami peningkatan.
Ilegal Fishing: Penggunaan Alat Tangkap Ikan di Kepulauan Kabupaten Pangkep 1975-2015 Akbar Akbar; Najamuddin Najamuddin; Bustan Bustan
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 1, April 2020
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v7i1.13283

Abstract

Karya ini menjelaskan tentang penangkapan ikan secara ilegal di Kepulauan Kabupaten Pangkep pada masa pemerintahan Presiden ke-2 sampai tahun 2015. Alat tangkap tersebut mulai ada sejak tahun 1975 seperti Dodoro’ (Bom ikan), dan Racun potassium yang digunakan oleh sebagian nelayan yang ada di Kepuluan Kabupaten Pangkep. Masuknya orang Jawa ke perairan Selam Makassar Pada tahun 1989 memperkenalkan alat tangkap baru kepada nelayan dan melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Catrang atau yang biasa disebut Trawl (Trol). Dari sinilah awal nelayan mengenal yang namanya Cantrang/trawl. Sebagai akibatnya, sebagian nelayan di Kecamatan Liukang Tupabiring khusunya Pulau Podang-podang Lompo terdorong melakukan praktek penangkapan ikan secara ilegal karena permintaan pasar semakin meningkat serta, cara prakteknya pun mudah dilakukan dan bisa mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Semasa penggunaan alat illegal (Bom ikan, Potasium, dan Trawl) terus beroperasi sampai mengalami perkembangan dari tahun 2000-2015 dan berdampak pada rusaknya terumbu karang dan memiliki potensi besar mengancam kepunahan ikan dan biota laut lainnya selain itu membahayakan nyawa orang lain..Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan melakukan wawancara terhadap para nelayan Kecamatan Liukang Tupabiring seperti Dg. Mudo, Dg. Ilyas, Dg. Harrang, Haerul, dll. Mengumpulkan sumber di Perpustakaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, Perpustakaan Wilayah Provinsi Sulawesi-selatan, data-data Kecamatan Liukang Tupabiring, sera artikel-artikel yang ada dikoran Fajar. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah. Kata Kunci: Illegal fishing, alat tangkap, Kecamatan Liukang Tupabiring.  AbstractThis work describes illegal fishing in the Pangkep Regency Islands during the 2nd President's administration until 2015. The fishing gear began to exist since 1975 such as Dodoro (Fish Bomb), and Potassium Poisons used by some fishermen in Head of Pangkep Regency. The entry of Javanese into the waters of Makassar Submarine In 1989 introduced new fishing gear to fishermen and carried out fishing activities using Catrang fishing gear or commonly called Trawl. From here the fishermen knew the name Cantrang / trawl. As a result, some fishermen in the Liukang District of Tupabiring, especially Podang-podang Island, Lompo, are encouraged to practice illegal fishing because market demand is increasing and the practice is easy and can get very satisfying results. During the use of illegal tools (Fish bombs, Potassium and Trawlers) continued to operate until they developed from 2000-2015 and had an impact on the destruction of coral reefs and had great potential to threaten the extinction of fish and other marine biota in addition to endangering the lives of others ... This study is a qualitative research with historical research approach (Historical Research), which consists of several stages, namely: (1) Heuristics, by conducting interviews with fishermen in the Liukang Tupabiring District such as Dg. Mudo, Dg. Ilyas, Dg. Harrang, Haerul, etc. Gathering resources in the Library of the Faculty of Fisheries and Maritime Affairs, University of Hasanuddin Makassar, Regional Library of South Sulawesi Province, data from the Liukang Tupabiring District, as well as articles in the newspaper Fajar. (2) Criticism or the process of verifying the authenticity of historical sources. (3) Interpretation or interpretation of historical sources, and (4) Historiography, namely the stage of historical writing. Keywords: Illegal fishing, fishing gear, Liukang Tupabiring District.
Sosialisasi Sekolah Ramah Anak Pada MAN Malakaji di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Najamuddin Najamuddin; Bustan Bustan; Hasni Hasni
DEDIKASI Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v22i2.16136

Abstract

This Community Partnership Program (PKM) partner is the Socialization of Child Friendly Schools in MAN Malakaji, Gowa Regency, South Sulawesi. The problems are:  (1)  The stakeholders' lack of awareness to work together to create child-friendly schools. (2) Teachers still do not understand in detail the concepts  and programs of Child-Friendly Schools, so their implementation is still not effective. The methods used are: lectures, demonstrations, discussions, questions and answers with colleagues through the Zoom Meeting application. The results achieved were (1) partners were very enthusiastic about the socialization, marked by the number of participants and questions asked, (3) partners really needed socialization and understanding of Child Friendly Schools which was shown by the spirit of participation and curiosity, (4) Quality improvement understanding and mastery is ensured. contrary to the concept of the Child-Friendly School Program (SRA).
EMMY SAELAN: PERAWAT YANG BERJUANG Bahri Bahri; Bustan Bustan; Andi Dewi Riang Tati
Al-Qalam Vol 25, No 3 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.378 KB) | DOI: 10.31969/alq.v25i3.791

Abstract

Emmy Saelan sosok perawat dan pejuang yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan di Sulawesi Selatan. Pejuang muda alumni SMP Nasional Makassar sejak muda memperlihatkan sikap anti terhadap penjajah. Berperan dalam pemogokan “Stella Marris” sebagai bentuk protes terhadapap penangkapan Gubernur Sulawesi Sam Ratulangi. Tahun 1946 bergabung dengan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) dibawah komando Ranggong Daeng Romo. Pada agresi meliter Belanda kedua, Emmy Saelan menggabungkan diri pada Laskar Harimau Indonesia pimpinan Wolter Mongonsidi, beliau menjadi pimpinan Laskar Perempuan sekaligus petugas Palang Merah. Perjuangannya berakhir setelah berhasil melemparkan granat pada pasukan Belanda di Kassi-Kassi pada tanggal 23 Januari 1947. Nasionalisme dan patriotismenya mengilhami, berperan ganda sebagai perawat dan pejuang pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sulawasi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut; heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perjuangan Emmy Saelan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sulawesi Selatan dalam perannya sebagai perawat sekaligus pejuang.
Penerapan Model Pembelajaran PASA dalam Meningkatkan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Sejarah Kelas X IPS 2 SMAN 1 Barru Rezki Auliana; Patahuddin Patahuddin; Bustan Bustan
CHRONOLOGIA Vol 2 No 3 (2021): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.433 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v2i3.6427

Abstract

This study aims to analyze the application of the implementing the Picture and Student Active (PASA) learning model in increasing learning motivation of learning history in Class X IPS 2 SMAN 1 Barru. This research is a Classroom Action Research using qualitative and quantitative data analysis. This study shows that there are increases in students' historical learning motivation after apply PASA learning model, namely in Cycle I it shows that the average score of students' learning motivation is 67.47% which is in the medium category, while in Cycle II shows the average score of students' learning motivation of 80.88% which is in the high category. So, it can be concluded that the application of the PASA learning model can increase the learning motivation of Class X IPS 2 SMAN 1 Barru students. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran Picture and Student Active (PASA) dalam meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran sejarah Kelas X IPS 2 SMAN 1 Barru. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar sejarah peserta didik setelah menerapkan model pembelajaran PASA, yaitu pada Siklus I menunjukkan bahwa skor rata-rata motivasi belajar peserta didik sebesar 67,47% yang berada pada kategori sedang, sedangkan pada Siklus II menunjukkan skor rata-rata motivasi belajar peserta didik sebesar 80,88% yang berada pada kategori tinggi. Maka, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PASA dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik Kelas X IPS 2 SMAN 1 Barru.
PERAN RAJA DALAM ISLAMISASI DI KEDATUAN LUWU SULAWESI SELATAN Bustan Bustan; Najamuddin Najamuddin; Jumadi Jumadi
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v17i1.34013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses masuk dan berkembangnya Islam di Kerajaan Luwu. Masuknya Islam di Sulawesi Selatan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses, melalui jasa para raja atau pemimpin pada suatu daerah yang memberikan ruang atau tempat terhadap para Da’i, Mubaligh, Ulama untuk menyebarkan ajaran yang dibawanya tersebut. Proses Islamisasi di Kerajaan Luwu yang dikenal sebagai kerajaan tertua di t anah Sulawesi Selatan ini berlangsung dalam tempo yang relatif singkat. Hal ini disebabkan karena adanya campur tangan raja, sang figur sentral dalam pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakatnya yang menginginkan agar agama Islam menjadi agama resmi dikerajaannya. Figur raja dalam pandangan masyarakat merupakan tokoh yang dijadikan panutan baik dalam tindakan maupun ucapan. Penelitian ini menggunakan penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni; heuristik (pengumpulan data), Kritik (verifikasi data), Interpretasi (penafsiran data), dan Historiografi (penulisan peristiwa menjadi suatu cerita yang utuh).
Museum: Sumber Belajar Dan Pariwisata Sejarah Budaya Bustam Bustam
Social Landscape Journal Vol 3, No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.959 KB) | DOI: 10.56680/slj.v3i2.33838

Abstract

Museum merupakan tempat menyimpan koleksi warisan sejarah dan budaya yang memiliki potensi besar untuk mendatangkan wisatawan.  Kunjungan ke Museum tidaklah hanya untuk berekreasi, tetapi juga terjadi proses pengenalan, pembelajaran dan apresiasi atas sejarah dan warisan budaya yang kita temui dalam koleksi berbagai museum. Keberadaan museum masih kurang mendapat perhatian bagi masyarakat, utamanya pemanfaatannya sebagai sumber belajar. Museum dengan koleksi yang ada perlu ditata pengelolaannya dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Museum tidak lagi berbasis pada koleksi, akan tetapi bagaimana museum dapat menarik pengunjung, utamanya menjadikannya sebagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber yang digunakan terbagi dua yakni sumber primer, berupa wawancara langsung dengan pengelola museum, dan sumber sekunder dengan menelusuri, artikel dijurnal yang relevan. 
Pelatihan Ice Breakers Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS di Kabupaten Barru Supriadi Torro; Bustan Bustan; Amirullah Amirullah; Ibrahim Arifin; Muh. Rasyid Ridha
Humanis Vol. 21, No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i2.32905

Abstract

bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensi  bagi guru mata pelajaran IPS. Pelatihan dilakukan di sekolah selama 5 kali pertemuan. Pelatihan melibatkan guru yang tersertifikasi dan non sertifikasi.Metodologi pelatihan adalah pemberian materi secara langsung, kemudian disajikan contoh-contoh icebreaking, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan icebreaking oleh guru secara berkelompok dan perorng.Hasil pelatihan icebreaking menunjukan bahwa ada pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh guru baik secara inddivvidu maupun secara kelompok. Baik model tunggal maupun model majemuk.