Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBINAAN ANAK JALANAN BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO. 2 TAHUN 2008 DI KOTA MAKASSAR HAMSYUKUR .; FIRMAN UMAR
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 1, Maret 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.084 KB)

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Bagaimana bentuk pembinaan anak jalanan berdasarkan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan di Kota Makassar. 2) Bagaimanakah daya dukung pembinaan anak jalanaan berdasarkan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan di Kota Makassar. 3) Apakah yang menjadi kendala dalam penerapan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan di Kota Makassar. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yang dimaksudkan untuk mengetahui secara utuh bagaimana proses atau tahapan pembinan anak jalanan yang telah dilakukan oleh dinas sosial Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang (instansi) yang terkait dengan pembinaan anak jalanan yakni Dinas Sosial Kota Makassar. Dalam hal ini adalah Kepala Rehabiltasi Sosial Dinas Sosial Kota Makassar, Kepala Seksi Pembinaan Anak Jalanan di Kota Makassar, dan Pegawai Dinas Sosial Kota Makassar yang terjun langsung dalam proses pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1) Bentuk pembinaan anak jalanan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Makassar sebagai implementasi Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008, mencakup : a) Rehabilitasi sosial; b) pemberdayaan, c) bimbingan lanjutan, dan d) partisipasi masyarakat. 2) Daya dukung yang dimiliki Dinas Sosial Kota Makassar dalam pembinaan anak jalanaan berdasarkan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008, meliputi : a) tersedianya regulasi atau peraturan perundangan terkait dengan pembinaan anak jalanan, b) terjalinnya kerjasama dengan pihak swasta, utamanya perusahaan swasta yang mau menampung anak jalanan yang telah menjalani pelatihan,  c) tersedianya petugas lapangan dalam pembinaan anak jalanan, dan d) tersedianya sarana-prasarana dalam mendukung pembinaan anak jalanan. 3) Kendala yang dihadapi Dinas Sosial Kota Makassar dalam penerapan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, berupa : a) urbanisasi yang tinggi utamnaya dari daerah sekitar (Maros, Pangkep, Gowa, Takalar, Jeneponto); b) kondisi keluarga yang miskin; c) kondisi sosial berupa sempitnya peluang pekerjaan; d)  perubahan sosial berupa memudarnya nilai kerja keras, mentalitas menerabas, dan mental peminta-minta.Kata Kunci : Anak Jalanan ABSTRACT: This study aims to determine: 1) How the form of street children development based on Local Regulation No.2 Year 2008 on the Development of Street Children in Makassar. 2) What is the carrying capacity of the children's guidance based on Local Regulation No.2 Year 2008 on the Development of Street Children in Makassar City. 3) What are the obstacles in the implementation of Local Regulation no. 2 Year 2008 on the Development of Street Children in Makassar. Data collection techniques that are used are observation, interview and documentation. While the data analysis techniques used in this study is descriptive qualitative analysis intended to know the whole how the process or stage of street children who have been done by the social office of Makassar City. The population in this study are the people (agencies) associated with the guidance of street children namely Makassar Social Service Office. In this case is the Head of Social Rehabilitation of Makassar City Social Service, Head of Section of Street Children Development in Makassar City, and Social Service Officer of Makassar City who directly participated in the implementation process of Regional Regulation No. 2 Year 2008. Based on the research result, the guidance of street children conducted by the Social Service of Makassar City as the implementation of Regional Regulation No.2 Year 2008, includes: a) Social rehabilitation; b) empowerment, c) further guidance, and d) community participation. 2) The carrying capacity of Makassar City Social Office in the guidance of the children of the road based on the Regional Regulation No.2 Year 2008, covering: a) the availability of regulation or regulation related to the guidance of street children, b) the establishment of cooperation with private parties, willing to accommodate street children who have undergone training, c) the availability of field officers in the guidance of street children, and d) availability of facilities to support the construction of street children. 3) Obstacles faced by the Social Service of Makassar City in the implementation of Local Regulation no. 2 Year 2008 on the Development of Street Children, in the form of: a) high urbanization utamnaya from the surrounding areas (Maros, Pangkep, Gowa, Takalar, Jeneponto); b) poor family condition; c) social conditions in the form of narrow job opportunities; d) social change in the form of the waning of hard work value, the mentality of the crush, and the mentality of the beggar.Keywords: Street Children
PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PEMBENTUKAN MORAL SISWA DI SMP NEGERI 5 PAREPARE HILDAYANTI .; FIRMAN UMAR
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 3, Desember 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.969 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui proses pembentukan nilai moral melalui interaksi teman sebaya terhadap perilaku moral; (2) Mengetahui bentuk-bentuk perilaku moral siswa dari pengaruh teman sebaya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 140 0rang. Sampel sebanyak 20 orang yang terdiri dari 5 kelas siswa kls VIII SMP Negeri 5 Parepare. Analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan hal-hal berdasarkan hasil pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses pembentukan nilai moral melalui interaksi teman sebaya, terjadi melalui perekanalan yang di lakukan secara langsung dalam bentuk kegiatan yang positif dan negatif, begitupula dengan perkenalan yang di lakukan tidak langsung dalam bentuk kegiatan yang positif dan negatif; (2) Adapun bentuk-bentuk perilaku moral siswa yang dialami dari pengaruh teman sebaya, diantaranya adalah dari sisi positif dimana mereka sering mengerjakan tugas bersama, berdiskusi mengenai pelajaran, tidak ikut bolos, dan melerai teman jika ada salah satu diantara kami ada yang bertengkar, sedangkan sisi negatifnya merokok pada saat jam istrahat berlangsung, tidak ikut apel pagi, sering melontarkan kata-kata-kata yang tidak baik kepada temannya, bolos pada saat jam pelajaran berlangsung, terlambat, dan membawa hp;Kata Kunci: Peran Teman Sebaya Terhadap Pembentukan Moral Siswa
STUDI TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MELAKSANAKAN APERSEPSI PADA PEMBELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI 1 DAN SMP NEGERI 2 BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR MUHAMMAD ABDUL MUSHAWWIR; FIRMAN UMAR
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.177 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ( 1 ) pelaksanaan keterampilan apersepsi oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar ( 2 ) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan apersepsi dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 5 orang guru PKn sekaligus dijadikan sampel penelitian.Tehnik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.          Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ( 1 ) Pelaksanaan Apersepsi pada pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP Negeri 2  Benteng Kabupaten kepulauan Selayar,belum sepenuhnya melaksanakan rambu-rambu apersepsi. ( 2 )        Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan apersepsi pada pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Dan SMP Negeri 2  Benteng Kabupaten kepulauan Selayar yaitu minimnya cara yang diketahui terhadap butir-butir apersepsi, kurangnya pelatihan guru untuk menambah wawasan pengajaran terkhusus mengenai apersepsi,adapun pelatihan yang diikuti hanya diklat PPG, Tidak terbiasa melaksanakan beragam apersepsi, kurangnya latihan dalam proses mengajar mengenai beragam butir  apersepsi,dan  sulitnya menemukan kesusaian antara butir apersepsi dengan materi pelajaran. Kata Kunci : Keterampilan Guru, Apersepsi
STUDI TENTANG PELAKSANAAN ADAT PASSO PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN BAURUNG KECAMATAN BANGGAE TIMUR KABUPATEN MAJENE ST. AMINA; FIRMAN UMAR
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 2, Juni 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.903 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan yaitu: (1) untuk mengetahui proses pelaksanaan Adat Passo di Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, (2) untuk mengetahui faktor pendukung pelaksanaan Adat Passo di Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, (3) untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan Adat Passo di Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dioleh dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mengambil informan yaitu pemangku adat, masyarakat adat, Kepala Kelurahan Baurung, Kepala Lingkungan Baurung, Panitia Pelaksana, Imam Mesjid Baurung dan masyarakat nelayan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pelaksanaan Adat Passo membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh hari yang dimulai dengan tahap persiapan meliputi musyawarah masyarakat, kemudian mengumpulkan bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan serta harus dilengkapi dengan bahan utama yaitu 1 ekor kambing, ayam bakaka, beras ketan merah dan hitam putih, pa’belo-belo, songkol, dan bahan makanan khas mandar lainnya. Selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan meliputi pemotongan kambing, pemotongan dan pembakaran ayam bakaka, pembacaan barazanji, sambutan dari pemerintah setempat, makan bersama dan acara terakhir yaitu balapan kapal pada sore hari, (2) Faktor pendukung pelaksanaan Adat Passo adalah dorongan dari pihak pemerintah, faktor keyakinan dan kepercayaan masyarakat Baurung, serta faktor agama, (3) Nilai yang terkandung dalam pelaksanaan adat passo yaitu nilai religius, nilai sosial serta nilai ekonomi. Kata Kunci : Adat Passo, Masyarakat Nelayan, Kebudayaan  ABSTRACT The purpose of this research are: (1) to know the process of implementation of Passo Adat in Kelurahan Baurung Subdistrict of East Banggae Majene Regency, (2) to know the supporting factor of Passo Adat implementation in Kelurahan Baurung Subdistrict of East Banggae Majene Regency, (3) - the value contained in the implementation of Passo Customs in Baurung Village, East Banggae Subdistrict, Majene Regency. The data obtained from the research results were obtained by using qualitative descriptive analysis by taking informants, namely adat stakeholders, indigenous peoples, Head of Baurung Village, Head of Baurung Environment, Executing Committee, Imam Mosque Baurung and fishermen community. The result of the research indicates that: (1) The process of Passo Adoption takes approximately forty days starting with preparation stage covering community consultation, then collecting the necessary materials and tools and must be equipped with the main ingredient that is 1 goat, , glutinous rice and black and white, pa'belo-belo, songkol, and other mandar special food. Furthermore, the implementation stage includes cutting goats, slaughtering and bakaka chicken burning, barazanji readings, welcome from local government, eating together and the last event is the race ship in the afternoon, (2) The supporting factors of the implementation of Adat Passo is a boost from the government, and beliefs of Baurung people, as well as religious factors, (3) The values contained in the implementation of adat passo namely religious values, social values and economic value. Keywords: Passo Custom, Fisherman Society, Culture
PELAKSANAAN TATA CARA PENOLAKAN (DISMISSAL PROCEDURE) DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERTANAHAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR) ZURAHMAH -; FIRMAN UMAR
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.476 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui Pelaksanaan Tata Cara Penolakan (Dismissal Procedure) dalam Penyelesaian Perkara Pertanahan di Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar dan 2) untuk mengetahui hambatan-hambatan yang timbul pada Pelaksanaan Tata Cara Penolakan (Dismissal Procedure) dalam Penyelesaian Perkara Pertanahan di Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar. Penelitian ini adalah penelitian Studi Kasus (Case Study Research), yang desainnya untuk mendeskripsikan secara kualitatif mengenai Pelaksanaan Tata Cara Penolakan (Dismissal Procedure) dalam Penyelesaian Perkara Pertanahan di Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah satu perkara pertanahan yang mewakili penetapan suatu gugatan yang dapat diterima dan satu perkara pertanahan yang mewakili penetapan suatu gugatan yang tidak dapat diterima pada tahun 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik wawancara (interview) dan teknik dokumentasi. Selanjutnya data yang ada diolah secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan Tata Cara Penolakan (Dismissal Procedure) dalam Penyelesaian Perkara Pertanahan di Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1991 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara baik dalam penetapan perkara pertanahan yang dapat diterima maupun perkara pertanahan yang tidak dapat diterima. 2) Hambatan-hambatan yang umumnya timbul pada Pelaksanaan Tata Cara Penolakan (Dismissal Procedure) dalam Penyelesaian Perkara Pertanahan di Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar, yaitu a) Pada tahap pemeriksaan administratif oleh staf kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar, hambatan yang biasa terjadi adalah pihak pengggugat belum siap ketika mengajukan gugatannya dalam hal ini berkenaan dengan lampiran-lampiran pada Pasal 56 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jo. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang harusnya dipenuhi sebagai syarat untuk mengajukan gugatan. Dan b) Pada Tahap Tata Cara Penolakan (Dismissal Procedure) oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar, hambatan yang biasa terjadi adalah ketika pihak penggugat dan pihak tergugat atau salah satu pihak tidak dapat memenuhi pemanggilan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar untuk memberikan penjelasan/keterangan yang dapat meyakinkan ketua pengadilan dalam menetapkan suatu perkara pertanahan dapat diterima atau tidak dapat diterima.KATA KUNCI: Pelaksanaan Dismissal Procedure, Perkara Pertanahan
KESADARAN HUKUM MEMBAYAR RETRIBUSI BAGI PENGUNJUNG WISATA BENTENG ROTTERDAM KOTA MAKASSAR BAU PARAWANSA; FIRMAN UMAR; MANAN SAILAN
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 4, Desember 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.166 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kesadaran Hukum Membayar Retribusi Bagi Pengunjung Wisata Benteng Rotterdam Kota Makassar. Skripsi Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Manan Sailan dan Firman Umar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kesadaran hukum pengunjung dalam membayar retribusi dan (2)  untuk mengetahui factor yang dominan bagi kepatuhan hukum pengunjung dalam membayar retribusi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tingkat kesadaran hukum pengunjung tentang retribusi masih rendah hal tersebut tampak pada pelaksanaan indikator kesadaran hukum yang tidak terpenuhi secara keseluruhan dalam hal ini pengetahuan hukum dan pemahaman hukum (2) Faktor yang dominan bagi kepatuhan pengunjung dalam membayar retribusi yaitu adanya aturan membayar retribusi untuk masuk dan pengunjung membayar retribusi, akan tetapi mengenai pemahaman pengunjung terhadap retribusi tersebut sebagian besar pengunjung belum mengetahui tentang retribusi. Kata Kunci: Kesadaran Hukum, Pengunjung, Retribusi.   ABSTRACT: Legal Awareness Paying Levy For Visitor Visitor of Rotterdam Fort of Makassar City. Thesis Department of Education Pancasila and Citizenship, Faculty of Social Sciences, State University of Makassar. Guided by Manan Sailan and Firman Umar. This study aims to determine: (1) Legal awareness of visitors in paying levies and (2) to determine the dominant factor for compliance with visitor law in paying retribution. To achieve these objectives, the researchers used data collection techniques through observation, interviews and documentation. The data have been obtained from the results of research processed by using qualitative descriptive analysis techniques. The result of the research shows that: (1) The level of legal awareness of visitor about retribution is still low it is seen in the implementation of the unfulfilled legal awareness indicator in this case legal knowledge and legal understanding (2) The dominant factor for visitor compliance in paying retribution is there is a rule of paying retribution to enter and visitor pay retribution, but regarding visitor understanding to retribution most of visitor not yet know about retribution.Keywords: Legal Awareness, Visitor, Retribution
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN BERBICARA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TELKOM MAKASSAR Maya Kasmita; Ririn Nurfaathirany Hery; Rohmah Rifani; Muh. Rizal S; Asmunandar Asmunandar; Muhammad Aswan; Firman Umar
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i2.1721

Abstract

Kemampuan berbicara didepan umum sangat bemanfaat bagi anak-anak, dalam masa perkembangan anak di usia Sekolah Menengah pertama (SMP). Secara keilmuan, public speaking merupakan bagian dari ilmu komunikasi, kemampuan berbicara didepan public sangat mutlak. Kemampuan berbicara adalah dasar kesuksesan setiap orang. Seorang public speaker dalam perannya memberikan pengaruh dan mafaat bagi orang lain. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalagh untuk memberikan bekal keilmuan dengan membangun kepercayaan diri serta kemampuan dalam berkomunikasi dan memiliki penampilan yang menarik pada saat berbicara bagi sisa SMP Telkom Kota Makassar. Metode pelaksanaan pengabdian yang dilakuka pada program pengabdian kepada masyarakat ini betujuan agar terciptanya kreativitas dan kemampuan siswa melalui 3 tahapan yaitu : metode pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Hasil dari penelitian terbukti pada peserta yang telah mencapai kemampuan public speakinh yang memadai; kepercayaan diri yang meningkat; mampu membawakan materi dengan baik, serta dapat mengaplikasikan teknik teknik public speaking.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN BERBICARA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TELKOM MAKASSAR Maya Kasmita; Ririn Nurfaathirany Hery; Rohmah Rifani; Muh. Rizal S; Asmunandar Asmunandar; Muhammad Aswan; Firman Umar
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i2.1721

Abstract

Kemampuan berbicara didepan umum sangat bemanfaat bagi anak-anak, dalam masa perkembangan anak di usia Sekolah Menengah pertama (SMP). Secara keilmuan, public speaking merupakan bagian dari ilmu komunikasi, kemampuan berbicara didepan public sangat mutlak. Kemampuan berbicara adalah dasar kesuksesan setiap orang. Seorang public speaker dalam perannya memberikan pengaruh dan mafaat bagi orang lain. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalagh untuk memberikan bekal keilmuan dengan membangun kepercayaan diri serta kemampuan dalam berkomunikasi dan memiliki penampilan yang menarik pada saat berbicara bagi sisa SMP Telkom Kota Makassar. Metode pelaksanaan pengabdian yang dilakuka pada program pengabdian kepada masyarakat ini betujuan agar terciptanya kreativitas dan kemampuan siswa melalui 3 tahapan yaitu : metode pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Hasil dari penelitian terbukti pada peserta yang telah mencapai kemampuan public speakinh yang memadai; kepercayaan diri yang meningkat; mampu membawakan materi dengan baik, serta dapat mengaplikasikan teknik teknik public speaking.