Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PELATIHAN PRAKTIKUM IPA BERBAHAN LINGKUNGAN SEKITAR PADA GURU IPA SMP KABUPATEN MAROS Nur Amaliah Akhmad; Andi Nur Samsi; Fandi Ahmad; Surahman Nur; St. Humaerah Syarif; Rusmidin
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 11: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan praktikum untuk guru IPA berbasis lingkungan bertujuan untuk melatih guru dalam mengembangkan kreativitas dalam menciptakan alat peraga sederhana yang ada di lingkungan. Pelaksanakan Pelatihan ini ada 4 tahap yakni survey, pelaksanaan, pendampingan dan evaluasi pelatihan. Survey dilaksanakan pada kelompok guru MGMP IPA Kabupaten Maros dan menganalisa kesulitan yang dihadapi guru selama pandemi Covid-19 ini. Guru diberikan pelatihan menciptakan praktikum sederhana berbasis lingungan agar mampu digunakan oleh guru dan siswa selama pandemi tanpa harus masuk ke laboratorium. Setelah pelatihan, guru-guru didampingi selama 2 minggu untuk melihat kendala yang dihadapi guru. Proses evaluasi bertujuan melihat sejauh mana kemampuan guru berkreativitas dalam mengembangkan alat peraga berbasis lingkungan ini. Hasil dari kegiatan ini didapatkan bahwa guru semakin terampil dalam mengolah dan menciptakan praktikum sederhana berbasis lingkungan sehingga memudahkan proses pembelajaran IPA selama pandemi ini berlangsung
IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA DI KABUPATEN MOROWALI UTARA PROVINSI SULAWESI TENGAH Rusmidin Rusmidin; Andi Nur Samsi
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 4, No 1 (2021): Science, Conservation, and Biology Education
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v4i1.254

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi flora dan fauna di Kabupaten Morowali Utara. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2015 di Desa Tambayoli dan DesaTomata. Metode penelitian yang digunakan yaitu Cruise Method. Data diolah secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Flora yang ditemukan dalam kelompok pohon/semak berdasarkan manfaat, tanaman budidaya, dan tanaman liar yang berpotensi sebagai obat. Fauna darat yang ditemukan seperti sapi, kambing, anjing, kucing, dan ayam. Fauna perairan yang ditemukan Melanoides turricula (Gastropoda) dan ikan Nila Oreochromis niloticus dan ikan GabusChanna striata pada beberapa sungai.Kata Kunci : Flora, Fauna, Morowali Utara
JENIS TUMBUHAN SUMBER PAKAN LEBAH (Trigona sp.) DI DESA MIRRING POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT Hestia Tahir; Daud Irundu; Rusmidin Rusmidin
Jurnal Nusa Sylva Vol 21, No 2 (2021): JURNAL NUSA SYLVA
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.592 KB) | DOI: 10.31938/jns.v21i2.339

Abstract

The presence of feed and its availability is one of the keys to the successful management of Trigona sp. The presence and availability of feed can be seen from the diversity of feed-producing plants (pollen, nectar, resin). Mirring Village is one of the villages in Polewali Mandar which has the potential for Trigona sp. This study aims to identify and analyze the diversity of feed sources for Trigona sp. in Mirring Village. This research is quantitative research with purposive method. The results showed that there were 42 types of plant sources for bee Trigona sp.  found in coastal areas as many as 3 species  with INP 88.99 – 102.30 and H' 0.99, residential areas there are 30 species with INP 3.15 - 56.20 and H' 3.1, and in mountainous areas there are 18 type with IN 4.77 – 47.22 and H' 2.40. Based on the results for residential and mountainous areas, it is sufficient to provide a source of food, while the enrichment of plant species diversity as a source of food for Trigona sp bees is best carried out in coastal areas
Hubungan Faktor Lingkungan dan Kepadatan Plankton pada Ekosistem Mangrove di Desa Tongke-tongke Rusmidin Rusmidin; Sharifuddin Bin Andy Omar2; Muhammad Natsir Nessa
Lutjanus Vol 24 No 2 (2019): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v24i2.81

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, kepadatan dan pengaruh faktor lingkungan terhadap kepadatan plankton pada tiga tipe ekosistem mangrove di Desa Tongke-tongke, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Faktor lingkungan yang diukur adalah suhu, nitrat dan Total Solid Suspensiuon (TSS). Sampel plankton di ambil berdasarkan letak stasiun yang ditentukan secara purposif. Pengamatan meliputi komposisi jenis dan kepadatan plankton. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis komponen utama (PCA). Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis plankton di dominasi oleh zooplankton. Kepadatan plankton lebih tinggi di daerah ekosistem mangrove yang dipengaruhi aktivitas manusia. Kepadatan plankton pada Substasiun Vegetasi pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan. Substasiun Nonvegetasi. Kepadatan zooplankton lebih tinggi dibandingkan dengan fitoplankton. Faktor lingkungan suhu, tidak berpengaruh nyata terhadap kepadatan Plankton di ekosistem mangrove Desa Tongke-tongke. Faktor lingkungan Oksigen terlarut (DO), Nitrat dan TSS tidak berpengaruh nyata terhadap kepadatan plankton di ekosistem mangrove Desa Tongke-tongke.
Distribusi Ukuran Kerang Bakau Isognomon ephippium Linnaeus 1767 pada Ekosistem Mangrove Desa Tongke-Tongke, Kabupaten Sinjai Andi Nur Samsi; Sharifuddin Bin Andy Omar; Andi Niartiningsih; Eddy Soekendarsi; Rusmidin Rusmidin
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 6 (2019): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.758 KB)

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kaya akan organisme moluska yaitu salahsatunya kerang bakau Isognomon ephippium Linnaeus, 1767. Penelitian ini bertujuan memaparkandistribusi ukuran cangkang I. ephippium. I. ephippium ditemukan melimpah di ekosistemmangrove di Desa Tongke-tongke, Kabupaten Sinjai. Pengambilan sampel dilakukan secararandom dengan menggunakan plot ukuran 1 meter x 1 meter tiap stasiun penelitian. Pengambilansampel dilakukan saat air laut surut. Data dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi.Panjang cangkang 4,2806 ± 0,6683 cm, lebar cangkang 4,5742 ± 0,7139 cm, tebal cangkang0,6754 ± 0,1997 cm, dan berat 6,1558 ± 2,5470 cm. Panjang cangkang yang dominan yaitu antara4,2271 – 4,7028 cm. Lebar cangkang yang dominan yaitu antara 4,7128 – 5,1585 cm. Tebalcangkang yang dominan yaitu antara 0,6657 – 0,7942 cm. Berat kerang yang dominan yaitu antara3,0485 – 4,5571 gr. Panjang, lebar, tebal cangkang, dan berat kerang saling berkorelasi dengannilai signifikan sama dengan 0,00 dengan taraf signifikan 0,01.Kata kunci : distribusi ukuran, Isognomon ephippium, Tongke-tongke.
Review : Metabolit Sekunder pada Algae Andi Nur Samsi Arafah; Rusmidin
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 3 No 1 (2021): BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.666 KB) | DOI: 10.31605/bioma.v3i1.999

Abstract

All organisms have the ability to defend their lives from environmental threats. this can be seen from the secondary metabolites it contains. Secondary metabolites are compounds produced by organisms. Secondary metabolites are also found in marine life. Algae is a biota that is often explored to obtain secondary metabolites and is a major component in modern pharmacy. The potential of algae includes antiviral, antioxidant, antibacterial, neuromodulatory, antifungal, deworming, anti-inflammatory, anticancer, and others. One of the secondary metabolites produced by Phaeophyceae or brown algae is phlorotannin which functions as an antioxidant. There are several methods of extracting it. Macroalgae has great potential as bioprospecting.
Kepadatan Siput Terebralia palustris (Jantan dan Betina) pada Ekosistem Mangrove Pulau Pannikiang Andi Nur Samsi; Rusmidin Rusmidin
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 5, No 2 (2022): November
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v5i2.9726

Abstract

Abstract: The snail Terebralia palustris is a species of snail that lives in the mangrove ecosystem on Pannikiang Island, Barru Regency, South Sulawesi. This snail is known as "Bakoleng" by local residents. This research is critical to know because these snails are consumed by local residents and to find out the location with the highest density. Sampling was conducted once every month from August 2018 to July 2019. The study was conducted for ten months. Due to unfavorable environmental conditions, the research was not conducted in December 2018 and January 2019. Sampling was carried out using a plot size of 1x1 m2 at stations A and B. Data were analyzed and tabulated using Excel. Male snails were 33.47% and females at station A were 66.53%, while at station B the males were 25.91% and females were 74.09%. The ratio of male snails at station A is 31.88% while at station B is 68.12%. The ratio of female snails at station A is 24.54%, while at station B is 75.46%. The number of female snails is always more than the male. The density of male and female snails was higher at station B. This allowed the snail harvest to be can carry out at station B.Abstrak: Siput Terebralia palustris merupakan salah satu spesies siput yang hidup pada ekosistem mangrove di Pulau Pannikiang, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Siput ini dikenal dengan nama “Bakoleng” oleh warga setempat. Penelitian ini penting diketahui karena siput ini dikonsumsi oleh warga setempat dan untuk mengetahui titik lokasi dengan kepadatan tertinggi. Sampling dilakukan sekali setiap bulan mulai bulan Agustus 2018 sampai Juli 2019. Penelitian dilakukan selama sepuluh bulan. Penelitian tidak dilakukan pada bulan Desember 2018 dan Januari 2019 karena kondisi lingkungan tidak mendukung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan plot ukuran 1x1 m2 pada stasiun A dan B. Data dianalisis dan ditabulasi dengan menggunakan excel. Siput jantan sebesar 33,47% dan betina di stasiun A sebesar 66,53% sedangkan di stasiun B untuk jantan yaitu 25,91% dan betina yaitu 74,09%. Perbandingan siput jantan di stasiun A yaitu 31,88% sedangkan di stasiun B yaitu 68,12%. Perbandingan siput betina di stasiun A yaitu 24,54% sedangkan di stasiun B yaitu 75,46%. Jumlah siput betina selalu lebih banyak dibandingkan jantan. Kepadatan siput jantan dan betina lebih tinggi pada stasiun B. Hal ini memungkinkan panen siput dilakukan di stasiun B.
SOSIALISASI MENGENAI BIODIVERSITAS DAN FAKTOR LINGKUNGANNYA Rusmidin Rusmidin; Ryan Humardani Syam Pratomo; Sri Mukminati; Nova Dwi Pratiwi Sulastri; Fandi Ahmad
-
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v5i3.3250

Abstract

Biodiversitas atau keanekaragaman hayati akan selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat berupa suhu, saliitas, kelembaban, pH, kadar logam berat, dan lain-lain. Faktor lingkungan ini akan memengaruhi tumbuh kembang makhluk hidup. Kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai biodiversitas dan faktor lingkungannya. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi ZOOM dan kanal Youtube. Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan dosen dan mahasiswa yang berasal dari berbagai dari kampus di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari peserta karena sekitar 78,05% yang merasa puas dengan kegiatan ini dan banyak peserta menyarakan kegiatan serupa dengan tema berbeda dapat dilakukan lagi.
Anchovy (the Engraulidae family) and All of the Potential Aspect: A literature Review Andi Nur Samsi; Nur Amaliah Akhmad; Sitti Marlina; Rusmidin Rusmidin
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v9i1.3661

Abstract

Anchovies are little pelagic fish that are widely distributed in the ocean. This fish has great potential, therefore it must be nurtured. The classic review is the research approach utilized in the literature review. The Mediterranean Sea, Northwest Africa, Bone Bay, Jepara, Ambon Bay, Morocco's Atlantic Coast, Kayeli Bay, Sri Lanka, India, Malaysia, the Red Sea of Eritrea, and Argentina are inhabited to 172 species of anchovy. The catch size, length, and weight of the fish also vary considerably. Seasonal and environmental variables play a significant effect. In certain areas, the potentials for collecting anchovies can still be expanded while maintaining sustainability. This fish is consumed by the general populace. Comprehensive nutrient profile so that it may be turned into food products (food diversification). Moreover, anchovies include vitamins A, B12, D, and E. Dried anchovies, pepes, tinned anchovies, peanut brittle, fried flour anchovies, cassava/kaoami, biscuits, snacks, chili sauce, infant food additions, and anchovies crispy-sweet are among the several forms of anchovies. By empowering the community, anchovy diversification is accomplished very successfully since it may boost their economic. Anchovy waste may also be converted into fish meal for use as quail feed
IDENTIFIKASI PLANKTON DAN BENTOS DI SUNGAI TAMANROYA KECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Rusmidin Rusmidin; Andi Nur Samsi
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 5, No 1 (2023): APRIL
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bjbe.v5i1.3900

Abstract

Plankton dan bentos sangat penting peranannya karena dapat dijadikan sebagai bioindikator. Kelompok ini dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan di muara sungai Tamanroya di Desa Parak, Kabupaten Kepulauan Selayar pada bulan Juli 2020. Sampel plankton diambil dengan cara menyaring air dengan menggunakan plankton net. Sampel bentos diambil secara random dengan menggunakan plot ukuran 1x1 m2 pada lokasi penelitian. Analisis yang dilakukan yaitu indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi. Indeks keanekaragaman menunjukkan nilai stabil (H’= 2,608), indeks keseragaman menunjukkan nilai mendekati 1 (E = 0,843), dan indeks dominansi mendekati 0 (C = 0,127) pada kelompok fitoplankton. Indeks keanekaragaman menunjukkan nilai sedang (H’= 1,480), indeks keseragaman menunjukkan nilai mendekati 1 (0,920), dan indeks dominansi mendekati 0 (C = 0,253) pada kelompok zooplankton. Indeks keanekaragaman menunjukkan nilai rendah (H’= 0,283), indeks keseragaman menunjukkan nilai mendekati 1 (C = 0,905), dan indeks dominansi mendekati 0 (E = 0,283)pada kelompok bentos. Kondisi muara sungai Tamanroya tergolong belum tercemar berdasarkan indeks keanekaragaman plankton. Jika berdasarkan nilai indeks keanekaragaman bentos, maka tergolong tercemar berat.