Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI Misbakhul Munir
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v12i2.10553

Abstract

The prevalence of smoking behaviour in Indonesia shows improvement. Based on basic health Research (RISKESDAS) in 2010, the national prevalence of smokers was 34.7%, while in 2013, the prevalence increased to 36.3%. Males most perform smoking behaviour. It can harm the health of its smokers and can also damage the health of the surrounding environment. There are three phases of urgent clinics in tobacco addiction, namely: try, sometimes use and use every day. There are several factors of smoking behaviour for adolescents, such as psychological factors, biological factors and environmental factors. The purpose of this research is to know the factors affecting the behaviour of smoking in male adolescents. The method in this study used a type of descriptive research with the population of all male students in UIN Sunan Ampel Surabaya. The sampling technic used is a accidental sampling with several respondents amounting to 50 students. It gained a result that 46% began to smoke at the age of 17-19 while still in high school and belongs to the category of mild smokers. These smoking behaviours are influenced by family support, friend encouragement and ad influence.ABSTRAKPrevalensi perilaku merokok di Indonesia menunjukkan peningkatan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010, secara nasional prevalensi perokok yaitu 34,7%, sedangkan pada tahun 2013, prevalensi meningkat menjadi 36,3%. Perilaku merokok paling banyak dilakukan oleh laki-laki.Hal ini dapat merugikan kesehatan perokok sendiri dan juga dapat merugikan kesehatan lingkungan sekitarnya. Terdapat tiga fase klinik penting dalam kecanduan tembakau yaitu: mencoba, kadang-kadang menggunakan, dan menggunakan setiap hari. Terdapat beberapa faktor perilaku merokok bagi remaja, misalnya faktor psikologi, faktor biologi dan faktor lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja laki-laki.Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan populasi semua mahasiswa laki-laki di UIN Sunan Ampel Surabaya. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebesar 50 mahasiswa. Didapatkan hasil bahwa 46% mulai merokok pada usia 17-19 tahun ketika masih SMA dan termasuk kategori perokok ringan. Perilaku merokok ini dipengaruhi oleh dukungan keluarga, dorongan teman dan pengaruh iklan.
HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOLOGIS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA Mei Lina Fitri Kumalasari; Moch Irfan Hadi; Misbakhul Munir
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v12i2.10842

Abstract

The menstrual cycle is the distance between the first day of menstruation and the first period of the next menstruation. One of the faktors that influence the menstrual cycle is stres. Stres can stimulate the release of the hormone cortisol, which is a product of glucocorticoid adrenal cortex. This hormone affects the amount of progesterone in the body. This hormonal imbalance will cause changes in the menstrual cycle. The purpose of this study was to analyze the relationship between stres levels and the menstrual cycle of UIN Sunan Ampel Surabaya students. This research was an observational analytic study with a sampling design using simple random sampling with a total of 30 respondents. Data collection techniques use the DASS 42 questionnaire to measure stres levels and the menstrual cycle pattern questionnaire to measure the menstrual cycle. Data analysis using Fisher's exacs test and the results obtained p = 0.031, so it means that there is a relationship between the level of stres with the menstrual cycl.ABSTRAKSiklus menstruasi adalah jarak antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama pada menstruasi berikutnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh stress yang merangsang pengeluaran hormone kortisol yang merupakan produk dari glukokortiroid korteks adrenal yang disintesis di zona fasikulata. Hormon ini mempengaruhi jumlah hormone progesterone di dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon ini akan menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi mahasiswai UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 untuk mengukur tingkat stres dan kuesioner pola siklus menstruasi untuk mengukur siklus menstruasi. Analisis data menggunakan Fisher’s exacs test dan didapatkan hasil nilai p=0.031. Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain yang mempengarusi siklus menstruasi dan menamba jumlah sampel agar diperoleh data yang lebih baik.