Rahyani Ermawati
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian Jl. Balai Kimia No 1, Pekayon Pasar Rebo, Jakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFEK FOTOKATALISIS NANO TiO2 TERHADAP MEKANISME ANTIMIKROBIA E COLI DAN SALMONELLA Naimah, Siti; Ermawati, Rahyani
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.61 KB)

Abstract

Fotokatalisis TiO2 dengan sinar UV dan sinar matahari untuk inaktifasi bakteri E-coli dan Salmonella sp telahdilakukan pada model air tercemar yaitu dengan menambahkan bakteri E-coli dan Salmonella sp pada air steril.Perbandingan air steril : biakan bakteri pada model air tercemar adalah 99 : 1. Uji kinerja katalis TiO2 dalaminaktifasi E-coli dan Salmonella sp dilakukan dalam fotoreaktor batch dengan volume 500 ml yang dilengkapidengan 6 (enam ) lampu UV black light @10 watt sedangkan penggunaan sinar matahari dilakukan tepat jam 12siang diharapkan kondisi ini intensitas matahari adalah maksimum. Reaktor dilengkapi dengan pengadukmekanik. Perubahan inaktifasi E-coli dan Salmonella sp diamati setelah sampel ditanam dalam media agar yangtelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan katalis TiO20,15 g/L dengan sinar UV dalam waktu 10 menit 100% bakteri E-coli sudah tidak aktif. Sedangkan dengan sinarmatahari kondisi yang sama memerlukan waktu lebih lama sekitar 30 menit. Salmonella sp dengan TiO2 0,15 g/Ldan sinar UV memerlukan waktu lebih lama untuk 100% inaktif yaitu sekitar 60 menit, sedangkan dengan sinarmatahari pada waktu yang sama hanya 50% yang inaktif.Kata kunci: E coli, Katalis, Sinar UV, Sinar matahari, Inaktifasi, E coli , Salmonella
DEGRADASI NATURAL HORMON DENGAN MENGGUNAKAN ANAEROBIC COMPLETELY STIRRED TANK REACTOR Ermawati, Rahyani
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.71 KB)

Abstract

Perkembangan dan pertumbuhan industri akan meningkatkan bahan-bahan kimia dari proses industri yang terbuang ke lingkungan. Bahan-bahan kimia ini lebih dikenal dengan nama Endocrine Disrupting Chemicals (EDCs). Pada penelitian ini telah dilakukan pengolahan untuk menghilangkan natural hormon khususnya natural steroid hormon. Mesophilic anaerobik completely stirred tank reactor (anaerobic CSTR) telah didisain dengan menggunakan limbah buatan untuk mempelajari mekanisme degradasi dari 17 β-estradiol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 95% 17 β-estradiol berhasil diuraikan dan 60% dari peruraian tersebut berubah menjadi estron (E1), dimana estron toxicity lebih rendah jika dibandingkan dengan 17 β-estradiol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa anaerobic treatment dapat dijadikan alternatif yang efektif untuk menghilangkan natural steroid hormon yang ada di lingkungan.Kata kunci:    Limbah buatan, natural steroid hormone, mesophilic anaerobic Completely Stirred Tank Reactor (CSTR).
DEGRADASI LIMBAH ORGANIK INDUSTRI TEKSTIL DENGAN NANOKOMPOSIT TiO2-PCC Ermawati, Rahyani
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.676 KB)

Abstract

Degradasi limbah organic dari industri tekstil menggunakan nanokomposit TiO2-Precipitated Calcium Carbonate (PCC) telah dilakukan dalam foto-reaktor batch yang dilengkapi dengan sejumlah lampu UV. Senyawa yang digunakan sebagai model polutan adalah senyawa fenol, zat organic dan zat warna dari limbah tekstil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga polutan tersebut dapat terdegradasi secara efektif hingga 70-80% oleh nanokomposit TiO2-PCC hanya dalam waktu sekitar 70 menit. Penambahan nanopartikel TiO2 pada PCC (dengan perbandingan berat TiO2 dan PCC sebesar 10:90%) dapat meningkatkan kinerja PCC dalam mengeliminasi polutan karena adanya efek sinergisme antara proses adsorpsi dan fotokatalis. PCC vaterite dengan ukuran yang kecil memiliki kinerja lebih baik dan lebih efektif.Kata kunci: limbah organic, fotokatalis, adsorpsi, TiO2, Precipitated Calcium Carbonate (PCC).
Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Jati, Bumiarto Nugroho; Naimah, Siti; Aviandharie, Silvie Ardhanie; Ermawati, Rahyani
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 1 April 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.793 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC) dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS) dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180. 
Monitoring dan Ekstraksi TiO2 dari Pasir Mineral Naimah, Siti; Ratnawati, Emmy; Ermawati, Rahyani
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.074 KB)

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada karakterisasi senyawa yang terkandung dalam pasir mineral dan hasil ekstraksinya, serta besarnya kadar hasil ekstraksi TiO2 yang didapatkan. Bahan baku pasir mineral diambil dari Pantai Pesisir, Yogyakarta dan Pandeglang, Jawa Barat. Pasir mineral dibersihkan dahulu dari unsur-unsur pengotornya, selanjutnya dilakukan proses roasting yaitu pengikatan pasir mineral yang paling banyak mengandung TiO2 dengan natrium bikarbonat (Na2CO3) dengan variabel 1:1 dan 1:1.5 serta variabel suhu roasting 600 oC dan 750 oC, yang akan membentuk natrium titanit (Na2TiO3) dan natrium ferarit (Na2FeO). Na2TiO3 yang terbentuk dilarutkan dalam air akan menjadi Na2TiO6. Proses selanjutnya adalah pelarutan Na2TiO6 dalam HCl 2M membentuk endapan TiO2 amorf, dimana pada kalsinasi suhu 550 oC akan terbentuk TiO2 anastase dan rutil. Pasir mineral ilmenit dari Pandeglang- Jawa Barat mengandung TiO2 sebesar 33,49%, dengan kandungan terbesar berupa Fe2O3 sebesar 58.29%, sisanya adalah pengotor. Setelah roasting hasil padatan dari perbandingan ilmenit dan Na2CO3 = 1:1 dilarutkan dalam air dan dikalsinasi pada suhu 600 oC dan 750 oC, masing - masing kandungan TiO2 naik menjadi 47,48% dan 46,33%. Setelah dilarutkan dalam HCl dan dilakukan roasting pada suhu 750 oC kandungan TiO2 optimum menjadi 64,62%. 
Biosorpsi Logam Berat Cr (VI) Dari Limbah Industri Pelapisan Logam Menggunakan Biomassa Saccharomyces Cerevisiae Dari Hasil Samping Fermentasi Bir Naimah, Siti; Ermawati, Rahyani
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 1 April 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.678 KB)

Abstract

Limbah cair industri pelapisan logam mengandung logam berat terlarut Cr (VI) dalam konsentrasi tinggi dan berpotensi untuk mencemari lingkungan. Limbah cair industri pelapisan logam umumnya dihasilkan dalam jumlah relatif banyak dan bersifat sangat toksik. Untuk mencegah timbulnya masalah akibat limbah tersebut diperlukan suatu metode pengolahan yang sesuai dengan karakteristik limbah tersebut. Dalam penelitian ini metode biosorpsi diteliti untuk menyisihkan logam berat Cr (VI) tersebut dari limbah industri pelapisan logam yang terlarut, dengan menentukan kondisi optimum proses, tingkat penyisihan dan kualitas hasil pengolahan yang dapat dicapai. Biosorpsi merupakan metode alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi pencemaran lingkungan yang berasal dari industri yang mengandung logam berat. Biosorpsi ion logam Cr (VI) oleh biomassa Saccharomyces cerevisiae dilakukan pada variasi waktu kontak dan konsentrasi awal ion logam tersebut. Metode yang digunakan adalah metode batch dan konsentrasi ion logam Cr (VI) sebelum dan sesudah biosorpsi diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penyisihan Cr sekitar 76%, yaitu dari 100,28 mg/L menjadi 24,7 mg/L yang dapat dicapai pada kondisi waktu kontak 3 jam. Meskipun presipitasi dapat menurunkan konsentrasi logam berat terlarut cukup signifikan dengan dua kali pengolahan, tetapi konsentrasi logam Cr (VI) hasil olahan terlarut masih belum memenuhi ambang batas baku mutu untuk industri pelapisan logam sebesar 1,0 mg/L sehingga masih memerlukan penanganan lebih lanjut. 
UJI KINERJA FOTOREAKTOR DRUM BERPUTAR SKALA PILOT PLANT UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH FENOL MENGGUNAKAN KATALIS TiO2/ZAL Naimah, Siti; Ermawati, Rahyani; Viriya, Kenny; ., Slamet
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6608.873 KB)

Abstract

Polutan organik berbahaya yang dihasilkan dari limbah cair industri tekstil adalah fenol. Pengolahan limbah fenol dengan menggunakan foto katalis dapat menghasilkan pengolahan yang optimum. Pengolahan skala pilot plant dengan fotoreaktor menggunakan modifikasi fotoreaktor drum berputar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat uji kinerja fotoreaktor yang telah di buat untuk pengolahan limbah fenolsekala pilot plant. Kinerja fotoreaktor drum berputar skala pilot plant untuk pengolahan air limbah fenol menggunakan katalis TiO2/ZAL telah diuji.   Limbah fenol sangat berbahaya karena bersifat karsinogenik sehingga harusdihilangkan sampai batas yang aman bagi lingkungan. Kapasitas reactor adalah 3000 liter dengan tiga drum berputar dengan diameter 55 cm dan panjang 95 cm dandisusun secara paralel. Pada setiap drum terdapat katalis TiO2/ZAL melekat dengan ukuran5-8 mm dan diaktifkan dengan energi dalam bentuk lampu UV foton dan lampu mercury. Hasilnya, fotoreaktor ini dapat menurunkan konsentrasi fenol sampai 98%,yaitu di bawah baku mutu yang dipersyaratkan Kep 51/MenLH/10/1995, pada 240 menit dengan kecepatan berputar drum 15 rpm, volume air limbah 550 liter dan membutuhkan 10 kg katalis TiO2/ZAL.  Penurunan efektivitas katalis TiO2/ZAL dapat dilihat dari degradasi fenol sebesar 12% dengan waktu retensi yang sama. Kata kunci : fotoreaktor drum berputar, TiO2/ZAL, energi foton, efektivitas katalis
BIOSORBEN LIMBAH BIR DAN TiO2 - KARBON AKTIF TiO2-PCC UNTUK PENURUNAN KROM LIMBAH CAIR INDUSTRI ELEKTRO PLATING Naimah, Siti; Aviandharie, Silvie Ardhanie; Ermawati, Rahyani
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8842.315 KB)

Abstract

Penelitian penurunan kadar krom  dari industri elektroplatingtelah dilakukan menggunakan biosorben hasil samping proses fermentasi limbah bir yang dikombinasikan proses filtrasi dan foto katalisis komposit Ti02- karbon aktif atau Ti02-Precipitated  Calcium Carbonat (PCC) dalam reaktor batch yang dilengkapi    sejumlah lampu ultraviolet dengan pengaduk magnetik. Effluent setiap proses pengolahan dimonitor penurunan total krom, krom VI dan zat organik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan proses biosorbsi terjadi penurunan krom total dan krom VI masing-masing sebesar 51% dan 63% namun terjadi kenaikan konsentrasi zat organik. Pengolahan dilanjutkan dengan metode filtrasi sehingga terjadi penurunan krom total, krom VI dan zat organic masing-masing sebesar 58%,51 % dan 91 %. Selanjutnya dengan menggunakan foto katalisis Ti02-Karbonaktif, krom VI dapat tereduksi seluruhnya dan zat organik tereduksi sebesar 66%.Sedangkan dengan Ti02-PCC, krom VI tereduksi sebesar 99,8% dan zat organik tereduksi sebesar 30,4 %. Hasil akhir ternyata efluen berada di bawah baku mutu limbah cair untuk industri  pelapisan logam krom (Cr) Keputusan Gubernur K OKI Jakarta No.582 tahun 1995 sehingga aman untuk langsung dibuang ke badan air.Katakunci:  Fotoreduksi,LimbahKrom, Ti02,karbonAktif,PrecipitedCalciumCarbonat(PCC) 
UJI KINERJA FOTOREAKTOR DRUM BERPUTAR SKALA PILOT PLANT UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH FENOL MENGGUNAKAN KATALIS TiO2/ZAL Naimah, Siti; Ermawati, Rahyani; Viriya, Kenny; ., Slamet
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6608.873 KB)

Abstract

Polutan organik berbahaya yang dihasilkan dari limbah cair industri tekstil adalah fenol. Pengolahan limbah fenol dengan menggunakan foto katalis dapat menghasilkan pengolahan yang optimum. Pengolahan skala pilot plant dengan fotoreaktor menggunakan modifikasi fotoreaktor drum berputar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat uji kinerja fotoreaktor yang telah di buat untuk pengolahan limbah fenolsekala pilot plant. Kinerja fotoreaktor drum berputar skala pilot plant untuk pengolahan air limbah fenol menggunakan katalis TiO2/ZAL telah diuji.   Limbah fenol sangat berbahaya karena bersifat karsinogenik sehingga harusdihilangkan sampai batas yang aman bagi lingkungan. Kapasitas reactor adalah 3000 liter dengan tiga drum berputar dengan diameter 55 cm dan panjang 95 cm dandisusun secara paralel. Pada setiap drum terdapat katalis TiO2/ZAL melekat dengan ukuran5-8 mm dan diaktifkan dengan energi dalam bentuk lampu UV foton dan lampu mercury. Hasilnya, fotoreaktor ini dapat menurunkan konsentrasi fenol sampai 98%,yaitu di bawah baku mutu yang dipersyaratkan Kep 51/MenLH/10/1995, pada 240 menit dengan kecepatan berputar drum 15 rpm, volume air limbah 550 liter dan membutuhkan 10 kg katalis TiO2/ZAL.  Penurunan efektivitas katalis TiO2/ZAL dapat dilihat dari degradasi fenol sebesar 12% dengan waktu retensi yang sama. Kata kunci : fotoreaktor drum berputar, TiO2/ZAL, energi foton, efektivitas katalis
BIOSORBEN LIMBAH BIR DAN TiO2 - KARBON AKTIF TiO2-PCC UNTUK PENURUNAN KROM LIMBAH CAIR INDUSTRI ELEKTRO PLATING Naimah, Siti; Aviandharie, Silvie Ardhanie; Ermawati, Rahyani
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8842.315 KB)

Abstract

Penelitian penurunan kadar krom  dari industri elektroplatingtelah dilakukan menggunakan biosorben hasil samping proses fermentasi limbah bir yang dikombinasikan proses filtrasi dan foto katalisis komposit Ti02- karbon aktif atau Ti02-Precipitated  Calcium Carbonat (PCC) dalam reaktor batch yang dilengkapi    sejumlah lampu ultraviolet dengan pengaduk magnetik. Effluent setiap proses pengolahan dimonitor penurunan total krom, krom VI dan zat organik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan proses biosorbsi terjadi penurunan krom total dan krom VI masing-masing sebesar 51% dan 63% namun terjadi kenaikan konsentrasi zat organik. Pengolahan dilanjutkan dengan metode filtrasi sehingga terjadi penurunan krom total, krom VI dan zat organic masing-masing sebesar 58%,51 % dan 91 %. Selanjutnya dengan menggunakan foto katalisis Ti02-Karbonaktif, krom VI dapat tereduksi seluruhnya dan zat organik tereduksi sebesar 66%.Sedangkan dengan Ti02-PCC, krom VI tereduksi sebesar 99,8% dan zat organik tereduksi sebesar 30,4 %. Hasil akhir ternyata efluen berada di bawah baku mutu limbah cair untuk industri  pelapisan logam krom (Cr) Keputusan Gubernur K OKI Jakarta No.582 tahun 1995 sehingga aman untuk langsung dibuang ke badan air.Katakunci:  Fotoreduksi,LimbahKrom, Ti02,karbonAktif,PrecipitedCalciumCarbonat(PCC)Â