Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

NILAI KESUKAAN DAN UJI PROKSIMAT BERAS MERAH ARTIFISIAL DENGAN PENAMBAHAN ANTOSIANIN Abdullah, Karim; Husniati, Husniati; Husniati, Husniati; Setiawati, Ira; Setiawati, Ira
JURNAL TEKNOLOGI AGROINDUSTRI Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.378 KB)

Abstract

Beras artifisial merupakan salah satu sumber karbohidrat alternatif pengganti beras yang dapat dibuat dari berbagai macam komoditi lokal seperti uji kayu dan juga ubi jalar. Untuk meningkatkan nilai tambah dan manfaatnya maka ditambahkan senyawa antosianin yang berfungsi sebagai pewarna dan juga sumber antioksidan. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat beras merah artifisal yang ditambahkan antosianin yang diekstrak dari Bunga euphorbia Milii, Adam hawa dan juga ubi jalar ungu. Berdasarkan uji organoleptik didapatkan hasil bahwa beras dengan ekstrak pewarna antosianin dari ubi jalar ungu paling disukai oleh responden dengan nilai rata-rata 3,8 untuk warna, 3,56 untuk aroma, 3,5 untuk bentuk dan 3,74 untuk nilai keseluruhan. Dari uji proximat didapatkan hasil kadar air sebesar 4,51%, Kadar abu 1,84%, Kadar Protein 1,10%, Kadar Lemak 4,45% dan kadar Karbohidrat sebesar 88,10%.
NILAI KESUKAAN DAN UJI PROKSIMAT BERAS MERAH ARTIFISIAL DENGAN PENAMBAHAN ANTOSIANIN Abdullah, Karim; Husniati, Husniati; Husniati, Husniati; Setiawati, Ira; Setiawati, Ira
JURNAL TEKNOLOGI AGROINDUSTRI Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.378 KB)

Abstract

Beras artifisial merupakan salah satu sumber karbohidrat alternatif pengganti beras yang dapat dibuat dari berbagai macam komoditi lokal seperti uji kayu dan juga ubi jalar. Untuk meningkatkan nilai tambah dan manfaatnya maka ditambahkan senyawa antosianin yang berfungsi sebagai pewarna dan juga sumber antioksidan. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat beras merah artifisal yang ditambahkan antosianin yang diekstrak dari Bunga euphorbia Milii, Adam hawa dan juga ubi jalar ungu. Berdasarkan uji organoleptik didapatkan hasil bahwa beras dengan ekstrak pewarna antosianin dari ubi jalar ungu paling disukai oleh responden dengan nilai rata-rata 3,8 untuk warna, 3,56 untuk aroma, 3,5 untuk bentuk dan 3,74 untuk nilai keseluruhan. Dari uji proximat didapatkan hasil kadar air sebesar 4,51%, Kadar abu 1,84%, Kadar Protein 1,10%, Kadar Lemak 4,45% dan kadar Karbohidrat sebesar 88,10%.
IMMOBILISASI BAKTERI PADA KITOSAN-ALGINAT DAN KITIN-ALGINAT Oktarina, Eva; Adrianto, Rizki; Setiawati, Ira
JURNAL TEKNOLOGI AGROINDUSTRI Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.672 KB)

Abstract

Imobilisasi bakteri merupakan pelapisan bakteri dengan senyawa organik atau anorganik yang bertujuan untuk penangkapan bakteri, sehingga bakteri dapat lebih bertahan pada kondisi lingkungan yang kurang adaptif. Tulisan ini bertujuan untuk membahas imobilisasi bakteri (Serratia sp., Pseudomonas sp., dan Enterobacter sp.) pada kitosan-alginat dan kitin-alginat serta penggunaannya pada penurunan kadar sianida pada limbah cair tapioka (skala laboratorium). Pengukuran sianida dilakukan dengan spektrofotometer. Pada skala laboratorium, hasil menunjukkan keenam bakteri terimobilisasi, yaitu : Serratia 1-kitosan-alginat, Serratia 1-kitin-alginat, Serratia 2-kitosan-alginat, Serratia 1-kitin-alginat, Pseudomonas-kitosan-alginat, Pseudomonas-kitin-alginat, Enterobacter-kitosan-alginat, dan Enterobacter-kitin-alginat dapat menurunkan kadar sianida pada limbah cair tapioka.
PENENTUAN KADAR NITRIT PADA SAMPEL TAPIOKA DI BEBERAPA INDUSTRI DI PROVINSI LAMPUNG Setiawati, Ira; Arios, Ananda Leonard; Sari, Amelia
JURNAL TEKNOLOGI AGROINDUSTRI Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK : Nitrit merupakan suatu bentuk senyawa peralihan antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi). Nitrit bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar nitrit pada tapioka di industri Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi sampel dalam pelarut air dengan penambahan asam dan basa, kemudian filtrat sampel diuji dengan spektrofotometer sinar tampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar nitrit pada sampel tapioka di industri lampung berada pada rentang 0,01 – 0,09 mg/kg dan rata-rata sebesar 0,06 mg/kg.
A Preliminary Result Of Air Quality Identification And Analysis Of Pm10 And Pm2.5 In Steel Industrial Area, Cilegon, Banten Setiawati, Ira; Ermawati, Rahyani; Kang, Kitai; Chang, Insoo; Hong, Kihwan; Ervina, Ervina; Ariani, Auliyah; Fauzi, Ilham; Syah, Indra Lukman; Sefriana, Fita; Sari, Yessy Komala
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 10 No. 1 (2019)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2019.v10.no1.p22-28

Abstract

The increasingly rapid industrial development has produced pollutants in the form of gases and particles polluting the atmosphere. One of them is the steel industry where the majority of the air pollutants produced is particulate matter. Monitoring the air quality of particulate matter needs to be done routinely to identify and control the effects of air pollution somewhere. The purpose of this study is to identify and analyze particulate matter (PM10 and PM2.5) in the steel industry area in Cilegon, Indonesia. Ambient particulate matter is sampling by low-volume Sequential Particulate Matter (PM) Sampler with flow rate 5-20 L/minute for 24 hours per day in 4 months from September 2018 to January 2019. The results of identification and analysis of PM10 and PM2.5 in the steel industry area, Cilegon, Indonesia showed concentrations that varied greatly depending on sampling location conditions, with an average concentration range of 89.38 - 141.13 µg/m3 for PM10 and 21.74 - 50.69 µg/m3 for PM2.5.