Penggunaan smartphone yang didukung dengan jaringan internet semakin mempermudah dalam berbagai keperluan dan komunikasi di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat perlu diberi pemahaman bagaimana mengelola komoditi pertanian dan peternakan bisa menjadi lebih kreatif sehingga menambah income. Pemuda dalam hal ini adalah penerus bangsa yang diharapkan mampu menjadi wirausahawan yang tangguh dan mampu mengikuti perkembangan zaman berdasarkan karakter yang dimilikinya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di kabupaten Sidenreng Rappang yang menjadikan pemuda sebagai objek sasaran pelatihan. KNPI dipilih sebagai mitra karena organisasi tersebut merupakan representasi pemuda di kabupaten tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode Participatory Rural Appraisal (PRA) meliputi tahap persiapan kegiatan; sosialisasi dan penyuluhan pemanfaatan aplikasi e-commerce; pelatihan penggunaan aplikasi; serta evaluasi dan monitoring. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat, dapat disimpulkan hasil kegiatan dapat membantu pelaku usaha mikro kalangan muda dalam meningkatkan pemasaran produk, membantu meningkatkan perekonomian pemuda, memberikan wawasan akan pentingnya dunia digital dan mengetahui cara berwirausaha yang efektif yang sesuai dengan hasil survey sebesar 84%. Perlu diperhatikan bahwa kegiatan ini tidak berhenti hanya pada saat kegiatan dilaksanakan. Namun, hal ini perlu adanya follow up bagi organisasi KNPI kabupaten Sidenreng Rappang, serta sebaiknya melakukan kolaborasi pemerintah kabupaten, sehingga pemuda yang ingin berwirausaha dapat berjalan dengan lancar dan efisien dan mampu memotivasi generasi muda yang lain untuk berwirausaha.