Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Efek Samping Pil KB pada Akseptor di Kelurahan Manyaran Kota Semarang Maria Caecilia Nanny Setiawati; Erna Prasetyaningrum; Desah Alit
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v4i2.91

Abstract

Pil KB merupakan metode KB yang paling diminati dengan total peserta mencapai lebih dari 70% dari seluruh peserta KB di Indonesia. Beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB, juga dipengaruhi oleh kurangnya kepatuhan akseptor dalam mengkonsumsi pil KB.  Salah satu alasan penyebab akseptor kurang patuh ialah adanya efek samping obat (ESO) pil KB yang membuat akseptor merasa terganggu dan  tidak nyaman saat menggunakan pil KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ESO pil KB yang dialami akseptor di Kelurahan Manyaran, dan mengetahui adakah hubungan antara ESO pil KB dengan jenis pil KB yang digunakan, usia akseptor dan lama penggunaan pil KB. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental menggunakan metode cross sectional, dan accidental sampling . Responden yang masuk kriteria inklusi adalah wanita yang  termasuk ke dalam pasangan usia subur yaitu 15-45 tahun, menggunakan kontrasepsi pil KB serta  bersedia diwawancara tentang pil KB yang digunakan dan ESO yang dialami. Ada 155 akseptor yang memenuhi kriteria, dengan jumlah terbanyak di rentang usia 39-41 tahun (25,2%) dan ada 5 merk pil KB yang digunakan akseptor.  Efek Samping Obat Pil KB yang paling sering dialami akseptor  ialah adanya 1 jenis ESO  (49,03%) dan yang terbanyak ialah berat badan bertambah dan sakit kepala ringan ( masing-masing 33,55%). Tidak ada hubungan antara jenis ESO dan jenis pil KB yang dipakai (p = 0,051), dengan usia akseptor (p= 0,818 ) dan lamanya penggunaan pil KB ( p= 0,87). Tidak ada hubungan antara  jumlah ESO yang dialami dengan usia akseptor (p=0,348 ) , dengan jenis pil KB yang dikonsumsi (p= 0,237), dan dengan lamanya mengkonsumsi pil KB (p= 0,355).
Orally Disintegrating Tablet Formulation of Avicennia Fruit Ethanol Extract (Avicennia marina) Ungsari Rizki Eka Purwanto; Maria Caecilia Nanny Setiawati; Ika Puspitaningrum; Siti Munisih
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 9, No 3 (2021): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.2488

Abstract

The fruit produced from Avicennia tree (in the form of ethanol extract) has the property of reducing blood glucose levels (oral antidiabetic mellitus) with an effective dose of 10 mg / 50 kg human body weight. Most of the elderly with diabetes mellitus in Indonesia are aged 60-74 years (83.3%) who have a decreased ability to swallow drugs. In addition, antidiabetic drugs are expected to be able to produce fast action, so that it can reduce blood sugar levels immediately. Therefore, the Avicennia fruit ethanol extract formulated in the form of Orally Disintegrating Tablet (ODT). The aim of this study was to determine the effect of Starch 1500 and Crospovidone as a superdisintegrant in either single or combination use in the Avicennia fruit ethanol extract ODT formulation. The ODT was made by direct compression. There were three formulas that was carried out in this study : FI with 10 mg of Starch 1500, FII with 10 mg of Crospovidone and FIII with a combination of superdisintegrant Starch 1500 and Crospovidone (7 mg and 3 mg). In this study it could be conclued that the best compatible superdisintegrant in ODT for Avicennia fruit ethanol extract was Crospovidone, not combination with Starch 1500.
Edukasi Pemanfaatan Rempah untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Covid-19 pada ibu-ibu PKK Kelurahan Kalicacing Siti Munisih; Mutmainah Mutmainah; Yuvianti Dwi Franyoto; Lia Kusmita; Ika Puspitaningrum; Maria Caecilia Nanny Setiawati Hadirahardja; I Kadek Bagiana; Ungsari Rizki Eka Purwanto; Aries Koes Sundoro; Wahyu Setyaningrum
Jurnal Dimas Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.655 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i2.26

Abstract

Menghadapi pandemi virus Corona, berbagai upaya telah dilakukan oleh daerah setempat untuk menjaga diri dari penyakit tersebut. Beberapa petunjuk yang mungkin dilakukan oleh daerah setempat untuk membangun kebal. Salah satunya adalah rasa yang membakar karena zat sintetis di dalamnya dapat membangun kekebalan. Kelurahan Kalicacing kota Salatiga merupakan salah satu kelurahan yang masuk wilayah pemekaran Kotamadya Dati II Salatiga. Keberadaan tanaan rempah-rempah (jahe, temulawak, kunyit, serei) yang sengaja ditanam warga sekitar dan bahkan dapat tumbuh liar diberbagai kondisi tropis ternyata dapat bermanfaat sangat baik untuk tubuh kita. Rempah – rempah seperti jahe, temulawak, kunyit, serei mengandung antioksidan yang cukup tinggi sehingga dapat menangkal radikal bebas pada tubuh kita. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan informasi terkait fungsi rempah – rempah menjadi salah satu bahan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan dengan dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai manfaat tumbuhan rempah-rempah. Kegiatan di daerah yang dilakukan meliputi sosialisasi handout tentang imunitas tubuh, pemaparan materi tentang imun serta rempah dan manfaatnya, pengukuran saturasi oksigen, pemberian brosur serta adanya pre tes dan post test. Pemaparan materi yang disampaikan kepada masyarakat menggunakan bahasa yang lugas. Setelah pemaparan materi, diskusi interaktif dibuka sepenuhnya dengan maksud untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap materi yang telah diberikan.
Pelatihan Pemanfaatan Daun Kelor Menjadi Kelor Celup Sebagai Minuman Kesehatan Tubuh Pencegah Hipertensi Pada Ibu-Ibu PKK Dusun Bejalen, Ambarawa I Kadek Bagiana; Yuvianti Dwi Franyoto; Mutmainah Mutmainah; Lia Kusmita; Ika Puspitaningrum; Maria Caecilia Nanny Setiawati Hadirahardja; Siti Munisih; Ungsari Rizki Eka Purwanto; Aries Koes Sundoro; Wahyu Setyaningrum
Jurnal Dimas Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.475 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i2.27

Abstract

Penyakit hipertensi belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, padahal diketahui dampak negatif yang akan ditimbulkannya cukup besar, seperti stroke dan jantung koroner. Beberapa penduduk di Dusun Bejalen, Kota Ambarawa menderita hipertensi bahkan dengan beberapa komplikasi. Dari insidensi hipertensi yang sangat tinggi dan bahaya komplikasi yang ditimbulkan, perlu dilakukan penyuluhan tentang penyakit hipertensi. Salah satu tanaman yang bisa mencegah hipertensi adalah tanaman kelor. Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman yang memiliki manfaat tidak hanya bagi kesehatan, namun juga memiliki nilai ekonomi. Seluruh bagian tanaman kelor mulai daun, kulit batang, buah dan bijinya bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai obat herbal hingga bahan baku produk perawatan kulit. Tanaman kelor dapat tumbuh baik di daerah tropis, seperti halnya di Dusun Bejalen, Ambarawa. Kelor diketahui memiliki banyak khasiat, salah satunya untuk hipertensi. Pemanfaatan tanaman kelor masih sebatas sebagai olahan sayur dan belum menjadi produk olahan yang menarik, berdaya saing dan bernilai ekonomi tinggi, dikarenakan masih terbatasnya informasi dan wawasan mitra mengenai pengolahan kelor. Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu:persiapan, pelaksanaan dan. Dari hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilakukan terlihat bahwa pengetahuan peserta pelatihan terhadap jenis, manfaat dan cara pembuatan teh kelor celup semakin meningkat.
PENGGUNAAN OBAT DAN BIAYANYA PADA PASIEN PASCA OPERASI KATARAK DI KLINIK MATA X SEMARANG Lidya Tri Wahyu Setyarini; Maria Caecilia Nanny Setiawati; Siti Munisih
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 6, No 1 (2022): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v6i1.182

Abstract

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Meski banyak usaha yang dilakukan untuk memperlambat progresivitas atau mencegah terjadinya katarak, tatalaksananya adalah dengan pembedahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasien, obat yang digunakan dan biaya obat pada pasien pasca operasi katarak  di Klinik Mata X Semarang periode Januari sampai Maret 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik purposive sampling. Data yang diambil adalah data rekam medis pasien, lembar resep obat dan data keuangan. Hasil penelitian, terdapat 71 pasien terdiri dari pasien wanita sebanyak 39 pasien (54,39%) dan laki-laki sebanyak 32 (45,07%) dengan jumlah total operasi 94 kali. Usia paling banyak pada rentang 61-70 tahun sebesar 43,66%. Obat yang sering digunakan berupa obat tetes mata antiinflamasi berisi Prednisolon asetat (97,87%) dan berisi natrium diclofenak (80,85%) , obat tetes mata antibiotik yang berisi gatifloxasin (56,99%) dan levofloksasin (44,09%). Semua obat yang digunakan adalah obat ber merk dagang (100%), sediaan terbanyak tetes mata (85,92%). Rata-rata biaya obat per operasi katarak adalah Rp 734.510,-, biaya termahal adalah biaya tetes mata berisi antibiotik (25,06%). Rata-rata per pasien mendapat 4,12 obat. Pasca operasi katarak, dokter  memberikan beberapa obat kepada pasien untuk mencegah terjadinya komplikasi pasca pembedahan meliputi terjadinya infeksi (diberi antibiotika untuk profilaksi), dry eye syndrome (diberi artificial tear drops) dan untuk mengurangi rasa nyeri (diberi antiinflamasi). Simpulan yang dapat diambil, wanita usia lanjut lebih banyak menjalani operasi katarak dibanding pria, tetes mata yang paling banyak diresepkan adalah produk yang mengandung antibiotik gatifloksasin dan  antiinflamasi mengandung prednisolon asetat. Rata-rata biaya total obat pasca operasi katarak di Klinik Mata X Semarang adalah Rp 734.510 per kali operasi.
Kesesuaian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Krobokan Semarang Rochayati Rochayati; Maria Caecilia Nanny Setiawati
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 5 No 2 (2021): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/bjp.v5i2.390

Abstract

Hypertension is a persistent increase in blood pressure. Hypertensive patients receive antihypertensive therapy to lower their blood pressure. Many references are used when providing therapy in hypertensive patients. The purpose of this study was to determine the suitability of the use of antihypertensive drugs in hypertensive patients at the Krobokan Public Health Center Semarang according to JNC VIII. This research is an observational descriptive study with retrospective data collection. Data were taken from medical records of hypertensive patients aged more than 26 years who received antihypertensive therapy for the period November-December 2019 for two consecutive months. The data obtained were analyzed qualitatively including patient characteristics and calculated the suitability of the use of antihypertensive drugs to blood pressure according to JNC VIII Medical Records of hypertensive patients according to inclusion in the period November-December 2019 as many as 87 patients with the results Characteristics of patients receiving antihypertensive drugs are as follows : The number of female patients is 75.87% and the most age range is 56-65 years at 34.49%, the longest suffering from hypertension is 1-3 years at 64.37%. Patients underwent examination 243 times during the study period. The appropriate use of antihypertensive drugs according to the JNC VIII literature in November was 71 cases (58.68%) while in December there were 107 cases (87.70%)
Pembuatan Eco-Enzyme dan Pemanfaatannya untuk Gel Anti Nyamuk di Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Maria Caecilia Nanny Setiawati; Siti Munisih; Aries K. Soendoro; Mutmainah Mutmainah; Sri Haryanti; Kadek Bagiana; Ika Puspitaningrum; Ungsari R; Yuvianti D F
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan "Juli"
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.289

Abstract

Sampah organik banyak dihasilkan dari dapur rumah tangga. Penumpukan sampah organik, dapat mengganggu lingkungan dan masyarakat. Pemanfaatan sampah organik, sudah mulai banyak diupayakan. Salah satuinya adalah dengan cara membuat sampah organik, menjadi Eco Enzyme (EE). EE merupakan cairan berwarna coklat, hasil fermentasi gula merah, bahan organik dan air (1:3:10), yang didiamkan selama 90 hari. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah mengajarkan pembuatan EE dan pemanfaatannya dengan membuat sediaan gel antinyamuk. Kegiatan pengabdian dilakukan di desa Ngrawan, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Rangkaian kegiatan diawali dengan brain storming pada perangkat desa dan aktivis Karang Taruna, dilanjutkan dengan edukasi tentang EE dan pelatihan membuat gel EE, yang diikuti oleh 20 orang ibu rumah tangga, yang mayoritas (70%) berada di usia produktif 18-35 th. Edukasi EE dapat dipahami oleh peserta Pengabdian, terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil jawaban benar, sesudah pelatihan (post test) dan sebelum pelatihan (pre test), dengan signifikansi p 0,004.   Jawaban pretest yang semuanya benar, adalah pada soal bahwa Pembuatan EE dapat mengurangi sampah, karena peserta sudah diminta membawa sampah organik dari rumah masing-masing. Sedangkan jawaban yang paling banyak salah adalah pada soal Pembuatan EE dapat menggunakan Gula pasir, karena bahan yang tepat adalah Gula merah. .. Kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, masyarakat Desa Ngrawan, Kabupaten Semarang sudah memahami penjelasan tentang Eco Enzyme dan manfaatnya. Masyarakat peserta pelatihan juga bisa memahami tehnologi sederhana pembuatan sediaan gel Eco Enzyme yang bisa dimanfaatkan sebagai gel antinyamuk. Disarankan perlunya digiatkan pengenalan tentang Eco Enzyme kepada masyarakat secara lebih luas, karena sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan alam dan manusia
Orally Disintegrating Tablet Formulation of Avicennia Fruit Ethanol Extract (Avicennia marina) Ungsari Rizki Eka Purwanto; Maria Caecilia Nanny Setiawati; Ika Puspitaningrum; Siti Munisih
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 9, No 3 (2021): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.2488

Abstract

The fruit produced from Avicennia tree (in the form of ethanol extract) has the property of reducing blood glucose levels (oral antidiabetic mellitus) with an effective dose of 10 mg / 50 kg human body weight. Most of the elderly with diabetes mellitus in Indonesia are aged 60-74 years (83.3%) who have a decreased ability to swallow drugs. In addition, antidiabetic drugs are expected to be able to produce fast action, so that it can reduce blood sugar levels immediately. Therefore, the Avicennia fruit ethanol extract formulated in the form of Orally Disintegrating Tablet (ODT). The aim of this study was to determine the effect of Starch 1500 and Crospovidone as a superdisintegrant in either single or combination use in the Avicennia fruit ethanol extract ODT formulation. The ODT was made by direct compression. There were three formulas that was carried out in this study : FI with 10 mg of Starch 1500, FII with 10 mg of Crospovidone and FIII with a combination of superdisintegrant Starch 1500 and Crospovidone (7 mg and 3 mg). In this study it could be conclued that the best compatible superdisintegrant in ODT for Avicennia fruit ethanol extract was Crospovidone, not combination with Starch 1500.