Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Teknologi Hidroponik dalam Mendukung Ekonomi Masyarakat Mandiri di Kota Tarakan Kalimantan Utara Machmuddin, Nurlela; Mubarak, Ahmad; Jafar, Rayhana; Jufriadi, Jufriadi
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 6, No 5 (2021)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v6i5.20916

Abstract

One of the problems with agriculture in urban areas is that food access is difficult, while soil conditions for agricultural land are limited and less productive. Currently, the whole world is faced with the Covid-19 pandemic, including in urban areas, so that easy access to food and the availability of safe, cheap, healthy, and nutritious food are essential. Urban farming through hydroponic technology is one of the efforts to procure household food independently. It is expected to support the economy of independent communities—this study aims to analyze the levels of public perception of the application of hydroponic technology. The research was conducted in Tarakan City from April to June 2021. Determining respondents was carried out intentionally, considering that the community had obtained information about hydroponic technology. Data analysis that has been used in answering the research objectives is descriptive qualitative data analysis using a Likert scale to measure the level of public perception of hydroponic technology. The story of perception is determined based on respondents' answers about their knowledge of several perceptions about hydroponic technology. The characteristics of the research respondents consisted of an average age of 30 years, the formal education of the respondents graduated from high school, the average number of family members was four people with the main occupation being non-farmers. The results showed that the public had a heightened perception of the application of hydroponic technology (81.11 percent). The highest perception value is found in the perception that plants grown hydroponically are healthier, the quality of the results is maintained, maintenance is easy and more practical. It has a high selling price compared to those grown conventionally.
PROSPEK DAN KONTRIBUSI KOMODITAS PADI (Oriza sativa) TERHADAP PDRB SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA, INDONESIA Nurlela Machmuddin; Khaerunnisa Khaerunnisa; Emilianus Liko
JURNAL EKONOMIKA Volume 12, Nomor 01, Januari 2021
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jek.v12i1.1656

Abstract

Kalimantan Utara sebagai salah satu provinsi baru dan berada langsung di wilayah perbatasan dituntut untuk dapat mengembangkan sumberdaya alam yang dimiliki secara optimal utamanya di sektor pertanian dalam hal pemenuhan pangan beras yang semakin meningkat dan diharapkan dapat menjadi wilayah penyangga pangan untuk ibu kota baru nantinya.  Besar kecilnya produksi padi akan berpengaruh terhadap ketersediaan padi atau beras dan secara tidak langsung juga berdampak pada  kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  prospek perkembangan komoditas padi di Provisi Kalimantan Utara ditinjau dari produksi, luas panen dan produktivitasnya; dan menganalisis kontribusi subsektor tanaman pangan terhadap PDRB bidang usaha pertanian, peternakan, perburuan dan jasa di Provisi Kalimantan Utara. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan review literature dan penelusuran data sekunder berupa jenis data time series periode tahun 2013-2018. Analisis trend linier dan rumus proporsi digunakan Untuk mengetahui prospek dan kontribusi. Hasil analisis trend menunjukkan bahwa produksi padi cenderung mengalami trend penurunan yang diakibatkan olah trend penurunan luas panen, sedangkan produktivitasnya cenderung mengalami pelandaian (levelling off). Hal ini menunjukkan bahwa komoditas padi belum mampu dijadikan sebagai sektor unggulan di provinsi Kalimantan Utara. 2) kontribusi subsektor tanaman pangan terhadap PDRB bidang usaha pertanian, peternakan, perbutuan dan jasa di Provisi Kalimantan Utara sebesar 11.94 persen di bawah rata-rata kontribusi di sektor tersebut (15.09 persen) sehingga dapat disimpulkan bahwa Provinsi Kalimantan Utara belum bisa mengandalkan sub sektor tanaman pangan untuk peningkatan PDRB. Kata kunci: Padi, PDRB, Sektor Pertanian
Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usahatani Petani Kakao di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia Pulau Sebatik Ahmad Mubarak; Anang Sulistyo; Nurlela Nurlela
Agriekonomika Vol 9, No 2: Oktober 2020
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v9i2.8036

Abstract

Pembangunan pertanian dengan pendekatan kewirausahaan menjadi solusi yang komprehenshif dan berkelanjutan bagi pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi sosial di wilayah perbatasan Indonesia.  Penelitian ini bertujuan mengetahui 1) pengaruh modal sosial terhadap kompetensi kewirausahaan dan kinerja usahatani, 2) pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan dan kinerja usahatani, dan 3) pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja usahatani. Populasi dalam penelitian ini adalah petani kakao dengan sampel 250 petani yang ditentukan melalui metode purposive sampling. Pengujian model analisis data yang dikembangkan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial dan karakteristik kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan berpengaruh  signifikan terhadap kinerja usahatani.
PKM PEMANFAATAN BRIKET TEMPURUNG KELAPA PADA UMKM DAGANG SATE AYAM DI KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN Hadi Santoso; Sudirman Sudirman; Nurlela Nurlela
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v3i2.1097

Abstract

PKM yang telah kami lakukan terkait pemanfaatan hasil penelitian briket dari tempurung kelapa terhadap mitra UMKM dagang sate ayam Pak Parto di Jl. Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan. Dalam proses berdagang Pak Parto menggunakan proses pemanggangan sate menggunakan arang yang salah satu kelemahannya adalah cenderung cepat habis dan menghasilkan abu yang menggangu proses memasak daging pada sate. Tahun 2018 kami telah berhasil mengolah salah satu sumber alam di Kota Tarakan, yakni membuat briket berbahan dasar tempurung kelapa. Melalui penelitian tersebut kami berhasil membuat briket tempurung kelapa yang bekerja secara efektif melalui ujicoba skala laboratorium. Pengaplikasikan briket untuk pemanggangan sate dilakukan sembari melakukan perbandingan dengan pemanggangan sate menggunakan arang kayu yang dilakukan secara terpisah diwaktu yang bersamaan, yakni dari pukul 18.00 hingga 22.00. Hasilnya Pak Parto mendapatkan bahwa briket jauh lebih efektif digunakan dalam proses pemanggangan sate dibandingkan arang kayu. Hal dikarenakan briket masih tersisa dan bisa digunakan untuk esok harinya, serta abu hasil bakaran yang sangat minim serta rasa yang lebih enak dan khas. Hasil ini membuat Pak Parto puas dan siap menggunakan briket tempurung kelapa untuk proses pemanggangan sate secara berkelanjutan.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI USAHATANI PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL DI KABUPATEN TASIKMALAYA Nurlela Machmuddin; Nunung Kusnadi; Yusman Syaukat
Forum Agribisnis Vol 6 No 2 (2016): FA VOL 6 NO 2 SEPTEMBER 2016
Publisher : Magister Science of Agribusiness, Department of Agribusiness, FEM-IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fagb.6.2.145-160

Abstract

The purpose of  this study was to analyze the economic efficiency of organic rice farming compared conventional rice farming. This study conducted using a cross section data from 100 farmers in Tasikmalaya  Regency. The farmers are selected using proportionate stratified random sampling technique which is divided into equal size of two levels. Study was performed using stochastic frontier production function and estimated by Maximum Likelihood Estimation (MLE) method.  The result showed that the mean economic efficiency of the organic farmers (0,53) is higher compared conventional farmers (0.43). Cost saving of seed and high production in organic farming as a source of gain in economic efficiency. Knowledge on the factors influencing  farm efficiency is crucial for policy makers to improving efficiency levels.
EFISIENSI PRODUKSI BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KOTA TARAKAN Nurlela Machmudin; Anang Sulistyo; Yeni Purwati
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i1.1499

Abstract

AbstractChanges in milkfish production from year to year that occur in Tarakan City are influenced by several factors in agriculture, one of which is the use of production factors by fish farmers. In 2017, aquaculture productivity in Tarakan City averaged 1.2 tons / ha / year, lower than the national productivity of 2 tons / ha / year. High and low production is influenced by the use of factors of production. Farmers must pay attention to the use of factors of production so that there are no advantages and disadvantages and also factors in farmers as managers so that efficient conditions are achieved. This study aims to 1) analyze the factors that affect milkfish production in Tarakan City; 2) analyzing the efficiency of milkfish production in Tarakan City. The sample in this study were farmers who cultivated milk fish in pond areas. The number of samples is 40 people selected using the simple random sampling method. Data analysis uses the Cobb Douglas stochastic frontier Production Function which is processed using the frontier 4.1 application. The results showed that the significant production factors on milkfish production were land area (X1) and labor (X5). Large areas are able to produce large quantities of production through reducing the death rate of the stocked seeds, increasing the space for fish, so that the metabolism runs optimally which has a positive impact on the "feeding habits" of higher fish. The most intensive use of labor in the control of pond land management and water control at the pond gate. The average efficiency value of 0.92 is greater than 0.7 (0.92 0.7). So it can be concluded that the efficiency of milkfish production in pond farmers in Tarakan City is efficient. Key words: Milkfish, Production, Stochastic FrontierAbstrakPerubahan produksi ikan bandeng dari tahun ke tahun yang terjadi di Kota Tarakan, dipengaruhi oleh beberapa hal  dalam bidang  pertanian,  satu  diantaranya  adalah  penggunaan  faktor-faktor  produksi  yang dilakukan oleh petani tambak. Produktivitas budidaya tambak di Kota Tarakan hingga tahun 2017 rata-rata sebesar 1,2 ton/ha/tahun, masih lebih rendah dibandingkan produktivitas secara nasional mencapai 2 ton/ha/tahun. Tinggi rendahnya produksi suatu barang, tak terkecuali produksi ikan bandeng sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi yang harus dilakukan sebaik-baiknya dan petani harus memperhatikan penggunaan faktor-faktor produksi agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan dan juga faktor dalam diri petani sebagai manager sehingga tercapai kondisi yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk  1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan bandeng di Kota Tarakan; 2) menganalisis efisiensi produksi budidaya ikan bandeng di Kota Tarakan. Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang membudidayakan ikan bandeng di daerah tambak. Jumlah sampel yaitu 40 orang dan dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Fungsi Produksi Cobb Douglas stochastic frontier yang diolah dengan menggunakan aplikasi frontier 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh nyata dan signifikan terhadap  faktor produksi luas lahan (X1) dan tenaga kerja (X5) . Lahan yang lebih luas mampu menghasilkan jumlah produksi yang besar melalui pengurangan tingkat kematian benih yang ditebar, meningkatkan ruang gerak ikan, sehingga metabolisme berjalan secara optimal yang berdampak positif terhadap “feeding habit” ikan yang makin tinggi. Penggunaan tenaga kerja paling intensif pada kegiatan pengontrolan pengolahan lahan tambak dan pengontrolan air di pintu tambak. Rata-rata nilai efisiensi sebesar 0.92 lebih besar dari 0.7 (0.92 0.7) sehingga dapat disimpulkaan bahwa efisiensi produksi ikan bandeng pada petani tambak di Kota Tarakan rata-rata sudah efisien.Kata kunci: Ikan Bandeng, Produksi, Stochastic Frontier
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia L. Merr) MELALUI PENDEKATAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) (Studi Kasus Di UKM D’baloy Food Industries Kota Tarakan) Nurlela Machmudin; Vera Safitri
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1622

Abstract

ABSTRACTThe aim of the research was to compare the inventory control system in D’Baloy Food Industries MSMEs and the optimal control of onion dayak stock to production dayak onion tea by the method of Economic Order Quantity (EOQ). Descriptive analysis to describe the control system of dayak onion stock in D'baloy Food Industries MSMEs. EOQ methods to analyze optimum order quantities and calculate the optimum frequency of purchases. Safety stock analysis and Reorder point analysis are also carried out. The results showed  the management of raw material inventories in UKM D’baloy Food Industries was not optimal. The current cost of raw material inventory is Rp.752.000 in a year, inventory costs using the EOQ method is Rp.463.448. If applying the optimum inventory, then the cost of dayak onion material stock that can be saved by D’baloy Food Industries MSMEs is Rp.288.552. The cost savings are achieved if the quantity of each message is increased from 10 kg to 29 kg. The frequency of purchases decreased from 96 times a year to 33 times. To avoid the problem of uncertainty in demand and price of raw materials, the safety stock that D'Baloy must provide is 30 kg. The raw material is re-ordered when the stock of dayak onions 38.01 kg. The maximum inventory that must be available before reorder 59 kg. Inventory management using the EOQ method places more emphasis on the availability of safety stock with the reason to overcome the problem of uncertainty in demand and fluctuations in raw material prices.Keywords :  Dayak Onion, Economic Order Quantity, InventoryABSTRAKUKM D’Baloy Food Industries belum menerapkan manajemen persediaan bahan baku bawang dayak secara optimal karena bahan baku yang tersedia di perusahaan masih kurang. Kekurangan bahan baku akan menghambat produksi the bawang dayak. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan manajemen persediaan di UKM D’Baloy Food Industries bawang dayak untuk produksi teh bawang dayak dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Analisis deskriptif untuk menggambarkan manajemen persediaan dayak di UKM D’Baloy Food Industries. Metode EOQ digunakan untuk menganalisis jumlah pesanan optimal dan menghitung frekuensi pembelian optimal. Perhitungan safety stock dan Reorder point juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persediaan bahan baku bawang dayak di UKM D’Baloy Food Industries belum optimal. Biaya persediaan bahan baku saat ini adalah Rp.752.000 dalam setahun, sedangkan biaya persediaan menggunakan metode EOQ adalah Rp.463.448. Jika menggunakan persediaan optimal, maka biaya persediaan bahan bawang dayak yang dapat dihemat oleh D’Baloy Food Industries adalah Rp.288.552. Penghematan biaya dapat jika jumlah setiap pesan ditingkatkan dari 10 kg menjadi 29 kg. Frekuensi pembelian diturunkan dari 96 kali setahun menjadi 33 kali. Untuk menghindari masalah ketidakpastian dalam permintaan dan harga bahan baku, stok pengaman (safety stock) yang harus disediakan D'Baloy adalah 30 kg. Bahan baku dipesan ulang saat stok bawang dayak 38,01 kg. Persediaan maksimum yang harus tersedia sebelum memesan ulang 59 kg. Manajemen persediaan menggunakan metode EOQ lebih menekankan pada ketersediaan stok pengaman dengan alasan untuk mengatasi masalah ketidakpastian dalam permintaan dan fluktuasi harga bahan baku.Kata kunci: bawang dayak, metode Economic Order Quantity, persediaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PRODUK KERIPIK DI KOTA TARAKAN Ali Lutfi Munirudin; Elly Jumiaty; Nurlela Machmudin
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v2i2.1513

Abstract

ABSTRACT Micro Small   and   Medium   Enterprises (SMEs) in Tarakan City is potencially to be developed. One of SMEs many developed is the chips business. According to the data from the Department of Animal Husbandry and Food Crop of Tarakan City in   2016, there were 15 types of SMEs product of chips are scattered throughout the Tarakan city. To develop of SMEs, increasing the production of chips was needed. To reach the maximum level   of   chips production, the businessmen had to have a complete knowledge about chips production factors   which   are   used. How far was the influence of the chips production inputs to the output. The appropriate production factors use with reaching the level production. This research aimed to (1) Know what factors influence the production of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) Product of Chips in Tarakan, (2) determine the factors that most affect the production of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) Product of Chips in Tarakan   City. This research was   conducted in Tarakan   City.   The samples which in the study is 15 units   Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) which chips produce and the method of data analysis used is path analysis. Intend path analysis to determine the pattern of relationship independent variable (X) which influencing dependent variable (Y), to know the value of relationships and influence done several is Kolmogorov-smirnov test, correlation coefficient test, F test and t test. According to the results of research which was analyzed by using path analysis, we obtained that (R2) was 97,8 persen, means the ability of independent variable inside variance explained from dependent variable.  Influencing factors in production were raw materials (X1), equipment (X2), Labor (X3). The influence of raw materials (X1) to production (Y) was 38,7 persen. The influence of equipment (X2) to production (Y) was 3,7 persen. The influence of labor (X3) to production (Y) was 55,3 persen. We could see that the most influential factor to the production of these chips business was the raw labor (X3) with the total effect was 55,3 persen. Keywords: path analysis, product, SMEs ABSTRAK Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tarakan sangat berpotensi    dikembangkan, salah satu diantaranya adalah usaha keripik. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Tanaman   Pangan Kota Tarakan 2016, terdapat 15   jenis UMKM produk keripik yang tersebar di seluruh wilayah Kota Tarakan. Untuk pengembangan UMKM   ini perlu adanya   peningkatan produksi keripik. Untuk mencapai tingkat produksi keripik yang maksimum, pelaku usah harus   memiliki   pengetahuan   yang lengkap atas faktor-faktor produksi keripik yang digunakannya. Sejauh mana pengaruh input produksi keripik terhadap output yang dihasilkan, Tujuan penelitian ini adalah menfaktor apa saja yang mempengaruhi produksi UMKM pada usaha keripik di Kota Tarakan, dan mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produk keripik di Kota Tarakan. Sampel   yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 unit UMKM yang memproduksi keripik dan metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Analisis jalur bertujuan untuk mengetahui pola hubungan variable bebas (X)  yang   mempengaruhi variable terikat (Y), untuk mengetahui besarnya nilai hubungan dan pengaruhnya   dilakukan dengan beberapa cara yaitu uji normalitas, uji koefisien korelasi, uji F dan uji t.  Berdasarkan hasil penelitian yang   di analisis menggunakan analisis   jalur, diperoleh (R2) sebesar 97,8 persen artinya kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varian dari variabel terikat adalah sebesar 97,8 persen. Faktor yang berpengaruh dalam produksi keripik adalah bahan baku (X1) sebesar 38.7 persen, peralatan (X2) 3.7 persen dan tenaga kerja (X3) sebesar 55.3 persen. Dapat kita lihat bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam produksi keripik ini adalah tenaga kerja (X3) dengan total pengaruh sebesar 55.3 persen. Kata kunci: analisis jalur, produk, UMKM.
Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Produksi Padi Organik di Tasikmalaya nurlela machmuddin; Nunung Kusnadi; Rayhana Jafar
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempegaruhi produksi pada usahatani padi organik di Kabupaten Tasikmalaya. Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Salawu dipilih secara sengaja (purposive) karena merupakan wilayah yang paling banyak memiliki petani padi organik yang telah disertifikasi serta telah dijadikan wilayah demplot. Jumlah petani yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 50 petani. Jenis data yang digunakan adalah data primer tahun 2015. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan metode OLS (Ordinary least square). Dari hasil pendugaan model ditunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.987. Hasil uji F menghasilkan nilai p-value sebesar 0,00  < α = 0.1 artinya bahwa faktor umur, pendidikan formal petani, pengalaman petani, luas lahan, keaktifan petani dalam kelompok tani, intensitas mengikuti penyuluhan, dan tingkat penerapan SNI organik berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik. Hasil analisis uji-t diperoleh bahwa faktor yang signifikan berpengaruh terhadap produksi padi organik yaitu  faktor pendidikan formal petani (rata-rata SD), pengalaman berusahatani secara organik (rata-rata 7.5 tahun) dan luas lahan petani (rata-rata 0.33 Hektar). Sumberdaya petani perlu lebih ditingkatkan lagi bukan saja melalui pendidikan formal tapi juga dapat dilakukan melalui pendidikan non formal seperti kursus-kursus, dan pengembangan program sekolah lapang. Penyuluhan yang intensif diharapkan dapat memotivasi petani untuk terus mengembangkan usahatani padi organik. Peningkatan luas areal lahan organik perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan produksi padi organik