Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Effect Of Pagoda Leaf Extract (Clerodendrum Paniculatum L) On The IL-10 Level In Mammae Of Female Rats Strain (Sprague Dawley) Induced With Staphylococcus Aureus Bacteria Israini Suriati; Mardiana Ahmad; Nurul Aini Siagian; Prihantono Prihantono
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.335 KB) | DOI: 10.30651/jqm.v3i1.1865

Abstract

ABSTRACTMastitis is an infectious disease problems of found in breast feeding usually caused by Staphylococcus aureus. When Staphylococcus aureus bacteria enters the body’s tissues, IL-10 immune will active helped prevent cell broken. The immune system will get worse if there is no treatment. So that it takes complementary therapies like pagoda leaves, The content of the pagoda contains tannins, alkaloids and flavonoids, where is this compound can to improve immune system. This study aims to determine the effect of pagoda leaf extract on IL10 levels in rats induced by Staphylococcus aureus bacteria. The type of research used in this study is true experimental with pre and posttest control design. The use of 15 Sprague Dawley strain rats divided into 3 groups: 5 negative control groups (aqua pro injections 1ml/gramBB) five  tails were all given standard feed,  positive control group (Amoxicilin with 9.6ml / 250gramBB ) five tails were all given standard feed, and treatment group (Amoxicilin 9.6ml / 250gramBB plus pagoda leaf extract 50ml/250gramBB) five tails were all given standard feed. All groups were induced bacteria Staphylococcus aureus  (0,2 mlx108ml/CFU). IL-10 levels were examined using the R & D method of the Enzyme Linked Immonosorbent Assay (ELISA) Rat system. Data analysis used ANOVA + post hoc test, with a significant value ρ ≤ 0, 05. This study showed no difference in levels of IL10 cytokines, before induced Staphylococcus aureus bacteria in all groups with values (ρ> 0.05). Whereas after the treatment was given, the value of ρ <0.05) between all groups showed that there was a difference in IL10 levels after treatment between all groups. In the negative control group, IL10 experienced a decrease (mean ± 10.4 pg / ml). While the increase in IL-10 levels was greater in the treatment group (mean ± 58.4 pg / ml), compared to the positive group (mean ± 41.8 pg / ml). The conclusion in this study is that pagoda leaf extract (Clerodendrum Paniculatum L) has an influence in increasing IL-10 levels as an anti-inflammatory. Pagoda leaf extract can be used as a complementary therapyKeywords                    : Staphylococcus aureus , IL-10, Ekstrak Daun PagodaCorrespondence          : israinisuriati@yahoo.com.AbstrakMastitis adalah masalah penyakit infeksi yang ditemukan pada ibu menyusui yang biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Ketika bakteri Staphylococcus aureus masuk ke jaringan tubuh, kekebalan IL-10 akan aktif membantu mencegah sel- sel rusak. Sistem imun akan memburuk jika tidak ada penanganan. Sehingga dibutuhkan terapi komplementer seperti tanaman daun pagoda, kandungan dari tanaman daun pagoda terdiri dari tannins, alkaloids and flavonoids, di mana senyawa ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan pre dan posttest control design. Yang menggunakan tikus strain Sprague Dawley sebanyak 15 ekor yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (aqua pro injections) sebanyak 5 ekor  semuanya  diberikan  pakan  standar,  kelompok  kontrol  positif (Amoxicilin dengan dosis 9,6ml/250gramBB) sebanyak 5 ekor semuanya  diberikan  pakan standar, dan kelompok perlakuan (Amoxicilin 9,6ml/250gramBB ditambah dengan ekstrak daun pagoda (50ml/250gramBB) 5 ekor semuanya diberikan pakan standar. Semua kelompok diinduksisikan bakteri Staphylococcus aureus 0,2 ml/CFU. Pemeriksaan kadar IL-10 menggunakan metode R & D system Enzyme Linked Immonosorbent Assay (ELISA) Rat. Analisis data menggunakan uji ANOVA + post hoc, dengan nilai signifikan ρ ≤ 0, 05. Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan kadar sitokin IL-10, sebelum diinduksikan bakteri Staphylococcus aureus pada semua kelompok dengan nilai (ρ > 0,05).. Sedangkan setelah diinduksikan bakteri Staphylococcus aureus ± 24 jam semua kelompok mengalami penurunan kadar IL10 dengan nilai (ρ > 0,05). Setelah diberikan treatment diperoleh nilai ρ < 0,05) antara semua kelompok hal ini menunjukkan ada perbedaan kadar IL-10 setelah diberikan treatment antara semua kelompok. Pada kelompok kontrol negatif kadari IL-10 mengalami penurunan (rerata ± 10,4 pg/ml). Sedangkan peningkatan kadar IL-10 lebih besar pada kelompok perlakuan (rerata ± 58.4 pg/ml), dibandingkan pada kelompok positif (rerata ± 41.8 pg/ml ). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun pagoda (Clerodendrum Paniculatum L) memiliki pengaruh dalam meningkatkan kadar IL-10 sebagai anti-inflamasi. Ekstrak daun pagoda dapat dijadikan terapi komplementer.Kata kunci        : Staphylococcus aureus, IL-10, Ekstrak Daun PagodaKorespondensi : israinisuriati@yahoo.com.  
PENGARUH KELAS IBU HAMIL PADA IBU PRIMIGRAVIDA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN Yusnidar Yusnidar; Israini Suriati
Jurnal JKFT Vol 6, No 1 (2021): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v6i1.5208

Abstract

Program kelas ibu hamil yang merupakan sarana dalam kelompok dengan bentuk tatap muka yang membahas tentang kesehatan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil pada ibu hamil primigravida terhadap pengetahuan tentang perawatan kehamilan di Puskesmas Ponrang. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pre-experimental dengan rancangan penelitian pretest-posttes group design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida sebanyak 36 responden. Hasil penelitian menunjukkan pada saat pretest, responden yang memiliki pengetahuan tentang perawatan kehamilan pada kategori baik sebanyak 4 responden (11,11%), untuk posttest pada pengetahuan tentang perawatan kehamilan pada kategori baik mengalami peningkatan menjadi sebanyak 25 responden (94,44%). Hasil uji statistic didapatkan nilai p sebesar 0,001 kurang dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh kelas ibu hamil pada ibu hamil primigravida terhadap pengetahuan tentang perawatan kehamilan.
Causes of Hyperemesis Gravidarum Israini Suriati; Yusnidar Yusnidar
JURNAL KEBIDANAN Vol 11, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v11i1.6398

Abstract

Hyperemesis Gravidarum is a common symptom and is often seen in the first trimester of pregnancy, which occurs in 60-80% of primigravida and 40-60% of multigravida. Nausea usually occurs in the morning, but can occur at any time of the night. These symptoms approximately occur after 6 weeks after the first day of the last menstrual period and last for approximately 10 weeks. The incidence of Hyperemesis Gravidarum is influenced by the knowledge of pregnant women, the age of pregnant women and gravidas at Batara Guru Belopa Regional Hospital in 2020. The type of research used is quantitative research with cross sectional design. The sample in this study were pregnant women who experienced hyperemesis gravidarum, both those who experienced grade I hyperemesis, Level II and level III who came to visit the Batara Guru Belopa Regional Hospital for the March - June 2020 period were 47 pregnant women. The results of the research conducted at Batara Guru Belopa, Luwu Regency, showed that in general knowledge, age and gravidity had a significant relationship with the incidence of hyperememesis gravidarum in Batara Guru Belopa Regional Hospital, where the chi-square value count was ≥ X2 table. In the knowledge variable with the occurrence of hyperemesis gravidarum, it is a value of 0.002 and in the age variable the value is 0.003, while the gravid variable with the occurrence of hyperemesis gravidarum is a value of 0.001
INTEGRITAS PENDIDIKAN MENUAI WIRAUSAHA DI ERA PANDEMI DESA BUNTU KARYA KECAMATAN LUWU KABUPATEN PONRANG SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Harmita Sari; S. M. Anwar; Hurria Hurria; Andi Rizkiyah Hasbi; Israini Suriati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.233 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3379

Abstract

ABSTRAKSeminar merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan sebagai proses untuk memecahkan suatu masalah, atau proses menemukan solusi yang biasanya diangkat dari hasil sebuah penelitian atau literatur. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di desa Buntu Karya dengan melihat pendidikan dari masing masing pemuda dan masyarakat, relatif masih kurang dikarenakan kurangnya minat masyarakat akan pendidikan itu sendiri atau masyarakat lebih tertarik untuk bekerja baik bertani maupun pekerjaan lainnya. Dengan melihat adanya berbagai potensi hasil alam yang ada di Desa Buntu Karya penulis mengangkat seminar kewirausahaan dengan maksud agar kiranya warga atau masyarakat dapat mengolah atau memanfaatkan hasil alamnya dengan baik. Karena adanya pandemi sampai saat ini, berbagai dampak yang terjadi salah satunya adalah dampak kecemasan terhadap kesehatan, bagaimana cara menjaga dan menempatkan diri ketika berada di keramaian dengan mematuhi protokol kesehatan. Kata kunci : integritas pendidikan; wirausaha; covid-19; desa buntu karya ABSTRACTThe seminars is one of the activities that can be carried out  as a process to solve a problem, or the process of finding a solution which is usually based on the results of a study or literature. Based on the results of observations and interviews conducted in Buntu Karya Village by looking at the education of each youth and community, it is relatively still lacking due to the lack of public interest in education itself or the community is more interested in working both farming and other jobs. By looking at the various potentials of natural products in Village Buntu creation Village, the author raises an entrepreneurship seminars with the intention that residents or the community can process or make good use of natural products. Because of the existence of pandemic until now, various impacts have occurred, one of which is the impact of anxiety on health, how to guard and place oneself when in a crowd by complying with health protocols. Keywords : education integrity; entrepreneurship; covid-19; buntu karya village
PEMBERIAN BOOKLET KMC TERHADAP KETERCAPAIAN PROGRAM PELAKSANAAN KMC PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH Nfn Marhani; Nfn Syahrir; Israini Suriati
JURNAL FENOMENA KESEHATAN Vol 2 No 2 (2019): Jurnal fenomena kesehatan
Publisher : JURNAL FENOMENA KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.887 KB)

Abstract

Kangaroo Mother Care (KMC) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skinto-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis analisis pemberian booklet KMC terhadap ketercapaian program pelaksanaan KMC pada bayi berat lahir rendah. Desain penelitian yang digunakan adalah “Pra-eksperimen” dengan rancangan”the static comparison group”. Penelitian ini dilaksanankan di RSUD Sawerigading kota Palopo, pada bulan Mei - September 2019. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah bayi lahir dengan berat badan rendah di RSU Sawerigading Palopo pada periode bulan Mei - September 2019 sebanyak 30 orang, terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 15 orang dan kelompok intervensi sebanyak 15 orang. Tehnik penarikan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah booklet KMC yang dibuat oleh peneliti, yang disesuaikan dengan standar operasional Perkumpulan Perinatalogi Indonesia (Perinasia). Selain itu, diperlukan pula lembar observasi yang berisi input, proses, dan output dari kegiatan pelaksanaan KMC. Analisis univariat untuk melihat homogenitas sampel dan rerata karakteristik responden. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square, dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan karakteristik responden, baik pada kelompok kontrol maupun intervensi, yang dilihat dari usia kehamilan saat lahir, umur bayi, berat badan, panjang badan, dan suhu tubuh (nilai ρ value > 0,05). Berdasarkan hasil uji chi-square, terdapat pengaruh pemberian booklet KMC terhadap ketercapaian program pelaksanaan KMC pada Bayi Berat Lahir Rendah (baik pada item input (ρ value =,01) proses (ρ value =,028) dan output (ρ value =,023). Berdasarkan hasil uji regresi logistik sederhana faktor yang paling memiliki peluang tinggi pada pemberian booklet KMC terhadap ketercapaian program pelaksanaan KMC pada Bayi Berat Lahir Rendah adalah item input (OR = 6,71) Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian booklet KMC terhadap ketercapaian program pelaksanaan KMC pada Bayi Berat Lahir Rendah. Semakin baik input yang diberikan kepada ibu yang memiliki bayi BBLR, maka akan semakin baik pula ketercapaian program pelaksanaan KMC, sehingga bayi mudah pulih dan sehat.
PENGARUH PEMBERIAN TABLET PENAMBAH DARAH (Fe) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU DI PUSKESMAS KAMANRE Israini Suriati
Voice of Midwifery Vol 5 No 07 (2016)
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Iron deficiency anemia is a disorder that most often occurs during pregnancy. Pregnant women generally experience depletion of iron, so just give a little iron to the fetus is required for normal iron metabolism. Hereafter, they will be anemic at the time of maternal hemoglobin levels fall below 11 g / dl. Objectives: To determine the effect of giving iron tablets for hemoglobin levels of pregnant women in Kamanre Public Health Centers in 2016. Methods: This research is an evaluation study on the provision of iron tablets to pregnant women, where measurements were taken before and after giving of hemoglobin iron tablets. This research used 30 samples that had not received iron tablets during pregnancy. Results: There was no effect of giving iron tablets with status between the initial and finalhemoglobin (p = 0563 > p = 0.05) which proves that there is a distribution change of patients with anemia after giving iron tablets in pregnant women. Suggestion: During pregnancy, pregnant women taking iron tablets according to standard antenatal care during pregnancy is 90 tablets. Key words: Tablet Fe, Hb,Pregnant women
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN INISIASI MENYUSUI DINI PADA IBU NIFAS BERSALIN NORMAL Israini Suriati; Dian Auliah
Voice of Midwifery Vol 9 No 1 (2019): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v9i1.93

Abstract

Inisiasi Menyusui Dini adalah meletakkan bayi baru lahir tengkurap di dada ibunya setelah tubuh bayi dikeringkan dengan kain bersih (kecuali pada bagian tangan bayi), kontak kulit-ke-kulit, bagian punggung bayi ditutup dengan selimut, kepala bayi boleh diberi topi (untuk mencegah hipotermia, dan bayi akan mencari payudara ibunya dalam waktu 1 jam setelah lahir. cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 36% selama periode 2007-2014. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi menyusui dini pada ibu nifas bersalin normal di Puskesmas Jumpandang baru Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan Pendekatan deskriptif analitik "cross-sectional" sampling dilakukan dengan accidental sampling. Dari 30 responden sebanyak 24 responden (80%) melaksanakan inisiasi menyusui dini dan sebanyak 6 responden (20%) tidak melakukan inisiasi menyusui dini. Distribusi frekuensi dari 30 responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden atau (46,7%), Sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang terdapat 2 responden atau (6,7%). frekuensi dari 30 responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak terdapat 18 orang yang memberikan dukungan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini atau (60%). Sedangkan yang tidak memberikan dukungan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terdapat 12 orang atau (40%). Pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memiliki peran penting dalam keberhasilan pemberian Inisiasi menyusui dini.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE Israini Suriati; Ilmawati Ilmawati
Voice of Midwifery Vol 9 No 2 (2019): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v9i2.111

Abstract

Pendahuluan: Healt education atau biasa disebut dengan Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan penjelasan kepada perorangan, kelompok atau masyarakat untuk menumbuhkan pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku sehat atau kehidupan yang sehat. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sehingga dari masa ini sangat diperlukan Pendidikan kesehatan tentang menstruasi guna mengatasi adanya kecemasan dan ketidakfahaman tentang perubahan yang terjadi. Tujuan: Mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche di SDN 473 Toangkajang Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment dengan desain penelitiannya adalah Pre-test-post-test group. Tehnik pengambilan data dengan tehnik Total Sampling melalui instument kuesioner baku berdasarkan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), dengan subyek 31 responden. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistic Paired T-test.Hasil: Tingkat kecemasan responden menurun yang dibuktikan dengan adanya jumlah responden yang tadinya paling banyak berada pada tingkat kecemasan berat (54.8%) akhirnya mengalami perubahan yaitu sebagian besar responden 51.6% sudah tidak lagi cemas dalam menghadapi menarche. Kesimpulan: Terdapat adanya pengaruh yang signifikan antara kecemasan menghadapi menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi pada siswi kelas V di SDN 473 Toangkajang dengan dengan taraf signifikasi 5% sebesar 0,000 Kata kunci: Pendidikan kesehatan, kecemasan, menarche.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS Israini Suriati; Nurliana Mansyur
Voice of Midwifery Vol 10 No 1 (2020): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v10i1.117

Abstract

Pendahuluan: Obesitas adalah suatu kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki badan yang sangat gemuk dan mengandung banyak lemak pada tubuhnya, sebagai akibat dari penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Kondisi ini disebabkan oleh ketidak seimbangan konsumsi kalori dan kebutuhan energy. Obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor genetik, kurang gerak / olahraga, emosi, Pola makan,kurang istirahat,suhu, hormonal Tujuan: Mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada warga dusun sabbang paru desa salu paremang selatan Kabupaten Luwu Kecamatan Kamanre Provinsi Sulawesi SelatanMetode: Penelitian ini menggunakan studi komparatif dengan pendekatan case control study dilihat secara retrospektif. Desain ini dilakukan dengan melihat variabel dependen terlebih dahulu, sedangkan variabel independen ditelusuri secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya hubungan faktor faktor yang berperan. Populasi dalam penelitian ini adalah warga yang obesitas di Dusun sabbang paru desa salu paremang selatan kecamatan kamanre sulawesi selatan. Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan cara Random sampling yakni dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi yaitu sebanyak 40 responden.Hasil: Berdasarkan uji chi square dengan Fisher Exact test pada variabel genetika diperoleh nilai hitung p = 0,001 lebih kecil dari nilai α = 0,05, pada variabel pola makan diperoleh nilai hitung p = 0,002 lebih kecil dari nilai α = 0,05, dan pada variabel aktifitas fisik diperoleh nilai hitung p = 0,001 lebih kecil dari nilai α = 0,05 Simpulan: Dari analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha diterima atau ada hubungan genetika, pola makan dan aktivitas fisik dengan obesitas pada warga desa salu paremang selatan kecamatan kamanre sulawesi selatan. Kata kunci: Obesitas
Pijat Oksitosin Ibu Menyusui Pada Masa Post Partum: Study Kasus israini ilha suriati
Jurnal JKFT Vol 7, No 1 (2022): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v7i1.6081

Abstract

Ibu setelah melahirkan, pasti mengalami rasa tidak nyaman di seluruh tubuh, dengan stres dan khawatir tidak akan mampu memenuhi kebutuhan ASI untuk bayinya. Dan nantinya akan menghambat sekresi hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pijatan di sepanjang tulang belakang (vertebre) hingga tulang rusuk kelima atau keenam, berfungsi untuk meningkatkan oksitosin, sehingga nantinya ASI bisa keluar dengan lancar. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI.  Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu mendeskripsikan dan menjelaskan permasalahan penelitian kepada dua klien, studi kasus dilakukan pada bulan November 2021 di Rumah Sakit Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu.  Hasil Hasil studi kasus ini kelancaran produksi ASI klien pertama terjadi pada hari ke 3 sedangkan klien kedua terjadi pada hari ke 4. Penerapan pijat oksitosin pada ibu nifas dapat membantu kelancaran produksi ASI dan kelancaran ASI. Simpulan, Penerapan pijat oksitosin mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Penerapan pijat oksitosin pada klien pertama dan kedua terdapat perbedaan yaitu kelancaran ASI pada klien pertama dimulai pada hari ke tiga, hal ini terjadi karena pada klien pertama menyukai sayur mayur frekuensi makan teratur, dan payudara sering disusukan sedangkan kelancaran ASI pada klien kedua terjadi pada hari ke empat karena klien klien tidak menyukai sayur mayur, frekuensi makan tidak teratur, payudara jarang disusukan, bayi di beri susu formula tambahan melalui botol.