Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektivitas Penggunaan Akun Instagram @Larissacenter Sebagai Media Beriklan Larissa Aesthetic Center Berdasarkan Metode Customer Response Index (CRI) Wulandari, Astri; Lutfiyati, Nur Latifah
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.986 KB)

Abstract

ABSTRAKMedia sosial telah menjadi sebuah candu dan menciptakan “dunia” sendiribagi para penggunanya. Bak sebuah jendela, netizen dapat memantau,melihat serta mengetahui informasi, berita, atau kejadian yang sedang virallewat media sosial. Instagram merupakan salah satu aplikasi yang digemariuntuk menunjukkan eksistensi lewat media sosial. Fenomena terhadaptingginya pengguna aktif instagram di Indonesia telah menempati posisike-3 didunia. Kemudahan dalam mengakses instagram saat ini mulai dilirikoleh perusahaan untuk mengiklankan produk dan jasanya. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi efektivitas iklan LarissaAesthetic Center melalui akun instagram pada pengguna skincare dan klinikkecantikan di Yogyakarta, perempuan dan berusia 17-35 tahun. Tipe penelitianini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100orang. Sample dalam penelitian ini menggunakan teknik penentuan sampleuntuk ukuran populasi tidak terhingga. Elemen respon dalam CustomerResponse Index (CRI) adalah aware (kesadaran), comprehend (pemahaman),interest (ketertarikan), intention (niat untuk membeli), dan action (tindakan).Berdasarkan hasil analisis tabulasi sederhana dan analisis skor rata – rata dengan metode CRI pada iklan Larissa di media sosial instagram menunjukanbahwa iklan Larissa pada media sosial instagram termasuk dalam kategori“cukup efektif” dengan prosentase sebesar 52,76% karena responden telahsampai pada tahapan melakukan pembelian terhadap produk Larissa AestheticCenter yang diiklankan pada akun Instagram @larissacenter dengan hasil yangdidapat dari perhitungan CRI adalah aware dengan prosentase sebesar 92%,comprehend dengan prosentase sebesar 8034%, interest dengan prosentasesebesar 78,38%, intentions dengan prosentase sebesar 96,55%, dan actiondengan prosentase sebesar 94,34%.
Proses Pengambilan Keputusan dalam Situs Belanja Online “Shopee” sebagai Pemenuhan Kebutuhan Konsumen Astri Wulandari; Christine Pingkan Sampouw
JCommsci - Journal Of Media and Communication Science Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcommsci.v3i2.68

Abstract

Saat ini konsumen dihadapkan dengan banyak pilihan cara untuk memenuhi keinginan dankebutuhannya. Situs belanja online seolah-olah menjadi satu cara cepat untuk dapat memenuhihasrat belanja konsumen. Shopee memiliki beragam kategori produk yang ditawarkan kepadakonsumen. Kerjasama antara Shopee dengan endorsement juga tampak sebagai upaya untukmenjaga eksistensi tren di bidang yang semakin luas. Pada penelitian ini juga tampak bahwaterdapat keragaman latar belakang yang menaungi masing-masing kepribadian konsumen untukmenggunakan market place ini. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metodewawancara mendalam. Subjek penelitian terdiri dari enam informan dengan latar belakang perilakukonsumen yang berbeda-beda. Analisis dilakukan dengan membagi dua jenis data yakni data primerdari wawancara langsung, dan data sekunder dari artikel yang relevan. Proses pengambilankeputusan pembelian para konsumen dalam membeli produk dalam situs belanja Shopee dilakukandengan beragam cara berdasarkan latar belakang dan keinginan dari dalam diri masing-masing. Olehkarena pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen menjadi berbeda-beda seiringberubahnya pola belanja saat ini. Kebutuhan tersier dengan cepat berubah seolah-olah menjadisangat primer mengalahkan kebutuhan primer yang sesungguhnya.Kata kunci: Perilaku Konsumen, Proses pengambilan keputusan, E-Commerce, Shopee
INFORMATION DISORDER & THE ONLINE’S GATEKEEPING MECHANISM STRUGGLE IN POST TRUTH ERA roziana febrianita; Astri Wulandari
JCommsci - Journal Of Media and Communication Science Vol. 3 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcommsci.v3i3.78

Abstract

Online journalistic practice in Indonesia has become a singular phenomenon in the digital era. Along with the rapid development of communication technology, the news portals in this country are also growing. The ease of access to any information; which is able to be accessed by anyone and anywhere has emerged to be one of many factors why online news sites tendecially being used as the main reference for any kind of information. Oppositely, there has been a wide spreading of misinformation, malinformation as well disinformation, which are circulated on social media and micro-blogging media. The concepts authors initiate in this research are the gatekeeping mechanism and disorder information. This has become the focal point of the paper to observe how the gatekeeping mechanism struggle with the occurrence. This paper method is qualitative, preserverving the interview data collecting technique. Informants in this paper are the editorial team of Liputan6.com and Detikcom. The conclusions of this article are : (a) Liputan6.com implemented traditional gatekeeping yet a gatewatching for the reader(s), Detikcom performing a processing journalism, (b) both media stated Information selection based on certain criteria, (c) Liputan6com expending SCTV East Java Bureau for disseminating the local news, Detikcom has representative in the back office in East Java for the local news, (d) both media having the awareness whether the selecting information leading to online news term’s and phenomenon nowadays. Keywords: Information Disorder, Gatekeeping Mechanism, Online News Portal, Post Truth Era, Online Journalism
Consumer Buying Interest: Survey of Shopee Consumers in Yogyakarta Astri Wulandari; Dessy Putri Wahyuni; M. Nastain
JCommsci - Journal Of Media and Communication Science Vol. 4 No. 3 (2021): JCommsci Vol 4 No 3 2021
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcommsci.v4i3.152

Abstract

The digital era has led consumer behavior to shop online. It is undeniable that online shopping is indeed more in demand by some consumers because of various supporting factors. Shopee is an online shop application with many features so that consumers can easily shop, explore and even easily create an online store and sell products. This study uses quantitative research methods to see the effect of buying interest in Shopee online shopping in Yogyakarta. Sources of data were obtained from primary and secondary data with cluster sampling technique to 500 respondents. The results showed that each indicator of buying interest showed positive and significant results. The Transactional Interest indicator is included in the value category with a percentage of 34%, and then for Reference Interest, it has a percentage order of 69% with a very high category. Then for Preferential Interest, the order of category is very high at 70%, and Explanative Interest with a high percentage category at 58%.
Efektivitas Penggunaan Akun Instagram @Larissacenter Sebagai Media Beriklan Larissa Aesthetic Center Berdasarkan Metode Customer Response Index (CRI) Astri Wulandari; Nur Latifah Lutfiyati
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.986 KB) | DOI: 10.12928/channel.v6i2.11579

Abstract

ABSTRAKMedia sosial telah menjadi sebuah candu dan menciptakan “dunia” sendiribagi para penggunanya. Bak sebuah jendela, netizen dapat memantau,melihat serta mengetahui informasi, berita, atau kejadian yang sedang virallewat media sosial. Instagram merupakan salah satu aplikasi yang digemariuntuk menunjukkan eksistensi lewat media sosial. Fenomena terhadaptingginya pengguna aktif instagram di Indonesia telah menempati posisike-3 didunia. Kemudahan dalam mengakses instagram saat ini mulai dilirikoleh perusahaan untuk mengiklankan produk dan jasanya. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi efektivitas iklan LarissaAesthetic Center melalui akun instagram pada pengguna skincare dan klinikkecantikan di Yogyakarta, perempuan dan berusia 17-35 tahun. Tipe penelitianini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100orang. Sample dalam penelitian ini menggunakan teknik penentuan sampleuntuk ukuran populasi tidak terhingga. Elemen respon dalam CustomerResponse Index (CRI) adalah aware (kesadaran), comprehend (pemahaman),interest (ketertarikan), intention (niat untuk membeli), dan action (tindakan).Berdasarkan hasil analisis tabulasi sederhana dan analisis skor rata – rata dengan metode CRI pada iklan Larissa di media sosial instagram menunjukanbahwa iklan Larissa pada media sosial instagram termasuk dalam kategori“cukup efektif” dengan prosentase sebesar 52,76% karena responden telahsampai pada tahapan melakukan pembelian terhadap produk Larissa AestheticCenter yang diiklankan pada akun Instagram @larissacenter dengan hasil yangdidapat dari perhitungan CRI adalah aware dengan prosentase sebesar 92%,comprehend dengan prosentase sebesar 8034%, interest dengan prosentasesebesar 78,38%, intentions dengan prosentase sebesar 96,55%, dan actiondengan prosentase sebesar 94,34%.
MENGELOLA HUBUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN DAN HARAPAN PEMANGKU KEPENTINGAN Astri Wulandari
ETTISAL : Journal of Communication Vol 3, No 2 (2018): ETTISAL Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ettisal.v3i2.1976

Abstract

Abstrak               Yogyakarta adalah tujuan wisata bagi wisatawan lokal dan asing. Persaingan bisnis di Yogyakarta semakin ketat karena investor dan pemangku kepentingan semakin melirik Kota Pelajar ini sebagai tempat untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari segmentasi pasar yang ada. Bisnis yang semakin cepat, padat dan ketat di Yogyakarta adalah bisnis perhotelan. Saat ini, konsumen memiliki banyak pilihan hotel di Yogyakarta mulai dari hotel berbintang hingga hotel budget. Semakin ketatnya persaingan bisnis membuat hotel-hotel berbintang berlomba-lomba untuk meningkatkan fasilitas, layanan, dan strategi promosi yang lebih efektif. E-commerce adalah pilihan untuk meningkatkan strategi promosi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Tidak hanya berfokus pada konsumen besar, membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan investor, menjaga dan mempertahankan harapan pemangku kepentingan, tetapi juga memberikan pencapaian hotel berbintang untuk keberlangsungan bisnis mereka. Oleh karena itu hotel berbintang harus memiliki strategi komunikasi dengan pemangku kepentingan untuk mengelola hubungan pemangku kepentingan dan harapan pemangku kepentingan. 
Pola Komunikasi Dinas Sosial Kota Yogyakarta Dalam Program Keluarga Harapan Siti Noor Fauziah; Astri Wulandari
ETTISAL : Journal of Communication Vol 4, No 1 (2019): ETTISAL Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ejoc.v4i1.3145

Abstract

AbstrakKemiskinan yang terjadi di negara ini masih menjadi masalah yang patut diperhatikan dan diperlukan adanya solusi untuk menanggulanginya. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program penuntasan kemiskinan. Bentuk dari Program Keluarga Harapan sendiri yaitu dengan pemberian bantuan tunai bersyarat kepada Keluarga Sangat Miskin untuk meningkatkan kesadaran dalam bidang kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu untuk mengetahui pola komunikasi Dinas Sosial Kota Yogyakarta dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Teknik analisis data yang digunakan ini adalah analisis kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penyimpulan data. Hasil penelitian dari analisis Pola Komunikasi dan Kinerja Dinas Sosial Kota Yogyakarta dalam Program Keluarga Harapan yaitu pola komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan sudah terjalin dengan baik. Begitu pula dengan kinerja pendamping yang sudah baik dalam melakukan pendampingan. Namun pada kenyataannya masih ditemui keluarga penerima manfaat yang kurang tepat sasaran. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan proses pengawasan pengawasan belum maksimal dikarenakan masih adanya penerima yang tidak tepat sasaran. Hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan keilmuan Ilmu Komunikasi.AbstractPoverty in this country is still being problem with attention and solution to deal with it. The Keluarga Harapan Program is one of poverty alleviation program. The form of Keluarga Harapan Program is giving provison of Conditional Cash Transfers poornes family to increase awareness in the welfare community, health and proverty. The purpose of this research is to find out the communication pattern of the Yogyakarta City Social Service in the Keluarga Harapan Program. Data analysis technique used in this research is analistic in qualitative analysis. The result from the research is communication patterns that occurbetween the leader and employees in the social service has been established and are going well. It same with companion performance who did work. But in reality there are still families of beneficaries who are not on target. The conclusion in this study were in the impplementation of Keluarga Harapan Program the process has not been maximized because who are get the beneficiaries are not on target.
Students’ Perception for Online Lectures Quality in Universities in Yogyakarta Astri Wulandari
Jurnal Pekommas Vol 6 (2021): Special Issue: The Role of Communication and Information Technology in the struggle ag
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2021.2060305

Abstract

The World of Education during the Covid-19 outbreak had to take a solution or problem solving by carrying out Teaching and Learning Activities online. Schools, campuses and even informal education facilities must go on online as a security solution while continuing to carry out learning activities in the midst of this epidemic. This study looks at the extent to which students’ assessments of the quality of online lectures in Yogyakarta. 100 students as respondents from 14 Universities in Yogyakarta participated in this survey. This study uses a quantitative method with reference to, quality assessment in the 2019 SPADA Learning Object Development Guide from the Directorate General of Learning and Students Affairs, Kemristekdikti, 2019. From the results of the study, it was found that the learning plan indicator had the highest average percentage of items is 35,5%, then the media and technology indicators have the highest percentage of items at 37,63% and the assessment and evaluation indicators have an average percentage of items is 45% which all the percentage indicators are on a pretty good rating scale. This shows that the student’s assessment of the quality of online lectures in Yogyakarta during the Covid-19 outbreak was quite goods in its implementation.
Manajemen Usaha Berbasis Media Sosial Pada UMKM “Bakpia Ivan” Di Desa Janten, Bantul Rosalia Prismarini Nurdiarti; Astri Wulandari; Mutaqin Akbar
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.384 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.429

Abstract

UMKM “Bakpia Ivan” merupakan kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi, yangtergabung dalam unit usaha keluarga sejak 20 tahun. Mitra menghasilkan produk Bakpia denganbeberapa varian rasa, yaitu bakpia basah rasa original, bakpia coklat (kering-dari gula jawa) danbakpia keju (kering-bakpia potong). Permasalahan yang dihadapi mitra adalah manajemen yangmasih dalam taraf sederhana dan bersifat kekeluargaan. Dalam mengelola usahanya, mitra belummemanfaatkan media sosial yang ada karena masih mengandalkan direct selling dan reseller.Segmentasi konsumen pada kelas menengah ke bawah yang melatarbelakangi dipilihnya metodepemasaran yang masih sederhana, selain itu juga SDM yang terbatas hanya di bagian produksi.Melihat permasalahan tersebut, maka diperlukan manajemen usaha dengan berbasis media sosialmelalui kerangka pemasaran online sehingga mampu memperluas segmentasi pasar. Metode yangdigunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dan penguatan pengetahuan tentang pentingnyapemasaran berbasis media sosial. Metode berikutnya adalah sosialisasi dan pelatihan website untukmeningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam penggunaan teknologi ketika memasarkanproduk. Kesimpulan dari yang sudah dilakukan, manajemen usaha berbasis media sosial masih perluditingkatkan pada UMKM Bakpia Ivan. Kendala SDM dan padatnya waktu produksi menjaditantangan bagi pengelolaan media sosial. Di sisi lain perlu lebih intensif dalam penggunaan mediasosial.
Students’ Perception for Online Lectures Quality in Universities in Yogyakarta Astri Wulandari
Jurnal Pekommas Vol 6 (2021): Special Issue: The Role of Communication and Information Technology in the struggle ag
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2021.2060305

Abstract

The World of Education during the Covid-19 outbreak had to take a solution or problem solving by carrying out Teaching and Learning Activities online. Schools, campuses and even informal education facilities must go on online as a security solution while continuing to carry out learning activities in the midst of this epidemic. This study looks at the extent to which students’ assessments of the quality of online lectures in Yogyakarta. 100 students as respondents from 14 Universities in Yogyakarta participated in this survey. This study uses a quantitative method with reference to, quality assessment in the 2019 SPADA Learning Object Development Guide from the Directorate General of Learning and Students Affairs, Kemristekdikti, 2019. From the results of the study, it was found that the learning plan indicator had the highest average percentage of items is 35,5%, then the media and technology indicators have the highest percentage of items at 37,63% and the assessment and evaluation indicators have an average percentage of items is 45% which all the percentage indicators are on a pretty good rating scale. This shows that the student’s assessment of the quality of online lectures in Yogyakarta during the Covid-19 outbreak was quite goods in its implementation.