Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA JENJANG SMP: STUDI META-ANALISIS Adika Mandala Malik; Febriana Kristanti; Sandha Soemantri
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika Vol 16, No 1 (2023): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 16 Nomor 1 Februari
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.031 KB) | DOI: 10.30870/jppm.v16i1.16826

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan yang diperlukan pada saat ini, kemampuan tersebut perlu ditanamkan melalui pendidikan di lingkungan sekolah yang salah satunya pada pembelajaran matematika. Pemilihan model pembelajaran juga turut berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis, salah satunya model pembelajaran kooperatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif dan pemilihan materi pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic literature review yang menganalisis sebanyak 13 artikel yang didapatkan melalui google scholar sebagai basis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap kemampuan berpikir kritis pada jenjang pendidikan SMP baik pada pemilihan tipe model pembelajaran koperatif dan juga pada materi pembelajaran matematika. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation memiliki effect size yaitu 2,23 yang termasuk dalam interpretasi efek sangat besar sehingga lebih tepat digunakan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik SMP pada materi bangun ruang sisi datar.
META-ANALISIS: PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF Ardiyani Sekarningrum; Shoffan Shoffa; Sandha Soemantri
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika Vol 16, No 1 (2023): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 16 Nomor 1 Februari
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.126 KB) | DOI: 10.30870/jppm.v16i1.16827

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan komunikasi matematis siswa dijenjang SMP dan SMA sederajat. Metode yang digunakan adalah metode systematic literature review (SLR). Berdasarkan pengelompokan data pada klasifikasi materi pelajaran dan tipe model pembelajaran kooperatif peningkatan kemampuan komunikasi matematis melalui implementasi model pembelajaran kooperatif berpengaruh diterapkan pada jenjang SMP/sederajat dengan materi geometri, aljabar, PLDV, aritmatika sosial dengan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay, Think Talk Write, Two Stay Two Stray, Grup Investigation, Number Head Together, dan Team Assisted Individualized. Jenjang SMA/sederajat juga tidak jauh berbeda yaitu dengan jenjang SMA/sederajat implementasi model pembelajaran kooperatif berpengaruh diterapkan pada jenjang SMA/sederajat dengan materi geometri, aljabar, serta kubus dan balok dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write, Number Head Together. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Komunikasi Matematis
Efektivitas LMS pada Pembelajaran Matematika Berbasis Daring: Kajian Meta Analisis: Meta Analisis Miftahul Ilmi; Endang Suprapti; Sandha Soemantri
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1203.574 KB) | DOI: 10.57251/ped.v2i1.414

Abstract

Online learning or the application of e-learning is currently widely applied near all schools in Indonesia. One of the applications of e-learning is the use of LMS which is an integrated and comprehensive system and can be used as an e-learning platform. Meta-analysis was used in this study by examining several scientific studies in national journals. Meta-analysis is quantitative because it uses the calculation of numbers and statistics for practical purposes, namely to compile and extract information from so much data that is impossible with other methods. From several subjects that have been taken, it shows that the application of LMS is more effectively used at the high school education level than the junior high school education level. The application of LMS has the highest positive effect on blended learning methods among other methods. Then on the subject the type of LMS used. The effectiveness of the application of LMS in mathematics learning was found that the use of Schoology had a greater influence than other types of LMS.
META-ANALISIS: VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS E-MODUL MATEMATIKA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Siti Zulaikhah; Sandha Soemantri; Febriana Kristanti
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 5, No 2 (2022): Inteligensi Vol.5 No.2
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/ilg.v5i2.4053

Abstract

This study aims to analyze the level of validity and practicality of math e-modules during the Covid-19 pandemic from 2020 to 2022 using the meta-analysis method. Data was obtained by reviewing 14 scientific articles originating from Google Scholar data related to the development of mathematics e-modules during a pandemic. In the validity analysis, there were three aspects analyzed, namely content validity, presentation validity and language validity. The results of the study found that the level of validity of the mathematics e-module on the content aspect was 82.8%, the presentation aspect was 86.4%, the language aspect was 82.5%. So that the overall average validity is 83.9% in the valid category. Meanwhile, in the analysis of the practicality of the aspects analyzed, there were two aspects, namely the practicality of the teacher and the practicality of the students. The practicality level of the teacher is 86.7% and the student aspect is 85.9%. So that the overall practicality average is 86.3% in the very practical category. The results of the analysis of the validity and practicality of the mathematics e-module during the Covid-19 pandemic in the 2020 to 2022 period are valid and very practical so that they are suitable for use in the mathematics learning proces
Analisis Kemampuan Penyelesaian Masalah Matematika di Masa Pandemi Ditinjau dari Self Regulation dan Gaya Kognitif Konseptual Tempo Sandha Soemantri; Fery Alhadi Susanti
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jipm.v12i1.15913

Abstract

Salah satu dampak positif dari pandemi Covid-19 adalah percepatan transformasi pendidikan melalui pembelajaran jarak jauh, akibatnya metode pembelajaran harus terus dikembangkan dan siswa dituntut untuk mampu menjadi pembelajar mandiri. Self-regulated learning memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika, karena dengan Self-regulated learning siswa mampu mengembangkan strategi untuk meningkatkan potensi dan mengelola lingkungan yang kondusif. Pembelajaran matematika yang selalu berkaitan dengan penyelesaian masalah melalui soal cerita menjadi cukup sulit bagi siswa jika pembelajaran dilakukan secara daring. Selain self-regulated learning, gaya kognitif siswa juga memiliki peran penting dalam kemampuan penyelesaian masalah khususnya soal cerita. Gaya kognitif yang cocok untuk keterampilan penyelesaian masalah adalah gaya kognitif tempo konseptual (Impulsif dan Reflektif). Dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat siswa dengan gaya kognitif reflektif dan memiliki self regulated learning yang tinggi, namun memiliki kemampuan penyelesaian masalah pada kategori rendah. Hal ini bertentangan dengan anggapan bahwa siswa reflektif mampu mengambil keputusan secara teratur. Akan tetapi, hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa siswa reflektif masih lebih baik dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta lebih mampu menentukan tujuan belajarnya sendiri. dan berkonsentrasi pada informasi yang relevan, sehingga memiliki standar kinerja yang tinggi.