Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Beban Gempa dengan Metode Statik Ekuivalen Berdasarkan SNI 1726-2019 pada Gedung Ipal Irpan Rifandi; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 18 No 2 (2020): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.019 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.18-2.811

Abstract

Indonesia berada di wilayah dengan tingkat rawan terhadap gempa yang tinggi dikarenakan pertemuan lempeng yang kompleks. lempeng tersebut termasuk tiga lempeng besar dan lempeng kecil lainnya.. Menurut SNI-03-1726(2002), Jakarta Timur termasuk di zona gempa 4 dengan resiko gempa menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batasan perioda fundamental struktur dan beban gempa yang terjadi pada gedung IPAL dengan metode statik ekuivalen berdasarkan SNI 1726-2019. Batasan perioda fundamental struktur (T) dipengaruhi oleh tipe struktur dan ketinggian bangunan. Semakin tinggi bangunan maka nilai T akan semakin besar. Dari hasil perhitungan beban gaya lateral ekuivalen di tiap lantai didapat gaya yang terbesar terjadi pada lantai basemen karena dilantai basemen total berat seismik (W) lebih besar dari lantai dasar. Dari hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin besar berat seismik maka gaya lateral ekuivalen akan semakin besar.
Analisis Kapasitas Balok Baja Ringan Menahan Tekuk Torsi Lateral Fikri Padhlurohman; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 18 No 2 (2020): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.66 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.18-2.812

Abstract

Salah satu elemen struktural pada sebuah bangunan adalah balok. Balok memiliki fungsi sebagai bagian bangunan yang menahan beban-beban diatasnya dan umumnya terbuat dari material beton atau baja, namun kini ada alternatif baru yaitu balok baja ringan. Namun karakteristiknya yang tipis membuat baja ringan rawan terhadap kegagalan tekuk, salah satunya adalah tekuk torsi lateral. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas sebuah balok baja ringan dengan penampang tersusun back to back dan toe to toe dalam menahan tekuk torsi lateral. Metode perhitungan yang digunakan pada penilitian ini adalah metode initiation yield dan metode lebar efektif. Dari hasil perhitungan didapat bahwa kapasitas momen nominal penampang untuk profil back to back dan toe to toe adalah 1.049,923 Kgm dan 1.223,319 Kgm. Sedangkan untuk hasil perhitungan kapasitas momen nominal akibat tekuk torsi lateral, untuk profil back to back dan toe to toe adalah sebesar 245,793 Kgm dan 336,764 Kgm..
Analisis Nilai Kapasitas Beton Prategang Tipe-I Jembatan Cimanuk Maktal Nurhayati Iqbaliah; Roestaman Roestaman; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.342 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.884

Abstract

Jembatan Cimanuk Maktal merupakan salah satu prasana untuk dilewati orang dan transfortasi yang melewati sungai Cimanuk. Jembatan ini merupakan konstruksi baru sehingga perlu pengecekan terhadap nilai kapasitan yang dimiliki jembatan tersebut. Jembatan Cimanuk Maktal merupakan jembatan balok prategang tipe-I. Peneliti melakukan analisa perhitungan pada eksisting jembatan menggunakan metode rating factor (RF) pada saat inventory dan operating. Untuk perhitungan rating factor mengacu pada Pedoman Penentuan Nilai Kapasitas Jembatan dari Dirjen Bina Marga, dan untuk perhitungan analisa penampang dipandu dari Perencanaan Struktur Beton Jembatan dari RSNI-12-2004. Dari penelitian tersebut didapat bahwa jembatan tersebut dapat dikatakan aman dan sudah layak digunakan, karena nilai kapasitas yang didapat dari analisa perhitungan melebihi dari nilai kapasitas ijin. Dimana, nilai RF berdasarkan Inventory akibat momen 1,7 > 1 dan akibat gaya geser 1,3 > 1. Juga nilai RF berdasarkan Operating akibat momen 2,02 > 1 dan akibat gaya geser 1,9 > 1.
Pengaruh Penggunaan Agregat Abu Batu Sebagai Pengganti Agregat Halus Alami Terhadap Sifat-Sifat Beton Bayu Zamzam Nurjaman; Roestaman Roestaman; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.897 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.890

Abstract

Kabupaten Garut terdapat kekayaan kekayaan alam, salah satunya adalah agregat yang dapat digunakan sebagai agregat material pengisi pada campuran beton. Berdasarkan sudut pandang sumber, agregat dibagi menjadi dua jenis: agregat alami dan agregat buatan. Penggunaan struktur beton menyebabkan permintaan pasir yang besar, sehingga diperlukan inovasi untuk mencari alternatif pengganti pasir. Agregat buatan menjadi pilihan untuk bahan campuran beton, salah satunya agregat buatan adalah abu batu. Penulis meneliti pengaruh dari penggunaan abu batu sebagai agregat buatan pada campuran beton yang dikombinasikan dengan agregat alami (Pasir Ex. Cilopang). Proses dalam penelitian ini di Uji Laboratorium. Agregat halus buatan abu batu hasil produksi pemecahan batu (Ex. Gunung Wayu). Penggunaan abu batu pada campuran beton yang divariasikan menjadi 25%, 50%, 75% dan 100% digunakan rancangan mix design SNI 7833-2012. Pengujian kekuatan tekan pada umur 14 hari, berdasarkan nilai kuat tekan yang dianalisis menggunakan trendline dan pembatasan ± 5% untuk mendapat hasil nilai relevan menujukan adanya peningkatan 24.63% pada campuran variasi 25%, 11.37% pada variasi 50%, 8,72% pada 75% dan 3.4% pada variasi 100%.
Meninjau Kekuatan Beton Pada Lingkungan Air Laut Pameungpeuk Kabupaten Garut Fajar Abdul Sidiq; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.333 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.892

Abstract

Proses peninjauan kekuatan beton pada lingkungan air laut tentunya akan mempengaruhi kekuatan tekan beton. Garam-garam 3,5% yang memuat di air laut bisa makan tenaga pada beton. Air laut terdapat kandungan klorida (cl) tinggi sehingga mempunyai sifat garam yang kasar sehingga menembus pada beton beserta senyawa pada beton, menyebabkan beberapa kualitas yang lenyap, lenyap kekukuhan dan kekakuan dengan reaksi pelapukan dipercepat. Target dari penyelidikan ini adalah untuk mendapati kekuatan beton lingkungan air laut pada usia beton 7 dan 14 hari sesudah pengujian beton yang berumur 21 hari dalam keadaan normal dengan perawatan air tawar. Tabung dan beton rencana mutu 20 MPa merupakan benda uji. Hasil 3 sampel pengujian kuat tekan beton normal selama 14 hari mengalami peningkatan dan penurunan rata-rata sebesar 11,69491 Mpa. Hasil 3 sampel beton normal yang direndam pada lingkungan air laut selama 7 hari rata-rata sebesar 12,2608 Mpa.Hasil 3 sampel beton normal yang direndam pada lingkungan air laut selama 14 rata-rata sebesar 12,92099 Mpa. Peningkatan hasil kuat tekan beton selama 7 hari perendaman pada lingkungan air laut terhadap beton normal yang direndam air tawar sebesar 4,83871 %. Peningkatan hasil kuat tekan beton selama 14 hari perendaman pada lingkungan air laut terhadap beton normal yang direndam air tawar sebesar 10.48387 %. Hasil persentase kuat tekan beton yang merendam pada lingkungan air laut selama 7 hari dan 14 hari terhadap beton normal yang direndam selama 14 hari sebesar 7,66129 %. Tidak terjadi penurunan kuat tekan beton yang direndam pada lingkungan air laut selama 7 dan 14 hari.
Pengaruh Bahan Tambah Castable C-18 Terhadap Mutu Beton Erik Zulkarnaen; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.577 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1017

Abstract

Castable disebut juga sebagai semen refraktori, jenis limbah dari refraktori mengeras pada suhu kamar yang mempunyai komposisi grog dan bahan pengikat kimia, berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik mengembangkan pengaruh bahan castable sebagai bahan tambah semen dalam campuran beton yang dibakar pada suhu 300℃ selama 2 jam maupun beton tanpa dibakar. serta mutu beton yang direncanakan menggunakan fc’ 20 MPa dengan masing-masing mutu, untuk mengetahui kadar castable optimum yang dapat menghasilkan kuat tekan maksimum pada beton yang dibakar pada suhu 300℃ selama 2 jarn dan beton tanpa dibakar. Hasil dari penelitian ini yaitu Castable c-18 tidak memiliki pengaruh perkuatan untuk dijadikan sebagai bahan campuran beton, castable membuat penurunan kuat tekan beton seiring bertambahnya variasi campuran pada beton baik dalam perlakuan di bakar atau tidak. Nilai kuat tekan beton normal rata-rata adalah 12,538 Mpa (dibakar) dan 16,308 Mpa (tidak dibakar) sedangkan untuk castable c-18 15% yaitu 10,65 Mpa (dibakar), 13,57 Mpa (tidak dibakar) dan castable c-18 20% yaitu 7,17 Mpa (dibakar), 11,78 Mpa(tidak dibakar), presentase campuran beton dengan tambahan castable c18 yang memilik nilai kuat tekan beton tertinggi adalah campuran beton dengan Castable c18 15 % yaitu 10,65 Mpa (dibakar) dan 13,57 Mpa (tidak dibakar).
Pengaruh Campuran Pasir Terhadap Batu Bata Merah Daniswara; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.328 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1018

Abstract

Pasir merupakan suatu partikel-parikel yang lebih kecil dari kerikil dan lebih besar dari butiran lempung yang berukuran 5-0,074 mm yang bersifat tidak plastis dan tidak kohesi. Pasir digunakan untuk campuran pembuatan batu bata merah. Bata merah merupakan bahan bangunan yang sering digunakan untuk pembangunan perumahan. Memilih bata merah untuk dinding sangat beralasan karena bata merah memiliki keunggulan yaitu, bahan utamanya terbuat dari tanah yang tersedia tetapi tidak semua tanah bisa dibuat menjadi bata merah karena akan mempengaruhi kualitas bata merah tersebut. Bata merah sangat bagus untuk dinding rumah karena tidak menyerap sinar matahari pada jaman sekarang permintaan bata merah sangat meningkat karena banyaknya pembangunan perumahan yang begitu meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tambahan pasir sebagai bahan campuran dan lama waktu pembakaran batu bata terhadap sifat mekanik ditinjau dari uji porositas, susut bakar, dan kuat tekan serta untuk mengetahui persentasi penambahan pasir unuk campuran batu bata dan mengetahui lamanya pembakaran yang baik. Penelitian ini menggunakan sampel batu bata yang berukuran panjang 20,5 cm, lebar 10,5 cm dan tebal 5,5 cm. variasi komposisi pasir sungai yang ditambahkan adalah 0 %,20% dan 40%. Pembuatan batu bata dilakukan dengan menggunakan mesin semi manual pencetak batu bata yang terlebih dahulu bahan-bahannya sudah dicampurkan, pengeringan batu bata selama 7 hari dari pembuatan batu bata dan pembakaran selama 24 jam atau lebih tergantung banyaknya batu bata yang dibakar. Penambahan pasir dengan persentase 20% ,40 % dapat mempengaruhi sifat mekanik batu bata menurunkan porositas, susut bakar dan kuat tekan. Lama pembakaran juga berpengaruh terhadap mekanik batu bata, berdasarkan hasil pengujian nilai porositas campuran 20% kurang dari ketentuan dalam SNI 15-2094-2000 dan memiliki nilai susut bakar mendekati 2,5% dari yang diinginkan terjadi penyusutan yang begitu banyak.
Evaluasi Struktur Atas Komponen Jalan Rel dalam Kegiatan Reaktivasi Jalur Cibatu Cikajang Mega Azahra Yusuf; Roestaman Roestaman; Eko Walujodjati; Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.745 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.926

Abstract

Jalur kereta Api nonaktif yang menghubungkan Stasiun Cibatu dan Stasiun Cikajang panjang lintas kurang lebih 47 kilometer, dan saat ini untuk segmen antara Cibatu – Garut Kota dengan panjang kurang lebih 19 km sedang dalan proses reaktivitasi dengan struktur atas yang melewati 3 stasiun ini dilakukan dengan pergantian rel R52 dan bantalan kayu/baja dengan rel tipe R.42 dengan bantalan beton. Evaluasi komponen perkeretapian yang dipasang pada rel dengan menghitung beban dinamis menggunakan metode berikut persamaan tablot dan di bandingkan dengan komponen jalan rel terpasang Menurut standar perencanaan perkeretapian, ini diklasifikasikan menurut nilai perkeretaapian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkeretaapian diklasifikasikan menjadi tiga kategori beban dinamis 12.745,152 Kg, Untuk analisa beban cross-bearing beton produksi WIKA sudah memenuhi persyaratan, namun untuk perkeretaapian perhitungannya didasarkan pada tegangan ijin yang muncul pada pondasi perkeretaapian. = 1.16 7,943 Kg/cm2 < 1.476,3 Kg/cm2 (memenuhi syarat), adi tidak perlu ada pergantian rel karena komponen ini sudah Sesuai dengan daya dukung perlintasan KA tersebut memenuhi standar operasional pelayanan KA.
Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Eko Walujodjati; Sulwan Permana; Hadi Nurhuda; Adhitya Surya Pratama; Rika Banowati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.767 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1053

Abstract

Pada musim kemarau, Kabupaten Garut mengalami kekurangan air bersih dan air untuk kebutuhan lahan pertanian di beberapa Kecamatan dan Desa. Berdasarkan hasil survey di lokasi Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler tahun 2021, bahwa untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada saat musim kemarau sangat sulit. Sedangkan di desa tersebut hanya memanfaatkan tiga mata air diantaranya mata air Citiis, Minong, dan Cikamunding. untuk itu diperlukan analisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2030. metode penelitian yang dilakukan oleh penulis berupa pendekatan secara kuantitatif. peraturan yang di pakai dalam analisis menggunakan Kriteria Perencanaan Direktorat Jendral Cipta Karya Dinas Perencanaan Umum dalam mempredikasi kebutuhan air bersih sampai 2030. Di Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Besarnya kebutuhan air total di Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler adalah 8,268 lt/dt. Ketersediaan air dari sumber Mata air Citiis yang selalu di gunakan karena Mata air Minong dan Cikamunding pada musim kemarau airnya kering, Mata air Citiis masih mampu mencukupi kebutuhan air daerah layanan hingga tahun 2030.Hal ini dibuktikan dengan debit sumber (Qs 11,032 lt/dt) debit kebutuhan (Qb 8,268 lt/dt). Berdasarkan hasil analisis hidrolika jaringan pipa distribusi saat ini masih mampu menyalurkan air dengan debit maksimum samapi tahun 2030. Selain itu diharapkan peran serta masyarakat Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler dalam rangka pemeliharaan jaringan air.
Eksperimen Uji Lentur Balok Beton dengan Bundel Tulangan Muhammad Wildan Ubaidillah; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1061

Abstract

Beton bertulang ialah beton yang dikombinasikan dengan besi tulangan. Luasan besi tulangan yang digunakan harus memenuhi dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan perencanaan dibuat berdasar pada asumsi bahwa kedua bahan yang dikombinasikan bekerjasama dalam memikul gaya-gaya yang bekerja. Pada perencanaan suatu penampang balok beton bertulang, seringkali tidak terpenuhi karena kebutuhan luas tulangan dan jarak jarak antar tulangan yang disyaratkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan melakukan pengujian kuat lentur balok beton menggunakan tulangan yang dibundel. Maksud dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan salahsatu solusi dari tidak tercapainya persyaratan jarak antar tulangan pada balok lentur dengan mengetahui perbandingan kuat lentur antara balok dengan bundel tulangan dan balok tanpa bundel tulangan. Hasil uji kuat tekan rata-rata beton saat usia 28 hari ialah f’c 17.34 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata balok tulangan bundel 2D6 = 8 MPa, dan tulangan tanpa bundel D8 = 5,5 MPa. Balok dengan bundel tulangan lebih kuat dengan perbedaan luas tulangan 12,5 % menghasilkan kekuatan dengan perbedaan 45,4 % melebihi perbedaan luas tulangan.