Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF Mother and Child Health Concerns

Hubungan antara pola asuh orang tua, peran tenaga kesehatan dan sumber informasi dengan kekerasan anak di DPPKBP3A Kabupaten Pandeglang Suhelianah Suhelianah; Ageng Septa Rini
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 1 (2021): Pengetahuan Dan Perilaku Dengan Personal Hygiene Saat Menstruasi
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i1.265

Abstract

Background: Violence against children often occurs and is carried out by those closest to them. The role of parents becomes very important in prevention efforts. Purpose: This study wanted to prove the relationship between parenting patterns, the role of health workers and sources of information with child abuse in Pandeglang. Methods: This type of research is a quantitative study with a cross sectional approach coupled with interview techniques to strengthen the findings. Results: The results showed that there was violent behavior towards 40 respondents, 27 (67.5%) with severe violence, 30 (75%) with poor parenting, 20 (50%) stated that the role of health workers was good, 34 (85%) ) with bad information sources. While the results of the chi square test were obtained; p-value = 0.000 (p-value <0.05) which means that there is a relationship between parenting styles and violence against children, p-value = 0.000 (p-value <0.05) which means that there is a relationship between the role of health with violence against children, p-value = 0.001 (p-value <0.05) which means that there is a relationship between sources of information and violence against children. Conclusion: Factors related to the violence against children based on sample data from DP2KBP3A Pandeglang regency in 2021 are parenting patterns, the role of health workers and sources of information.   Pendahuluan: Kekerasan terhadap anak kerapkali terjadi dan dilakukan oleh lingkungan orang terdekat. Peran orang tua menjadi sangat penting dalam upaya pencegahannya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua, peran tenaga kesehatan dan sumber informasi dengan kekerasan anak di Pandeglang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional ditambah dengan teknik wawancara untuk memperkuat hasil temuan. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perilaku kekerasan terhadap 40 responden didapatkan 27 (67,5%) dengan Kekerasan yang berat, 30 (75%) dengan pola asuh kurang baik, 20 (50%) menyatakan bahwa peran tenaga kesehatan baik, 34 (85%) dengan sumber informasi tidak baik. Sementara hasil uji chi square didapatkan; p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti bahwa adanya hubungan antara pola asuh orangtua dengan kekerasan terhadap anak, p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti bahwa adanya hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan kekerasan terhadap anak, p- value = 0,001 (p-value < 0,05) yang berarti bahwa adanya hubungan antara sumber informasi dengan kekerasan terhadap anak. Simpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekerasan anak adalah pola asuh orang tua, peran tenaga kesehatan dan sumber informasi.
Pengaruh pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan pada proses persalinan ibu primigravida kala 1 Ita Novita Sari; Ernita Prima Noviyani; Ageng Septarini
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): Pendampingan Suami Pada Proses Persalinan
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i2.269

Abstract

Background: In Indonesia, there are 373,000,000 pregnant women, of which there are 107,000,000 pregnant women who experience anxiety in facing childbirth. And on the island of Java in 2018 pregnant women who experienced anxiety in childbirth found 35,587 people (52.3%). Purpose: This study aims to determine the comparison of the influence of husband's assistance on the level of anxiety in the labor process of first-stage primigravida mothers at public health center Pulosari, Pandeglang Regency in 2022. Methods: This study used an observational analytic study with a cross sectional approach with a sample of 60 primigravida mothers in the first stage which were divided into 2 groups, namely the group of mothers who were accompanied by their husbands and the group of mothers who were not accompanied by their husbands and the research instrument used an anxiety questionnaire from Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and husband assistance questionnaire. Results: The results of the study obtained a P Value of 0.000 <0.05. This indicates that there is an influence of husband's assistance on the level of anxiety in the labor process of first-stage primigravida mothers at technical implementation unit Pulosari Health Center. Husband's assistance during childbirth has a great influence in reducing maternal anxiety, so that all forms of support during mentoring from the beginning to the end of labor can provide positive suggestions so that the delivery process goes smoothly, the mother and baby are healthy and safe. Pendahuluan: Di  Indonesia  tercatat dari  373.000.000  orang  ibu  hamil, diantaranya terdapat 107.000.000 orang ibu hamil yang  mengalami  kecemasan  dalam  menghadapi persalinan. Dan di  pulau  Jawa  pada  tahun  2018 ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam persalinan berjumlah 35.587 orang (52,3%). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan pada proses persalinan ibu primigravida kala 1 di UPT Puskesmas Pulosari Kabupaten Pandeglang tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 60 ibu bersalin primigravida kala I yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok ibu bersalin yang didampingi oleh suami dan kelompok ibu bersalin yang tidak didampingi oleh suami serta instrumen penelitian menggunakan kuisioner kecemasan   dari Hamilton   Anxiety   Rating   Scale (HARS) dan kuesioner pendampingan suami. Hasil: Hasil penelitian diperoleh nilai P Value 0,000 <0,05 ini menunjukan bahwa ada pengaruh pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan pada proses persalinan ibu primigravida kala 1 di UPT Puskesmas Pulosari. Pendampingan suami pada saat proses persalinan memiliki pengaruh yang besar dalam mengurangi kecemasan ibu bersalin, sehingga semua bentuk support selama pendampingan dari awal hingga akhir persalinan dapat memberikan sugesti positif sehingga proses persalinan lancar, ibu dan bayi sehat selamat.
Hubungan antara edukasi kesehatan, teknik menyusui dan menyendawakan bayi setelah menyusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi di Desa Pondok Panjang Afina Askasaffanah; Ageng Septarini
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 2 No. 1 (2022): Pemanfaatan Fasilitas Persalinan Di Puskesmas
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v2i1.275

Abstract

Backgrounds: Regurgitation is the return of part of the contents of the stomach of the baby after a while given breast milk intake. The factors that influence regurgitation are health education, breastfeeding techniques and burping infants with the incidence of regurgitation in infants in Pondok Panjang Village, in 2022. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between health education, breastfeeding techniques and burping infants after breastfeeding with the incidence of regurgitation in infants in Pondok Panjang Village Sub-District, in 2019. Methods: The design of this research is descriptive analytic with cross sectional approach. The population in this study all mothers who have babies aged 0-6 months. The sample in this study were 95 babies and sampling using the Total Sampling Population. The analytical method uses Chi-Square Test using SPSS version 24.0. Results: That there is a relationship between health education and the incidence of regurgitation in infants (P-Value 0.001), there is a relationship between breastfeeding techniques with the incidence of regurgitation in infants (P-Value 0.031), there the relationship between burping the baby with the incidence of regurgitation in infants (P-Value 0.029). Conclusion: there is a significant relationship between health education, breastfeeding techniques, burping infants with the incidence of regurgitation in infants. Suggestions: are expected to the health workers to provide counseling or health education more often even during posyandu, baby regurgitation events so that mothers are more motivated to know how to deal with regurgitation and the husband is also encouraged to provide support to mothers in overcoming the regurgitation incident.   Pendahuluan: Regurgitasi ialah keluarnya kembali sebagian isi lambung bayi setelah beberapa saat diberi asupan ASI. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi regurgitasi adalah edukasi kesehatan, teknik menyusui dan menyendawakan bayi dengan kejadian regurgitasi pada bayi di Desa Pondok Panjang Tahun 2022. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara edukasi kesehatan, teknik menyusui dan menyendawakan bayi setelah menyusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi Desa Pondok Panjang Tahun 2022. Metode: Desain Penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 bayi dan pengambilan sampel dengan menggunakan Total Populasi Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Chi-Square menggunakan SPSS versi 24.0 Hasil: Hasil statistic yaitu ada hubungan antara pendidikan kesehatan dengan kejadian regurgitasi pada bayi (P-Value 0,001), ada hubungan antara teknik menyusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi (P-Value 0,031), ada hubungan antara menyendawakan bayi dengan kejadian regurgitasi pada bayi (P-Value 0,029). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara edukadi  kesehatan, teknik menyusui, menyendawakan bayi dengan kejadian regurgitasi pada bayi. Saran: Diharapkan kepada pihak tenaga kesehatan harus lebih sering memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan bahkan pada saat posyandu berlangsung, tentang kejadian regurgitasi bayi agar ibu lebih termotivasi untuk mengetahui cara mengatasi regurgitasi dan suami juga terdorong untuk memberikan dukungan kepada ibu dalam mengatasi kejadian regurgitasi tersebut.