Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Peran Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMP Negeri 36 Makassar Sultan, Ahmad Riyadi; Setiawati, Nur; Hasriani, Andi
Jurnal Ilmiah Islamic Resources Vol 18, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiir.v18i2.144

Abstract

This research aims to know the communication role of Islamic Religious Education Teachers in fostering the morals of seventh grade students of SMP Negeri 36 Makassar and to know the inhibiting factors of the communication role of Islamic Religious Education Teachers in fostering the morals of seventh grade students of SMP Negeri 36 Makassar. This research is a qualitative research at SMP Negeri 36 Makassar. Data was collected using several methods, namely observation, interviews, and documentation. The sources of data and the subject of this research are Islamic Religious Education Teachers and Class VII Students of SMP Negeri 36 Makassar in 2021. Data analysis was carried out in four stages, namely data collection and checking, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that (1). The researcher sees that the communication of Islamic religious education teachers plays a very important role in fostering the morals of seventh grade students of SMP Negeri 36 Makassar because in the learning process there are factors that influence each other. Communication is carried out normally so that both parties are educated on each other. When communicating, a person will experience changes in behavior from not knowing to knowing, and not understanding to understanding and those who do not have good character to have good character. Thus, communication can have an effect in accordance with the expected goals, namely fostering students' morals so that these students have commendable morals. (2). Factors inhibiting the role of teacher-student communication in moral development in Islamic Religious Education Subjects for class VII SMP Negeri 36 Makassar in 2021 include: a. The ability of students to speak Indonesian is still weak and correct. b. Lack of Learning Media; c. Different student abilities; d. Online learning
MAJELIS TAKLIM DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN DAKWAH Nur Setiawati
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 13 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v13i1.296

Abstract

Abstract;  Dakwah secara umum dapat dipahami sebagai upaya sadar, sistematik, dan berkesinambungan yang dilakukan orang-orang beriman untuk mewujudkan sistem Islam dan membangun komunitas atau masyarakat Islam (lqamat al-mujtama' al-islam) sehingga manusia benar-benar menjadi Islam dalam arti tunduk dan patuh kepada Allah SWT dan menyembah kepadanya. Majelis taklim sebagai salah satu bentuk organisasi dakwah tersebut juga sering disebut sebagai pusat pembelajaran Islam (Islamic learning institution). Sebagai pusat pembelajaran Islam, majelis taklim diakui telah menyumbangkan peran yang amat besar dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa, khususnya dalam pengajaran agama dan penguatan moral bangsa. Keberadaan majelis taklim dalam masyarakat telah membawa manfaat dan kemaslahatan bagi umat, khususnya bagi kaum perempuan, apalagi bagi mereka yang menjadi anggota dan jamaahnya. Pengembangan dakwah merupakan salah satu perilaku manajerial yang itu merupakan meliputi pelatihan yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaannya dan kemajuan keriernya. majelis taklim dalam meningkatkan manajemen pengelolaan organisasi termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan dalam misi dakwah di masyarakat. Untuk dapat melakukan pengembangan dan peningkatan dakwah, majelis taklim harus dapat melakukan pembaruan dan inovasi terhadap peningkatan kualitas sumber daya anggota dan melakukan desain strategi dan pendekatan dakwah yang tepat dan efektif dengan media komunikasi yang bervariasi dan partisipatif. Kata Kunci:Majelis Taklim, Pengembangan Dakwah Da'wah can generally be understood as an attempt conscious, systematic, and continuous committed by believers to realize the Islamic system and build a community or the Islamic community (lqamat al-mujtama 'al-Islam), so that people actually become Islamic in the sense of subject and obedient and pray to God. Majelis Taklim as a form of Dakwah organization is also often referred toas a center of Islamic learning (Islamic learning institution). As a center of Islamic learning, it is recognized has donated a very large role in the intellectual life, especially in the teaching of religious and moral strengthening of the nation. Its existence in society has brought benefits and welfare for the people, especially for women who become members and congregation. Development of Dakwah is one of managerial behaviors that is included training used as a means to improve somene’s skills and facilitate an adjustment to the work and his carierr. Majelis Taklim in improving the management of the organization includs of the development and improvement in the Dakwah mission in community. To be able to do the development and improvement of Dakwah, it must be able to reform and innovation to strengthen the resources of members and conduct design strategies and approache appropriate and effective Dakwah with variative and participative media communication. Keywords:Majelis Taklim, Development of da’wah
TANTANGAN DAKWAH DALAM PERSPEKTIF KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Nur Setiawati
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 13 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v13i2.308

Abstract

Abstract; Negara Indonesia adalah termasuk negara yang penduduknya majemuk dalam suku, adat, budaya dan agama. Islam diyakini pemeluknya sebagai agama sempurna. Ajarannya mencakup semua tuntunan kehidupan manusia di muka bumi agar selamat dan bahagia menuju kehidupan akhirat yang lebih kekal dan abadi. Berkaitan dengan relasi antar manusia. Agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju pada tujuan (the ultimate) yang sama. Pluralisme adalah bentuk kelembagaan dimana penerimaan terhadap keragaman melingkupi masyarakat tertentu atau dunia secara keseluruhan. Maknanya lebih dari sekedar toleransi moral atau konksistensi pasif. Tolernasi adalah persoalan kebiasaan dan perasaan pribadi, sementara koeksitensi adalah semata-mata penerimaan terhadap pihak lain, yang tidak melampaui ketiadaan konflik. Pluralisme, di satu sisi, mensyaratkan ukuran-ukuran kelembagaan dan legal yang melindungi dan mensyahkan kesetaraan dan mengembangkan rasa persaudaraan di antara manusia sebagai pribadi atau kelompok, baik ukuran-ukuran itu bersifat bawaan ataupun perolehan. Tidak ada agama yang dapat menghindari dakwah jika ia memiliki suatu kekuatan intelektual Menolak dakwah berarti menolak kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan orang lain terhadap apa yang diklaim sebagai kebenaran agama. Interpretasi yang semacam ini bisa melahirkan.sikap-sikap beragama yang toleran dalam mewujudkan kerukunan antar agama dan perkembangan multikulturalisme. Di dalam masyarakat multikultural, keanekaragaman dan budaya menjadi modal sosial yang paling berharga bagi terciptanya harmonisasi sosial. Karena itulah, di dalam multikulturalisme, semua orang memiliki hak untuk diperlakukan sama dihadapan hukum. Kata Kunci: Tantangan, Dakwah, Perspektif, Kerukunan Indonesia is a country where its people are compound in a tribal population, customs, culture and religion. Islam is believed as a perfect religion for its followers. Its teachings include of all the guidance of human life on earth in order to safely and happily head to an afterlife which is eternal and immutable. In accordance with human relations, religion is different paths toward to the same destination (the ultimate). Pluralism is an institutional form in which the acceptance of diversity encompasses of a particular community or the world as a whole. Its meaning is more than just a moral tolerance or passive consistence. Tolerance is a matter of habit and personal feelings, while co-existence is merely the acceptance of the other people, which does not exceed the conflict. On the other hands, Pluralism requires an institutional and legal measures framework to protect and validate equality and develop a sense of brotherhood among people as individuals or groups, whether such measures are innate or acquisition. No one religion can avoid Dakwah, if it has an intellectual force to refuse Dakwah means it resists the need to obtain the approval of others to what is claimed as religious truth. This interpretation can establish tolerant religious attitudes in creating harmony among religions and the development of multiculturalism. In a multicultural society, cultural diversity and social capital are the most valuable things for the creation of social harmony. Therefore, everyone has the right to be treated equally before the law in multiculturalism. Keywords: Challenge, Da’wa, Perspective, Harmony
KITTA TULKIYAMAT SEBAGAI MEDIA DAKWAH DALAM TRADISI MASYARAKAT MAKASSAR DI TAKALAR Nur Setiawati
Jurnal Diskursus Islam Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v2i1.6512

Abstract

Artikel ini membahas tentang Kitta Tulkiyamat sebagai media dakwah dalam tradisi masyarakat di Takalar tepatnya di Sanrobone, suatu studi tentang pesan yang terdapat dalam Kitta Tulkiyamat, unsur serta implementasi yang terkandung dalam Kitta Tulkiyamat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi dan pesan dakwah yang terdapat pada Kitta Tulkiyamat sebagai media dakwah, mengkaji unsur-unsur ajaran Islam yang terkandung dalam Kitta Tulkiyamat, serta mengetahui implementasi proses pelaksanaan pembacaan Kitta Tulkiyamat sebagai tradisi atau kebiasaan masyarakat Makassar di Kabupaten Takalar. Penulis melakukan penelitian di Kabupaten Takalar yang mayoritas adalah suku Makassar, menggunakan analisis isi, metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan sejarah dan dakwah. Informan ditentukan berdasarkan purposive sampling yakni tokoh agama, tokohmasyarakat, pembaca Kitta Tulkiyamat, keluarga yang berduka, serta pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur yang terkandung dalam Kitta Tulkiyamat yang terdiri aqidah, syariah, dan akhlak. Adapun pesan-pesan yang terdapat dalam Kitta Tulkiyamat sebagai media dakwah meliputi, Nur Muhammad, kematian, godaan syetan, kiamat, surga dan neraka. Kitta Tulkiyamat harus tetap dilestarikan, karena nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung di dalamnya dapat dijadikan sebagai media dakwah dan sosialisasi ajaran agama dalam masyarakat, dan disampaikan dalam bahasa lokal yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Tradisi ini dianggap sangat relevan karena dapat meningkatkan kesadaran beragama.ABSTRACTThis paper highlights Kitta Tulkiyamat as a dakwah medium in tradition of Takalar community, precisely in Sanrobone. This is a study about meaning, elements, as well as implementation within Kitta Tulkiyamat. This research aims to analyze the contents and dakwah messages contained in Kitta Tulkiyamat as dakwah medium, examining the elements of Islamic teachings on it, and also knowing the process of reciting kitta Tulkiyamat as a tradition of Takalar community. The writer conducts research in Takalar regency, whose majority population is Makassar ethnic, employing content analysis, qualitative description method through historical and dakwah approaches. The respondents are determined by means of purposive sampling, namely the religious leaders, community figures, readers Kitta Tulkiyamat, bereaved families, as well as the collection of data through observation and interviews. Research findings show that the Kitta Tulkiyamat mostly talks about aqidah, syariah, and akhlak. The dakwah messages contained in the book encompass Nur Muhammad, death, satan temptation, here after, heaven and hill. The book should be preserved because the Islamic values contained in can be as means of dakwah and promulgating religious teaching to society and is delivered in local language that is very easy to be understood by all exponents of society. This tradition (reciting the Kitta Tulkiyamat) is still more relevant now due to be able to enhance religious awareness.
PUBLIC SPEAKING TRAINING FOR RELIGIOUS LEADERS IN SANROBONE VILLAGE, TAKALAR REGENCY Nursetiawati Mappaselleng
Jurnal Abdimas Serawai Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Abdimas Serawai (JAMS)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This Community Service and preaching (PkMD) activity through Public Speaking Training for Religious Leaders in Sanrobone Village, Takalar Regency aims to develop self-potential and improve persuasive communication skills for religious leaders in Sanrobone village. The development and improvement of persuasive communication skills is very much needed for religious leaders and religious instructors to balance the impact and influence of globalization and advances in science and technology. This condition has an impact on changes in the orientation and behavior of the community and especially the younger generation in Sanrobone who prefers a hedonistic and individualistic lifestyle and abandons religious teachings and local cultural values. Therefore, it is necessary to immediately make systematic efforts, among others, by improving communication skills with the wider community through Public Speaking Training for Religious Leaders in Sanrobone village, Takalar regency. The results of this training will later help the trainees to increase their self-confidence and self-development facilities, convey ideas systematically and coherently so that participants are able to lead meetings, sessions and discussions while defending their opinions well. Besides that, participants are also expected to be able to make public speeches while at the same time increasing their authority and self-image. In the end, participants will gain the trust of the community and can influence the community in delivering messages and public services properly. Keywords: training, public speaking, religious leaders
Etika Keterbukaan dan Perlindungan Privacy di Media Sosial Faridah Faridah; Muhammad Yusuf; Nur Setiawati
An-Nasyr Vol 9 No 1 (2022): An-Nasyr
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.837 KB) | DOI: 10.54621/jn.v9i1.252

Abstract

Tulisan ini membahas tentang etika keterbukaan dan perlindungan privacy dimedia sosial. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yakni berupa kajian pustaka yakni berusaha menelusuri tentang etika keterbukaan dan perlindungan privaci di media sosial dari jurnal dan pemberitaan atau tulisan-tulisan yang mengkaji tentang data penelitian. Hasil penelusuran mengungkapkan bahwa ada beberapa etika yang berlaku secara universal termasuk dalam bermedia sosial seperti kejujuran dan tanggung jawab, bersikap adil, menghormati hak orang dan melindungi hajat hidup masyarakat. Etika media merupakan pedoman, nilai-nilai atau norma-norma yang mengikat pengguna media dalam memanfaatkan atau menggunakan media sosial. Di Indonesia, privacy pengguna teknologi komunikasi diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada Pasal 26 Ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam pemanfaatan teknologi informasi, perlindungan data pribadi merupakan salah satu bagian dari hak pribadi (privacy rights). Namun meskipun telah diatur dan memiliki pedoman serta acuan dalam bermedia sosial masih ditemukan banyak pelanggaran termasuk dalam pencurian atau kebocoran data pribadi pengguna media sosial. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa fakta yang diberitakan di antaranya yaitu pada tahun 2012 pernah terjadi peretasan terhadap 6.5 juta kata sandi (password) pengguna Linkedin. di tahun 2019 telah terjadi kebocoran data pribadi pengguna facebook yang mencakup informasi pribadi dari pengguna Facebook dari 106 negara, yakni di AS32 jutalebih pengguna, di Inggris11 juta pengguna , di India 6 juta pengguna, dansekitar 130.331penggunadari Indonesia. Dan dari Media CNBC Indonesia yang terbit tanggal 14 Januari 2021 disampaikan bahwa sebanyak 214 juta data pribadi pengguna facebook, Instagram, dan linkedIn di internet yang mengalami kebocoran. Berbagai fakta yang disampaikan tersebut menggambarkan belum maksimalnya penerapan etika dan regulasi yang menjadi panduan setiap pengguna media sosial dalam bermedia sosial.
Eksistensi Facebook Dalam Memaksimalkan Fungsi Komunikasi Era New Normal Faridah Faridah; Muhammad Yusuf; Nur Setiawati; Irwan Setiawan
An-Nasyr Vol 9 No 2 (2022): An-Nasyr
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jn.v9i2.378

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang eksistensi facebook dalam memakasimalkan fungsi komunikasi era new normal. Penelitian ini menggunakan  penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah  dengan cara wawancara melalui penyebaran kuesioner, Observasi, Dekumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa facebook merupakan media komunikasi yang paling gemari oleh masyarakat dewasa ini, eksistensinya sangat diperlukan untuk kelancaran aktivitas di berbagai aspek kehidupan dan berbagai urusan umat dan masyarakat, sehingga dalam hal proses komunikasi facebook tetap dapat memaksimalkan fungsi komunikasi di era new normal.
Pelatihan Public Speaking Bagi Tokoh Agama Di Desa Sanrobone Kabupaten Takalar Nur Setiawati; Bisyri Abdul Karim; Hasmirati
JURNAL ABDIMAS SERAWAI Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Abdimas Serawai (JAMS)
Publisher : Program Studi Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Bengkulu 

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.043 KB) | DOI: 10.36085/jams.v1i3.4595

Abstract

This Community Service and preaching (PkMD) activity through Public Speaking Training for Religious Leaders in Sanrobone Village, Takalar Regency aims to develop self-potential and improve persuasive communication skills for religious leaders in Sanrobone village. The development and improvement of persuasive communication skills is very much needed for religious leaders and religious instructors to balance the impact and influence of globalization and advances in science and technology. This condition has an impact on changes in the orientation and behavior of the community and especially the younger generation in Sanrobone who prefers a hedonistic and individualistic lifestyle and abandons religious teachings and local cultural values. Therefore, it is necessary to immediately make systematic efforts, among others, by improving communication skills with the wider community through Public Speaking Training for Religious Leaders in Sanrobone village, Takalar regency. The results of this training will later help the trainees to increase their self-confidence and self-development facilities, convey ideas systematically and coherently so that participants are able to lead meetings, sessions and discussions while defending their opinions well. Besides that, participants are also expected to be able to make public speeches while at the same time increasing their authority and self-image. In the end, participants will gain the trust of the community and can influence the community in delivering messages and public services properly
Pendidikan Karakter Di SMP Negeri 8 Kota Makassar A. Zulfikar Imran; Andi Bunyamin; Nursetiawati Nursetiawati
Journal of Gurutta Education Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Gurutta Education (JGE)
Publisher : Pascasarjana UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.239 KB) | DOI: 10.33096/jge.v1i1.713

Abstract

Penelitian ini menganalisis kondisi pendidikan karakter pada siswa saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kesenjangan sosial, seringnya tawuran antar siswa, bahkan antar sekolah, yang mencerminkan masih rendahnya karakter siswa. Dengan demikian, diperlukan cara-cara untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Lembaga pendidikan seperti SMPN 8, menjadi alternatif bagi anak atau siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan penerapan karakter yang baik, karena sekolah mengembangkan proses pendidikan karakter melalui proses pembelajaran, pembiasaan, kegiatan ekstrakurikuler, kerjasama dengan keluarga dan masyarakat dalam pengembangannya. . Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data adalah penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis Islam di SPN 8 Makassar merupakan upaya pembinaan dan pengembangan kepribadian peserta didiknya, agar selalu bertindak dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam yang diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. This study analyzes the current state of character education in students. This is indicated by the existence of social inequality, frequent brawls between students, even between schools, which reflects the low character of students. Thus, we need ways to shape the character of students for the better. Educational institutions such as SMPN 8, become an alternative for children or students to gain knowledge and apply good character, because schools develop character education processes through the learning process, habituation, extracurricular activities, collaboration with families and communities in its development. . The research method used is descriptive, with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. While the data analysis techniques are data presentation, data verification and drawing conclusions. The results show that Islamic-based character education at SPN 8 Makassar is an effort to foster and develop the personality of the students, so that they always act and behave in accordance with Islamic teachings that were taught and exemplified by the Prophet Muhammad SAW.
Strategi Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar Arabiah; Hasibuddin Hasibuddin; Nur Setiawati
Journal of Gurutta Education Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Gurutta Education (JGE)
Publisher : Pascasarjana UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.307 KB) | DOI: 10.33096/jge.v2i2.1400

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Strategi Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar. Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di SMA Islam Terpadu Wahdah Islam Makassar, sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui display data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan : Prestasi belajar Peserta Didik di SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar ada 3 aspek yaitu bidang afektif (perilaku), bidang kognitif (pengetahuan) dan bidang psikomotorik (keterampilan) yang termasuk bidang kognitif adalah memiliki kemampuan membaca, menghafal dan memahami Al-qur’an dengan baik, berkomunikasi dalam 2 bahasa (Arab dan Inggris), memiliki wawasan luas, lulus ujian sekolah dengan nilai rata-rata 80 pada pelajaran bahasa Indonesia, Tarbiyah dan PAI. Dalam bidang afektif (perilaku) sesuai jaminan mutu SMA Islamiyah Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar dari penjabaran visi misi yaitu budaya karakter yang mencakup kebersihan, kedisiplinan, kesopanan, melakukan ibadah dengan benar, dan berbudaya Islami. Aspek keterampilan dari SMA Islamiyah Terpadu yaitu menghasilkan karya tulis, renang, ikhtiar talent, futsal, dan tapak suci. Adapun capaian target secara umum dalam kategori baik, hal ini dibuktikan dengan data yang ada mulai dari adanya target perkelas, kelengkapan intstrumen dan admnistrasi serta fasilitas yang mendukung.