Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Terapi Massage Counterpressure Terhadap Nyeri Kala I Pada Ibu Inpartu Di BPS Desa Durjan, Bangkalan Astrida Budiarti; Aimmatus Solicha
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas Vol. 3 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Indonesian National Nurses Association (INNA) of Central Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.042 KB) | DOI: 10.32584/jikm.v3i1.79

Abstract

Proses persalinan dimulai pada saat terjadi kontraksi uterus yang teratur dan progresif serta akan diakhiri dengan keluarnya janin. Massage counterpressure merupakan salah satu terapi non farmakologi, massage counterpressure dapat menimbulkan efek relaksasi dan menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi massage counterpressure terhadap nyeri kala I pada ibu inpartu.Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pendekatan the static group comparism. Sampel dalam penelitian ini adalah 23 responden yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuisioner dan lembar observasi. Data analisa dengan uji Mann Whitney U-Test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa massage counterpressure  berpengaruh terhadap penurunan nyeri kala I pada ibu inpartu. Melalui uji statistik Man Whitney U-Test menunjukkan ada pengaruh yang signifikan ρ = 0,000 (α <0,05). Disimpulkan terapi masssage counterpressure berpengaruh terhadap nyeri kala I pada ibu inpartu.Implikasi penelitian ini adalah massage counterpressure berpengaruh terhadap nyeri kala I, sehingga BPS Desa Durjan, Bangkalan dapat memanfaatkan massage counterpressure dalam ngontrol nyeri kala I.
Pengaruh Terapi Massage Counterpressure Terhadap Nyeri Kala I Pada Ibu Inpartu Di BPS Desa Durjan, Bangkalan Astrida Budiarti; Aimmatus Solicha
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas Vol. 1 No. 1 (2018): September 2018
Publisher : Indonesian National Nurses Association (INNA) of Central Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.853 KB) | DOI: 10.32584/jikm.v1i1.104

Abstract

Proses persalinan dimulai pada saat terjadi kontraksi uterus yang teratur dan progresif serta akan diakhiri dengan keluarnya janin. Massage counterpressure merupakan salah satu terapi non farmakologi, massage counterpressure dapat menimbulkan efek relaksasi dan menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi massage counterpressure terhadap nyeri kala I pada ibu inpartu.Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pendekatan the static group comparism. Sampel dalam penelitian ini adalah 23 responden yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuisioner dan lembar observasi. Data analisa dengan uji Mann Whitney U-Test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa massage counterpressure  berpengaruh terhadap penurunan nyeri kala I pada ibu inpartu. Melalui uji statistik Man Whitney U-Test menunjukkan ada pengaruh yang signifikan ρ = 0,000 (α <0,05). Disimpulkan terapi masssage counterpressure berpengaruh terhadap nyeri kala I pada ibu inpartu.Implikasi penelitian ini adalah massage counterpressure berpengaruh terhadap nyeri kala I, sehingga BPS Desa Durjan, Bangkalan dapat memanfaatkan massage counterpressure dalam ngontrol nyeri kala I.
Perilaku Pencegahan Covid-19 Pada Ibu Hamil Astrida Budiarti; Ghitha Putri Immarta Dewi; Puji Hastuti; Muh. Zul Azri
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas Vol. 4 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Indonesian National Nurses Association (INNA) of Central Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikm.v4i2.1234

Abstract

Covid-19 is a virus that may attack all groups. One amongst the groups at risk is pregnant women. Being a vulnerable group, pregnant women must behave in keeping with health protocols. The aim of this study was to work out the knowledge, attitudes and behavior of preventing COVID-19 in pregnant women. The research design is descriptive analysis, with a cross-sectional approach. Samples of 74 pregnant women were taken by a purposive sampling method. The independent variable is COVID-19 prevention behavior. The variable dependent are knowledge and attitude to preventing COVID-19. Test analysis using the Chi-square test and Fisher's exact test. The results of the study show that the majority pregnant women have good knowledge of preventing Covid-19 (83.8%), have a negative attitude of preventing Covid-19 (58.1%), and 68.9% have behavior that supports the prevention of Covid-19. There is a relationship between knowledge and behavior of pregnant women in preventing COVID-19 with a p-value is 0.006 and there is a relationship between attitudes and behavior of pregnant women in preventing COVID-19 with a p-value is 0.018. The results of this study indicate that there are still behaviors that aren't in accordance with health protocols. Continuing education is required for pregnant women by leaflets, posters, electronic and online educational media, also as handwashing facilities at health care facilities. Additionally, government support is required to manage policies within the application of health protocols in order that Covid-19 prevention behavior is high and therefore the risk of Covid-19 events are controlled.Keyword: Behavior, Kvowledge, Attitude, Pregnant women, Covid-19
EDUKASI KESEHATAN PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PERUBAHAN PENGETAHUAN MASYARAKAT KALIPECABEAN SIDOARJO Astrida Budiarti; Diyah Arini; Puji Hastuti; Dwi Ernawati; Qori’ Ila Saidah; Iis Fatimawati; Faridah Faridah; Dewinta Dewinta
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Mei 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virus Corona (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyebar secara droplet dan menyerang sistem pernapasan secara cepat. Laju penularan di Indonesia juga masih diatas 5% melebihi stardart WHO yaitu kurang dari 5%. Hal ini bisa disebabkan oleh pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam pencegahan Covid 19 yang belum sepenuhnya tepat. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan penguatan informasi melalui program edukasi kesehatan pencegahan covid 19. Pelaksanaan edukasi kesehatan ini dilakukan secara langsung saat kegiatan posyandu balita masyarakat di Kalipecabean Sidoarjo dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Setelah dilaksanakan kegiatan edukasi kesehatan didapatkan sebagian besar masyarakat (71,4%) memiliki pengetahuan yang baik. Hasil lain juga menunjukkan tingkat pengetahuan yang kurang menurun menjadi 17,5% dari angka 24,5%. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan tentang Covid 19 efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat dalam pencegahan Covid 19. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah perlu dimasifkan pemberian edukasi kesehatan dalam upaya pencegahan covid 19 sehingga perilaku masyarakat akan positif sehingga laju penularan Covid 19 bisa dibawah standart yang telah ditetapkan oleh WHO
Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Siswa Kelas 10 Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Hang Tuah 1 Surabaya Dwi Ernawati; Diyah Arini; Puji Hastuti; Qoriila Saidah; Astrida Budiarti; Iis Fatimawati; Faridah Faridah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.798 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.827

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi remaja. WHO (2019) menyatakan bahwa masalah kesehatan reproduksi wanita yang buruk mencapai 33% dari jumlah total penyakit yang menyerang wanita di dunia. Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang lama menjadi persoalan bagi remaja, utamanya di Indonesia. adalah hubungan sex bebas yang meningkatkan angkakehamilan di luar nikah, aborsi dan penyakit menular seksual pada remaja. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penguatan informasi melalui program pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Pelaksanaan pendidikan kesehatan telah dilaksanakan secara daring dengan peserta kelas 10 Jurusan IPA dan IPS SMA Hang Tuah 1 pada hari Rabu, 20 Januari 2021 sebanyak 156 siswa. Data menunjukkan bahwa pengetahuan baik meningkat dari 54 % menjadi 64 % dan dan tingkat pengetahuan yang kurang menurun menjadi 10 % dari angka 25 %. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa Hang Tuah 1 Surabaya. Pendidikan kesehatan remaja berikutnya perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dengan metode edukasi yang interaktif dan menarik melibatkan seluruh siswa di SMA Hang Tuah 1 Surabaya.
Edukasi Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP ASI pada Bayi dan Balita di Kelurahan Sukolilo Surabaya Iis Fatimawati; Diyah Arini; Puji Hastuti; Dwi Ernawati; Qori’ Ila Saidah; Astrida Budiarti; Faridah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.634 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.918

Abstract

Kecukupan gizi dalam makanan menentukan status gizi anak. Setiap bayi harus mendapatkan ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Kebutuhan bayi akan nutrisi semakin meningkat seiring bertambahnya usia bayi, sedangkan terkadang ASI yang dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi bayi, Sehingga pada usia 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dan diberikan gizi tambahan berupa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang bertujuan agar gizi bayi bisa terpenuhi. MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. Pemberian MP-ASI yang benar akan sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak dan kecerdasannya. Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai akan menimbulkan masalah dalam status gizi anak, salah satunya masalah gizi kurang dan gizi buruk. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan ibu usia subur tentang MPASI di lingkungan kampung nelayan Kelurahan Sukolilo Surabaya sehingga dapat menurunkan kejadian stunting. Metode : Salah satu upaya untuk mengatasi Kurang Gizi sejak dini pada anak adalah dengan penguatan informasi melalui program edukasi kesehatan pada ibu usia subur terkait pencegahan stunting dan kurang gizi pada bayi dan balita. Pelaksanaan edukasi kesehatan ini dilakukan secara langsung saat kegiatan posyandu Balita masyarakat di Kelurahan Sukolilo Surabaya. Hasil dan Pembahasan : Sebelum dilaksanakan penyuluhan dilakukan pengukuran dan pencatatan antropometri balita yang datang ke posyandu, di dapatkan hasil dari 128 peserta hanya 21,1 % saja yang mempunyai berat badan sesuai standar, sedangkan 78,9% balita memiliki berat badan yang kurang dari standar. Hal ini menunjukkan bahwa Sebagian besar balita di Kelurahan Sukolilo Surabaya dalam kategori kurang dari standar. Dan setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan didapatkan data pengetahuan responden sudah baik 82%. Kesimpulan : pengaruh lingkungan, budaya, dan pengetahuan menjadi salah satu sebab terjadinya pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Diperlukan peran aktif orang-orang yang berpengaruh dalam lingkungan tersebut untuk mengajak dan memberikan motivasi serta health education untuk menambah pengetahuan ibu terlebih dalam pemberian MP-ASI yang tepat dan benar sehingga ibu dapat berperilaku lebih tepat.
Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Jagir Surabaya Astrida Budiarti
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.974 KB)

Abstract

ABSTRAK Pemberian makanan terbaik bagi bayi adalah dengan menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai umur 6 bulan. Namun kenyataannya, pemberian ASI belum sesuai dengan target. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penyebab keberhasilan dan kegagalan ASI ekslusif di Puskesmas Jagir Surabaya. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi ibu yang mempunyai anak usia 6-12 bulan di Puskesmas Jagir sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan sampel sebanyak 42 responden. Instrument penelitian dengan kuesioner untuk mengumpulkan data pemberian ASI eksklusif. Data analisa dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara edukasi ASI selama ANC terhadap keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif dengan nilai r=0.030,. Terdapat hubungan antara pengalaman Ibu terhadap keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif dengan nilai r=0.001 dimana. Terdapat hubungan antara IMD terhadap keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI eksklusif dengan nilai r=0.001. Edukasi, pengalaman ibu, dan IMD sangat berpengaruh terhadap pemberian ASI ekslusif, oleh karena itu penting bagi tenaga medis untuk memberikan edukasi berupa penyuluhan dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif. Kata Kunci: Edukasi, Pengalaman ibu, IMD, ASI Ekslusif
Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja Di Surabaya Astrida Budiarti; Margaretha Patri Pal Utami
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.376 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.167

Abstract

ABSTRAK Tingkat kesibukan masyarakat membuat masyarakat menyukai sesuatu yang praktis, termasuk dalam pemilihan makanan. Makanan cepat saji sangat mudah di jumpai sehingga banyak orang menyukainya. Disisi lain, kandungan gizi makanan cepat saji yang tidak seimbang akan menimbulkan masalah gizi, dan merupakan faktor risiko berat badan lebih atau obesitas serta berbagai penyakit degeneratif. Perilaku ini tentunya sangat berbahaya jika dimiliki oleh remaja, karena dampak negatifnya akan didapatkan sekarang maupun jangka panjang yang akan menurunkan kualitas kesehatan bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran konsumsi makanan cepat saji dan kejadian obesitas pada remaja di Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan studi Analisis Observasional pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah remaja SMP di Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 166 orang. Cara pemilihan sampel dengan probability sampling yaitusecara cluster sampling. Alat pengambilan data adalah menggunakan kuesioner JFIM (Junk Food Intake Measure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja sebesar 84,3% mengkonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi yang tinggiserta terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gizi lebih (p = 0,037). Perlu kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan Puskesmas dalam mengedukasi remaja tentang bahaya mengkonsumsi junkfood dalam frekuensi yang tinggi. Selain itu penting juga untuk memberikan edukasi kepada orang tua agar menyediakan makanan yang sehat dirumah. Peran sekolah juga sangat penting dalam menyediakan kantin sehat, sehingga gerakan masyarakat sehat yang dicanangkan pemerintah bisa terdukung dengan baik.
Mewujudkan Generasi Berencana melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Astrida Budiarti, Budiarti; Diyah Arini; Puji Hastuti; Dwi Ernawati; Qori’ Ila Saidah; Iis Fatimawati; Faridah Zein
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1486

Abstract

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan fisik, mental, dan sosial yang sejahtera serta terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi, proses serta fungsinya. Periode remaja dimana terjadi pubertas yang disebabkan fungsi hormonal. Selain menyebabkan perkembangan fungsi reproduksi, hormon juga mempengaruhi dorongan seks remaja, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain. Remaja perlu paham terkait kesehatan reproduksi agar memiliki pengetahuan yang tepat terkait reproduksinya. Remaja diharapkan bertanggung jawab dengan reproduksinya setelah memiliki pengetahuan yang tepat. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengabdian kepada masayarakat dengan tema upaya mewujudkan generasi berencana melalui Pendidikan Kesehatan roproduksi remaja di SMAN 1 Taman Sidoarjo. Kegiatan meliputi pretest, pemberian Pendidikan Kesehatan, diskusi dan tanya jawab, serta posttest untuk mengevalusai tingkat pemahaman siswa. Hasil kegiatan menunjukkan 72,4% siswa dengan pengetahuan baik. Tingkat pengetahuan kurang dari 20,0% menurun menjadi 10,1%. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja efektif meningkatkan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksinya.
Tingkat Stres dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswi Tingkat Akhir di STIKES Hang Tuah Surabaya Hanina Salsabila; Astrida Budiarti; Nur Chabibah; Dwi Ernawati
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 18, No 1 (2023): March
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v18i1.234

Abstract