Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran

Pengembangan Tema Budaya Lokal Ponoragan Untuk Membentuk Karakter Cinta Tanah Air Dalam Kurikulum PAUD Tri Ayu Gutiawati; Betty Yulia Wulansari
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 10, No 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v10i2.4050

Abstract

AbstrakBanyaknya kebudayaan lokal menjadi simbol bagi Indonesia. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat, budaya yang ada semakin luntur atau bahkan hilang. Bebasnya budaya asing yang masuk dan tanpa adanya filter, mulai menggusur kebudayaan lokal termasuk dari kebiasaan, gaya hidup, cara berpakaian, makanan, dan pola berfikir. Generasi penerus bangsa lebih tertarik dengan budaya asing karena penyajian lebih modern, menarik, dan bervariasi. Maka dari itu, diperlukan usaha untuk tetap melestarikan budaya lokal Ponoragan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Lembaga PAUD diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulumnya. Pengembangan kurikulum dengan menambah Tema Budaya Lokal Ponoragan Untuk Membentuk Karakter Cinta Tanah Air pada seluruh lembaga PAUD agar budaya lokal tidak mengalami krisis kepunahan kebudayaan. Sehingga lembaga dapat meningkatkan kualitas kurikulumnya melalui kearifan lokal budaya didaerah masing-masing. AbstractThe abundance of local culture has become a symbol for Indonesia. But with the rapid advancement of technology, the existing culture is fading or even disappearing. The freedom of foreign culture to enter and without any filter, began to displace local culture, including from habits, lifestyles, ways of dressing, food, patterns of thinking. The next generation of the nation is more interested in foreign cultures because the presentation is more modern, interesting, and varied. Therefore, efforts are needed to continue to preserve the local culture of Ponoragan through Early Childhood Education (PAUD). PAUD institutions are given the freedom to develop their curriculum. Curriculum development by adding the Ponoragan Local Culture Theme To Form Love for the Homeland Character in all PAUD institutions so that local culture does not experience a crisis of cultural extinction. So that institutions can improve the quality of their curriculum through local cultural wisdom in their respective areas.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ALAM SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN Betty Yulia Wulansari
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 5, No 2 (2017): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.616 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v5i2.575

Abstract

Kerusakan lingkungan akibat perkembangan ekonomi di Indonesia semakin memprihatinkan. Jutaan hektar hutan dibuka untuk kepentingan lahan perkebunan, Polutan pekat hasil pembakaran hutan membayangi masyarakat Sumatera dan Kalimantan bahkan sampai negara tetangga. Pembukaan lahan perkebunan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat. Adanya MEA  penyerapan tenaga kerja di Indonesia akan semakin meningkat, tetapi apabila para pengusaha tidak memperhatikan lingkungan akan memperparah alam Indonesia. Kerugian tidak hanya tentang polusi asap. Beberapa binatang endemik kehilangan tempat tinggal dan rawan punah, pemanasan global yang sudah mulai dirasakan masyarakat dan bencana tanah longsor mengintai pemukiman. Maka dari itu perlu penanaman karakter peduli lingkungan sejak anak dini. Hal ini bertujuan agar anak memiliki dasar bahwa prinsip ekonomi juga harus diimbangi dengan prinsip kelestarian lingkungan. Salah satu cara menanamkan anak dengan karakter peduli lingkungan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Alam. Model Pembelajaran Berbasis Alam berusaha mendekatkan anak dengan alam, peduli kelestarian lingkungan, dan belajar menjaga lingkungan alam mereka.