Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN KOREOGRAFI TARI PEURATEP ANEUK KARYA DINIAH DI SANGGAR LAM PEUNANGKEE KABUPATEN ACEH UTARA Meli Dahlia; Tri Supadmi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul Kajian Koreografi Tari Peuratep Aneuk di Sanggar Lam Peunangkee Aceh Utara, mengangkat masalah bagaimana koreografi tari Peuratep Aneuk Karya Diniah di Sanggar Lam Peunangkee Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan koreografi tari Peuratep Aneuk Karya Diniah di Sanggar Lam Peunangkee Kabupaten Aceh Utara. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah koreografi tari, pendiri Sanggar atau pelaku tari di Sanggar Lam Peunangkee Aceh Utara. Objek penelitian ini yaitu koreografi tari Peuratep Aneuk. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal yang diteliti, wawancara untuk menggali keterangan yang lebih mendalam, dan dokumentasi yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda atau mengumpulkan gambar-gambar untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukan bahwa tari peuratep aneuk merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Diniah, gerak dari tari Peuratep Aneuk merupakan gerak murni yang tidak mempunyai makna khusus hanya memperindah gerakan, pada awal penciptaan tari Peuratep aneuk koreografer terlebih dahulu menentukan tema dasar sebelum melakukan proses penggarapan sehingga tercipta hasil karya yang baik. Sebuah karya tari yang diciptakan harus melalui beberapa tahap yang dimulai dari tahap eksplorasi gerak adalah suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan sehingga dapat memperkuat daya kreativitas, tahap improvisasi adalah tahap penemuan gerak secara kebetulan, tahap pembentukan adalah tahap terakhir dari proses koreografi. Dilihat dari gerak tari Peuratep Aneuk ini memiliki 13 ragam gerak, tari Peuratep Aneuk juga memiliki pola lantai dalam pertunjukannya, iringan musik pada tari Peuratep Aneuk sangat berperan penting sebagai musik pengiring dan penuntun gerak tariannya. Tata busana tari Peuratep Aneuk menggunakan busana Aceh sesuai dengan kewilayahan, dan tata rias tari Peuratep Aneuk adalah makeup minimalis sesuai dengan karakter keanggunan wanita Aceh.Kata Kunci: Kajian, Koreografi, Tari, Peuratep Aneuk
NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA SEBUKU BEGURU DALAM KONTEKS SOSIAL MASYARAKAT ETNIK GAYO Nantuhateni Arda; Ismawan Ismawan; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 3 (2020): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK           Penelitian ini berjudul “Nilai-nilai Pendidikan pada Sebuku Beguru dalam Konteks Sosial Masyarakat Etnik Gayo”. Mengangkat masalah tentang nilai-nilai pendidikan pada adat beguru dalam konteks sosial masyarakat etnik Gayo. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan pada adat beguru dalam konteks sosial masyarakat etnik gayo. metode penelitian ini adalah Deskriptif, dengan pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yaitu mereduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses adat sebuku beguru merupakan salah satu dari proses upacara adat sebelum perkawinan Etnik Gayo yang dimulai dari Munginte, Mujule Emas, dan  Beguru. Nilai-nilai pendidikan dan kehidupan sosial yang terkandung di dalam adat Sebuku Beguru yaitu nilai pendidikan aqidah, nilai pendidikan ibadah, dan nilai pendidikan akhlak.Kata Kunci: Sebuku Beguru, Etnik Gayo, Nilai-nilai Pendidikan.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA PADA MASA COVID 19 DI SMP FATIH BILINGUAL SCHOOL PUTRI BANDA ACEH Raysa Hiyal Ulya; Ismawan Ismawan; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 4 (2021): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Efektivitas Pembelajaran Seni Budaya pada Masa Covid 19 di SMP Fatih Bilingual School Putri Banda Aceh”. Dengan rumusan masalah bagaimana efektivitas alokasi waktu pembelajaran seni budaya di SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama) SMP Teuku Nyak Arief  Fatih Bilingual School Banda Aceh. Bertujuan untuk mengetahui efektivitas alokasi waktu pembelajaran seni budaya pada masa Covid 19 di SPK SMP Fatih Bilingual School Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif. Adapun lokasi penelitian ini adalah SPK SMP Teuku Nyak Arief Fatih Bilingal School Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Art dan peserta didik kelas VIII-A SPK SMP Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School Banda Aceh, dan objek dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pembelajaran seni budaya pada masa Covid 19 di SPK SMP Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi non partisipan, angket, dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alokasi waktu tidak memenuhi standar pembelajaran seni. Sehingga menjadi tidak efektif. Hal ini menyebabkan guru tidak bisa melaksanakan pembelajaran secara utuh, akan tetapi batas ketuntasan minimal (KKM) bisa dicapai.Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran, Seni Budaya.
TARI PHO DALAM ADAT PERKAWINAN DI ACEH BAGIAN BARAT Muhammad Edi; Ismawan Ismawan; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Tari Pho dalam adat perkawinan di Aceh bagian Barat, mengangkat masalah baimanakah tari Pho dalam adat perkawinan di Aceh bagian Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tari Pho dalam adat perkawinan di Aceh bagian Barat. Sumber data dalam penelitian ini adalah Juhani selaku Ketua sanggar Cupeng Ilop Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya, Cut Asiah selaku Ketua sanggar Pocut Baren Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dan Rohani selaku Ketua sanggar seni Cempala Kuneng Kecamatan krueng sabee Kabupaten Aceh Jaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan secara keseluruhan terlihat pada bentuk gerak, tata busana, dan tata rias. Tari Pho ditarikan oleh wanita dan diiringi dengan syair-syair yang dilantunkan oleh seorang syahi. Penarinya berjumlah genap (8-12 orang). Tari Pho ini biasanya ditampilkan pada acara perkawinan dan khitanan dengan maksud menghibur penonton dan tuan rumah. Seorang syahi berada di samping panggung sambil melantunkan syair sesuai dengan permintaan pihak penyelenggara biasanya menggunakan syair yang bernuansa sejarah dan Islami. Tari Pho pada sanggar Cupeng Ilop, Pocut Baren, dan Cempala Kuneng ditarikan sehari sebelum hari resepsi perkawinan. Tari Pho pada setiap sanggarnya memiliki perbedaan. Tari Pho di sanggar Cupeng Ilop memiliki 8 gerakan, di sanggar Pocut Baren memiliki 9 gerakan, sedangkan di sanggar Cempala Kuneng memiliki 8 gerakan. Di sanggar Cupeng Ilop menggunakan gerak seulawet sebagai pembuka, sedangkan di sanggar Pocut Baren dan sanggar Cempala Kuneng menggunakan gerak saleum sebagai pembuka. Busana yang digunakan pada sanggar Cupeng Ilop menggunakan baju gamis dan jilbab kurung, pada sanggar Pocut Baren dan sanggar Cempala Kuneng menggunakan pakaian adat Aceh yang memiliki perbedaan pada bagian aksesoris kepala. Tata rias yang digunakan pada sanggar Cupeng Ilop menggunakan rias natural, pada sanggar Pocut Baren dan sanggar Cempala Kuneng menggunakan rias cantik. Persamaan yang terlihat disetiap sanggar ialah pada bentuk pola lantai dan bentuk panggung yang digunakan. Kata kunci: Perbedaan, Bentuk Penyajian, Tari Pho.
STRATEGI PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMA SWASTA PANTI HARAPAN DESA LAWE DESKY KECAMATAN BABUL MAKMUR KABUPATEN ACEH TENGGARA Boison Hutapea; Ahmad Syai; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Strategi Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMA Swasta Panti Harapan Desa Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara”, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMA Swasta Pantiharapan Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Pembelajaran Paduan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Seni di SMA Swasta Pantiharapan Desa Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara. Data di peroleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis data model interaktif. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi data dan kecukupan referensial. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat Strategi Pembelajaran Paduan Suara Ekstrakurikuler SMA Swasta Panti Harapan Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara yang diguakan yaitu: memiliki proses pembelajaran padauan suara, perekrutan anggota paduan suara dengan menyeleksi angggota yang ingin bergabung dengan padauan suara, anggota yang antosias mengikuti latihan, memiliki tahap proses latihan seperti: pembagian suara, vocalizing, dan teknik vokal, memiliki waktu latihan yang rutin setiap minggunya.Kata Kunci: Strategi, Pembelajaran, Ekstrakurikuler, Paduan Suara
PROSES PEMBELAJARAN PADA KONSENTRASI DRAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK FKIP USK Asmaul Husna; Ismawan Ismawan; lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 3 (2022): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Proses Pembelajaran pada Konsentrasi Drama Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik FKIP USK”. Mengangkat masalah bagaimana proes pembelajaran pada konsentrasi drama khususnya pada mata kuliah Praktek Keterampilan Seni VI serta faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung pembelajaran pada mata kuliah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran pada mata kuliah Praktek Keterampilan Seni VI serta untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung pembelajaran pada mata kuliah tersebut. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini ialah dosen yang mengampu pada konsentrasi drama dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Praktek Keterampilan Seni VI. Objek pada penelitian ini adalah proses pembelajaran sub materi penulisan naskah dan teknik dasar pengambilan gambar pada mata kuliah Praktek Keterampian Seni VI. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaram mata kuliah Praktek Keterampilan Seni VI berlangsung melalui beberapa bagian yaitu kegiatan awal dimana dosen melakukan evaluasi awal dan memberi appersepi kepada mahasiswa, kegiatan inti dosen menyampaikan materi dengan metode ceramah, demonstrasi dan latihan praktik serta menggunakan media visual dan audio visual, kegiatan penutup di mana dosen melakukan evaluasi akhir dan memberikan tugas kepada mahasiswa. Faktor yang menjadi pendukung proses pembelajaran mata kuliah Praktek Keterampilan Seni VI yaitu: pendidik, peserta didik, materi, bakat dan motivasi. Faktor yang menjadi penghambat proses pembelajaran mata kuliah Praktek Keterampilan Seni VI yaitu: Pendidik, peserta didik, materi dan sarana prasarana pembelajaran.
EKSISTENSI SENIMAN TUTUR MULYA BIJEH MATA DARI KABUPATEN BIREUEN Syarifah Mustaqilla; Ismawan Ismawan; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 3 (2022): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Eksistensi Seniman Tutur Mulya Bijeh Mata dari kabupaten Bireuen” mengangkat masalah eksistensi seniman tutur Mulya Bijeh Mata dari kabupaten Bireuen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi seniman tutur Mulya Bijeh Mata dari kabupaten Bireuen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah seniman tutur Mulya Bijeh Mata, dokumentasi pertunjukan, dan hasil wawancara dengan narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mulya Bijeh Mata adalah seorang seniman tutur yang berasal dari kabupaten Bireuen. Mulya Bijeh Mata memulai karir pada tahun 2013 sampai sekarang ini. Awal mula Mulya menampilkan pertunjukan ketika beliau masih menjadi mahasiswa dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di suatu daerah. Mulya sudah menampilkan pertunjukannya di tingkat daerah, nasional, dan internasional. Penampilan pertunjukan seni tutur yang sering dilakukan dalam acara upacara pernikahan, pekan kebudayaan, serta acara seremonial tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak lain. Tema tutur menyesuaikan dengan acara dimana pertunjukan dilakukan.