Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Hanggayu Pangestika; Dianita Ekawati; Nani Sari Murni
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 1: Februari 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i1.779

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) khususnya diRumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi Kabupaten PALI dari bulan Januari sampai Oktober tahun 2019 sebanyak 119 orang, dan pada tahun 2020 jumlah penderita DM  meningkat sebanyak 350 penderita. Tujuan: Menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Talang Ubi Kabupaten PALI. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian kasus kontrol (case control). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh responden yang terdiagnosa menderita Diabetes Mellitus tipe II dari  bulan Januari sampai Desember 2020 dengan jumlah populasi pada tahun 2021 berjumlah 70 orang. terdiri dari sampel kasus berjumlah 35 orang, dan sampel kontrol berjumlah 35 orang. Hasil: Didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah umur (p = 0,001, OR = 2,160), indeks massa tubuh (p = 0,015, OR = 8,346), aktivitas fisik (p = 0,026, OR = 2,455), dan tingkat pengetahuan (p = 0,021, OR = 2,256). Adapun faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah jenis kelamin (p = 0,148) dan status merokok (p = 0,208). Hasil analisis multivariat menunjukkan probabilitas responden untuk mengalami diabetes mellitus tipe 2 dengan memiliki faktor risiko yaitu usia lansia dan indeks massa tubuh tidak normal adalah sebesar 47,2%. Saran: Perlu peningkatan promosi kesehatan tentang faktor-faktor yang menyebabkan kejadian diabetes melitus tipe II dan pencegahannya kepada masyarakat khususnya pada masyarakat yang memiliki umur diatas 45 tahun, memiliki IMT tidak normal, aktivitas fisik yang tidak teratur, dan masyarakat yang pemahamannya rendah terkait penyakit diabetes melitus tipe II. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, Faktor Risiko
ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Tri Fitrianti; Arie Wahyudi; Nani Sari Murni
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 1: Februari 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i1.782

Abstract

Latar Belakang: RSUD Talang Ubi adalah salah satu rumah sakit yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Data TB Paru  RSUD Talang Ubi tahun 2018 berjumlah  236 orang,  tahun 2019 berjumlah 91 orang dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 121 orang. Tujuan: Untuk  mengetahui determinan kejadian tuberkulosis paru di RSUD Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir tahun 2021.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control. Populasi kasus dalam penelitian adalah 121 orang penderita TB paru dan populasi kontrol adalah pasien yang pernah dirawat di RSUD Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir selama tahun 2020 dengan diagnosa selain TB paru. Sampel dalam penelitian berjumlah 93 responden kasus dan 93 responden kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan purpossive sampling. Uji statistik yang yang digunakan adalah uji chi square (tingkat kemaknaan 95%, α 0,05), dan  regresi logistik berganda. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara usia (p=0,026), tingkat pendidikan (p=0,024), pekerjaan (p=0,037), sanitasi lingkungan (p=0,018), kontak erat dengan penderita (p=0,005), praktik hygiene (p=0,013), kebiasaan merokok (0,001). Pada analisis multivariat menunjukan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi  kejadian TB paru di RSUD Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dengan nilai OR 2,538. Saran: Peneliti berharap pada petugas kesehatan di RSUD Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dapat mengedukasi pengunjung tentang bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan terutama bagi fungsi paru yang akhirnya dapat menyebabkan seseorang mengalami kejadian TB paru. Kata Kunci: Tuberkulosis Paru, Faktor Predisposisi
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN MENGGUNAKAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA Wina Elyana; Lilis Suryani; Tri Sartika; Nani Sari Murni
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 1: Februari 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i1.824

Abstract

Latar Belakang: Pertambahan penduduk yang semakin meningkat menjadi suatu hal yang patut untuk menjadiperhatian, khususnya peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Secara kependudukan, KB bertujuan untukmenekan laju pertumbuhan penduduk. Data partisipasi pria dalam ber-KB menunjukkan masih rendah untukmenjadi akseptor kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP). Cakupan peserta KB Aktif di Kabupaten PenukalAbab Lematang Ilir (PALI) tahun 2019 sebesar 181% namun tidak ada yang memilih menggunakan MOP.Tujuan: Diketahuinya faktor yang berhubungan dengan kecemasan menggunakan kontrasepsi MOP di wilayahkerja Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)Kabupaten PALI tahun 2021. Metode: Penelitian dilakukan pada tanggal 14-21 Juli 2021. Desain penelitianadalah kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pria pasangan usiasubur yang ada di wilayah kerja DPPKBPPPA Kabupaten PALI tahun 2020 sejumlah 41.208 PUS. Sampelpenelitian berjumlah 91 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Datadikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chisquare.Hasil: Ada hubungan antara jumlah anak (p=0,001), dan jenis pekerjaan (p=0,001) dengan kecemasanmenggunakan kontrasepsi MOP. Tidak ada hubungan ketersediaan informasi dengan kecemasan menggunakankontrasepsi MOP (p=0,222). Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian yangberbeda untuk menggali informasi terkait variabel yang menjadi faktor penghambat dalam memilih kontrasepsiMOP serta perlunya peningkatan promosi kesehatan tentang kontrasepsi MOP kepada masyarakat di wilayahkerja DPPKBPPPA Kabupaten PALI agar terjadi peningkatan akseptor KB MOP.Kata Kunci: Kecemasan, Kontrasepsi, Metode Operasi Pria
DETERMINAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK Dian Rikasari; Dianita Ekawati; Nani Sari Murni
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 2: Agustus 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i2.848

Abstract

Latar Belakang: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ogan Ilir merupakan rumah sakit yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Pada tahun 2019 kasus Demam Berdarah Dengue ada anak mencapai 21 orang dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 25 kasus. Manajerial dan seluruh tenaga kesehatan perlu meningkatkan upaya untuk menekan kejadian tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui determinan kejadian demam berdarah dengue pada anak. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control yang dilaksanakan pada 27 Juli 2021 sampai dengan 30 Juli 2021.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 127 pasien.  Sampel berjumlah 25 responden (kasus) dan 50 responden (kontrol). Teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara status gizi (p=0,016), pengetahuan ibu (p=0,000), penghasilan keluarga (p=0,006), pola makan anak (p=0,001) dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue  pada Anak adalah pengetahuan ibu. Saran: Diharapkan petugas kesehatan dapat mendorong ibu agar berupaya untuk meningkatkan pengetahuannya dengan mau belajar dan mencari informasi terkait hal-hal yang dapat dilakukan oleh ibu dalam mencegah kejadian demam berdarah dengue pada anak. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, Anak, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ogan Ilir
PENILAIAN PENULARAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR Kemas Baharudin; Dianita Ekawati; Nani Sari Murni; Yunita Liana
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 1: Februari 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i1.994

Abstract

Latar Belakang: Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh cacing filaria (microfilaria). Infeksi ini menular dengan perantara nyamuk sebagai vektor. Filariasis bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat menimbulkan cacat menetap. Untuk penanggulangan filariasis ini dilakukan program eliminasi filariasis yaitu Pemberian obat pencegahan Massal (POPM) yaitu program pemutusan  mata  rantai  penularan filariasis sehingga tidak ditemukan lagi penderita baru. Tujuan:  untuk mengetahui penilaian penularan Penyakit Filariasis di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Tahun 2021 dimasa pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai Penilaian Penularan Filariasis di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Tahun 2021 dimasa Pandemi Covid-19.Hasil:  Secara teoritik pola manajemen yang diterapkan dalam proses penilaian penularan penyakit filariasis dikabupaten Penukal Abab Lematang Ilir tahun 2021 dimasa pandemi Covid-19  sudah menjalankan prinsip manajemen dalam persepktif George R. Terry dan berjalan dengan baik. Saran: Faktor pendukung kegiatan ini adalah perencanaan, pengorganisasian, pergerakan  serta pengawasan yang memadai antara lain sumber daya manusia yang cukup dan terampil, pembiayaan yang tersedia serta sarana dan prasarana yang memadai. komunikasi, informasi dan koordinasi perlu ditingkatkan. Kata Kunci:Penilaian, Filariasis
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI Fitri Wahyuni Wulandari; Dianita Ekawati; Ali Harokan; Nani Sari Murni
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 1: Februari 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i1.1005

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang sering terjadi seiring dengan peningkatan usia. Dimana  dapat menyebabkan kematian pada sesorang yang menderita hipertensi. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi  diwilayah  kerja  UPTD Puskesmas Pedamaran   Kab. Ogan Komering Ilir  Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan Cross Sectional, dimana Populasi dalam penelitian ini adalah  masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Pedamaran pada bulan Juli tahun 2021, dengan jumlah sampel 85 responden yang memenuhi syarat inklusi, teknik dalam pengambilan sampel dengan accidental  sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2021.  Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil: Uji statistic menunjukan ada hubungan bermakna (p < 0.05) untuk variabel umur ( p value 0,000), jenis kelamin (p value 0,005), indeks massa tubuh (p value 0,000), aktivitas fisik (p value 0,000) dan riwayat keluarga  (p value 0,00o). Sedangkan tidak ada hubungan merokok (p value 0,34) dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pedamaran Kab.Ogan Komering Ilir tahun 2021. Dari hasi uji statsitik multivariate diperoleh faktor yang dominan yaitu Indeks massa tubuh (p value 0,000) dan OR (17,705). Saran: Hendaknya pihak Puskesmas meningkatkan penyuluhan dan mengoptimalkan program berhubungan dengan hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Puskesmas, Pelayanan
EDUKASI TENTANG MASALAH KESEHATAN RREPRODUKSI PADA PEREMPUAN DI MASA PASCA-USIA REPRODUKSI Nani Sari Murni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18955

Abstract

Perempuan Indonesia berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia masih belum sempurna dalam mengontrol kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi. Diperlukan upaya-upaya promosi dan prevensi kesehatan pada kelompok perempuan sehat, mengingat selama ini kelompok sehat ini kurang memperoleh perhatian dalam upaya kesehatan masyarakat. Sindrom pre-post menstruasi dan peningkatan risiko kanker organ reproduksi, serta kekurangan hormon yang menyebabkan osteoporosis dan masalah aging lainnya merupakan hal yang perlu menjadi perhatian pada kelompok perempuan di masa pasca-usia reproduksi. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi tentang masalah kesehatan reproduksi pada kelompok perempuan di masa pasca-usia reproduksi tersebut. Kegiatan ini bertujuan terjadi peningkatan pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi pada perempuan di masa pasca-usia reproduksi. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian adalah bentuk penyuluhan (edukasi), serta pengukuran skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan. Kegiatan diikuti oleh 35 ibu di RT 001 RW 001 Kelurahan Alang-alang Lebar. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh peningkatan proporsi pengetahuan baik sebelum diberikan pendidikan kesehatan 71,4%, menjadi 88,6% setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan sebelum (pre) dan setelah (post) setelah edukasi diperoleh hasil analisis statistik terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tersebut (nilai p 0,000). Simpulan yang didapatkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan edukasi, dan terdapat perbedaan bermakna pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi pada perempuan di masa pasca-usia reproduksi sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa edukasi terbukti meningkatkan pengetahuan.
ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAKRAYU KOTA PALEMBANG TAHUN 2023 Yuniartina; Nani Sari Murni; Gema Asiani; Arie Wahyudi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 18 No. 2 (2023): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v18i2.5600

Abstract

Background: Makrayu Community Health Center data for 2022, 98% of household heads with access to proper sanitation facilities (healthy latrines), 94.96% of residents with sustainable access to quality (proper) drinking water and households washing hands with soap (CTPS) is 96%. Diarrhea is a condition in which individuals experience an increase in the frequency of defecation three or more times a day accompanied by changes in the concentration of stool in liquid form with or without mucus or blood. The incidence of diarrhea can be seen from the use of clean water supply, provision of family latrines, provision of landfills and provision of waste water disposal. This study aims to find out the analysis of the determinants of the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of ​​the Makrayu Public Health Center, Palembang City in 2023. Methods: The study design was case control. The population in the study were diarrhea patients in toddlers in the Working Area of ​​the Makrayu Health Center as many as 245 toddlers. The sample in the study amounted to 71 toddlers. The sampling technique used proportional random sampling and continued with purposive sampling. Data collection was carried out on June 5-21, 2023. The research instruments were questionnaires and observation sheets. Bivariate analysis used the chi-square test, while multivariate analysis used multiple logistic regression tests. Results: The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge (p value 0.032), attitude (p value 0.016), Stop BABs (p value 0.000), CPTS (p value 0.000) and PSRT (p value 0.002), while there was no relationship between PAM- RT (p value 0.116) with diarrhea as a determinant. The results of multivariate analysis showed that the dominant factor determining the incidence of diarrhea was household waste management (p value 0.003; OR= 0.171). Conclusion: Based on the results of the research, it is hoped that it will increase knowledge by means of public health counseling and seminars, especially regarding the incidence of diarrhea, such as continuing to provide education to the public in protecting the environment so that they are protected from various types of diseases, especially diarrhea.   Keywords: Diarrhea, Incidence, Toddlers
Analisis Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Betung Kabupaten OKU Timur Tahun 2022 Monita Septidwina; Hamyatri Rawalillah; Santi Rosalina; Nani Sari Murni
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v9i2.130

Abstract

Pulmonary Tuberculosis is still an infectious disease that is the top killer in the world. Betung Primary Health Center, East Ogan Komering Ulu (OKU) Regency, South Sumatra Province has 31 cases of Pulmonary Tuberculosis (TB) in 2021. This study aims to determine the correlation between home environmental conditions and the incidence of pulmonary TB in the working area of ​​Betung Health Center, East OKU Regency. The research was conducted on April 25 to June 25 2022. The research design used case control. The sample in this study were all patients with pulmonary TB, namely 31 respondents as cases, and 32 respondents as controls. Statistical test using chi square test. The results showed that there was a correlation between lighting (p-value 0.004), ventilation (p-value 0.000) and floor type (p-value 0.022) with the incidence of pulmonary TB, but there was no relationship between residential density and the incidence of pulmonary TB (p-value 0.068). The conclusion in this study is that there is a correlation between lighting, ventilation, type of floor with the incidence of pulmonary tuberculosis, but there is no relationship between residential density and the incidence of pulmonary tuberculosis. Based on the conclusions, the researchers suggest that patients with pulmonary TB should pay more attention to the health of the home environment so that they are in a healthy home environment and minimize transmission and accelerate the healing of patients.