n/a Soemarwanto
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

STUDI SISTEM PENDINGINAN ONAF (OIL NATURAL AIR FORCED) DAN ONAN (OIL NATURAL AIR NATURAL) PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEMPERATURE RISE TEST Tri Satria Agus Nugroho; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Penelitian ini menguraikan tentang pengujian kenaikan temperatur pada transformator distribusi 20 MVA dengan sistem pendingin ONAN (Oil Natural Air Natural) dan ONAF (Oil Natural Air Forced). Pada saat transformator diberi beban dan tanpa beban akan terjadi rugi-rugi yang akan menghasilkan panas pada kumparan dan inti besi. Pengujian yang dilakukan pada transformator yaitu tanpa beban (no load) dan kerugian berbeban (load losses). pengujiannya dilakukan dengan menggunakan karakteristik pembebanan 100%, 75%, dan 50%. Kenaikan temperatur maksimal pada transformator pada sistem pendingin ONAN adalah 80,1°C dan kenaikan temperatur (temp rise) adalah 50,8°C dalam waktu 6 jam. Kenaikan temperatur maksimal pada transformator distribusi 20 MVA pada sistem pendingin ONAN sebesar 50,8°C dan sistem pendingin ONAF adalah 42,2ºC keduanya memenuhi syarat karena besarnya dibawah 60°C dari standar IEC 60076.Kata Kunci: transformator, pendingin, ONAN dan ONAF, kenaikan temperatur.I. PENDAHULUA
Analisis Kegagalan Transformator Di PT Asahimas Chemical Banten Berdasarkan Hasil Uji DGA Dengan Metode Roger’s Ratio Dimas Aditia Arifianto; n/a Soemarwanto; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.256 KB)

Abstract

Transformator  digunakan secara luas, baik bidang tenaga listrik maupun elektronika. Didalam transformator secara umum berisi minyak yang berfungsi sebagai isolator. Biasanya minyak ini juga berfungsi sebagai pendingin agar trafo tidak panas. Namun didalam kandungan minyak tersebut terdapat kandungan gas-gas yang dapat menyebabkan kegagalan transformator. Kegagalan gas tersebut biasa dikenal sebagai fault gas dimana permasalahan transformator tersebut merupakan kegagalan termal dan kegagalan elektris. Dengan mengidentifikasi jenis dan jumlah kandungan gas yang terlarut pada minyak transformator dapat memberi informasi akan adanya indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator. Penelitian ini akan membahas bagaimana uji DGA (Dissolved Gas Analysis) dapat mengidentifikasi indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator di PT Asahimas Chemical dengan menggunakan metode rasio roger. Metode rasio roger adalah metode interpretasi uji DGA (Dissolved Gas Analysis) dengan menggunakan magnitude rasio lima jenis fault gas. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, kegagalan yang terjadi pada transformator di PT Asahimas Chemical disebabkan oleh kegagalan isolasi dimana fungsi minyak transformator sebagai bahan isolasi tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai kandungan gas pada minyak dimana nilai kandungan gas H2, C2H2, C2H4, CO melebihi standar yang ditetapkan. Semakin tinggi temperatur yang dihasilkan oleh minyak transformator, maka fungsi dari minyak sebagai bahan isolator akan menurun. Kata Kunci – Dissolved Gas Analysis, kegagalan, Rasio Roger, Minyak Transformator.
ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA KABEL TANAH SINGLE CORE DENGAN KABEL LAUT THREE CORE 150 KV JAWA – MADURA Nurlita Chandra Mukti; Mahfudz Shidiq; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.443 KB)

Abstract

Transmisi daya listrik daripembangkit ke beban atau ke konsumen menjadihal yang sangat penting. Ini perlu menghitungrugi daya, jatuh tegangan, kuat hantar arus. Rugidaya dipengaruhi oleh panas yang terdapat padakabel (konduktor, selubung, armour) dan padaisolasi kabel. Dalam kabel bawah tanah ataukabel bawah laut, arus sirkulasi pada selubunglogam dapat terinduksi. Arus ini membuat rugidaya di selubung dan menurunkan kuat hantararus dari kabel. Makalah ini membahas tentangperhitungan parameter-parameter yang terdapatpada saluran transmisi kabel (resistansi arussearah, resistansi arus bolak-balik, resistansiefektif reaktansi induktif, kapasitansi), rugi – rugiyang terdapat pada saluran (rugi-rugipenghantar, rugi-rugi arus pemuat dan rugi-rugidielektrik), kuat hantar arus, jatuh tegangan danefisiensi yang terdapat pada kabel three core dansingle core. Kedua kabel ini memeiliki luaspenampang konduktor yang sama (300 mm2) yangterbuat dari tembaga. Dari hasil perhitungandidapat kuat hantar arus sebesar 498,229 A untukkabel tipe single core dan sebesar 484,39 A untukkabel tipe three core. Dan efisiensi saluran untuksaluran transmisi menggunakan kabel bawahtanah single core sebesar 95,909 % dan salurantransmisi yang menggunakan kabel three coresebesar 93,44 %.Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core,Rugi Daya, Transmisi.
Perancangan Dan Pembuatan Model Miniatur Electrostatic Precipitator (Pengendap Debu Elektrostatis) Untuk Mengurangi Partikel Debu Gas Buang Pabrik Gula Krebet Baru I Kabupaten Malang Agung Firmansyah Sunardi; Mochammad Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.69 KB)

Abstract

Penyumbang polusi udara salah satunyaadalah hasil emisi proses industri. Banyak regulasi yangdikeluarkan pemerintah untuk mengendalikan hasil emisiini.. Untuk memenuhi aturan tersebut dibutuhkanteknologi yang dapat menangani permasalahan polusi ini.Salah satu teknologi tersebut adalah ElectrostaticPrecipitator. Metode ini menggunakan medan listrikuntuk mengionisasi partikel debu sehingga partikel debutersebut dapat menempel pada elektroda plat pengumpul.Skripsi ini nantinya akan membahas perancangan danpembuatan model miniatur electrostatic precipitator untukmengendapkan partikel debu hasil gas buang PG KrebetBaru Malang. Di dalam perancangan dan pembuatanmodel miniatur EP ada beberapa parameter yangdibutuhkan yaitu, kuat medan listrik, tegangan tembus,tegangan kerja, pemuatan partikel, kecepatan gerakpartikel, serta efisiensi yang diinginkan. Dari hasilperancangan, untuk mendapatkan efisiensi 99%dibutuhkan total luas plat pengumpul 287,214 m2, jumlahplat pengumpul yang digunakan 10 buah, jumlahelektroda kawat 360 buah, dimensi ruang adalah 13 x 2 x6 m, serta tegangan kerja yang dibutuhkan 55 kV.
PENGARUH PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP RESISTANSI PENTANAHAN ELEKTRODA BERBENTUK SPIRAL PERSEGI PANJANG Muhamad Faishal Al Jauhary; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini menguraikan hasilpenelitian tentang pengaruh penambahan arangtempurung kelapa dengan variasi kedalamanpenanaman elektroda dan ketebalanpenambahan arang tempurung kelapa terhadapnilai resistansi pentanahan elektroda berbentukspiral persegi panjang. Ukuran variasikedalaman penanaman dan ketebalanpenambahan adalah 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cmdan 100 cm. Ukuran variasi lebar persegipanjang elektroda pentanahan berbentuk spiralpersegi panjang adalah 20 cm dan 30 cm denganpanjang konduktor 5 meter yang besarnya sama.Pengukuran resistansi pentanahan denganmetode 3 titik. Dari hasil penelitian ini diperolehnilai resistansi pentanahan elektroda model 2menggunakan arang tempurung kelapa basahsebagai treatment dengan lebar persegi panjang30 cm dan panjang persegi panjang 60 cm padakedalaman penanaman 100 cm sebesar 13,5ohm.Kata kunci---variasi lebar persegi panjang,elektroda spiral persegi panjang, arangtempurung kelapa.
PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL PADA GEDUNG KAWASAN TERPADU BLIMBING KOTA MALANG Nafik Ainur Rohman; Moch. Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini berisi mengenai perancangan sistem proteksi petir eksternal yang dibutuhkan pada gedung kawasan terpadu blimbing kota malang. Pada perancangan ini dilakukan pengambilan data mengenai hari guruh Kota malang yang digunakan untuk menentukan efisiensi proteksi petir. Sesuai dengan perhitungan, gedung ini setidaknya membutuhkan sistem proteksi petir dengan efisiensi 89,1% yang berarti bahwa sistem ini memroteksi 89,1%  dari keseluruhan sambaran petir ke tanah sedangkan sisanya merupakan resiko gedung tersambar petir melewati sistem proteksi yang terpasang . Berdasarkan analisis menggunakan metode bola gelinding pada gedung tersebut, maka terbentuk daerah lindung serta bagian-bagian gedung yang memungkinkan untuk terjadinya sambaran petir. Pada perancangan sistem proteksi petir ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu perancangan sistem terminasi udara(finial), perancangan sistem penghantar penyalur dan perancangan pembumian. Pada perancangan sistem proteksi eksternal ini, sistem terminasi udara yang dibutuhkan oleh gedung, sesuai dengan karakteristik bangunan dan klasifikasinya, sebanyak 65 batang finial dengan tinggi 2 meter dan 3 batang finial dengan tinggi 5 meter.Sistem penghantar penyalur yang dibutuhkan sebanyak 39 buah penghantar. Sedangkan sistem pembumian yang dibutuhkan untuk gedung ini sebanyak 39 buah pembumian dan untuk mendapatkan tahanan pembumian kurang dari 1 ohm tiap-tiap pembumian tersusun atas 2 batang elektroda yang dipasang secara vertikal dengam panjang paling tidak 14,8 meter. Perancangan sistem proteksi eksternal ini mampu melindungi gedung dari 91% sambaran petir ke tanah. Kata kunci:petir,sistem proteksi petir eksternal.
Kajian Penggunaan Motor Listrik DC Sebagai Penggerak Speedboat Muhammad Afnan Habibi; n/a Soemarwanto; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi laut dibagi menjaditransportasi penumpang dan transportasi barang.Perahu adalah salah satu jenis transportasi laut.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukanpengkajian penggunaan motor listrik DC sebagaipenggerak speedboat dengan membuat simulasisehingga dapat menentukan motor listrik yangsesuai dengan kebutuhan dan karakteristik darispeedboat. Data speedboat yang digunakan dalampenelitian ini adalah: = 0,969 ton, V= 0,946 m3, vs=7 knot, Lwl= 7,89 m, S = 4,59 m2, A = 0,158 m2, Cb=0,567, h= 0,3 m. Dari hasil simulasi, kapasitas motorDC shunt yang diperlukan untuk menggerakkanspeedboat adalah Pm = 2200 W, nm = 1800 rpm, ηm =0,9771,Vt = 24 V, D = 0,1217 m, L = 0,1338 m, If =0,2488 A, Ia = 130,7036 A, Ta = 16,292 Nm. Kapasitasakumulator yang diperlukan selama satu jamadalah 246,8 Ah. Energi baterai dalam satu jamadalah 5923,1 W jam. Sehingga membutuhkanempat buah baterai 24 V 65 Ah terhubung paraleldan tiga buah panel surya 200 Wp.Kata Kunci—Motor DC Shunt, Baterai,Speedboat, Kapasitas Daya, Energi.
KOORDINASI PROTEKSI ARESTER PCB DAN DIODA ZENER DENGAN ELEMEN DEKOPLING PADA PERALATAN LISTRIK Resi Ratnasari; Mochammad Dhofir; n/a Soemarwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.066 KB)

Abstract

Pada arester PCB terdapat kesulitan dalam merekayasa jarak elektroda sela udara di bawah 1 mm dengan tingkat proteksi 1,5 kV. Apabila digunakan untuk mendapatkan tingkat proteksi 0,8 kV dibutuhkan suatu kombinasi proteksi antara arester PCB dan dioda zener secara kaskade. Kaskade arester ini memerlukan suatu elemen dekopling agar koordinasi proteksinya dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu perancangan, pengujian dan analisis kaskade arester. Perancangan kaskade arester meliputi perancangan arester PCB, pemilihan dioda zener dan perancangan elemen dekopling. Pengujian dilakukan dengan menaikkan tegangan dari 2 kV hinga 10 kV impuls puncak. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa elemen dekopling yang digunakan adalah induktor 0,36 mH dengan inti ferit. Pada kaskade arester dengan elemen dekopling tersebut, tegangan impuls 10 kV mampu dipotong hingga 317 V dengan waktu pemotongan 80 ns.Kunci kunci – kaskade arester, arester PCB, dioda zener, elemen dekopling, induktor
ANALISIS KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN RELE GANGGUAN TANAH SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN UNIT PEMBANGKIT BARU PADA PLTGU GRATI Novan Ardita Pratama; n/a Soemarwanto; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini membahas tentang koordinasi relearus lebih (Over Current Relay disingkat OCR) dan relegangguan tanah (Ground Fault Relay disingkat GFR)pada PLTGU Grati. Penambahan unit pembangkit barutentu diikuti dengan risiko gangguan kelistrikan yanglebih besar, khususnya gangguan hubung singkat. Dalammenjaga penyaluran energi listrik agar berlangsungdengan baik, maka diperlukan analisis terhadapkoordinasi OCR dan GFR sisi keluaran trafo utama padamasing-masing pembangkit karena memiliki risiko arusgangguan hubung singkat terbesar. Permasalahan yangmuncul inilah yang dianalisis, apakah arus gangguanhubung singkat setelah penambahan unit pembangkitbaru justru semakin turun atau meningkat, dan denganperubahan besar arus gangguan hubung singkat tersebutapakah perlu dilakukan perubahan terhadap setelan OCRdan GFR dalam menjaga peralatan instalasi kelistrikandari gangguan hubung singkat. Analisis ini dilakukandengan menghitung nilai arus gangguan tiga fasa, antarfasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah sebelumdan setelah penambahan unit pembangkit baru denganmetode perhitungan impedansi urutan ekivalen sistemsesuai titik-titik gangguan yang dianalisis yaitu keluarantrafo utama masing-masing pembangkit. Setelahmendapatkan besar arus gangguan hubung singkat,langkah selanjutnya menentukan setelan OCR dan GFRuntuk memproteksi dari arus gangguan hubung singkattersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwapenambahan unit pembangkit baru membuat nilai arusgangguan hubung singkat meningkat, khususnya arusgangguan maksimum, yaitu dari 11772.74842 A menjadi13100.17270 A. Namun naiknya arus gangguan hubungsingkat setelah penambahan unit pembangkit baru, nilaiarus gangguan hubung singkat masih dibawah nilaibreaking current PMT yang digunakan, sehingga secarateknis PMT masih bekerja dengan baik meskipunditambahkan unit pembangkit baru. Berdasar hasilperhitungan yang dipengaruhi naiknya arus gangguanhubung singkat setelah penambahan unit pembangkitbaru pada PLTGU Grati, mengakibatkan adanyaperubahan setelan OCR dan GFR pada sisi keluaran trafoutama masing-masing pembangkit, perubahan yangdimaksud adalah setelan arus dan TMS (Time MultipleSetting).Kata kunci – Koordinasi OCR dan GFR, ArusGangguan Hubung Singkat, PLTGU Grati.
ANALISIS KESTABILAN SISTEM DAYA PADA INTERKONEKSI DUA GENERTOR SINKRON TIGA FASA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA ANDUNGBIRU KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO Januar Muttaqin; n/a Soemarwanto; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.227 KB)

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) banyak diterapkan di desa-desa dataran tinggi atau pegunungan yang masih memiliki sumber air alami yang cukup berlimpah. Salah satu contoh penerapannya ada di Desa Andungbiru Kecamtan Tiris Kabupaten Probolinggo. Pada PLTMH tersebut terdapat 2 pembangkit yaitu generator sinkron 3 fasa berkapasitas 40 kVA dan 16 kVA. Kedua generator tersebut belum diinterkoneksikan, sehingga pada penelitian ini dicoba untuk menginterkoneksikan kedua generator kemudian menyimulasikan kestabilan sistem daya baik sebelum dan setelah diinterkoneksikan untuk mengetahui apakah sistem daya pada kedua PLTMH dalam keadaan stabil. Simulasi kestabilan ini yang dianalisis adalah stabilitas tegangan dan sudut rotornya pada waktu sebelum, saat dan setelah terjadi gangguan. Dari hasil analisis ini kemudian dibandingkan apakah kedua generator baik sebelum dan setelah diinterkoneksikan stabilitas sistemnya masih dalam keadaan stabil atau tidak.Kata Kunci – PLTMH, interkoneksi, kestabilan sistem, stabiltas tegangan, stabilitas sudut rotor.