Teguh Utomo
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 112 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENYEBAB PLTMH KUNCI PUTIH GAGAL UJI KOMISIONING SAAT ON-GRID DENGAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV DAN PENYELESAIANNYA Zaidane Alizzah Noufal; n/a Soeprapto; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis studi kasus ini menjelaskan masalah yang terjadi di PLTMH Kunci Putih di mana saat melakukan proses tahap pembebanan pembangkit sebesar 50% pada uji komisioning terjadi kegagalan yang disebabkan oleh tripnya rele daya balik namun saat diselidiki setelan pada rele daya balik dan generator sudah benar. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengambil data perangkat langsung di PLTMH Kunci Putih Salatiga kemudian sesuai kronologi yang dikumpulkan dilakukan analisis pengaruh trafo arus secara teori elektris. Hasil yang didapat dalam analisis ini adalah perubahan arah arus sekunder CT akan mempengaruhi rele daya balik karena arah arus akan terbalik sebesar 180° yang artinya bekerja pada daerah kuadran II atau kuadran III di mana kuadran tersebut akan dianggap sebagai daya balik oleh rele daya balik sehingga rele akan trip. Kata kunci: daya balik, CT, mikrohidro, polaritas arus. Abstract This study case analysis is explaining about problem that occoured at PLTMH Kunci Putih, Salatiga where in the process of commisioning test it failed at the load test stage because of reverse power relay tripped but when the field engineer investigated there was no error in generator avr and reverse power relay settings. Research method is using is collecting data and comissioning test failure chronology  from PLTMH Kunci Putih and the analyze it using electrical theories. The result that obtained in this analysis is that change of current polarity from Current Transformers is making the current changed by 180° so it work at qudrant IV instead of qudrant I, therefore even though the generator is delivering power the reverse power relay will trip because it read the current from the CT as a reverse power.Keywords : Reverse Power, CT, Microhydro, Current Polarities
STUDI PERKIRAAN BEBAN PADA GARDU INDUK MANISREJO TAHUN 2014-2025 Wisnu Adi Suryo; Hadi Suyono; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.188 KB)

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi perkembangan yang cukup pesat dalam hal pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun yang mengakibatkan permintaan terhadap energi listrik mengalami peningkatan. Energi listrik di Kota Madiun sendiri disuplai oleh Gardu Induk (GI) Manisrejo. Dengan semakin bertambahnya permintaan konsumen listrik Kota Madiun maka semakin besar pula beban listrik yang ditanggung oleh GI Manisrejo. Untuk mencegah terjadinya overload pada GI Manisrejo, maka diperlukan suatu perkiraan beban listrik jangka panjang.Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk perkiraan beban GI adalah metode regresi linier berganda, dimana diperoleh perkiraan beban GI Manisrejo untuk tahun 2025 sebesar 60,35 MVA. Sedangkan perkiraan beban untuk trafo V dan VI GI Manisrejo masing-masing sebesar 37,42 MVA dan 22,93 MVA. Dari hasil penghitungan diperoleh bahwa trafo VI perlu dinaikkan kapasitasnya menjadi 30 MVA, yaitu pada tahun 2017 dimana peningkatan beban trafo VI diperkirakan 15,11 MVAKata kunci: beban GI, perkiraan, regresi linier berganda
PERANCANGAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC) SEBAGAI PENSTABIL FREKUENSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Erdyan Setyo W.; Mochammad Rif'an; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.57 KB)

Abstract

Demi berkembangnya suatu pemerataan pembangunan suatu wilayah, maka diupayakan pemerataan ketersediaan tenaga listrik di semual wilayah dalam suatu negara. Hal itu ditunjang dengan pengembangan sumber – sumber tenaga listrik terbarukan, misalnya dalam PLTMH. Suatu sistem membutuhkan pengelolaan yang efisien. Dibuatlah suatu alat penunjang sistem PLTMH tersebut, salah satunya electronic load controller yang berfungsi menjaga stabilitas dan ketahanan sistem pembangkit akibat berbagai perubahan yang terjadi p[ada sisi beban. Perancangan ini bertujuan untuk merancang electronic load controller sebagai penstabil frekuensi pada PLTMH. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah melalui pendekatan perubahan frekuensi yang didapat berdasarkan perubahan tegangan yang terjadi akibat kondisi beban yang berubah pula. Pengujian menunjukkan pengendalian beban menggunakan elc mampu menjaga nilai daya beban pada kisaran nilai daya nominal dengan nilai error yang masih dapat ditolerir, yaitu rata – rata sebesar 1%.Kata kunci: Electronic Load Controller, frekuensi, Beban Utama, Beban Komplemen
DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKING ALGORITMA PERTURB AND OBSERVE (P&O) UNTUK BUCK CONVERTER DAN BOOST CONVERTER Haidar Ali Yafie; Lunde Ardhenta; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMatahari merupakan sumber energi terbarukan yang sangat melimpah. Pemanfaatan energi matahari menggunakan photovoltaic telah banyak digunakan. Namun penggunaan PV masih mengalami kendala yaitu daya yang dihasilkan tidak maksimal. Untuk memaksimalkan daya yang dihasilkan dari PV diperlukan teknik Maximum Power Point Tracking (MPPT). Dalam mengaplikasikan teknik MPPT tidak akan lepas dari konverter DC-DC. Pada penelitian ini akan dikaji teknik MPPT dengan algoritma Perturb and Observe (P&O) dengan menggunakan konverter DC-DC yaitu Buck Converter dan Boost Converter. Algoritma P&O menggunakan nilai tegangan dan arus yang dihasilkan dari PV untuk menentukan nilai duty cycle. Duty Cycle tersebut akan diubah menjadi sinyal PWM yang berfungsi untuk memicu gate dari MOSFET pada konverter. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa MPPT algoritma P&O dengan Buck Converter memiliki efisiensi sebesar 99,9155% dengan rata-rata waktu tracking 0,6144 detik. Sementara itu, MPPT algoritma P&O dengan Boost Converter memiliki efisiensi sebesar 99,9372% dengan rata-rata waktu tracking 0,6752 detik. Namun daya pada algoritma P&O dengan Boost Converter terjadi ketidaklinieran yang disebabkan sifat dari konverter yang digunakan.Kata kunci— Photvoltaic, MPPT, P&O, Buck Converter, Boost Converter.ABSTRACTThe sun is a very abundant source of renewable energy. Utilization of solar energy using photovoltaic has been widely used. But the use of PV is still experiencing constraints that the power produced is not maximal. To maximize the power generated from PV, Maximum Power Point Tracking (MPPT) technique is required. In applying the MPPT technique will not be separated from the DC-DC converter. In this study, MPPT technique will be reviewed with Perturb and Observe (P&O) algorithm using DCDC converter, Buck Converter and Boost Converter. The P&O algorithm uses the voltage and current values generated from PV to determine the duty cycle value. The Duty Cycle will be converted into a PWM signal that serves to trigger the gate of the MOSFET on the converter. The results of the experiment showed that MPPT P&O algorithm with Buck Converter has an efficiency of 99.9155% with an average tracking time of 0.6144 seconds. Meanwhile, MPPT P&O algorithm with Boost Converter has an efficiency of 99.9372% with an average tracking time of 0.6752 seconds. However, the power of the P&O algorithm with the Boost Converter is non-linear due to the nature of the converter used.Keywords— Photvoltaic, MPPT, P&O, Buck Converter, Boost Converter.
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PADA PENGOPERASIAN PLTS ON-GRID DI SMAN 8 MALANG Mohammad Fahririjal; Unggul Wibawa; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang di SMAN 8 Malang atau disebut PLTS Bhaskara merupakan salah satu contoh penerapan dan pemanfaatan energi terbarukan berskala menengah di Indonesia. PLTS ini dipasang sebagai atap ruang Laboratorium Pembelajaran Energi Tenaga Surya dengan kapasitas 15,36 kWp On-Grid. Keberadaan PLTS Bhaskara memerlukan analisis untuk mengetahui kelayakan dari segi teknis dan ekonomis setelah pembangunan dan selama pengoperasian. Selain itu juga dapat dijadikan acuan perbaikan dan pengembangan pada setiap kekurangan untuk keberlanjutan pengoperasian PLTS Bhaskara. Berdasarkan hasil analisis dari segi teknis, ketika dilakukan pengamatan dan perhitungan potensi sumber daya surya, dengan kapasitas daya PLTS terpasang sebesar 15,36 kWp dapat menghasilkan energi listrik sebesar 18.114 kWh per tahun. Perbandingan rata-rata antara energi yang terpakai dengan energi keluaran inverter PLTS adalah sebesar 77,17%. Sedangkan perbandingan rata-rata antara energi yang diekspor dengan energi keluaran inverter PLTS adalah sebesar 22,83%. Berdasarkan standar dan ketentuan umum yang berlaku, kondisi komponen-komponen PLTS Solar Bhaskara memiliki prosentase kelayakan sebesar 88,6%  atau masih dalam kategori layak untuk dioperasikan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan, yaitu terkait beberapa kondisi komponen PLTS Solar Bhaskara yang belum sesuai dengan ketentuan umum/ standar pemasangan PLTS yang berlaku. Berdasarkan hasil analisis dari segi ekonomis, melakukan simulasi optimisasi HOMER Pro sistem PLTS ­Solar Bhaskara dapat diketahui bahwa dengan biaya Investasi sebesar Rp. 1.000.000.000,- dan biaya Operasional & Pemeliharaan sebesar Rp. 26.000.000,- per tahun, didapatkan Net Present Cost sebesar Rp. 1.610.000.000,- dan nilai Cost of Energy sebesar Rp. 1.234,- per kWh. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan secara teoritis, dengan biaya Investasi sebesar Rp. 1.000.000.000,- dan biaya Operasional & Pemeliharaan sebesar Rp. 1.000.000,- per tahun didapatkan nilai Net Present Cost sebesar Rp. 1.030.951.145,- dan didapatkan nilai Cost of Energy sebesar Rp. 818,- per kWh. Berdasarkan kedua metode yang telah dilakukan, maka penerapan sistem PLTS Solar Bhaskara memiliki perbandingan Cost of Energy sebesar 66,3%.Kata kunci: PLTS, On-Grid, Analisis, Net Present Cost, Cost of EnergyABSTRACT The Solar Power Plant (PLTS) installed at SMAN 8 Malang or called PLTS Bhaskara is one example of the application and utilization of medium-scale renewable energy in Indonesia. This PLTS is installed as the roof of the Solar Energy Learning Laboratory with a capacity of 15.36 kWp On-Grid. The existence of PLTS Bhaskara requires analysis to determine the feasibility from a technical and economic point of view after construction and during operation. In addition, it can also be used as a reference for improvement and development of any deficiencies for the sustainability of the Bhaskara PLTS operation. Based on the results of the analysis from a technical point of view, when observing and calculating the potential of solar resources, the installed PLTS power capacity of 15.36 kWp can produce 18,114 kWh of electrical energy per year. The average comparison between the energy used and the energy output of the PLTS inverter is 77.17%. Meanwhile, the average comparison between the energy exported and the energy output of the PLTS inverter is 22.83%. Based on the applicable general standards and regulations, the condition of the PLTS Solar Bhaskara components has a feasibility percentage of 88.6% or is still in the category of being feasible to operate. However, there are several things that still need to be improved and improved, namely related to several conditions of the PLTS Solar Bhaskara component that are not in accordance with the general provisions/standards for installing PLTS in force. Based on the results of the analysis from an economic point of view, performing an optimization simulation of the HOMER Pro Solar Bhaskara PLTS system, it can be seen that with an investment cost of Rp. 1,000,000,000, - and Operational & Maintenance costs of Rp. 26,000,000, - per year, obtained a Net Present Cost of Rp. 1,610,000,000, - and the value of Cost of Energy is Rp. 1,234,- per kWh. Meanwhile, based on the results of theoretical calculations, with an investment cost of Rp. 1,000,000,000, - and Operational & Maintenance costs of Rp. 1.000.000,- per year the Net Present Cost value is Rp. 1.030.951.145, - and obtained the Cost of Energy value of Rp. 818,- per kWh. Based on the two methods that have been carried out, the application of the Solar Bhaskara PLTS system has a Cost of Energy ratio of 66.3%. Keywords: PLTS, On-Grid, Analysis, Net Present Cost, Cost of Energy
PERANCANGAN SISTEM HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC – GRID) DI LABORATORIUM TENAGA SURYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA II Egavania Zerlinda; n/a Soeprapto; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan kenaikan kebutuhan tersebut tidak diimbangi dengan bertambahnya pembangkit listrik. Sehingga pada tahun 2013 PLN mengeluarkan Edaran Direksi tentang Ketentuan Operasional Integrasi Fotovoltaik Milik Pelanggan ke dalam Area Sistem Tenaga Listrik PT PLN. Pada Edaran tersebut dijelaskan tentang pemanfaatan tenaga surya untuk pembangkitan tenaga listrik. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong percepatan pencapaian pemanfaatan energi terbarukan maka dari itu perlu pemanfaatan produksi tenaga listrik melalui Fotovoltaik untuk menambah kapasitas tenaga listrik, mengakomodir dan mengapresiasi keinginan masyarakat yang peduli energi bersih dan energi terbarukan. Terkait dengan edaran PLN tersebut, maka Universitas Brawijaya akan mengaplikasikan penggunakan fotovoltaik sebagai pembangkit tenaga listrik alternatif dengan membangun Laboratorium Tenaga Surya yang akan dibagi menjadi sistem perancangan on grid dan off grid. Sistem Laboratorium Tenaga Surya on grid dirancang untuk mensuplai beban-beban kritis pada perkantoran ketika PLN padam dengan asumsi kapasitas 40 kWp karena gedung Universitas Brawijaya II masih dalam tahap pembangunan, sedangkan ssistem off grid dirancang dengan kapasitas yang sudah disesuaikan untuk beban penerangan jalan. Software PVSyst digunakan untuk mensimulasikan model perancangan Laboratorium Tenaga Surya dengan data radiasi matahari yang kota Malang serta menghitung energi yang dapat dibangkitkan dan rugi-rugi dari sistem yang sudah dirancang baik sistem on grid maupun off grid. Simulasi ekonomi dan harga masing-masing komponen sudah termasuk pada PVsyst dalam konversi dari dollar Amerika ke rupiah. Kata kunci: sistem perancangan, laboratorium tenaga surya, on grid, off grid, pvsyst.   ABSTRACT Electricity needs in Indonesia are increasing year by year. While the increase in these needs is not balanced by the increase of power plant. So that, in 2013 PLN issued a Circular of the Directors concerning the Operational Provisions for the Integration of Customer-Owned Photovoltaics into the PT PLN Electric Power System Area. The Circular describes the use of solar power for electricity generation. This is done in order to accelerate the achievement of the use of renewable energy and therefore need to use electricity production through photovoltaics to increase electricity capacity, accommodate and appreciate the wishes of people who care about clean energy and renewable energy. Related to the PLN circular, Brawijaya University will apply the use of photovoltaics as an alternative power plant by building a Solar Power Laboratory which will be divided into an on grid and off grid system design. The on-grid Solar Power Laboratory system is designed to supply critical loads to offices when the PLN goes out assuming a capacity of 40 kWp because the Brawijaya University II building is still under construction, while the off grid system is designed with a capacity that has been adjusted for street lighting loads. PVSyst software is used to simulate the design model of the Solar Laboratory with data on solar radiation of Malang and calculate the energy that can be generated and losses from systems that have been designed both on grid and off grid systems. The economic simulation and the price of each component are included in PVsyst also determined using exhange rate between US dollar and rupiah. Keywords: system design, solar power laboratory, on grid, off grid, pvsyst.
ANALISIS MODUL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PORTABEL BERKAPASITAS 1 KW DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN AIR Wahyu Nur Firdausy; Teguh Utomo; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi listrik beberapa desa terpencil di Indonesia sampai saat ini belum terpenuhi semuanya. Dimana potensi energi air dari aliran air sungai pada daerah desa terpencil umumnya digunakan sebagai sistem saluran irigasi juga mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH). Desa-desa dengan kondisi seperti ini adalah Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dan Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Pada saat ini sudah digunakan PLTPH yang menggunakan turbin air sederhana untuk membangkitkan listrik pada daerah-daerah terpencil, namun perancangan dan pembuatannya lebih didasarkan pada analisis teknis. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap modul pembangkit listrik tenaga pikohidro portabel yang menggunakan tubrin air untuk menghasilkan daya yang mencapai 1 kW.Kata kunci – PLTA, PLTPH, turbin air, generator
ANALISIS TEKNIS PENATAAN ULANG PENERANGAN JALAN UMUM PADA JALUR MAKAM NASIONAL DI KABUPATEN JOMBANG Ruditta Devianti; Teguh Utomo; Unggul Wibawa
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.971 KB)

Abstract

Penerangan Jalan Umum merupakan fasilitasvital yang dibutuhkan sebagai alat bantu navigasipengguna jalan, meningkatkan keselamatan dankenyamanan pengguna jalan, mendukung keamananlingkungan dan memberikan keindahan lingkunganjalan pada malam hari. Penerangan jalan umum jugadiperlukan untuk menunjang aktifitas perekonomiandan mobilitas masyarakat di malam hari.Jalan di sepanjang jalur makam nasionaltermasuk jalan kolektor primer dua jalur dengan lebar10 meter dan direncanakan mengalami pelebaranmenjadi 13 meter dengan panjang jalan 6000 meter.Dengan adanya perubahan tersebut mka diperlukanadanya evaluasi dan penataan ulang agar sesuaidengan kebutuhan penerangan di sepanjang jalantersebut.Kata kunci : PJU, lampu, daya
Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kV Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade Nandha Pamadya Putra; Hery Purnomo; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenaga listrik sangat berguna baik dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga ataupun kebutuhaan dunia industri. Dalam penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke beban, diperlukan kontinuitas pelayanan yang baik kepada konsumen. Hal ini akan mempengaruhi keandalan sistem penyalurannya. Untuk memperoleh kendalan sistem yang tinggi perlu dipasang peralatan proteksi yang handal untuk meminimalisir gangguan yang terjadi. Agar dapat dikatakan bahwa sistem proteksi yang terpasang itu benar-benar handal, proteksi haruslah memiliki tingkat efektifitas, ekonomis, kecepatan bereaksi dan tingkat kepekaan yang tinggi.Sistem pola pengamanan yang umum digunakan saat ini adalah pengamanan kaskade, namun pola ini masih banyak kelemahannya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu sistem proteksi yang lebih akurat dalam melakukan pengkuran variabel-variabel gangguan, dapat meminimalisir terjadi gangguan dan yang mampu meningkatkan keamanan peralatan sekaligus mengingkatkan keandalan pasokan daya ke sistem 20 kV. Pola yang dapat direkomdansikan adalah pola pengamanan non kasakde karena waktu yang dibutuhkan untuk perlambatan waktunya 0-100mdet dengan rele dihulunya bila dibandingkan dengan pola kaskade yaitu 0,4-0,5 detik.Dari hasil penelitian, didapat bahwa arus gangguan hubung singkat terbesar adalah arus gangguan tiga fasa yang terletak di busbar 20 kV sebesar 6327,84 A dan gangguan terkecil adalah arus gangguan antar gasa yang terjadi di ujung penyulang sebesar 540,04 A. Sedangkan untuk koordinasi rele arus lebih non kaskade di sisi masukan 20 kV dan penyulang diperoleh TMS sisi masukan 20 kV sebesar 0,1978 dan untuk sisi penyulang sebesar 0,1826. Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan waktu kerja untuk menghilangkan gangguan akan lebih cepat daripada pola yang diterapkan saat ini.Kata Kunci—Keandalan, pola pengamanan kaskade dan non kaskade, rele arus lebih.
SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA TABUNG Candra Mebby Oka; Mochammad Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal terpenting dari stabilitas suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pentanahan. Sistem pentanahan harus dirancang sesuai dengan standar-standar yang sudah ditentukan, agar apabila terjadi gangguan arus-arus gangguan dapat segera dialirkan ke tanah sehingga tidak membahayakan manusia dan perangkat-perangkat elektronik lainnya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi nilai resistansi pentanahan anatara lain yaitu struktur tanah, kelembapan tanah, dan kandungan yang ada pada tanah itu sendiri. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbaikan pada tanah dengan melakukan pembasahan pada media penanaman arang kayu dengan tujuan untuk mendapatkan nilai resistansi pentanahan yang baik sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dimana sistem pentanahan yang baik adalah sistem pentanahan yang memepunyai nilai resistansi dibawah 5 Ohm. Pengujian ini dilakukan dengan  menggunkan metode tiga titik dengan elektroda uji yakni elektroda tabung yang terbuat dari alumunium dengan ketebalan 2 mm dan tinggi 50 cm. Diharapkan pada pengujian ini akan diketahui pengaruh pembasahan terhadap penurunan nilai resistansi pentanahan. Dari hasil pengujian menunjukkan penurunan nilai resistansi pentanahan rata-rata sebesar 0,1 Ohm di setiap menit pada sepuluh menit pertama. Sedangakan pada menit berikutnya penurunan nilai resistansinya tidak begitu siginifikan. Kata Kunci: Elektroda, Arang Kayu, Pembasahan, Resistansi Pentanahan, ABSTRACT One of the most important things in the stability of an electrical power system is the grounding system. This grounding system must be designed according to the specified standard, so when there are ground fault current it can quickly be flowed to the ground, so it doesn’t cause danger to human beings and to other electronic devices. There are some factors which influence to the grounding resistance value, which include of soil structure, soil humidity, and the components of the soil.The research will conduct the soil refinement by wetting the grounding medium of wooden coal with the aim of obtaining a good value of ground resistance according to the specified standard. A good grounding system have the resistance value of 5 Ohm or less. This examination is done by using a three-point method using a testing electrode, which is the cylindrical electrode test and made by aluminum with the thickness of 2 mm and the height of 50 cm. It is hoped that through this research, the effect of wetting towards the decrease of the ground resistance value will be known. The examination result shows the decrease of ground resistance value with the average of 0,1 Ohm every minute in the first of ten minutes. Meanwhile, in the next minutes, the decrease of the resistance value is not really significant. Keywords: Electrode, Wooden coal,  Wetting, Grounding Resistance.
Co-Authors Adi Nugroho Pamungkas Agus Supriono Akhmad Hasim Aldo Harry Saputra Amanda Octavianus Rizky Andreas Parningotan S. Anggie Alvionita Anwi Kusuma Ardi Moh. Yusuf Arizky Erwinsyah Hariyanto Arkan Pradipta Arsy Rahmat Syahbani Baskara Heka Syahputra Candra Mebby Oka Dedy Alfilianto Derry Putranugraha Dhofir, Mochammad Dikma Hartanjung Ditto Adi Permana Dwiky Satrio Wibowo Edi Setiawan Egavania Zerlinda Elisa Gumelar Dennis Erdyan Setyo W. Erlangga Dinda Permana Erlinda Indrayani Fakhruddin Ar Rozi Farid Rohmadi Farid Rohmadi Fariz Aulia Rifqi Febriananda Mulya Pratama Fery Praditama Firly Azka Nurhidayah Friska Bakti Novella Gagah Pratama Putra Galih Fajar Wicaksono Gede Teguh Adi Wedangga Gitawan Dimas Prakoso Haidar Ali Yafie Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo I Kadek Dwika Antara I Wayan Ari Mahendra Ifah Dea Hapsyari Ilham Ismail Mochsen ILYAS FATIH RAMADHAN Irfan Madani Pratama Kalvin Lentino Kemal Pasha Pramudianto Kresna Sukma Dewangga Lavelia Permata C. Lintang Gadis Ratu Rachellya Lunde Ardhenta Luthfan Bagus Saputra M. Iqbal Bayhaqi Fauzi M. Yudistya Perdana Mahfudz Sidiq Markus D. Letik Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Dhofir Moch. Rizki Indra Dwijayanto Mochammad Fattah, Mochammad Mohammad Fahririjal Muhamad Alif Fatur Rahman Muhamad Andre Agesa Muhammad Arsyad Muhammad Azka Athallah Muhammad Edwinsyah Redho Muhammad Fadhli Dzil Ikram Muhammad Fahmy Madjid Muhammad Faris Hizrian Muhammad Halim Sa’id Muhammad Rif’at Nor Imami Muhammad Sekti Yolansyah Muhammad Wildan D. Muhammad Zakkiyul Fikri Syahara Arifianto n/a Rizaq n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suyono Nandha Pamadya Putra Nizar Shodiq Novan Ardita Pratama Nur Laili Mufarikha Nurumar Setiyo Agung Pangeran Fatullah Panji Bintang Pamungkas Pudji Purwanti Pujo Utomo Putra Adi Dharma Utama Rachman Shandy Pratama Radian Hepta Martha Hardaka Rafi Ilham Ramdhony Tofano Murisom Revo Chanavi Mara Reza Aliansyah Rif'an, Mochammad Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Riswandha Yusuf At Tamimi Riswandha Yusuf At Tamimi Rizal Firmansyah Rizki Adhi Priawan Rizki Ashadi Rizky Hamid Robbyansyah Ruditta Devianti Sambodo Rila Priambudi Sari Yuniarti Satrio Wicaksono Sean Yudha Yahya Shidiq, Mahfudz Sinta Pratiwi Soeprapto Soeprapto Suyono, Hadi Timbul Mulia Titis Aridanti Pratiwi Try Brojoseto Alkotsar Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wahyu Nur Firdausy Warda Islamiyah Wilda Faradina Wisam Abyadha Ibrahim Wisnu Adi Suryo Yanuar Alfa Tri Susanto Yashinta Carolina Dewi Yuda Wastu Prastyo Yudistira Adi Nugroho Zaidane Alizzah Noufal Zakkiyul Fikri Zulfikar Subagio