Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KUAT ARUS PENGAPIAN PADA MOTOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR Asroni, Mochtar
JURNAL FLYWHEEL Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v1i1.72

Abstract

Motor bakar dapat bekerja maksimal apabila pembakaran bahan bakar berlangsung secara sempurna, artinya bahan bakar tersebut dapat terbakar sampai habis. Dengan tujuan pembakaran yang sempurna maka akan menghasilkan daya motor yang besar sesuai dengan kandungan kadar gas buang yang dihasilkan, dimana semakin rendah kadar gas buang maka semakin baik sistem pembakaran pada suatu motor bakar. Sistem pengapian konvensional maupun pengapian elektronik sama – sama membutuhkan sebuah koil sebagai penghasil arus pengapian. Dan besarnya kecilnya kuat arus yang dihasilkan koil sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja system pengapian, kerja mesin dan emisi gas buang yang dihasilkan. Pengaruh kuat arus akan dapat menentukan dapat menghasilkan daya motor, kosumsi bahan bakar . Sistem pengapian menggunakan koil tipe standart dan koil tipe racing untuk penghasil arus listrik. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa perubahan konsumsi bahan bakar spesifik dari setiap beban terjadi perubahan relative besar. Pendekatan matematik dari SFCe dan SFCi yaitu SFCe = Fc/Ne dan SFCi = Fc/Ni, dimana daya efektif dan daya indikasi akan berbanding terbalik dengan SFCe dan SFCi sehingga semakin besar daya yang dihasilkan maka konsumsi bahan bakar akan semakin kecil.
UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA SUATU MENARA PENDINGIN Lalu, Mustiadi; Asroni , Mochtar
JURNAL FLYWHEEL Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v1i2.111

Abstract

Menara pendingin merupakan peralatan yang berfungsi untuk melepaskan panas air ke udara lingkungan. Modifikasi dilakukan dengan menambahkan sirip pendingin dari berbagai bahan dan konstruksinya serta penambahan blower udara, dimaksudkan untuk meningkatkanefektivitas kinerja menara pendingin. Penelitian inimengungkappengaturan sudut lengkung siripmenara pendingin akan mempengaruhi range yang terjadi guna meningkatkan efektivitas kinerja menara pendingin. System menara pendingin yang terdiri dari rangka, casing, sirip pendingin, pompa air, blower yang dapat diatur putarannya serta unit water heater. Untuk pengambilan data; thermometer air diletakkan pada sisi air masuk dan keluar menara pendingin, thermometer udara bola basah diletakkan pada sisi masuk dan keluar menara pendingin, anemometer diletakkan pada sisi udara keluar menara pendingin, sertaflow meter air. Dalam penelitianpada variasi sudut lengkung sirip berhasil mengukur besaran data: temperaturair masuk dankeluar menara pendingin,laju volume air,temperaturwet bulbambient masuk dan keluar menara pendingin,laju udara. Hasil penelitian memperlihatkan besarnya perubahan range yang terjadi akibat pengaturan sudutlengkung sirip sertamenunjukkan peningkatan efektivitas kinerja menara pendinginsehingga menghasilkan peningkatan laju pendinginan air.
KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN Asroni, Mochtar; Widodo, Basuki; Bakti S, Dwi
JURNAL FLYWHEEL Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v6i1.591

Abstract

Pengkondisian udara adalah suatu proses perlakuan udara terhadap suhu untuk mengatur suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusian secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang berada didalamnya. Segala upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kerja system pengkondisian udara. Salah satunya adalah apa yang akan dilakukan pada penelitian mesin pengkondisian udara system kompresi uap ini. Mesin pengkondisian udara system kompresi uap digunakan diaplikasikan untuk mesin pedingin ruangan dengan kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator sebagai alat utama penyusunnya dan refrigerant 12 sebagai fluida kerjanya. Kondensor kedua dan pemanas kompor ditambahkan ke dalam system penelitian ini. Kondensor kedua terletak di antara kondensor pertama dan katup ekspansi. Sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan kondensor ke dua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya efek pendinginan jika refrigerat 12 dalam kondensor kedua dipanaskan dengan menggunakkan kompor listrik sebagai sumber panas. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemanasan refrigerant 12 pada kondensor kedua dapat meningkatkan tekanan refrigerant meningkat, hal ini berimbas pada temperature keluaran evaporator. Sehingga pemanasan dapat meningkatkan efek pendinginan.
Peningkatan Kinerja Turbin Angin Vertikal Tipe Darrieus dengan menggunakan Wind Gate Anam, Asroful; Asroni, Mochtar; Rahardjo, Teguh
JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v11i1.2505

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan kinerja turbin angin adalah merekayasa kecepatan angin agar dapat dimanfaatkan secara optimal karena kecepatan angin yang tinggi lebih dapat meningkatkan putaran rotor dibandingkan kecepatan yang rendah. Tetapi hal tersebut memerlukan suatu kajian teori dan eksperimen untuk menjawab pernyataan tersebut, sehingga dilakukanlah penelitian dengan judul “Peningkatan Kinerja Turbin Angin Vertikal Tipe Darrieus dengan Menggunakan Wind Gate”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jenis Naca 4309 dan variasi jumlah blade 1, 2, 3, dan 4. Pemilihan turbin angin tipe vertikal jenis darrieus didasarkan atas beberapa hal, diantaranya adalah turbin angin vertikal dengan tipe darrieus sangat cocok di gunakan pada daerah yang kecepatan anginnya tidak terlalu tinggi dan tidak membutuhkan tower serta investasi awal pada pembangkit tersebut tidak semahal tipe horisontal. Kemudian penggunaan wind gate dimaksudkan agar hembusan angin menumbuk sudu-sudu turbin dapat lebih terarah dengan berbagai fluktuasi kecepatan angin yang bervariasi. Lokasi penelitian adalah di pantai Sendiki Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang. Dari data hasil penelitian pada kecepatan 3,7 m/s; 5,5 m/s, 5,6 m/s 7,2 m/s; dan 7,8 m/s menunjukkan bahwa kinerja turbin paling tinggi pada kecepatan angin 5.6 m/s dengan efisiensi 39.84% dan daya 39.45 watt pada putaran poros 111 rpm.
Perancangan Mesin Camshaft Untuk Memperbaiki Profil Camshaft yang Aus Eko Yohanes Setyawan; Mochtar Asroni; Totok Soegiarto
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.848 KB) | DOI: 10.31328/js.v1i1.566

Abstract

Masyarakat sekarang ini sudah banyak yang mencari kendaraan bermotor dengan emisi gas buang relatifrendah, konsumsi bbm semakin sedikit dan berbagai keunggulan lainnya. Sehingga kendaraan bermotor 4 langkahsemakin banyak diminati karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan motor 2langkah. salah satu permasalah yang banyak ditemukan yaitu camshaft pada motor 4 langkah karena pemakaian yangsudah lama maupun kesalahan dalam perawatan dapat merusak camshaft. Kegunaan camshaft yaitu untuk mengaturbuka maupun tutup bahan bakar kedalam ruang bakar dengan bantuan klep. Sehingga dibutuhkan mesin camshaft untukmembentuk ulang profil camshaft yang sudah aus. Setelah dilakukan percobaan untuk mendisain profil camshaft yangbaru dengan menggunakan mesin camshaft bersama mitra dihasilkan camshaft yang bagus sesuian keinginan dengantingkat kepresisian yang tinggi.
Penerapan Disk Mill Pada UMKM Anugerah Produksi Vitamin Unggas di Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Djoko Hari Praswanto; Soeparno Djiwo; Mochtar Asroni; Lalu Mustiadi; Thomas Priyasmanu
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v4i1.1771

Abstract

Poultry vitamins are one of the nutrients needed by breeders. This poultry vitamin serves to accelerate the growth of poultry, maintain the quality of poultry meat, improve the quality of poultry eggs, prolong poultry egg production and accelerate poultry egg production. One of the partners who was worked together with the ITN Malang team is engaged in the field of poultry vitamins production and wants to increase the turnover of poultry vitamin production. All the time, the price of poultry vitamins from factories is considered high enough so that farmers have objections to buying poultry vitamins from the factory. The community service team observed at the quality of poultry vitamins which are produced in the Purwosari area and will transfer technology to apply a disk mill in the production process which will be able to increase the production of poultry vitamins in good prices but with high quality also. In addition, the community service team will improve the packaging by used aluminum foil to avoid moisture and later will be given a logo to facilitate the sales process to breeders. After improved the packaging, it has expected can be freely marketing with the general standardization of poultry vitamins. So that farmers can get cheap and good quality poultry vitamins. From the results of the activities carried out, it was found that a disk mill machine with a capacity of 150 kg / hour. It if the production of 500 kg takes 3 hours with one workers person. So that the partners can save time and production costs. So that the profits obtained now increase 25% from previous profits. Meanwhile the packaging used by the team partners now used aluminum foil so that the product looks more attractive and is able to hold the product dry.
Pengaruh Model Pisau Pada Mesin Sampah Botol Plastik Mochtar Asroni; Soeparno Djiwo; Eko Yohanes Setyawan
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.601 KB) | DOI: 10.31328/js.v1i1.569

Abstract

Seiring peningkatan pemakaian botol plastik menyebabkan timbulnya sampah botol plastik semakin menumpuk. yangmenuntut pengelolaannya dilakukan secara benar agar dapat mengatasi penumpukan sampah. Hal ini dapat diatasidengan banyak cara, antara lain dengan menyusun botol plastik sedemikian rupa, sehingga kapasitas di dalam karunglebih banyak, merancang mesin pencacah yang nantinya akan digunakan untuk mencacah botol plastik sekaligusmemperkecil jumlah transportasi yang digunakan pengepul plastik untuk disetorkan ke pabrik daur ulang. Hal ini jugadapat mengurangi dampak sampah botol plastik yang semakin hari semakin banyak terutama di lingkungan KecamatanLawang Kabupaten Malang. pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan masalah adalah pencemaran yangdisebabkan oleh sampah plastik karena sulit didaur ulang. Pengelolaan sampah hendaknya menerapkan proses - proses,seperti Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barangberpotensi sampah ke arah bahan recycle) seperti yang dilakuan saat ini yaitu mencacah plastik yang nantinya bisadigunakan kembali. Konstruksi yang dirancang dan dibuat pada mesin pencacah botol plastik ini merupakan produkhasil modifikasi, yaitu produk yang sudah ada dengan mengalami perubahan - perubahan baik perubahan dalam bentukdan ukurannya, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, kualitas, penampilan dan keamanan pada mesinsehingga mudah dalam penggunaannya. Selain itu mesin pencacah botol plastik yang akan dibuat ini bersifat portablesehingga nantinya bisa dikembangkan kembali untuk pencacah sampah plastik berjenis lainnya. Hasil analisamenunjukkan bahwa dengan menggunakan mesin teknologi tepat guna dapat meningkatkan nilai jual botol plastikbekas karena botol plastik bekas ini dijadikan biji plastik sehingga perusahaan yang menggunakan bahan baku plastikdapat langsung memakainya menjadi produk. Dalam proses menggunakan mesin dipengaruhi oleh model rancanganmata pisau dan rpm mesin. Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk yang maksimal pada model rancanganmata pisau bentuk V dan menggunakan rpm 800 dengan hasil yang didapat bentuk biji plastik yang kecil dan hasil yangdidapat 1000 gram per menit.
Heat Flux Condensation on Coconut Shell Activated Charcoal Porous Media Djoko Hari Praswanto; Mochtar Asroni; Thomas Priyasmanu; Tutut Nani Prihatmi
JOURNAL OF SCIENCE AND APPLIED ENGINEERING Vol 3, No 2 (2020): JSAE
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jsae.v3i2.1770

Abstract

One way to keep the air humidity is by increasing the heat transfer with the porous media model. Increasing heat transfer depends on the value of the heat flux on the porous media. The heat flux value can be determined by inserting the porous media into the test section and then flow the vapor. The amount of heat absorbed is influenced by the large diameter of the porous on the media used. Therefore, this study aimed to optimize coconut shell charcoal by activating the charcoal. The purpose of activating coconut shell charcoal is to enlarge the pores so that it absorbs heat better than charcoal that has not been activated. The research method used is an experimental method and compares the results of research with previous studies. The porous media was vaporized for 60 minutes with a vapor temperature of 30 °C, while the vapor speed was varied, namely 1 m/s, 2m/s and 3 m/s. From the research results, that by using coconut shell activated charcoal, the heat flux value was higher than using coconut shell charcoal media. This is because the pore size in activated charcoal is larger and more numerous than charcoal that has not been activated so that it absorbs more heat. In addition, the greater the vapor speed, the higher the heat flux, because in the test section more vapor enters than vapor that comes out so that the porous media has a long time to absorb heat in the vapor. The heat transfer that occurs in porous media includes forced convection heat transfer because it has a value of Gr/Re2 < 1.