Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI TERHADAP NYERI HAID (Dismenore) PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN ANGKATAN IX STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Firdaus, Syamsul; Puji Astuti, Lita Ayu
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.948 KB)

Abstract

Dismenore  merupakan  masalah  yang  sering  dialami  oleh mahasiswi yaitu nyeri menstruasi yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari, nyeri   pada   daerah   panggul   dan   akibat   dari   produksi   zat   prostaglandin. Penggunaan aromaterapi memiliki manfaat membantu relaksasi dan mengurangi nyeri sehingga dapat menolong klien yang mengalami dismenore.Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian aromaterapi terhadap  penurunan  nyeri  haid  (dismenore)  pada  mahasiswi  S1  Keperawatan angkatan IX Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian seluruh mahasiswi S1 Keperawatan angkatan  IX  Sekolah  Tinggi  Ilmu  Kesehatan  Muhammadiyah  Banjarmasin. Teknik sampling yaitu Aksidental Sampling dengan jumlah sampel 34 responden. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.Hasil: Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pemberian aromaterapi terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi S1 Keperawatan angkatan IX Sekolah  Tinggi  Ilmu  Kesehatan  Muhammadiyah  Banjarmasin  dengan  nilai p=0,000 < α 0,05.Kata Kunci: aromaterapi, dismenore, mahasiswi.
TINJAUAN SOCIAL SUPPORT DAN SOCIAL NETWORK TERHADAP KONSEP DIRI PENGHUNI LAPAS KASUS NARKOBA DI LP ANAK II A MARTAPURA firdaus, syamsul; spn, endang
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkoba,hasil survei BNN dengan UI menyatakan penggunaan narkoba tahun 2015 akan mencapai   5,8 - 6 juta jiwa yang menggunakan narkoba.Perasaan negative dalam dirinyaakanmengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya serta merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain. Menurut Hawari (2007), Afiatin (2010)rendahnya harga diri, kurangnya kemampuan hubungan sosial dengan orang lain berperan dalam penyalahgunaan narkoba remaja. Penelitian Viny A (2013) menyatakan  remaja di LP sebanyak 51,7% konsep diri remaja negatif .Tujuan penelitian untuk mengetahui keterkaitan antara social support dan social network terhadap konsep diri penghuni Lapas kasus narkoba.Desain dalam penelitian adalah deskritif Korelasi, dengan populasi penghuni Lapas dengan jumlah sampel 78 penghuni dilakukan secara acak. Variabel independen : Social network, social support dengan variabel dependen : Konsep Diri (harga diri, Ideal diri, Identitas diri, Peran, Gambaran diri) dengan uji spearman rho.Hasi penelitian Sebagian besar responden dukungan Social Support secara internal dan eksternal 55penghuni Lapas  (70,5 %) mendapat dukungan  yang baik.Sebagian besar responden dukungan Social Network secara internal  55penghuni Lapas  (70,5 %) mendapat dukungan  yang baik, sedangkan secara eksternal 56 penghuni (71.8%) dukungan yang baik. Kondisi konsep diri sebagian besar penghuni Lapas dalam kategori baik yaitu sebanyak73 responden (93,6 %). Tidak terdapat hubungan antara Social Support  dengan konsep diri penghuni Lapas, sedangkan Social Network baik secara internal maupun secara eksternal  terdapat hubungan dengan konsep diri di lembaga pemasyarakatan dengan kasus narkoba.Saran bagi penghuni Lapas dan petugas LP agar senantiasa membuka ruang berinteraksi lebih luas dan ada waktu berinteraksi secara terjadwal dengan petugas profesional sedangkan secar eksternal membuat program support oleh keluarga maupun perkumpulan sosial untuk membantu mengembangkan sisi positif yang dimiliki oleh penghuni LP dengan kasus narkoba.
GAMBARAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS IIA MARTAPURA bahriansyah, bahriansyah; Firdaus, syamsul; Rizani, Khairir
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2016): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.875 KB)

Abstract

Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah yang serius bagi masyarakat, karena dapat mempengaruhi siapa saja tanpa mengenal status, golongan dan tingkat ekonomi. Di Indonesia saat ini diperkirakan 5,8 juta penduduk menjadi penyalahguna narkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar faktor eksternal mendukung terhadap penyalahgunaan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura. Penelitian ini dengan metode penelitian analisis deskriptif persentasi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 82 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal mendukung terjadinya penyalahgunaan narkoba, meliputi faktor lingkungan terdiri dari faktor komunikasi  sebanyak 32 orang (39%), faktor pengawasan sebanyak 33 orang (40%), faktor harmonis sebanyak 32 orang (39%), serta faktor disiplin sebanyak 32 orang (39%). Faktor pergaulan terdiri dari faktor solidaritas sebanyak 40 orang (49%), faktor persaingan sebanyak 38 orang (46%). Faktor ketersediaan barang narkoba terdiri dari faktor kemudahan sebanyak 31 orang (38%), faktor harga sebanyak 30 orang (37%). Kesimpulan bahwa faktor pergaulan tidak sehat seperti solidaritas serta persaingan lebih dominan dalam mendukung terjadinya penyalahgunaan narkoba. Diharapkan kepada pengguna narkoba terendah tidak berkelanjutan menjadi tingkat pengguna yang lebih tinggi dan sebaliknya tingkat pengguna tertinggi dapat dikurangi dengan cara pengguna narkoba melakukan hal-hal positif seperti mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di lapas sehingga mengalihkan hal-hal negatif ke hal-hal positif. Pengguna narkoba juga diharapkan membentuk kelompok diskusi atau keagamaan dengan penghuni lainnya
PAPARAN INFORMASI DAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG TINDAKAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI SMA NEGERI 1 GAMBUT TAHUN 2016 sari, Endah Yusliana; Firdaus, syamsul; Rizani, Khairir
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.237 KB)

Abstract

Penyalahgunaan narkoba terjadi karena kurang atau tidak memahami apa narkoba itu. Remaja tidak tahu atau kurang memahami hal-hal yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan yang jelas akan bahaya narkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui paparan informasi dan pengetahuan siswa tentang tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA di SMA Negeri 1 Gambut.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel adalah siswa SMA Negeri 1 Gambut sebanyak 82 orang diambil dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data dianalisa dengan analisis univariat.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa SMA Negeri 1 Gambut terpapar informasi tentang NAPZA sebanyak 56 orang (68,29%). Sebagian besar tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Gambut dalam kategori baik sebanyak 73 orang (89%).Dari penelitian ini diharapkan agar mempertahankan dan meningkatkan paparan informasi tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada siswa dengan memberikan edukasi lebih banyak mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan penyebaran informasi seperti poster,kliping. 
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Firdaus, Syamsul; Mulyani, AriSetia; Palimbo, Adriana
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2, No 1 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.337 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tuberculosis paru telah dikenal lebih dari satu abad yang lalu, Laporan internasional  menyatakan bahwa Indonesia merupakan penyumbang kasus TB terbesar ketiga setelah Cina dan India. Pengobatan TB Paru memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan kasus resistensi obat TB Paru semakin meningkat Oleh karena itu kita perlu mengetahui bagaimana efek yang jauh dari dukungan keluarga untuk meningkatkan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat anti tuberculosisTujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum OAT pada pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan rancangan ” Cross Sectional”. Sampel penelitian berjumlah 49 orang dengan teknik pengambilan sampel “Proposive Sampling”. Analisis penelitian yang digunakan adalah uji korelasi “Spearman Rank” dengan nilai signifikan p<0,05Hasil: Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan pada pasien TB Paru di Puskesmas Pekauman Banjarmasin dengan nilai p=0,648Kesimpulan: Dapat  ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum OAT pada pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Kata Kunci: TB Paru, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum OAT¹   Mahasiswi STIKES Sari Mulia Banjarmasin²   Kaprodi D IV Kebidanan STIKES Sari Mulia Banjarmasin³   Dosen Poltekes Banjarmasin
Self-Concept as Mediator between Social Supports and Health Character; a Path Analysis Firdaus, Syamsul; Suhariadi, Fendy; Soedirham, Oedojo; Setyowati, Anggi
Health Notions Vol 2 No 8 (2018): August 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescents with drug abuse are common, especially among students. Health character is needed to prevent this behavior.  Health character relates to family support, peer support, teacher support (social supports) and self-concept as the mediator between these supports and health character. This study was observational study and used cross sectional design to analyze self-concept as the mediator between social supports (family support, peer support, and teacher support) and health character. Data was collected from senior high school students in Banjarbaru, South Kalimantan for two months. We used cluster random sampling also self-report questionnaires to collect the data. AMOS was used to calculate coefficient path and model fit. Sobel test was used to calculate the strength of self-concept as the mediator between social supports and health character. The results showed that the final model of social supports, self-concept and health character with GFI, AGFI, CFI, and RMSEA were 0.994, 0.996, 0.992, and 0.103. Our findings showed that self-concept was full mediator between teacher support and health character (p < 0.05). Self-concept was partial mediator between family support and health character (p < 0.05). Further research is needed to develop intervention and prevent drug abuse based on health character model. Keywords: Drug abusers, Social supports, Self-concept
Self-Concept as Mediator between Social Supports and Health Character; a Path Analysis Syamsul Firdaus; Fendy Suhariadi; Oedojo Soedirham; Anggi Setyowati
Health Notions Vol 2, No 8 (2018): August
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn.v2i8.245

Abstract

-
Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Kondisi Psikologis Perawat Relawan Covid-19 Firda Apriyanti; Yati Afiyanti; Syamsul Firdaus
Syntax Idea Vol 4 No 1 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i1.1734

Abstract

Perawat relawan merupakan garda terdepan dalam melakukan perawatan COVID-19. Mereka memiliki risiko lebih besar terpapar karena sering berinteraksi dengan pasien yang dicurigai atau positif COVID-19. Kondisi psikologis adalah kondisi mental yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari seorang individu perawat relawan COVID-19. Jika kondisi psikologis seseorang terganggu maka akan berpengaruh pada kehidupannya, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan produktivitas kerja perawat tersebut. Kondisi psikologis perawat relawan erat kaitannya dengan beban kerja perawat relawan itu sendiri karena beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres, kecemasan hingga dapat mengakibatkan depresi dan dapat memengaruhi perannya sebagai perawat relawan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beban kerja dengan kondisi psikologis perawat relawan COVID-19. Metode pada penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 200 orang perawat relawan COVID-19 berdasarkan teknik sampling yang mengacu pada teori Maxwell (1999). Tempat penelitian ini dilakukan di seluruh Indonesia. Analisis data menggunakan uji Chi-square, instrumen yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk Google Form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja terhadap kondisi psikologis depresi, cemas dan stres perawat relawan COVID-19
Hubungan Ketinggian Blok Spinal Anestesi dengan Kejadian Menggigil (shivering) Intra Operatif di Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Soedirman Yustiana Olfah; Sri Eni Restuti; Abdul Majid; Syamsul Firdaus
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v3i1.199

Abstract

Regional anesthesia (Sub ArachnoidBlock) produces sympathetic blocks of muscle relaxation and sensory block against peripheral temperature receptors thereby inhibiting the compensatory response to temperature. Factors that may cause adecrease in core temperature and disruption of the information path derived from the first receptor are sympathetic blockades that may couse peripheral vasodilatation. To know the relationship between the height of the anesthetic spinal block with the intra operative shivering incidence at Central Surgery RSUD Dr. Soedirman Kebumen The research design was cross sectional. The research sampel were 72 respondents spinal anesthesia patients. The technique of sampling were consecutive sampling. The statistical test was chi square. Of 16 people with high spinal block, (75%) had shivering and 4 people (25%) had no shivering. of 36 people with moderate spinal block 21 people (58,3%) had shivering and 15 people (41,7%) had no shivering. of 20 people with low spinal block 14 people (70%) had shivering and 6 people (30%) had no shivering. Statistical test result using chi square obtained a significant relationship with p value of 0,021 smaller than 0,05 (0,021<0,05). There is a relationship between the height of the anethetic spinal block intra operative shivering incidence at Central Surgery RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Efektivitas Pemberian Oksigen Posisi Semi Fowler Dan Fowler Terhadap Perubahan Saturasi Pada Pasien Asma Bronkial Persisten Ringan Syamsul Firdaus; Misbachul Munirul Ehwan; Agus Rachmadi
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 1 (2019): Vol.4 No.1 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32668/jkep.v4i1.278

Abstract

Mild persistent bronchial asthma is a chronic inflammatory airway that cause the low oxygen saturation value (91-95%). Administering oxygen therapy, setting the position of the semi fowler and fowler can reduce the risk of a decreased chest configuration. This research aims to assess the difference of effectiveness of administering oxygen at semi fowler with fowler position to the saturation changes in mild persistent bronchial asthma patients in Ratu Zalecha Martapura Hospital. This research method is quasy Experiment. The population research are all patients who experience mild persistent bronchial asthma attack, the sample of this research are 20 respondents with purposive sampling technique and analyzed with independent T test. The results is at semi fowler position the average of oxygen saturation before the treatment is 93.10%, after administering oxygen therapy with semi fowler position the average saturation is 98.00%. At the fowler position the average of oxygen saturation before the treatment is 92.60%, after administering oxygen therapy with fowler position the average saturation is 98.00%. The independent T-test result showed no difference of effectiveness of administering oxygen at semi fowler with fowler position to the saturation changes in mild persistent bronchial asthma patients,so teh patients can be given both positions.