Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI Ferita Yumaeroh; Dwi Susanti
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 3 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v8i3.337

Abstract

Background: : The behavior of hygiene during menstruation period is crucial to be conducted by women as it aims to maintain self-cleanliness and self-health both physically and mentally. Women having low personal hygiene behavior consider that cleanliness is trivial. Objective: It aims to find out the influence of health education through video toward the adolescent’s knowledge level on personal hygiene during menstruation period. Methods: This research applied pre-experimental research method with one group pretest-posttest design. There were 125 female students already having menstruation selected as the respondents, the sample collection technique used stratified random sampling. The data analysis used Wilcoxon Signed Rank Test. Results: The adolescent’s knowledge level of female students on personal hygiene during menstruation period before given health education was categorized in low category. Meanwhile, the adolescent’s knowledge level of female students on personal hygiene after given health education was categorized in good category. Hence, there is an influence of health education on the adolescent’s knowledge level on personal hygiene during menstruation period in SMP N 1 Gamping. Conclusion: There is an influence of health education toward the adolescent’s knowledge level on personal hygiene during menstruation period in SMP N 1 Gamping.
Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di Tk Islam Sunan Gunung Jati Latifah Susilowati; Dwi Susanti; Afi Lutfiyati; Masta Hutasoit
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 1 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i1.697

Abstract

Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak, bahkan gangguan menetap. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas di perlukan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Sebagai upaya untuk mencegah adanya keterlambatan pada perkembangan dan masalah pertumbuhan maka perlu adanya deteksi dini. Deteksi dini pertumbuhan berdasarkan buku panduan SDIDTK menggunakan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Sedangkan deteksi dini perkembangan dapat dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kegiatan deteksi dini dapat dilaksanakan melalui pengabdian masyarakat dengan alur sebagai berikut pengabdi melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan selanjutnya menentukan status gizi. Pemeriksaan perkembangan dilakukan kepada peserta menggunakan KPSP untuk mengetahui apakah peserta mengalami keterlambatan dalam perkembangannya dan diinterpretasikan hasilnya. Tahap terakhir adalah konsultasi hasil pemeriksaan oleh pengabdi. Hasil pengabdian masyarakat adalah peserta berjenis kelamin perempuan sebanyak 60,9% dan 39,1% berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar peserta berusia 6 tahun yaitu sebanyak 47,83% diikuti usia 5 tahun sebanyak 39,13% dan usia 4 tahun sebanyak 13,04%. Sebagian besar peserta memiliki status gizi baik yaitu sebesar 87% sedangkan peserta yang berisiko gizi lebih sebanyak 8,7% dan obesitas sebanyak 4,3%. Perkembangan peserta sesuai umur sebanyak 95,7% sedangkan peserta dengan perkembangan meragukan sebesar 4,3%. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah anak usia pra sekolah masih ada yang mengalami masalah keterlambatan perkembangan dan memiliki status gizi beresiko gizi berlebih serta obesitas.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH Nita Dwi Safitri; Dwi Susanti
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 11 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.46 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i1.16

Abstract

Latar belakang: Kejadian berat badan lahir rendah/BBLR merupakan masalah kesehatan yang penting dan harus ditangani dengan baik. Prevalensi BBLR di DIY pada tahun 2014 sebesar 5,1% dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 7,1%. BBLR dapat menyebabkan infeksi, kesukaran mengatur nafas, icterus dan hipoglikemi yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan BBLR adalah kadar hemoglobin trimester III yang rendah.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin trimester III dengan kejadian BBLR di RSUD Wates Kulon Progo.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei deskriptif dan desain retrospektif dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil: Kadar hemoglobin trimester III pada ibu hamil di RSUD Wates Kulon Progo termasuk dalam kategori normal sebanyak 78,4% dan kejadian BBLR sebanyak 49%. Dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara kadar hemoglobin trimester III dengan kejadian BBLR dengan nilai (p=0,014).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar hemoglobin trimester III dengan kejadian BBLR di RSUD Wates Kulon Progo.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI Dwi Susanti; Afi Lutfiyati
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.042 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i2.119

Abstract

ABSTRAK Latarbelakang: Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa dengan ditandai perubahan fisik dan piskologis. Perubahan fisik salah satunya terjadinya perubahan seks sekunder yaitu menstruasi. Pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi penting untuk membentuk perilaku personal hygiene yang benar saat menstruasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi di SMP N 1 Gamping Sleman Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 62 responden yang diambil secara random sampling pada siswi kelas VII dan VIII. Analisis data menggunakan analisis Kendall Tau. Hasil: Pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi dalam kategori baik yaitu sebanyak 39 (62,9%), dan perilaku personal hygiene saat menstruasi dalam kategori positif yaitu sebanyak 38 (61,8%). Hasil uji Kedall tau menunjukkan nilai P value sebesar 0,023. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi di SMP N 1 Gamping Sleman Yogyakarta.
HUBUNGAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES Desti Yulistianingsih; Dwi Susanti
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.323 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v12i1.146

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Postpartum blues merupakan kemurungan atau kesedihan yang terjadi setelah melahirkan, biasanya akan muncul sementara waktu dimulai dari 2 hari sampai 2 minggu sejak kelahiran bayi. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues yaitu jenis persalinan, usia, pekerjaan, pendidikan dan paritas. Gejala yang dapat ditimbulkan dari postpartum blues berupaperasaan sedih karena ketidaknyamanan terhadap perubahan fisik yang terjadi. Dampak postpartum bluesuntuk jangka pendek dapat metimbulkan ibu mengabaikan bayinya sedangkan dampak jangka panjang dapat menimbulkan gangguan pada perkembangan kognitif anak. Tujuan: Mengetahuai hubungan antara paritas ibu dengan kejadian postpartum blues di RSU Purwogondo Kabupaten kebumen. Motode: Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling dengan jumlah 46 responden. Data diambil dengan menggunakan data demografi paritas dan kuesioner Postpartum blues. Analisis data yang digunakan adalah uji Lamda Hasil: Sebagian besar paritas ibu postpartum adalah primipara yatu 24 (52,2%), sebagian besar Ibu postpartum tidak mengalami postpartum bluesyaitu sebanyak 24 (52,2%). Hasil uji analisis didapatkan nilai p-value sebesar 0.032 (p>α) > 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara paritas ibu dengan kejadian postpartum blues. Kesimpulan: Ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian postpartum bluesdi RSU Purwogondo Kabupaten Kebumen
the Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Kasihan I Dwi Susanti Susanti
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 13 No 02 (2022): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v13i02.217

Abstract

Latar Belakang : Masa pandemi mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang Covid-19 yang dimiliki ibu hamil khususnya trimester III menjelang persalinan. Data dari Dinkes Bantul 2021 menjelaskan bahwa sebanyak 22 ibu hamil meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Hal ini menyebabkan tingkat kecemasan ibu hamil meningkat hingga kategori berat (62,5%). Kecemasan dengan kategori berat bisa berakibat pada kesehatan ibu dan janin seperti kemungkinan terjadi bayi baru lahir rendah (BBLR) dan kegawatan janin. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Covid-19 terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan kuantitatif non eksperimental dengan desain analitik korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I sebanyak 30 sampel yang diambil menggunakan dua teknik yaitu purposive sampling dan probability sampling. Inklusi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil dengan minimal pendidikan SMP dan eklusi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang mempunyai komplikasi kehamilan. Analisis data menggunakan Uji Statistik Somers’d. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang Covid-19 pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 22 orang (73,3%). Mayoritas ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I yang mempunyai tingkat kecemasan sedang yang sebanyak 15 orang (50%). Berdasarkan hasil analisis Somers’d diperoleh nilai p=0,009 (p > 0,05) dengan nilai keeratan (-0,597). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifkan antara pengetahuan tentang Covid-19 terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang Covid-19 maka semakin rendah tingkat kecemasan.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PARENTING SELF EFFICACY PADA IBU POSTPARTUM DI KABUPATEN BANTUL Yanita Trisetiyaningsih; Dwi Susanti
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.805 KB) | DOI: 10.35842/mr.v16i2.303

Abstract

The Corelation Between Family Support with Parenting Self Efficacy In Postpartum Mother In Bantul RegencyBackground: the postpartum a period of crisis for a mother husband and family so arious changes physically, psychologically and family structure. The process is related to parenting self-efficacy. Parenting self-efficacy is self-confidence and the mother’s ability to caring the baby. Several factors influence the mother’s parenting self-efficacy in caring for her baby, one of which is family support. Objective: this study aims to determine the relationship between family support and parenting self-efficacy of postpartum mothers in Bantul Regency. Methods: this study is a correlation quantitative analytic study with a cross sectional approach with a total sample of 46 respondents taken by accidental sampling technique. Data analyze using Kendall Tau test. Results: most (63%) families support postpartum mothers and most (76,1 %) Postpartum mothers have parenting self-efficacy in the sufficient category. The Kendall Tau result showed a P-value of 0,478. Conclusion: there no relationship between family support and parenting self-efficacy in postpartum mothers in Bantul Regency.
Pemeriksaan Hemoglobin sebagai Evaluasi Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Di SMA N 1 Godean Sleman Yogyakarta Afi Lutfiyati; Khristin Dias Utami; Dwi Susanti
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 4 No 2 (2022): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v4i2.754

Abstract

Kejadian anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 kejadian ibu hamil dengan anemia sebanyak 37,1% dan pada tahun 2018 sebesar 48,9%. Kondisi tersebut disebabkan karena tingginya kejadian anemia pada remaja putri yaitu sebesar 25% dan 17% pada wanita usia subur. Anemia pada remaja dapat mengakibatkan gangguan perkembangan psikomotor, merusak kinerja kognitif serta berdasarkan siklus kehidupan wanita, anemia pada remaja yang tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan kehamilan dengan anemia. Pemberian tablet tambah darah (TTD) adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Tablet tambah darah yang dikonsumsi dengan rutin dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Berdasarkan data menunjukkan 80,9% remaja mendapatkan TTD di sekolah, 80,9% tersebut konsumsi TTD remaja putri > 52 butir hanya 1,4%, sedangkan < 52 butir sebesar 98,6%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah untuk pencegahan anemia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberian tablet tambah darah pada siswi dengan cara melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin pada siswi SMA N 1 Godean Yogyakarta. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada tanggal 16-17 Juli 2022 dan diikuti oleh 81 siswi kelas X dan XI SMA N 1 Godean. Hasil pengabdian kepada masyarakat adalah mayoritas siswi berusia 16 tahun sebanyak 48,1%, siswi mayoritas memiliki indeks masa tubuh normal sebanyak 58%, usia menarche paling banyak 12 tahun 38,3%, siklus menstruasi paling banyak adalah normal 72,8%. Mayoritas siswi memiliki kebiasaan sarapan sebanyak 87,7% dan jarang makan makanan junkfood sebanyak 54,3%. Mayoritas siswi tidak mengalami anemia sebesar 43 (53,1%) dan sebagian besar siswi tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah yaitu sebesar 68 (83,9%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA : THE CORRELATION BETWEEN THE ADOLESECENT’S KNOWLEDGE ABOUT ANEMIA AND THE INCIDENCE OF ANEMIA IN FEMALE STUDENTS Dwi Susanti; Ellita Alifia Nadiawati
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 10 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.313 KB)

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah kondisi jumlah haemoglobin kurang dari normal. Pada remaja putri masa pubertas berisiko tinggi anemia karena kehilangan zat besi saat haid. Remaja putri yang mengalami anemia dapat terbawa saat kehamilan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan perdarahan saat kehamilan, persalinan dan berat badan lahir rendah. Pengetahuan tentang anemia perlu dimiliki oleh remaja putri dalam upaya pencegahan kejadian anemia. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Godean. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain penelitian analitik cross sectional. Sampel penelitian ini siswi SMA Negeri 1 Godean sebanyak 81 sampel yang diambil menggunakan dua teknik yaitu purposive sampling dan probability sampling. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan tentang anemia dan alat pengukur hemoglobin. Analisis data menggunakan Uji Statistik Somers’d. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan anemia remaja pada siswi di SMA Negeri 1 Godean mempunyai pengetahuan baik sebanyak 71 orang (87,7%).  Siswi di SMA Negeri 1 Godean didominasi oleh siswi yang tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 43 orang (53,1%).  Berdasarkan hasil analisis Somers’d diperoleh nilai p=0,779 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia remaja dengan kejadian anemia pada siswi di SMA Negeri 1 Godean.   Background: Anemia is a condition where the amount of hemoglobin is less than normal. Puberty has a high risk of anemia due to iron loss during menstruation. Young women who experience anemia can suffer from it later in their pregnancy. This condition can cause bleeding during delivery. Knowledge about anemia needs to be possessed by young women as an effort to prevent the incidence of anemia. Knowledge is a very important domain in shaping one's actions. Objective: This research aims to find out the correlation between the knowledge about anemia and the incidence of anemia in adolescent girls at SMA (Senior High School) Negeri 1 Godean. Method: This quantitative research was conducted using cross-sectional analytical research design. The sample of this research was 81 students of SMA Negeri 1 Godean taken using two sampling techniques, namely purposive sampling and probability sampling. Data analysis using Somers'd statistical test. Results: The results show that the knowledge of the adolescent about anemia in the students at SMA Negeri 1 Godean has been good amounted to 71 people (87.7%). The students at SMA Negeri 1 Godean are dominated by those who do not experience anemia as many as 43 people (53.1%). Based on the results of Somers'd analysis, the value of p = 0.779 (p > 0.05). Conclusion: There is no correlation between the knowledge of the adolescent about anemia and the incidence of anemia in female students at SMA Negeri 1 Godean.
Hubungan status gizi dengan gangguan siklus menstruasi Di SMPN 1 Sleman Yogyakarta Dwi Susanti Susanti; Afi Lutfiyati
Riset Informasi Kesehatan Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.185 KB) | DOI: 10.30644/rik.v10i1.514

Abstract

Latar Belakang: Menstruasi merupakan pengeluaran darah, lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus dengan siklus rata-rata 28 hari. Siklus menstruasi biasanya akan teratur setiap bulan dengan rentang waktu 21-35 hari. Keadaan ini menjelaskan bahwa organ reproduksi perempuan dalam keadaan baik dan tidak ada masalah. Seorang perempuan dengan siklus menstruasi yang teratur akan mudah mendapatkan kehamilan, menata aktivitas, dan menghitung masa subur. Gangguan siklus menstruasi merupakan gangguan dari pola perdarahan menstruasi seperti adanya amenorrhea (tidak adanya menstruasi selama 3 bulan), polimenorhea (siklus menstruasi dengan jangka pendek <21 hari), dan oligomenorhea (siklus menstruasi dengan jangka waktu lama >35 hari). Gangguan siklus menstruasi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, anemia, dan sulit hamil yang disebabkan karena tidak terjadinya ovulasi.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan status gizi dengan gangguan siklus menstruasi. Metode Penelitian: Desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kohort prospektif. Sampel diambil dengan teknik quota sampling yaitu 62 siswi kelas VIII di SMPN 1 Sleman. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada bulan Mei dan Juli 2019. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Kendall’s Tau. Hasil penelitian: Pada kararteristik responden sebagian besar siswi berada pada usia 14 tahun sejumlah 49 orang (79%) dengan aktifitas fisik sebagian besar pada kategori sedang sejumlah 48 orang (77,4%). Dilihat dari variabel status gizi, sebagian besar siswi berada pada kategori normal sebanyak 35 orang (56,5%). Sedangkan pada variabel gangguan siklus menstruasi sebagian besar siswi berada pada kategori ada gangguan sebanyak 32 orang (51,6%). Hasil uji Kendall’s Tau diperoleh nilai p=0,108 (>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan gangguan siklus menstruasi.