Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMANFAATAN CAIR TEMPURUNG KELAPA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KIMIAWI DAGING SAPI Ina, Yessy Tamu; Sirappa, Iven Patu
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v7i1.4075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentasi asap cair  terbaik sebagai bahan pembuat dendeng sapi dengan menganalisis kadar fenol, kadar protein, Benzo (a) pirene, Benzo (a) anttracena dan organoleptik pada dendeng sapi. Penelitian ini menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yaitu perendaman daging dengan konsentrasi asap cair yang berbeda. Penggunaan asap cair tempurung kelapa mempunyai 3 taraf konsentrasi pengasapan yaitu P1=3%,  P2=6%, dan  P3=9%. Kebutuhan untuk perendaman daging dengan menggunakan asap cair adalah 15 sampel. Variabel yang diukur adalah kadar fenol, kadar protein, kadar benzo (a) pirene, kadar benzo (a) antracena, dan organoleptik meliputi warna, rasa, tekstur dan kesukaan. Pengujian parameter terlebih dahulu di uji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Apabila sebaran datanya normal dianalisis dengan ANOVA pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji Wilayah Ganda Duncan. Kadar benzo (a) pirene dan kadar benzo (a) antarcena di uji secara deskriptif dan pengujian  sifat organoleptik (warna, rasa, tekstur dan tingkat kesukaan) menggunakan uji Non Parametrik Kruskal – Walis dan dilanjutkan, uji beda nyata Man Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair berbeda dapat memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar fenol dan organoleptik. Konsentrasi asap cair tertinggi dapat meningkatkan kadar fenol, organoleptic  tetapi  dapat menurunkan kadar protein. Sedangkan kadar benzo (a) pirene  pada semua perlakuan adalah <0,51mg/kg dan kadar benzo (a) antracena pada semua perlakuan adalah <9,08 dan secara kesehatan pemanfaatan asap cair sampai pada 9% masih aman untuk dikonsumsi.
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Pakan Hasil Samping Agro Industri Marselinus Hambakodu; Yessy Tamu Ina
Jurnal Agripet Vol 19, No 1 (2019): Volume 19, No. 1, April 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.742 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v19i1.12953

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan nilai TDN bahan pakan hasil samping agro industry. Evaluasi dilakukan secara in vitro menggunakan cairan rumen kambing Peranakan Ettawa dengan pakan PK 12% dan TDN 62%. Penelitian menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap 7 perlakuan dan 3 ulangan. Pakan perlakuan terdiri atas ampas tahu, bungkil kopra, bungkil kelapa sawit, bungkil kedelai, onggok, kulit kopi, dan janggel jagung. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan n uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan nilai TDN (P0,05) antara bahan pakan hasil samping agro industri. Ampas tahu memiliki kecernaan bahan kering (73,03%), kecernaan bahan organik (71,66%), dan nilai TDN (71,88%) lebih tinggi dibanding bungkil kopra, bungkil kelapa sawit, bungkil kedelai, onggok, janggel jagung dan kulit kopi.  (In vitro digestibility evaluation of feed ingredients from agro-industry by-product) ABSTRACT. This study aimed to evaluate the value of dry matter-, organic matter digestibility and TDN of feed ingredients from agro-industrial by product. In vitro evaluation using rumen fluid of Ettawa crossbreed goat feeding with 12% PK and 62% TDN. The experimental used a completely randomized design with 7 treatments and 3 replications. The feed treatments were tofu waste, coconut meal, palm kernel meal, soybean meal, onggok, coffee husk, and corn cob. Data were analyzed using ANOVA and continued by Duncan test. The results showed differences in dry matter digestibility, organic matter digestibility and TDN value (P 0.05) between feed ingredients from agro-industrial by product. Tofu waste has dry matter digestibility (73.03%), organic matter digestibility (71.66%), and TDN value (71.88%) higher than coconut meal, palm kernel meal, soybean meal, onggok, corn cob and coffee husk.
Kajian In Vitro Kecernaan Fraksi Serat Hijauan Tropis pada Media Cairan Rumen Kambing Marselinus Hambakodu; Alexander Kaka; Yessy Tamu Ina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 1 (2020): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.22 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i1.8907

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan NDF, kecernaan ADF dan kecernaan hemiselulosa pada hijauan pakan tropis secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 jenis pakan hijauan tropis dan cairan rumen kambing PE berfistula yang diberi pakan dengan kandungan PK 12% dan TDN 62%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 8 perlakuan pakan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 = turi (Sesbania grandiflora), P2 = nangka (Artocarpus heterophyllus), P3 = pisang (Musa acuminate), P4 = mangga (Mangifera indica L.), P5 = gamal (Gliricidia sepium), P6 = mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.), P7 = kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan P8 = lamtoro (Leucaena leucocephala). Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan NDF, kecernaan ADF, dan kecernaan hemiselulosa berbeda nyata (P<0,05). Hijauan pakan tropis lamtoro, kaliadra dan gamal memiliki kecernaan NDF, kecernaan ADF lebih tinggi dibandingkan turi, nangka, pisang, mangga, dan mahoni, namun kecernaan hemiselulosa kaliandra, manga dan lamtoro tertinggi. Kesimpulan, hijauan Leucaena leucocephala, Calliandra calothyrsus, dan Gliricidia sepium memiliki kecernaan NDF tertinggi (70,34%; 66,26% dan 62,29%), dan kecernaan ADF tertinggi (53,79%; 48,08%; dan 58,91%), namun kecernaan hemiselulosa tertinggi adalah Calliandra calothyrsus, Mangifera indica L, dan Leucaena leucocephala (18,18%; 17,80% dan 16,55%).Kata kunci: in vitro, hijauan tropis, kecernaan, serat ABSTRACTThis research was conducted to evaluate neutral detergent fiber digestibility, acid detergent fiber digestibility, and hemicellulose digestibility on tropical browse plants in vitro. The materials used in this research were 8 types of tropical forages and rumen fluid from Etawa Crossbreed goat fistulated with CP 12 % and 62 % TDN. The experimental design used was the completely randomized design of 8 feed treatments and 3 replications. Treatments consisted of P1 = Sesbania grandiflora, P2 = Artocarpus heterophyllus, P3 = Musa acuminata, P4 = Mangifera indica L., P5 = Gliricidia sepium, P6 = Swietenia mahagoni (L.) Jacq, P7 = Calliandra calothyrsus, and P8 = Leucaena leucocephala. Data were analyzed using ANOVA 5%, and continued by Duncan test. The results of the study showed that neutral detergent fiber digestibility, acid detergent fiber digestibility, hemicellulose digestibility were significantly (P<0.05). Tropical forages of Leucaena leucocephala and Gliricidia sepium were highest neutral detergent fiber digestibility (70,34% and 62,29%), and highest acid detergent fiber digestibility (57,14% and 58,91%), with hemicellulose digestibility (64,10% and 65,00%).Keywords: digestibility, fiber, tropical browse plants, in vitro
PEMANFAATAN KAYU KESAMBI UNTUK PENGOLAHAN TELUR ASAP SEBAGAI WUJUD PENINGKATAN NILAI EKONOMI RUMAH TANGGA Yessy Tamu Ina; Kristian Djawa Mehang; Apris Yanus Bura Sawula; Yelia May Ndanga Ndia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3408.2 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4137

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pelatihan di Desa Kondamara diadakan dengan tujuan membantu masayarakat desa meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat melalui kegiatan pengolahan telur ayam asap dengan pemanfaatan kayu kesambi. Hal ini dilakukan  dalam rangka meningkatkan keawetan telur dan mempertahankan nilai gizi telur dimasa pandemi covid 19. Mengawali kegiatan ini,  diadakan diskusi tim pengabdian dengan kepala desa bersama perwakilan ibu-ibu setiap Rt dan  Rw. Kegiatan diskusi membahas tentang persiapan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan dan prosedur pengolahan telur, Praktek pengolahan telur asin asap dan uji kepuasan peserta terhadap kegiatan dan pengujian organoleptik terhadap produk olahan yang dihasilkan. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta atau perwakilan setiap Rt dan Rw. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, tanya jawab (diskusi), dan praktikum teknik pengolahan telur asin asap. Hasil yang dicapai berdasarkan hasil dan dari pelaksanaan kegiatan PKM di Desa Kondamara antara lain masyarakat dengan mudah melakukan praktek pengolahan telur asin asap. Selain itu,peserta memberikan tanggapan / respon yang positif bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masayarakat setempat karena pengolahan telur dengan pemanfaatan kayu kesambi merupakan peluang besar dalam menjalankan wirausaha dan dapat meningkatkan ketahanan nilai gizi telur di masa pandemi covid 19. Penilaian secara organoleptik, peserta sangat menyukai produk olahan. Kesukaan pada produk meliputi warna, rasa, tekstur dan kesukaan. Abstract:  Training activities in Kondamara Village were held to help communities improve the economic level through processing smoked chicken eggs using kesambi wood . This aimed to increase egg durability and maintain the nutritional value of eggs In the first activity, there was a discussion with the community service team and the villager representing each Rt, Rw The discussion is about the preparation of equipment and materials used in the implementation of training Furthermore, egg processing procedures carried out  the practice of smoked salted and testing. Then, participants give responses about the activities and organoleptic testing of the processed products produced. This activity was attended by 20 participants/representatives of each Rt and Rw. This training uses lecture methods, question, and answer (discussion), and also a practicum on smoked salted egg processing techniques. The results are based on discussion. It can be concluded that the implementation of PKM activities in Kondamara Village make The community easily performs smoked salted egg processing practices and community responses to PkM activities are good which is signed by the positive responses The egg processing using kesambi wood is a great opportunity to run entrepreneurship and increase the resilience of the nutritional value of eggs during the Covid 19 pandemic. As an organoleptic assessment, participants like processed products. Product preferences include color, taste, texture, and preferences.
Karakteristik dan kualitas semen sapi Sumba Ongole dalam pengencer tris yang disuplementasi dengan susu skim pada suhu 3-5 ºC Fiktor Ngguli Hunggu Mila; Alexander Kaka; Yessy Tamu Ina
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v3i1.1201

Abstract

The aims of this study were to determine the characteristics and quality of fresh semen from Sumba Ongole (SO) bulls which were diluted with tris dilution supplemented with skim milk. The study used a completely randomized design consisting of 4 treatments and 5 replications. The treatments were P0 = 100 % Tris, P1 = 88 % Tris + 12 % Susu skim, P2 = 86 % Tris + 14 % Susu skim, dan P3 = 84 % Tris + 16 % Susu skim. The parameters observed were the colour, smell, consistency, pH, volume, motility, viability, and abnormalities of semen. The results showed that the characteristics of the semen were normal, the color of the semen was creamy white, the semen volume was 4.6 ml, the consistency was moderate, pH 6.3, the smell was typical of SO cattle, the motility was 80%, the mass movement was +++, the concentration was 758 million/ ml, viability is 74.24% and abnormality is 16.12%. The characteristics and quality of cement in the four treatments showed no significant difference (P>0.01). The motility and viability of spermatozoa in each treatment were able to survive up to day 3. The Tris diluent with the addition of skim milk was not able to maintain the characteristics and quality of the semen.
Sifat Fisikokimia Dendeng Sapi yang Direndam dalam Gula-Kelapa dan Madu Yessy Tamu Ina; Widiyanto Widiyanto; Valentinus Priyo Bintoro
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.144 KB) | DOI: 10.17728/jatp.3760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisikokimia pada dendeng sapi setelah dilakukan perendaman dengan gula kelapa dan madu. Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan variasi konsentrasi gula kelapa dan madu, yaitu: 30:0%, 22,5:7,5%, 15:15%, 7,5:22,5%. Kadar fruktosa, glukosa, kadar air, aktivitas air diamati pada dendeng hasil perlakuan. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan proporsi madu dalam larutan perendam dapat secara nyata menurunkan kandungan fruktosa, glukosa, kadar air, aktivitas air pada dendeng sapi. Kesimpulannya, sifat fisikokimia dendeng dapat berubah sesuai dengan proporsi konsentrasi gula kelapa dan madu.The Physico-Chemical Properties of Indonesian Dried Beef Immersed in Palm Sugar and HoneyAbstractThis study is aimed to investigate the physics-chemical aspect of Indonesian dried beef that was immersed in palm sugar and honey. Four ratios of palm sugar and honey were used, i.e. 30:0%, 22.5:7.5%, 15:15%, 7.5:22.5%. The level of fructose, glucose, water content, and water activity were analysed as the dried beef quality. Data were analyzed using analysis of variance and followed by Duncan’s Multiple Range Test. The results indicated that the elevation in the honey concentration in the ratio of immersion provided significant effect on decrease in fructose and glucose levels, water content, water activity. As conclusion, the ratio of palm sugar and honey might provide the effect on the change of fructose and glucose levels, water content, water activity.•••
KONSENTRASI ASAP CAIR KAYU KESAMBI (SCLEICHERA OLEOSA) DAN PENGARUHNYA TERHADAP FISIKO KIMIAWI DAGING SAPI Nikodemus Luta Ana Meha; Yessy Tamu Ina; Alexander Kaka
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v11i1.1948

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair kayu kesambi (Schleichera oleosa) yang berbeda terhadap kadar air, pH, total fenol dan organoleptik dendeng sapi meliputi (Warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Materi penelitian yang digunakan adalah daging sapi segar yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Daging diambil pada bagian paha belakang sebanyak 5kg. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu : P1= Konsentrasi pengasapan 10%; P2= Konsentrasi pengasapan 15%; P3=Konsentrasi pengasapan 30%; P4=Konsentrasi pengasapan 45%, sehingga terdapat 20 unit sampel. Variabel pengamatan adalah kadar air, pH, total fenol dan organoleptik (Warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Data yang diperoleh kemudian analisis raganm dengan taraf kepercayaan 5%, hasil berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT), Data Organoleptik diolah statistik dengan metode Non Parametrik Kruskall Wallis. Hasil analisis ragam menunjukkan, bahwa pemanfaatan asap cair kayu kesambi dengan level konsentrasi yang tertinggi berpengaruh dalam menurunkan kadar air dan pH tetapi dapat meningkatkan penerimaan panelis terhadap organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan) pada dendeng sapi. Konsentrasi asap cair dengan level yang tertinggi dapat meningkatkan aktivitas total fenol.
PEMANFAATAN KAYU KESAMBI (SchleicheraOleosa.Merr) SEBAGAI BAHAN PENGASAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK DENDENG SAPI Yessy Tamu Ina; Kristian Djawa Mehang; Apris Yanus Bura Sawula; Agus Jawa Hamalinda; Agrianto Meharangga Meharangga
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i1.4058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama  pengasapan daging dengan daun kesambi terhadap kadar air, pH, dan Organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Penelitian ini dilaksanakan pada maret 2020- juni 2020 di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Materi Penelitian yang digunakan adalah daging sapi segar yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Waingapu, Sumba Timur.  Daging diambil pada bagian paha belakang sebanyak 15 kg. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan yaitu   pengasapn daun kesambi dengan waktu 30 menit (P1), Pengasapan dengan daun kesambi dengan waktu 60 menit (P2), dan Pengasapan dengan daun kesambi 90 menit (P3). Variabel pengamatan  adalah kadar air, pH, dan organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragan dengan taraf nyata 5%, hasil yang berpengaruh nyata diuji lanjut menggunakan Beda Nyata Terkceil (BNT),  Data nonparametrik organoleptik diolah statistik dengan metode Kruskal-Wallis. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengasapan daging sapi dengan lama waktu yang berbeda dapat berpengaruh nyata nyata (P<0,05)  dalam menurunkan kadar air, pH dan meningkatkan organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan) pada dendeng sapi.
PEMANFAATAN ASAP CAIR TONGKOL JAGUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP FISIKO KIMIAWI DAN AKSEPTABILITAS DENDENG AYAM BROILER Kristian Djawa Mehang; Yessy Tamu Ina; Marselinus Hambakodu
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i2.6981

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair tongkol jagung yang berbeda  terhadap kadar air, pH, total fenol dan organoleptik dendeng ayam meliputi (warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Materi penelitian yang akan digunakan adalah daging ayam segar yang diperoleh dari pasar Matawai Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Daging diambil pada bagian paha dan dada sebanyak 3kg. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 5 ulangan yaitu : P1 = konsentrasi pengasapan 4%; P2 = konsentrasi pengasapan 6%; P3 = konsentrasi pengasapan 8%; P4 = konsentrasi pengasapan 10%, Sehingga terdapat 20 unit sampel. Variabel pengamatan adalah kadar air, pH, total fenol dan organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dengan taraf kepercayaan 5%, hasil berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT), Data organoleptik diolah dengan uji statistik dengan metode non parametrik kruskall Wallis. Data dianalisis dengan  pengujian secara deskriptif menunjukkan, bahwa pemanfaatan asap cair tongkol jagung dengan level konsentrasi tertinggi berpengaruh dalam menurunkan kadar air dan pH tetapi dapat meningkatkan penerimaan panelis terhadap organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan) pada dendeng ayam. Konsentrasi asap cair dengan level yang tertinggi dapat meningkatkan aktivitas total fenol.
PRODUCTION, BOTANICAL COMPOSITION, AND CARRIYING CAPACITY OF PASTURE IN MOUBOKUL VILLAGE, PANDAWAI DISTRICT, IN THE DRY SEASON Umbu Artur Ratu Amah; Marselinus Hambakodu; Yessy Tamu Ina
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 11 No 2 (2022): Pastura Vol. 11 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2022.v11.i02.p09

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui produksi, komposisi botani, dan kapasitas tampung padang penggembalaan di Desa Maubokul Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan pengukuran serta pengamatan langsung di lapangan. Pengukuran produksi hijauan menggunakan metode “actual weight estimate” dengan menggunakan kuadran ukur 1 m × 1 m. Data yang diperoleh ditabulasi dan dihitung untuk mendapatkan total produksi hijauan pakan, komposisi botani, dan kapasitas tampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padang penggembalaan Desa Mauboku memiliki produksi bahan segar sebesar 2.538,4 kg/ha (2,5 ton ha-1), produksi bahan kering sebesar 1.461,9 (1,4 ton ha-1), nilai Summed Dominance Ratio (SDR) rumput 82,10%, legum 12,40%, dan gulma 5,50%. Padang penggembalaan ini juga memiliki kapasisitas tampung sebesar 0,05 ST ha-1 tahun-1 . Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa padang padang penggembalaan alam di Desa Maubokul didominasi oleh rumput alam dengan kapasitas tampung yang rendah pada musim kemarau. Kata kunci: kapasitas tampung, komposisi botani, padang penggembalaan