Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PkM Melalui Pemanfaatan Mesin Kompos Organik di Kampung Herbal untuk Optimalisasi Kinerja Hasil Proses Perajangan Bahan Sampah Organik Ian Hardianto Siahaan; Ninuk Jonoadji; Amelia Sugondo
Surya Abdimas Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v7i1.2518

Abstract

Kelurahan Nginden Jangkungan merupakan salah satu bagian dari Kelurahan di Wilayah Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya yang berada pada provinsi Jawa Timur dimana Kelurahan ini terkenal dengan sebutan Kampung Herbal. Di Kampung Herbal ini, penduduk setempat memanfaatkan tanah aset pemerintah kota yang dulu merupakan rawa dengan membudidayakan tanaman herbal. Permasalahan yang ditemukan adalah banyaknya sampah penduduk dan ranting kayu dan dedaunan di lingkungan sekitar yang belum termanfaatkan secara menyeluruh dengan optimal yang dapat menyebabkan lingkungan sekitar menjadi tercemar berupa bau yang tidak sedap, banjir, dan bahkan mendatangkan berbagai penyakit. Selain itu, kebutuhan akan pupuk organik untuk budidaya tanaman yang berada di kampung herbal membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk pemenuhan kecukupan nutrisi tanaman yang ada di Kampung Herbal tersebut. Solusi permasalahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah perlunya pengadaan mesin kompos organik untuk mengendalikan sampah supaya tidak tercemar dan perlunya pengadaan pupuk organik sendiri mendukung budidaya tanaman yang digunakan untuk proses pembimbitan dan pemenuhan nutrisi bagi tanamanan herbal tersebut dengan biaya yang murah dan terjangkau termasuk menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Adapun metode pelaksanaan dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain melakukan diskusi dan tanya jawab, melakukan peninjauan lapangan, melakukan sosialisasi dan pendampingan cara pembuatan pupuk kompos organik, melakukan proses perajangan, serta melakukan proses komposting secara kimiawi. Pada akhir tahapan ditunjukkan kinerja optimal mesin kompos yang telah berhasil melakukan proses perajangan mandiri secara sempurna dalam ukuran paling kecil berkisar 63% dari target awalnya 60% sebagai bahan dasar untuk proses komposting guna menghasilkan pupuk kompos organik yang berkualitas.
Pemanfaatan Mesin Vacuum Casting Semi Otomatis untuk Kebutuhan Pembuatan Produk Perhiasan Ninuk Jonoadji; Aldo Kurniawan; Ian Hardianto Siahaan
Jurnal Teknik Mesin Vol. 20 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jtm.20.1.24-30

Abstract

Perhiasan merupakan barang dekoratif yang banyak digunakan oleh manusia meskipun diklasifikasikan dalam kelompok kebutuhan tersier. Pada umumnya perhiasan banyak terbuat dari logam emas dengan bahan campuran logam lainnya. Proses casting merupakan salah satu teknik pembuatan produk perhiasan secara massal yang banyak dimanfaatkan oleh pengrajin perhiasan. Proses ini dilakukan dengan cara menuangkan material cair kedalam rongga cetakan yang telah dibentuk lalu didinginkan. Permasalahan yang ditemukan adalah bahwa proses casting perhiasan tidak dapat dilakukan dengan penuangan secara gravitasi sederhana,  sehingga prosesnya selalu dibantu dengan mesin untuk menghindari terjadinya shrinkage porosity dengan cara mengatur temperaturnya pada kondisi suhu lelehan logam yang tepat agar dapat mengurangi kontak dengan udara pada saat logam dilelehkan dan dituangkan pada ruangan cetakan. Mesin vakum casting dalam hal ini digunakan untuk membantu membuat produk perhiasan sehingga permukaan menjadi halus sekalipun dengan detail yang rumit  dan memastikan logam mengisi cetakan dengan baik. Selain itu, mesin vacuum casting yang dirancang lebih mudah dioperasikan oleh operator karena terdiri dari elemen pemanas menggunakan mekanisme stopper pneumatik dengan kapasitas pengecoran 400 gr. Performa mesin vacuum casting ini dapat memanaskan elemen pemanas selang waktu 1 jam 34 menit, dan waktu pengeluaran udara dari vacuum chamber dalam waktu 27 detik serta kualitas produk yang dihasilkan juga tanpa adanya cacat produk.
Rancang Bangun dan Pengujian Mesin Pengering Rotari dengan Pemanas dan Penggerak Tenaga Surya pada Pengeringan Jamur Tiram Melvin Emil Simanjuntak; Nelson Manurung; Melvin B. H. Sitorus; Jeremi Gideon Turnip; Hendry H. Lumbantoruan; Teng Sutrisno; Ian Hardianto Siahaan; Janter P. Simanjuntak
Jurnal Teknik Mesin Vol. 20 No. 2 (2023): OCTOBER 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jtm.20.2.31-38

Abstract

Jamur tiram sudah cukup banyak dikonsumsi masyarakat pada saat ini. Untuk dapat disimpan lebih lama kadar air jamur perlu diturunkan hingga kurang dari 10%. Pengeringan yang banyak digunakan untuk jamur adalah pengeringan surya. Penggunaan pengering rotary dapat mempersingkat waktu pengeringan. Penelitian ini meliputi rancang bangun dan pengujian pengeringan dari mesin pengering rotari yang menggunakan energi surya sebagai pemanas dan penggerak. Hasil rancang bangun memperoleh alat pengering yang dapat beroperasi dengan baik. Ukuran panjang, lebar dan tinggi ruang pengering masing masing 500 mm x 500 mm x 1250 mm dan memiliki 3 drum pemutar. Sel surya untuk menyerap energi matahari untuk memutar drum. Untuk menaikkan temperatur udara pengering digunakan dua buah kolektor surya Sampel jamur dicacah dengan ukuran sekitar 1 cm yang diletakkan dalam drum yang berputar 30 rpm. Setiap drum berisi 400 gr sampel. Kolektor surya yang diletakkan pada arah utara dan selatan. Pengukuran massa dilakukan setiap 30 menit. Hasil pengujian menunjukkan kadar air jamur pada drum 1, 2 dan 3 berkurang masing masing dari sebesar 96,8%, 92,2%, dan 96,7% menjadi masing masing sebesar 7,8%, 1,2% dan 4,7% pada pukul 16,25 di hari II. Kadar air mencapai 10% setelah pengeringan selama 5,5; 4,5 dan 6,5 jam.
Pemanfaatan Rumah Kompos sebagai Sarana Upgrading Keterampilan Pembuatan Pupuk Kompos Ian Hardianto Siahaan; Ninuk Jonoadji; Suratno Lourentius
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v3i4.3252

Abstract

Uncontrolled population growth and urban displacement will continue to be the causes of the rise in garbage. Waste that accumulates for too long and becomes dense and scattered will cause pollution, i.e., the spread of pests and unwanted odors. The Abdimas team sees the role of compost houses as an optimal solution to provide knowledge or education while growing public interest and awareness of the importance of garbage control and reusing it to increase the economic value of partners and communities. The purpose of this activity is for the community to be able to have a positive impact on the establishment of other composite houses around it. The activities were conducted in the form of training and supporting workshops at the PCU Composite House, and follow-up of the implementation results was conducted through the visit of the Abdimas team at the location of the partner as a post-execution evaluation of the activities. Implementation of this activity is divided into three stages, namely: preparation of training, implementation of the training, and non-continued application of training results at the partner site. The training event is packed with the topic "Organic Composite Making Skills Upgrading Training". Based on the observations of the visits carried out by the Abdimas team, one of the partners is currently working on the construction of a new composite house, while the other partner site has already implemented fertilizer production activity for the fulfillment of the element of charity for the partners' crops. The construction of compost houses and garbage banks has proven to help in controlling household trash while providing economic value for partners.