Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (Pmo) Dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru Jufrizal Jufrizal; Hermansyah Hermansyah; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume IV No.1 Januari-Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.118 KB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan suatu epidemik global dengan hampir 9 juta kasus baru pada tahun 2013 dan 1,5 juta kematian; 360.000 kematian akibat TB. Salah satu komponen dari strategi penanggulangan TB Paru adalah menggunakan Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) melalui Pengawas Minum Obat (PMO). Keluarga dapat dijadikan PMO yang akan memantau dan mengingatkan penderita TB Paru untuk meminum obat sesuai program. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO) dengan tingkat keberhasilan pengobatan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Penelitian bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan retrospektif ini dilakukan pada 31 Agustus s/d 23 Oktober 2015 dengan metode wawancara terhadap 63 keluarga yang memiliki penderita TB Paru. Hasil penelitian menunjukkan peran keluarga sebagai PMO dalam katagori baik (79,4%) dan tingkat keberhasilan pengobatan (73%). Terdapat hubungan antara peran keluarga sebagai PMO dengan tingkat keberhasilan pengobatan (p=0,000 ; OR=20,476). Peran keluarga sebagai PMO berhubungan dengan pemeriksaan BTA (p=0,000 ; OR=18,278), peningkatan berat badan (p=0,000 ; OR=25,067), kelengkapan minum obat (p=0,001 ; OR=13,417). Peran keluarga sebagai PMO sangat menentukan dalam keberhasilan pengobatan TB. Diharapkan kepada keluarga untuk lebih peduli pada penderita TB melalui kartu kendali keluarga sehingga pengawasan lebih terkontrol.Kata Kunci: Peran keluarga, PMO, pengobatan, TB Paru.AbstractTuberculosis (TB) is a global epidemic with almost 9 million of new cases in 2013 and from 1.5 million death; 360,000 of them were caused by TB. One component of strategies for overcoming pulmonary TB is by using Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) through tuberculosis treatment observer (PMO). Family can be a PMO to control and remind the family member with pulmonary TB to take drug according to the program. This study aimed to identify association of the family role as tuberculosis treatment observer with tuberculosis treatment success level of pulmonary tuberculosis patients at banda sakti public health center coverage area in lhokseumawe city. This study was a descriptive correlational study with retrospective approach conducted on August 31st to October 23rd 2015 with interview method 63 families that had the family member with pulmonary TB. The result of the study showed that the role of family as PMO was in good category (79,4%), and the level of treatment success (73%). There was relationship between the role of family as PMO and the level of treatment success (p=0,000 ; OR=20,476). The role of family as PMO also related to the examination of BTA test (p=0,000 ; OR=18,278), weight gain (p=0,000 ; OR=25,067); and completeness of drugs taking (p=0,001 ; OR=13,417). The role of family as PMO is very determining in the success of TB treatment. It is expected to family to care the family member with TB more by having family control card so that the oversight can be more controlled.Keywords: Role of Family, PMO, treatment, pulmonary TB.
PENGARUH DIABETES SELF-MANAGEMENT EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Rahmawati Rahmawati; Irfanita Nurhidayah; Jufrizal Jufrizal; Laras Cyntia Kasih
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume IX No.1 Januari-Juni 2021
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Diabetes Self Management Education  terhadap pengetahuan pada penderita DM tipe 2. Desain penelitian quasi eksperiment dengan rancangan pretest-postes non equivalent group design, menggunakan kelompok kontrol . Populasi penelitian ini seluruh pasien penderita DM tipe 2 yang mendapat pengobatan di Puskesmas Trienggadeng yang berjumlah 204 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria bersedia menjadi responden, berusia 20-45 tahun, mampu baca tulis, dan kooperatif, yang memenihi kriteria berjumlah 66 orang, dan dibagi dalam dua kelompok (kelompok intervensi dan kelompok control.  Instumen dalam penelitian ini menggunakan intrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti berdahaskan hasil kajian literatur dan sudah melakukan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil analisis bivariat didapatkan P value postest 0.000, artinya ada pengaruh yang sangat signifikan Diabetes Self Management Education  pada responden terhadap pengetahuan. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Diabetes Self management Education terhadap pengetahuan pada penderita DM tipe 2 di wilayah Kerja Puskesmas Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya.Kata Kunci                          : Diabetes Self management Education, DM tipe 2
DUKUNGAN KELUARGA DAPAT MEMOTIVASI PASIEN PASCA STROKE DALAM MELAKUKAN LATIHAN FISIOTERAPI DI ACEH; SUATU STUDY CROSSSECTIONAL Wirda Hayati; Dewi Marianthi; Abdurrahman Abdurrahman; Jufrizal Jufrizal
Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i1.19795

Abstract

Stroke merupakan penyebab kecacatan kedua terbanyak di seluruh dunia pada individu di atas 60 tahun dan merupakan diagnosis utama teratas dalam perawatan jangka panjang. Fisioterapi membantu klien membangun kekuatan dan mempertahankan rentang gerak (range of motion ) dan  tonus otot pada bagian  tubuh yang tidak terkena stroke. Dukungan keluarga sangat mempengaruhi motivasi penderita stroke dalam melakukan latihan juga berpengaruh besar dalam peningkatan kekuatan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien pasca stroke dalam melakukan latihan fisioterapi. Jumlah sampel 93 keluarga yang menemani pasien melakukan fisioterapi di rumah sakit, dengan menggunakan tehnik Random sampling. Dan analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 63,4%  responden memiliki dukungan keluarga baik, 72,9% responden memiliki motivasi baik, 72,4% responden yang memiliki dukungan emosional baik, 73,2% responden  memiliki dukungan informasi baik, 72,5% responden yang memiliki dukungan instrumental baik, dan 73,3% responden yang memiliki dukungan penghargaan baik. Berdasarkan hasil uji statistik (uji Chi-Square), p. 0,011 terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien pasca stroke dalam melakukan latihan fisioterapi di Rumah Sakit. Direkomendasikan kepada perawat untuk meningkatkan pendidikan kesehatan kepada keluarga, sehingga dukungan dan motivasi pasien akan semakin baik.Kata kunci: Dukungan keluarga, Motivasi, Stroke, Latihan fisioterapiABSTRACTStroke is the second leading cause of disability worldwide in individuals over 60 years and is the top leading diagnosis in long-term care. Physiotherapy helps clients build strength and maintain range of motion and muscle tone in parts of the body that are not affected by a stroke. Family support greatly influences the motivation of stroke survivors in doing exercises and also has a major effect in increasing muscle strength. This study aims to determine the relationship between family support and motivation of post-stroke patients in doing physiotherapy exercises. The sample size is 93 families who accompany patients to perform physiotherapy in the hospital, using a random sampling technique. And the data analysis was used in univariate and bivariate analysis using the Chi-square test. The results showed 63.4% of respondents had good family support, 72.9% of respondents had good motivation, 72.4% of respondents had good emotional support, 73.2% of respondents had good information support, 72.5% of respondents had good emotional support. good instrumental support, and 73.3% of respondents who have good reward support. Based on the results of statistical tests (Chi-Square test), p. 0.011 There is a significant relationship between family support and motivation of post-stroke patients in doing physiotherapy exercises at the hospital. It is recommended for nurses to improve health education for families, so that patient support and motivation will be better.Keywords: Family Support, Motivation, Stoke, Physiotherapy Exercises
PERILAKU MEROKOK DAN TINGKAT KECEMASAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH ATAS Nadia Ulfa; Jufrizal Jufrizal; Teuku Tahlil
Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i2.22648

Abstract

Di Indonesia jumlah remaja yang merokok terus bertambah. Perokok memiliki risiko tinggi terpapar berbagai penyakit termasuk COVID-19. Paparan COVID-19 menyebabkan kecemasan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku merokok dan tingkat kecemasan pada remaja selama masa pandemi COVID-19 di Sekolah Menengah Atas. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional studyyang dilakukan pada siswa di sebuah sekolah menengah atas di Provinsi Aceh. Metode pengambilan sampel adalah total sampling, melibatkansebanyak 193 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dari Global Youth Tobacco Survey (GYST) dan Hamilton Rating Scale for Anxiety(HRS-A). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner secara online. Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil (29,5%) remaja merokok dan kebanyakan (73,6%) tidak merasa cemas selama pandemi COVID-19. Covid-19 tidak meningkatkan prilaku merokok dan kecemasan remaja. Kepada petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan promosi kesehatan terkait bahayanya perilaku merokok dan informasi mengenai COVID-19 kepada remaja.
GERAKAN MINIMALISIR STIGMATISASI NEGATIF TENAGA KESEHATAN PADA PANDEMI COVID-19 Hilman Syarif; Jufrizal Jufrizal; Andara Maurissa
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.186-191.2020

Abstract

Selain angka Covid-19 yang terus meningkat, permasalahan lain yang ditemukan di Indonesia adalah stigma negatif terhadap orang yang terkonfirmasi Covid-19. Stigmatisasi juga dialami perawat dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penatalaksanaan Covid-19, begitu juga dengan keluarga dan orang terdekat. Hal ini menimbulkan berbagai dampak pada fisik, psikologis dan sosial. Dampak sosial seperti munculnya diskriminasi terhadap pasien dan keluarganya, adanya penolakan pada perawat dan tenaga kesehatan untuk pulang ke rumah setelah merawat pasien di rumah sakit, dan yang paling ekstrim adalah penolakan jenazah pasien Covid-19 yang akan dikuburkan di tempat pemakaman umum. Penolakan jenazah ini juga dialami oleh tenaga kesehatan yang telah merawat pasien Covid-19. Stigmatisasi bagi tenaga kesehatan terjadi karena kurangnya informasi yang akurat pada masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan gerakan meminimalkan stigma negatif pada perawat dan tenaga kesehatan. Gerakan ini dilakukan dengan pembuatan video dukungan terhadap tenaga kesehatan dan menyebarluaskannya pada beberapa platform sosial media. Dukungan tersebut disampaikan oleh tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, pimpinan universitas, dosen, staf, dan mahasiswa. Video telah melewati uji kelayakan oleh pakar sistem informasi dan pakar Covid-19 sebelum disebarluaskan, dengan hasil kategori layak. Video mendapatkan penilaian kategori baik setelah dilihat oleh masyarakat. Kesimpulan, pembuatan video dan sosialisainya berhasil dilaksanakan dan tujuannya tercapai.
Penguatan Kesiapan Psikologis Mahasiswa Menghadapi Kuliah Kerja Nyata Melalui Diskusi Interaktif Hilman Syarif; Jufrizal Jufrizal; Andara Maurissa
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v2i3.139

Abstract

Students who will attend community service program often experience psychological disorders, such as worry and anxiety. This community service project aims to lowering the worry and anxieties of students who will carry out community service program. The target of this activity is students of the sixth semester of undergraduate programs at the Faculty of Nursing, Universitas Syiah kuala. The activity was carried out within 90 minutes by online method in 64 students. Interactive discussions were conducted after participants were briefed about self-efficacy and empathy behavior, as well as self-talk activities as interventions to lowering worry and anxiety. Evaluation is done by providing opportunities for participants to self-reflection and dissemination of satisfaction level questionnaires through google form. As a result, after an interactive discussion, students said worry and anxiety were reduced and made self-talk as an effort to lowering worry and anxiety. The satisfaction poll showed 64% of participants were very satisfied and 36% were satisfied with this activity. In conclusion, interactive discussions are beneficial for lowering worry and anxiety. Recommendations, increased satisfaction of participants can be improved by face-to-face methods.
Optimalisasi Protokol Kesehatan Selama Pandemi Covid-19 pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Banda Aceh Hilman Syarif; Jufrizal Jufrizal; Andara Maurissa
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.839 KB) | DOI: 10.36590/jagri.v2i1.151

Abstract

Salah satu kelompok yang paling berisiko tertular Covid-19 dan pengetahuannya masih rendah tentang Covid-19 adalah kelompok anak-anak. Pemahaman anak-anak terhadap Covid-19 dan pencegahannya yang masih minim dapat terjadi karena metode penyampaian atau media informasi yang belum sesuai tingkat pemahaman mereka. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk optimalisasi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 di madrasah ibtidaiyah negeri di Banda Aceh. Metode pengabdian yang dilakukan adalah edukasi, menonton video, demonstrasi, dan diskusi interaktif. Materi edukasi tentang protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Edukasi dilakukan pada 46 siswa-siswi yang terbagi dalam dua sesi, masing-masing sesi sekitar 45 menit. Setelah dilaksanakan edukasi didapatkan peningkatan pemahaman siswa-siswi madrasah ibtidaiyah tentang protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Simpulan, kegiatan ini efektif dilaksanakan, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi tentang protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Saran pada edukasi berikutnya, agar anak-anak didampingi orang tua masing-masing saat mendapatkan edukasi.
PERSEPSI IBU TERHADAP IMUNISASIPADA MASA PANDEMI COVID-19 Rubiyah Rubiyah; T. Samsul alam; Jufrizal Jufrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imunisasi masih menjadi salah satu permasalahan di Indonesia meskipun telah dilakukan berbagai upaya, namun angka imunisasi masih rendah. Aceh merupakan provinsi dengan cakupan imunisasi paling rendah yaitu 41,8% ditahun 2020. Padahal dengan adanya kasus COVID-19 yang terus meningkat, imunisasi seharusnya menjadi prioritas utama, karena kemungkinan anak tidak hanya terserang COVID-19 tetapi juga bisa terserang penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I).Tujuan penelitian  adalah untuk mengetahui persepsi ibu terhadap imunisasi pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dengan anak usia 0-5 tahun di gampong Merduati, gampong Lampaseh dan gampong Pande, yang berjumlah 138 orang, teknik pengambilan sampel adalah total sampling.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan angket berupa kuesioner secara langsung oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 119 responden (86.2%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 19 responden (13.8%) masih dalam kategori kurang. Direkomendasikan kepada puskesmas setempat untuk mengsosialisasikan prosedur imunisasi dimasa pandemi COVID-19.
PENGETAHUAN COVID-19 PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI BANDA ACEH nabila yussam vira; Budi Satria; Jufrizal Jufrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga kini COVID-19 masih menjadi masalah kesehatan dunia dan kasus COVID-19 terus meningkat setiap harinya. Pengetahuan yang baik tentang COVID-19 menjadi faktor yang berkontribusi dalam melakukan tindakan pencegahan COVID-19. Tujuan penelitian untuk melihat gambaran pengetahuan COVID-19 pada mahasiswa keperawatan di Banda Aceh. Desain penelitian adalah deskriptif eksploratif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 554 mahasiswa keperawatan. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan COVID-19 pada mahasiswa keperawatan berada pada ketegori baik yaitu sebanyak 427 mahasiswa (80,3%). Diharapkan kepada pihak fakultas dan universitas untuk dapat menambahkan topik COVID-19 kedalam materi perkuliahan. Untuk mahasiswa keperawatan diharapkan agar selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-19 sebagai kebiasaan baru dalam melakukan aktivitas sehari harinya.
GAMBARAN PERILAKU ASERTIF PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RS IBU DAN ANAK BANDA ACEH Andika Putri; Ardia Putra; Jufrizal Jufrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin hari semakin meningkat sehingga harus direspon secara tepat oleh tenaga kesehatan. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi dengan pasien selama 24 jam dituntut untuk berperilaku asertif agar pelayanan keperawatan berlangsung optimal. Namun jika perawat tidak mampu berperilaku asertif maka akan berdampak pada terganggunya hubungan perawat-pasien dan susah untuk mendapatkan kepercayaan pasien ketika memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku asertif perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah sample 66 perawat. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner perilaku asertif perawat dengan metode analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran perilaku asertif perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh mayoritas berada pada kategori baik (86,4%) yang dibagi dalam 2 jenis, yaitu verbal behavior kategori baik (86,4%) dan non-verbal behavior kategori baik (86,4%). Direkomendasikan bagi RS Ibu dan Anak Banda Aceh untuk memberikan perhatian kepada perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku asertif menjadi lebih maksimal sehingga pelayanan yang diberikan semakin berkualitas sesuai dengan misi-misi rumah sakit.