Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS KORONA DEMI MENJAGA KEAMANAN DAN KENYAMANAN TENAGA MEDIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LANGSA MELALUI PENGGUNAAN PELINDUNG WAJAH (FACE SHIELD) Muhammad Amin; Taufan Arif Adlie; Fazri Amir; Syamsul Bahri Widodo; Akhyar Akhyar
Jurnal Vokasi Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v4i2.1990

Abstract

Dalam masa pandemi COVID-19 individu yang paling berisiko terinfeksi adalah orang yang memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19 seperti tenaga medis rumah sakit. Sarana dan prasarana pelayanan medis sangat terbatas yang tidak sejalan dengan jumlah pasien terus membludak. Dalam hal ini perlu diberikan perhatian penuh pada keamanan dan kenyamanan tenaga medis yang terus-menerus berinteraksi langsung dengan pasien. Oleh karena itu tenaga medis membutuhkan yang namanya Alat Pelindung Diri (APD) salah satunya adalah pelindung wajah (face shield). Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk memperkenalkan dan memberikan bantuan berupa face shield kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa yang digunakan oleh tenaga medis rumah sakit. Tahapan pelaksanaan pengabdian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap desain face shield, tahap pelaksanaan, tahap monitoring dan evaluasi, dan tahap pelaporan. Hasilnya adalah diperoleh suatu produk face shield yang memiliki ukuran sesuai dengan kepala manusia dan penutup wajahnya dapat diganti sesuai dengan kebutuhan. Dalam pelaksanaan pegabdian, pihak rumah sakit sangat mengapresiasikan tim pengabdian dari Prodi Teknik Mesin Universitas Samudra (Unsam) yang mau membantu mendistribusikan face shield sebanyak 100 buah kepada tenaga medis RSUD Langsa. Tenaga Medis RSUD Langsa juga mengatakan face shield hasil rancangannya cukup nyaman saat dipakai. Oleh karena itu program pengabdian yang dilaksanakan Prodi Teknik Mesin Unsam tepat sasaran dan sesuai dengan harapan.
PELATIHAN PEMBUATAN KULKAS POT TANPA LISTRIK DARI TANAH LIAT SEBAGAI PENYIMPANAN DINGIN SAYUR DAN BUAH Muhammad Amin; Fazri Amir; Hamdani Umar; Razali Thaib
Jurnal Vokasi Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.871 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v3i2.1037

Abstract

Salah satu upaya mencari permasalahan para petani dan pedagang sayur dan buah adalah usia simpan sayur dan buah yang tidak bertahan lama. Selama ini para petani dan pedagang menyimpan sayur dan buah di dalam gudang atau diletakkan begitu saja sehingga cepat layu dan membusuk. Untuk mengatasi masalah tersebut solusinya adalah para petani dan pedagang buah dan sayur dapat menggunakan kulkas pot tanpa listrik dengan sistem pendinginan evaporative. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk memperkenalkan dan memberi pengetahuan tambahan kepada mitra cara membuat kulkas pot tanpa listrik dari tanah liat. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dan Mitranya adalah para petani dan pedagang buah sayur berjumlah 15 orang yang dibagi atas 5 kelompok masing-masing terdiri dari 3 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah cara penyuluhan partisipatif dan pelatihan. Hasil yang diperoleh adalah masyarakat mendapat pengetahuan baru bahwa ada alternatif lain sistem penyimpan sayur dan buah yang dapat mempertahankan dan memperlama usia simpan. Masyarakat sudah mampu membuat kulkas pot tanpa listrik secara mandiri dan dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Experimental Study of The Influence Use of Beeswax Against The Mechanical and Thermal Properties of Concrete Fazri Amir; Banta Cut; Rayan Rayan; Baidatul Khoir; Nasruddin Nasruddin; Muhammad Amin
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 14, No 1 (2020): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/sintek.14.1.22-26

Abstract

The economy of the whole world developed so quickly, encourage increased consumption of energy gradually. Energy consumption in the building sector has also increased with the demands of society in thermal comfort in the room. With the hot weather, the influence of the temperature in the room will rise. Some things that need to be reviewed in the manufacture of concrete in the place are the price is relatively low, easy to obtain, has high compressive strength, and has resistant to any environmental conditions. However, some problems still need to be resolved in the development of the Phase Change Material (PCM) composite that has a stable form. The proposed PCM has a thermal comfort temperature (16-26 ℃). The main purpose of this research was to investigate the influence of addition beeswax as a water-resistant mixture on the mechanical and thermal properties of concrete. In this research, the cement used was ordinary Portland Cement and replaced some of its Weight with paraffin wax in the mixture. The results of the research with the use of 10, 20 and 30% beeswax in a mixture of a concrete show that the increase in the content of Beeswax resulted in a decrease in the compressive strength of 22% and an increase in heat absorption by the concrete between without PCM with the Concrete-PCM is obtained by 10%.
PEMANFAATAN KOMPOR SURYA BAGI MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA MELESTARIKAN ENERGI TERBARUKAN Muhammad Amin; Syamsul Bahri; Muhammad Zulfri; Fazri Amir; Zainal Arif
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.882 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5859

Abstract

Abstrak: Tujuan pengabdian ini adalah mengimplementasikan pemanfaatan kompor surya bagi masyarakat dalam upaya melestarikan energi terbarukan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dan monitoring. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat nelayan, ibu-ibu darma wanita berjumlah 32 orang yang berdomisili di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Dalam pelaksanaan pengabdian, masyarakat langsung mempraktikkan penggunaan kompor surya dengan cara menggoreng kerupuk dan telur. Dari hasil pengabdian diperoleh bahwa masyarakat telah memperoleh ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan kompor surya, berhasil merakit kompor surya, dan berhasil mengoperasikan langsung kompor surya. Pengabdian ini juga telah berhasil mengajak masyarakat dalam upaya pelestarian energi terbarukan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah. Hasil monitoring diperoleh bahwa masyarakat merasa puas dengan kompor surya yang digunakan. Manfaat yang diperoleh langsung terasa, salah satunya adalah menghemat biaya khususnya masyarakat ekonomi lemah. Sedangkan hasil evaluasi perlu dibuat ulang kompor surya yang penggunanya tidak akan terkena sinar matahari langsung saat memasak.Abstract: The purpose of this service is to implement the use of solar cookers for the community in an effort to preserve renewable energy. The method used in this service consists of the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation and monitoring stage. Partners in this service activity are fishing communities, womens totaling 32 people who live in Seunebok Baroh Village, Darul Aman, East Aceh. In the implementation of service, the community immediately practiced the use of solar cookers by frying crackers and eggs. From the results of the service, it was found that the community has gained knowledge about the use of solar cookers, succeeded in assembling solar cookers, and successfully operated solar cookers directly. This service has also succeeded in inviting the community to conserve renewable energy which is being promoted by the Government. The results of the monitoring show that the community is satisfied with the solar cooker used. The benefits are immediately felt, one of which is saving costs, especially for the economically weak community. While the results of the evaluation are that it is necessary to re-create a solar cooker whose users are not exposed to direct sunlight when cooking.
PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SUBMERSIBLE PADA SISTEM PENGAIRAN SAWAH TADAH HUJAN Nasruddin A Abdullah; Muhammad Amin; Fazri Amir; Syamsul Bahri Widodo
Jurnal Vokasi Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i1.3823

Abstract

Sawah tadah hujan merupakan sistem pertanian yang mengandalkan air hujan sebagai sumber air untuk pengairan sawah. Sawah tadah hujan dilakukan dengan cara menanam tanaman pada awal musim hujan, kemudian ketika air hujan sudah cukup banyak, air hujan tersebut ditampung di sawah dan digunakan sebagai sumber air untuk pengairan selama musim kemarau. Desa Tualang Baru merupakan desa dengan keadaan sawah tadah hujan dan desa pelaksanaan pengabdian. Desa ini memiliki lahan sawah dengan area ± 200 hektar dan salah satu desa penghasil padi di kecamatan Manyak Payed. Permasalahan petani setempat dengan keadaan sawah tadah hujan yaitu membutuhkan suatu sistem pengairan yang mampu mengairi sawah di musim kemarau. Pengabdian ini bertujuan untuk menyuplai air secara konstan pada tanaman, dan meningkatkan perekonomian dengan produksi padi/beras menambah. Metode pengabdian ini memiliki beberapa tiga tahap. Tahap pertama persiapan berupa survei lokasi, perencanaan dan persiapan hardware. Tahap kedua pelaksanaan pelatihan, berupa pelatihan pemasangan, pelatihan operasional alat dan pelatihan proses perawatan. Tahap ketiga yakni evaluasi kelayakan sistem dan perbaikan sistem. Hasil survei lokasi diperoleh kelayakan pemasanagan pompa submersible dapat diandalkan untuk sistem pengairan. Pompa tersebut memanfaatkan sumber energi surya yang melimpah dengan menggunakan teknologi fotovoltaik. Pengabdian yang telah dilaksanakan menunjukkan peningkatan perekonomian khususnya di bidang pertanian dalam mengelola lahan persawahan lebih mudah, murah dan efektif. Sistem pengairan ini juga dinilai bermanfaat, sangat ramah lingkungan dan efisien dalam pengembangan teknologi energi baru terbarukan
The use of fish silage to increase feed efficiency and growth of grouper (Epinephelus coioides) in floating net cages Agus Putra AS; Muhammad Amin; Baihaqi Baihaqi; Muhammad Hatta; Eva Ayuzar
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.748 KB) | DOI: 10.13170/depik.10.3.23105

Abstract

This study aimed to investigate the efficiency of fish silage mixed in compounded diets on growth and survival rate of grouper (Epinephelus coioides). Grouper (2,34±0,24 cm, and 4,17±1,82 g) were divided into four groups and cultivated in 1x1x1,5 m floating net cages. Each group fed with compounded diets containing 0, 1, 3 and 5 g/kg fish silage diet twice daily. Fish were sampled for growth performances and feed efficiency at 14 days interval for 10 weeks. Results indicated that compounded diets at 1 and 3 g/kg silage affected the growth rate. Total length, specific growth rate and weight gain significantly increased in fish received 1 and 3 g/kg silage diets. The feed intake seen to be highest in groups administered 3 g/kg silage, whereas the best feed conversion ratio was found in fish fed 1 g/kg silage. Thus, this study indicated that using fish silage in compounded diets may affect feed efficiency and growth performances of grouper juveniles.Keywords:Artificial dietFeedingFish silageGrouperNet cages
The use of fish silage to increase feed efficiency and growth of grouper (Epinephelus coioides) in floating net cages Agus Putra AS; Muhammad Amin; Baihaqi Baihaqi; Muhammad Hatta; Eva Ayuzar
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.3.23105

Abstract

This study aimed to investigate the efficiency of fish silage mixed in compounded diets on growth and survival rate of grouper (Epinephelus coioides). Grouper (2,34±0,24 cm, and 4,17±1,82 g) were divided into four groups and cultivated in 1x1x1,5 m floating net cages. Each group fed with compounded diets containing 0, 1, 3 and 5 g/kg fish silage diet twice daily. Fish were sampled for growth performances and feed efficiency at 14 days interval for 10 weeks. Results indicated that compounded diets at 1 and 3 g/kg silage affected the growth rate. Total length, specific growth rate and weight gain significantly increased in fish received 1 and 3 g/kg silage diets. The feed intake seen to be highest in groups administered 3 g/kg silage, whereas the best feed conversion ratio was found in fish fed 1 g/kg silage. Thus, this study indicated that using fish silage in compounded diets may affect feed efficiency and growth performances of grouper juveniles.Keywords:Artificial dietFeedingFish silageGrouperNet cages
An experimental study on parabolic trough solar cookers with materials collector of chrome stickers and glass mirrors Muhammad Amin; Teuku Azuar Rizal; Fazri Amir; Nasruddin A Abdullah; Suma Fachruri Ginting
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 5 (2023): October
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i5.4521

Abstract

Cooking, a fundamental human necessity, frequently relies on environmentally harmful energy sources. Concentrated solar power offers a promising solution through solar cookers to address this issue. This study assesses a Parabolic Trough Collector (PTC) solar cooker's performance with two reflector materials: chrome stickers and glass mirrors. The PTC-type solar cooker comprises essential components, including an absorber tube, a flexible conduit, and a spiral-shaped cooking container holder that accommodates a diverse range of cooking vessels. In the configuration of the PTC collector, reflectors fabricated from chrome stickers and glass mirrors are strategically employed to harness and concentrate solar radiation effectively. The absorber tube, crafted from copper, is filled with a heat-transfer fluid consisting of soya oil. Experimental investigations were conducted in a two-stage process, encompassing trials without any applied load and subsequently with varying loads. In the no-load experiments, alterations were made to the PTC collector's inclination angle, spanning the ranges of 15º, 20º, 25º, and 30º. In contrast, the load-bearing tests encompassed the assessment of the PTC solar cooker's performance under a diverse array of cooking scenarios, including boiling water, heating oil, frying eggs, and crisping crackers. The evaluated parameters encompassed key metrics such as incident solar radiation (Ir), ambient temperature (Ta), receiver temperature (Tr), fluid temperature (Tf), spiral furnace temperature (Tsf), and load temperature (To). Subsequently, the outcomes of the experiments were employed to determine the efficiency of the solar cooker. Analysis of the no-load test results indicates that the most favorable performance, as observed in the parameters Tr, Tf, and Tsf, is achieved at a collector inclination angle of 15º for both chrome sticker and glass mirror reflector materials. The solar cooker demonstrated commendable proficiency in boiling water, heating oil, frying eggs, and crisping crackers, accomplishing these tasks within a time frame ranging from 5 to 20 minutes. Notably, the solar cooker featuring the glass mirror reflector exhibited a superior thermal efficiency of 33.7%, surpassing the efficiency of the counterpart with the chrome sticker reflector, which registered an efficiency of 30.9%. These findings underscore the efficacy of the glass mirror reflector in harnessing solar energy for enhanced cooking performance within this solar cooker configuration.
Kaji Eksperimental Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Lorong Untuk Mengeringkan Ikan Syamsul Bahri Widodo; Muhammad Amin; Hamdani Umar
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 01 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i01.714

Abstract

Pada Tahun 2013, produksi ikan tangkap dan ikan tambak Kota Langsa masing-masing 7.185 Ton, dan 2.195 Ton. Salah satu usaha yang dilakukan nelayan dalammeningkatkan pendapatannya adalah melakukan produksi ikan kering. Sampai saat ini masyarakat sekitar belum mampu menghasilkan ikan kering yang berkualitas, karena sistem pengeringan yang dilakukan masih secara alami. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan dan pengujian satu unit pengering tenaga surya tipe lorong (solar tunnel dryer) untuk mengeringkan ikan. Alat pengering yang telah dibuat memiliki ukuran panjang 240 cm x lebar 80 cm yang didalamnya ada 2 buah rak yang masing- masing dengan ukuran 120 cm x 80 cm. Hasil pengujian pada alat pengering surya tanpa beban diperoleh temperatur dalam ruang cenderung konstan pada kisaran 60-64 oC, kelembaban relatif pada kisaran 42-44%. Dari hasil pengujian alat pengering dengan beban pengeringan ikan mujair dengan berat kotor 1 kg, diperoleh massa akhir ikan kering adalah 0,28 kg, waktu pengeringan 24 jam. Hasil pengujian alat pengering energi surya tipe lorong dengan beban ikan mujair sebanyak 15 kg, diperoleh berat akhir ikan kering adalah 6,28 kg dengan waktu pengeringan 24 jam dan efisiensi pengeringnya sebesar 10,46%. Kadar air awal ikan hasil pengukuran diperoleh 71 %, dan kadar air ikan kering adalah 17,14%. Pada saat yang sama juga dilakukan pengujian pengeringan dengan cara menjemur 1 kg ikan mujair. Setelah dijemur selama 48 jam (2 hari)diperoleh kadar air akhir ikan kering sebesar 32,84%. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa alat pengering tenaga surya tipe lorong dapat digunakan oleh nelayan Kota Langsa untuk meningkatkan produksi dan kualitas ikan kering.
Kaji Eksperimental Kolektor Surya Dilengkapi Material Penyimpan Energi Panas Muhammad Amin; T.M.I Riayatsyah
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 01 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i01.720

Abstract

Pemanfaatan energi surya sebagian besar untuk pemanas air. Sistem pemanas air surya sudah umum digunakan namun masih memiliki beberapa hambatan sehingga selalu diperlukan penelitian untuk meningkatkan kinerja sistem pemanas air surya. Pada penelitian ini telah dirancang pemanas air surya yang dapat diandalkan untuk menyediakan air panas pada saat tidak tersedianya energi matahari atau sinar surya dalam jangka pendek. Pemanas air surya yang dirancang dan dibuat berukuran panjang 465 mm x 365 mm x 15 mm. Untuk meningkatkan kinerja sistem digunakan material penyimpan energi panas (PCM) diletakkan didalam kolektor surya yang berbentuk bola- bola. Material yang digunakan untuk penyimpan energi panas yaitu lilin lebah (beeswax). Pengujian sistem pemanas air surya dilakukan dilingkungan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala dengan kondisi cuaca Kota Banda Aceh. Dari hasil pengujian ditunjukkan sistem pemanas air surya mampu mencapai 58 0C, penggunaan material penyimpan energi panas mampu menaikkan temperatur air yang telah diganti pada temperatur 40 0C selama 2-3 jam sedangkan radiasi surya dan temperatur ruang kaca mulai menurun. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwamenggunakan material berubah fasa (PCM) sebagai material penyimpan energi panas akan mampu meningkatkan dan mempertahankan kinerja sistem pemanas air surya.