Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

Pembuatan Bubuk Masam Keueng Instan dengan Variasi Kondisi Pengeringan dan Formulasi Bahan Bobby Fahreza; Yusriana Yusriana; Murna Muzaifa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.385 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i1.6448

Abstract

Abstrak.  Masam keueng (asam pedas) merupakan masakan tradisional khas daerah Aceh, namun tiap daerah memiliki komposisi yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan bumbu masam keueng instan dalam bentuk bubuk dan untuk mendapatkan kondisi pengeringan dan formulasi bahan yang tepat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu kondisi pengeringan (P) dengan 3 taraf yaitu P1 (T = 50 oC; t = 9 jam), P2 (T = 60 oC; t = 6.5 jam), P3 (T = 70 oC; t = 4.5 jam). Faktor kedua yaitu formulasi bahan (F) dengan 3 taraf yaitu F1 = Formulasi bahan lengkap (asam sunti, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan lada), F2 = Formulasi bahan tanpa bawang putih (asam sunti, cabai rawit, bawang merah, kunyit, dan lada), dan F3 = Formulasi bahan tanpa lada (asam sunti, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan kunyit). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pengeringan (P) berpengaruh nyata (P≤0,05) terhadap kadar air, uji hedonik warna dan rasa masam keueng (P≤0,05) yang dihasilkan. Sedangkan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata (P0,05) terhadap kadar air, kadar abu dan hedonik aroma masam keueng. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan bumbu masam keueng dengan kondisi pengeringan dengan suhu pengeringan 50ᵒC dan lama waktu pengeringan 9 jam serta menggunakan variasi formulasi bahan lengkap (P1F1). Abstract. Masam keueng is a traditional cuisine typical of Aceh, but each region has a different composition. This study aimed to find out how to make instant masam keueng powder and to get the right drying conditions and ingredients formulation. This research used a Randomized Block Design (Factorial Random) with 2 factors. The first factor was the drying condition (P) with 3 levels which was P1 (T = 50 oC, t = 9 hours), P2 (T = 60 oC, t = 6.5 hours), P3 (T = 70 oC; t = 4.5 hours). The second factor was ingredients formulation (F) with 3 levels which was F1 = complete ingredients formulation (sunti acid, cayenne pepper, onion, garlic, turmeric, and pepper), F2 = non-garlic ingredients formulation (sunti acid, onion, turmeric, and pepper), and F3 = non-pepper ingredients formulation (sunti acid, cayenne pepper, onion, garlic, and turmeric). Each treatment was repeated 3 replicates so that 27 units of experiments were obtained. The results showed that drying condition (P) had a significant effect (P≤0,05) on water content, hedonic color and taste test of masam keueng. While the interaction of both effect had no significant effect (P0,05) on the water content, ash content, and hedonic flavour of masam keueng. The best treatment was obtained on the treatment of instant masam keueng powder made with drying condition 50 ᵒC and 9 hours and using complete ingredients formulation (P1F1).
Uji Sensori Ikan Asin Jambal Roti (Arius thalassinus) dan Teri (Stolepherus sp.) di Pasar Kota Banda Aceh Sitti Sarah Dinti; Yusriana Yusriana; Zaidiyah Zaidiyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.754 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13833

Abstract

Abstrak. Ikan asin merupakan produk olahan ikan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. khususnya masyarakat Kota Banda Aceh. Umumnya masyarakat memilih ikan asin yang memiliki kualitas baik dilihat dari ikan asin yang memiliki daging ikan yang segar, kering, taburan garamnya merata serta warna khas coklat kekuning-kuningan. Namun penilaian ini tidak dapat menjamin ikan asin memiliki mutu yang baik dan aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu dan keamanan produk ikan asin (jambal roti dan teri) yang diperdagangkan di Pasar Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu : (1) Penentuan lokasi pasar, jumlah pedagang dan jenis ikan asin menggunakan metode purposive sampling ; (2) Uji sensori (SNI 8273:2016) meliputi :Kenampakan, Bau, Rasa, Tekstur dan Jamur. Pasar yang menjadi tempat pengambilan sampel ikan asin ialah : Rukoh, Peunayong, Seutui, Ulee Kareng dan Gampong Peuniti. Jumlah sampel yang dikumpulkan yaitu 26 sampel ikan asin jambal roti dan 26 sampel ikan asin teri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat sensori ikan asin jambal roti dan ikan asin teri 100% memenuhi syarat mutu secara keseluruhan parameter.Sensory Test of Jambal Roti Salted Fish (Arius thalassinus) and Anchovy (Stolepherus sp.) in the Market of Banda Aceh CityAbstract. Salted fish is a processed fish product that is much liked by the people of Indonesia. especially the people of Banda Aceh City. Generally people choose salty fish that have good quality assessed from salted fish that have fresh, dried fish, sprinkled with salt and a distinctive yellowish brown color. However, this assessment can't guarantee that salted fish has good and safe quality. The purpose of this study was to determine the quality and safety of salted fish products (jambal roti and anchovy) traded in the Banda Aceh City Market. This research was conducted in 2 stages, namely: (1) Determination of market location, number of traders and types of salted fish using purposive sampling method; (2) sensory test (SNI 8273: 2016) includes: Appearance, Odor, Taste, Texture and Mushrooms.. The markets where salted fish are sampled are: Rukoh, Peunayong, Seutui, Ulee Kareng and Peuniti Village. The number of samples collected were 26 salted fish (jambal roti) and 26 salted fish (anchovy). The results showed that sensory properties of salted fish (jambal roti) and salted fish (anchovy) 100% fulfilled the overall quality requirements parameters.
Pembuatan Mi Kering dari Tepung Labu Kuning (Cucurbita moscata Durch) dengan Variasi Hidrokoloid Cut Evi Nurjanah; Yanti Meldasari Lubis; Yusriana Yusriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.946 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i3.4053

Abstract

Abstrak  Penggunaan tepung labu kuning sebagai bahan dasar pada pembuatan mi dapat dijadikan sebagai sumber pangan fungsional karena mengandung betakaroten yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui mutu fisiko kimia dan organoleptik, dengan penambahan tepung kacang hijau dan tepung kacang kedelai sebagai sumber protein terhadap jenis dan konsetrasi hidrokoloid pada pembuatan mi kering tepung labu kuning. Penelitian ini menggunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yang pertama adalah jenis hidrokoloid (H): CMC, Karagenan, Xanthan gum dan Guar gum. Faktor kedua yaitu konsetrasi hidrokoloid (K): 1%, 1,5% dan 2% dari total adonan mi. Mi yang dihasilkan selanjutnya dianalisis kadar air, kadar abu, daya serap air, cooking loss, cooking time, uji organoleptik. Untuk sampel terbaik dilanjutkan analisis kadar lemak, karbohidrat, protein, dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu dengan perlakuan xanthan gum 1% dengan kadar abu 0,26%, kadar air 2,61%, karbohidrat 47,28%, serat kasar 16,50% kadar protein 8,23% dan lemak 22,70%, daya serap air 256,14 %, cooking loss 17,16% dan cooking time 11,15 menit dan organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur, semuanya netralAbstract. The use of pumpkin flour as a base ingredient in the manufacture of noodles can be used as a functional food source because it contains beta-carotene that serves as an antioxidant. The purpose of this research was to know the quality of chemical and organoleptic physiology, with the addition of green bean flour and soybean flour as a source of protein to the type and concenttration hidrokoloid on the manufacture of dry noodle flour pumpkin. This study used Completely randomized design (RAL) with factorial. the first factor were hydrocolloid (H): CMC, Carrageenan, Xanthan gum and Guar gum. The second factor was the hydrocolloid concentration (K): 1%. 1.5% and 2% of the total batter noodle. The no resulted from process noodle then analyzed the water content, ash content, water absorption, cooking loss, cooking time, organoleptic test. For the best samples continued analysis of fat content, carbohydrates, protein, and crude fiber. The result of this research showed that the best treatment in this research was 1% xanthan gum treatment with ash content 0.26%. water content 2.61%. carbohydrate 47.28%. crude fiber 16.50% protein content 8.23% and Fat 22.70%. water absorption 256.14%. cooking loss 17.16% and cooking time 11.15 minutes and organoleptik color, flavor, aroma and texture, all neutral. Keywords: Pumpkin, the type of hydrocolloid, the concentration of hydrocolloid, dry noodle
Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Cita Rasa Produk dan Suasana Toko Pada Sabi Coffee Space Langsa Amarullah Ambiya; Yusriana Yusriana; Rasdiansyah Rasdiansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.739 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i2.24379

Abstract

Abstrak. Coffee shop merupakan sebuah tempat yang menyediakan minuman kopi dan beberapa varian minuman lainnya dengan nuansa yang lebih modern. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh cita rasa produk dan suasana toko terhadap keputusan pembelian konsumen pada Sabi Coffee Space Langsa, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 di Sabi Coffee Space Langsa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan teknik non probability sampling menggunakan metode accidental sampling. Data dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suasana toko (X2) memiliki pengaruh paling besar dengan nilai 6,661 terhadap keputusan pembelian dan variabel cita rasa produk (X1) sebesar 3,302. Secara bersama-sama, seluruh variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai sebesar 70,016. Berdasarkan nilai koefisien determinasi, didapatkan hasil sebesar 0,591 atau 59,1% sedangkan sisanya 40,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel penelitian.Analysis of Consumer Purchasing Decisions on Product Taste and Store Atmosphere at Sabi Coffee Space LangsaAbstract. Coffee shop is a place that provides coffee drinks and several other beverage variants with more modern feel. The purpose of the research is to analyze and determine the effect from product taste, price, service and store atmosphere on consumer purchasing decisions at Sabi Coffee Space Langsa, both partially and simultaneously. This research was conducted in August 2022 at Sabi Coffee Space Langsa. The sample taken in this research was 100 respondents with non probability sampling technique using accidental sampling method. The data were analyzed using multiple linear regression analysis methods with the help of the Statistical Package for Social Science (SPSS) program. The results showed that the store atmosphere variable (X2) had the greatest effect with a value of 6,661 on purchasing decisions and the product taste variable (X1) is 3,302. Simultaneously, all independent variables have a significant effect on purchasing decisions with a value of 70,016. Based on the coefficient of determination, the result is 0.591 or 59,1%, while the remaining 40,9% is influenced by other factors outside the research variables.
Strategi Pengembangan Usaha Jus Nipah (Nypa Fruticans Wurmb.): Studi Kasus Pada Cafe Ala Manda, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh) Donny Wahyuda; Rasdiansyah Rasdiansyah; Yusriana Yusriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.091 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.19993

Abstract

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan suatu strategi pengembangan usaha jus nipah di Cafe Ala Manda, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan dengan menggunakan metode SWOT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis SWOT dan Matriks QSPM. Analisis SWOT digunakan untuk membuat strategi alternatif sebuah perusahaan. Matriks QSPM digunakan untuk penentuan strategi prioritas. Hasil yang diperoleh dalam penelitan ini adalah dari lingkungan internal pada kekuatan utamanya yaitu pelayanan yang baik terhadap konsumen, dengan skor IFAS (0,225). Kelemahan utamanya yaitu adanya kualitas bahan baku tidak stabil, dengan skor IFAS (0,067). Lingkungan eksternal pada peluang utamanya yaitu tingkat pertumbuhan produksi meningkat, dengan skor EFAS (0,125). Ancaman utamanya yaitu adanya resesi ekonomi, dengan skor EFAS (0,157). Hasil Kuadran SWOT Cafe Ala Manda terletak pada koordinat (0.424, 0,406) kuadran IVH (WT) dengan strategi progresif secara Conglomerate Strategy. Matriks SWOT terdapat 8 Strategi yang akan menjadi perumusan strategi yang dapat dipertimbangkan oleh usaha Cafe Ala Manda. Total Attractive Score tertinggi pada matriks QSPM adalah melakukan evaluasi terhadap pemasaran produk minuman jus nipah (TAS: 2,961).  Strategi ini bertujuan untuk melakukan sebuah evaluasi produk jus nipah untuk meningkatkan kualitas minuman jus nipah, sehingga TAS tersebut akan diterapkan oleh Usaha Cafe Ala Manda. Nipah Juice Business Development Strategy (Nypa fruticans Wurmb.): A Case Study of Ala Manda Cafe, Kluet Selatan District, Aceh ProvinceAbstract. The purpose of this study was to formulate a strategy for developing a nipah juice business at Cafe Ala Manda, South Kluet District, South Aceh Regency using the SWOT method. The method used in this research is to use the SWOT analysis method and the QSPM Matrix. SWOT analysis is used to create an alternative strategy for a company. QSPM matrix is used to determine the priority strategy. The results obtained in this research are from the internal environment in which its main strength is good service to consumers, with an IFAS score (0.225). The main weakness is that the quality of raw materials is unstable, with an IFAS score (0.067). The external environment in its main opportunity is the production growth rate to increase, with the EFAS score (0.125). The main threat is an economic recession, with an EFAS score (0.157). The results of the Ala Manda Cafe SWOT Quadrant are located at the coordinates (0.424, 0.406) of the IVH (WT) quadrant with a progressive strategy based on the Conglomerate Strategy. There are 8 SWOT matrix strategies that will be the formulation of strategies that can be considered by the Cafe Ala Manda business. The highest Total Attractive Score in the QSPM matrix is to evaluate the marketing of nipah juice beverage products (TAS: 2,961). This strategy aims to carry out an evaluation of nipah juice products to improve the quality of nipah juice drinks, so that the TAS will be implemented by the Cafe Ala Manda Business.
Penentuan Umur Simpan Bumbu Masam Keueng Kering Instan Dengan Menggunakan Metode Acelerate Shelf Life Test (ASLT) Model Arrhenius Tjut Hedi Agam Akbar; Yusriana Yusriana; Syarifah Rohaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.097 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i4.12825

Abstract

Abstrak : Bumbu Masam Keueng kering instan dibuat dari rempah-rempah seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, asam sunti, kunyit dan jahe. Semua bahan tersebut dicuci kemudianndihaluskan dengannmenggunakan blender dengan penambahan air sebanyak 280 ml selanjutnya bahan dikeringkan dalam oven pengering pada suhu 50oC dalam waktu 9 jam, bahantersebut kemudian dihaluskan kembali menggunakan blender dan dikemas kedalam kemasan alumium foil sebanyak 20 gr. Dalam industri pangan perlu dilakukan penentuan umur simpan sehingga konsumen dapat mengetahui kondisi produk. Umur simpan adalah rentang waktu suatu produk mulai dari proses produksi hingga produk mengalami penurunan mutu atau tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode akselerasi penentuan umur simpan semi empiris dengan model Arrhenius. Pendugaan umurnsimpan ditentukan melalui perubahan mutu Bumbu Masam keueng kering instan yang dikemas dengan kemasan aluminium foil berdasarkan faktor suhu (S) yang terdiri atas 3 taraf yaitu : S1 = suhu ruang (27-30oC), S2 = 40oC, dan S3 = 50oC dan lama penyimpanan (P) yangnterdiri atas 5 taraf yaitu : P1 = 0 hari, P2 = 14 hari, P3 = 28 hari, P4 = 42 hari, dan P5 = 56 hari. Setiap kemasan sampel (20g) yang dipakai dianalisis sebanyak 2 kali ulangan. Umur simpan masam keueng berdasarkan parameter kritis kadar air jika disimpannpada suhunruang (27-30oC) akan bertahannselama 558 hari, padansuhu 40oC akan bertahan selama 384 hari, dan pada suhu 50oC akan bertahan selama 271 hari.Abstract : Instant dry Masam Keueng seasoning is made of spices such as red chili pepper, garlic, and red onion, sunti acid, turmeric and ginger. All of the ingredients are cleaned and mashed up with blender by adding 280 ml of water, then dried in an oven at 50oC during nine hours, after that re-mashed up in a blender and packed in an aluminum foil packaging for 20gr. In a food industry the shelf life determination is needed so that the consumer can know the condition of the product. Shelf life is a time span of a product from thenbeginning ofnthe production until encounter a quality degradation of unfeasible for consumption. This study is conducted with semi empirical shelf life estimation acceleration method and Arrhenius equation. Shelf life estimation is determined by the quality degradation of instant dry Masam keueng seasoning that is been packaged with aluminum foil packaging based on the temperature factor (S) which consists of three levels specifically: S1 = room temperature (27-30oC), S2 = 40oC. and S3 = 50oC, along with storage time (P) which consists of 5 levels specifically: P1 = 0 day, P2 = 14 days, P3 = 28 days, P4 = 42 days, and P5 = 56 days. Every sample packing (20g) used in analysis is two repetition as much. Thenshelf lifenof masam keueng seasoning basedoon the water content criticalnparameter at room temperature of 27-30oC will last for 558 days, at 40oC will last for 384 days, and at 50oC will last for 271 days.
Pengaruh Penambahan Natrium Benzoat terhadap Umur Simpan Selai Samahani dengan Menggunakan Model Arrhenius Sherlya Nanda; Yusriana Yusriana; Martunis Martunis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.543 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i4.12514

Abstract

Abstrak: Selai Samahani adalah salah satu makan khas yang dapat dijumpai di Aceh. Selai Samahani terbuat dari adonan santan, telur, gula dan maizena. Keunikan Selai Samahani tidak dilakukan penambahan pengawet di dalamnya sehingga para produsen Selai Samahani tidak memproduksinya secara komersil. Hal ini dikarenakan Selai Samahani mudah mengalami kerusakan. Selama ini  produsen selai  samahani belum  memiliki informasi umur simpan yang akurat. Penelitian bertujuan untuk memperpanjang umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat. Penelitian bertujuan untuk memperpanjang umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat.  Pendugaan umur simpan ini ditentukan melalui perubahan mutu Selai Samahani berdasarkan dua faktor,  Faktor I adalah kosentrasi Natrium Benzoat yang terdiri dari 2 taraf yaitu: A1= 0 %, A2 = 0,05 %, Faktor II adalah suhu penyimpanan terdiri atas 3 taraf yaitu: S1= 300C, S2 = 400C dan S3= 500C. Dengan demikian terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan dua kali ulangan diperoleh 12 satuan percobaan. Dari hasil penelitian ini diperoleh umur simpan selai samahani dengan parameter kritis kadar air tanpa penambahan Natrium Benzoat  suhu 30°C = 19 hari. Pada suhu 40°C = 9 hari. Pada suhu 50°C = 5 hari. Sedangkan umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat pada suhu 30°C = 490 hari. Pada 40°C = 235 hari. Pada suhu 50°C = 118 hari. Sedangkan berdasarkan nilai TCC penambahan Natrium Benzoat  suhu 30°C = 328 hari. Pada suhu 40°C = 228 hari. Pada suhu 50°C = 83 hari. Sedangkan umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat pada suhu 30°C = 342 hari. Pada 40°C = 224 hari. Pada suhu 50°C = 123 hari.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUBUK KOPI PINANG INSTAN (STUDI KASUS CV.SIWAHRADJA) DI DESA GEULANGGANG KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN Raudhatul Jannah; Yusriana Yusriana; Rasdiansyah Rasdiansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.65 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v6i4.18363

Abstract

. Hasil penelitian pada strategi pemasaran menggunakan metode marketing mix (4P) dimana dalam satu kotak berisi 10 sachet dan memiliki harga Rp 150.000 per kotak. Promosi juga dilakukan salah satunya yaitu lewat media sosial seperti instagram (@siwahradja) sehingga dapat dikatakan industri rumahan ini layak untuk dijalankan dari segi pasar dan pemsaran. Pada aspek finansial didapatkan Net Present Value pada tahun ke-4 sebesar Rp. 4.165.687.998, nilai Internal Rate of Return sebesar 40,54%, Payback Periode pada tahun ke-1 bulan ke-2 hari ke- 23, nilai Net Benefit Ratio sebesar 5,15, nilai Break Even Point, sebesar Rp 1.584.512.076 dan nilai Rasio Kontribusi Margin sebesar 78%. Pada analisis sensitivitas variabel yang digunakan asumsi cost (naik) 5% dan benefit (turun) 5%. Pada asumsi I). Dimana biaya produksi naik 5% didapatkan NPV sebesar Rp 3.698.397.280, IRR 51,98%, maka usaha ini tetap layak untuk dilanjutkan karena (R r) atau IRR masih mampu untuk menutupi bunga bank yaitu 12%, PP didapatkan pada 1 tahun, 4 bulan, 29 hari. Pada asumsi II). Dimana keadaan biaya produksi turun 5% didapatkan NPV sebesar Rp 4.685.848.860, IRR 59,91%, maka usaha ini tetap layak untuk dilanjutkan karena (R r) atau IRR masih mampu untuk menutupi bunga bank yaitu 12%, PP didapatkan pada 1 tahun.