Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penentuan Umur Simpan Bumbu Masam Keueng Kering Instan Dengan Menggunakan Metode Acelerate Shelf Life Test (ASLT) Model Arrhenius Tjut Hedi Agam Akbar; Yusriana Yusriana; Syarifah Rohaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.097 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i4.12825

Abstract

Abstrak : Bumbu Masam Keueng kering instan dibuat dari rempah-rempah seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, asam sunti, kunyit dan jahe. Semua bahan tersebut dicuci kemudianndihaluskan dengannmenggunakan blender dengan penambahan air sebanyak 280 ml selanjutnya bahan dikeringkan dalam oven pengering pada suhu 50oC dalam waktu 9 jam, bahantersebut kemudian dihaluskan kembali menggunakan blender dan dikemas kedalam kemasan alumium foil sebanyak 20 gr. Dalam industri pangan perlu dilakukan penentuan umur simpan sehingga konsumen dapat mengetahui kondisi produk. Umur simpan adalah rentang waktu suatu produk mulai dari proses produksi hingga produk mengalami penurunan mutu atau tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode akselerasi penentuan umur simpan semi empiris dengan model Arrhenius. Pendugaan umurnsimpan ditentukan melalui perubahan mutu Bumbu Masam keueng kering instan yang dikemas dengan kemasan aluminium foil berdasarkan faktor suhu (S) yang terdiri atas 3 taraf yaitu : S1 = suhu ruang (27-30oC), S2 = 40oC, dan S3 = 50oC dan lama penyimpanan (P) yangnterdiri atas 5 taraf yaitu : P1 = 0 hari, P2 = 14 hari, P3 = 28 hari, P4 = 42 hari, dan P5 = 56 hari. Setiap kemasan sampel (20g) yang dipakai dianalisis sebanyak 2 kali ulangan. Umur simpan masam keueng berdasarkan parameter kritis kadar air jika disimpannpada suhunruang (27-30oC) akan bertahannselama 558 hari, padansuhu 40oC akan bertahan selama 384 hari, dan pada suhu 50oC akan bertahan selama 271 hari.Abstract : Instant dry Masam Keueng seasoning is made of spices such as red chili pepper, garlic, and red onion, sunti acid, turmeric and ginger. All of the ingredients are cleaned and mashed up with blender by adding 280 ml of water, then dried in an oven at 50oC during nine hours, after that re-mashed up in a blender and packed in an aluminum foil packaging for 20gr. In a food industry the shelf life determination is needed so that the consumer can know the condition of the product. Shelf life is a time span of a product from thenbeginning ofnthe production until encounter a quality degradation of unfeasible for consumption. This study is conducted with semi empirical shelf life estimation acceleration method and Arrhenius equation. Shelf life estimation is determined by the quality degradation of instant dry Masam keueng seasoning that is been packaged with aluminum foil packaging based on the temperature factor (S) which consists of three levels specifically: S1 = room temperature (27-30oC), S2 = 40oC. and S3 = 50oC, along with storage time (P) which consists of 5 levels specifically: P1 = 0 day, P2 = 14 days, P3 = 28 days, P4 = 42 days, and P5 = 56 days. Every sample packing (20g) used in analysis is two repetition as much. Thenshelf lifenof masam keueng seasoning basedoon the water content criticalnparameter at room temperature of 27-30oC will last for 558 days, at 40oC will last for 384 days, and at 50oC will last for 271 days.
Pengaruh Penambahan Natrium Benzoat terhadap Umur Simpan Selai Samahani dengan Menggunakan Model Arrhenius Sherlya Nanda; Yusriana Yusriana; Martunis Martunis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.543 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i4.12514

Abstract

Abstrak: Selai Samahani adalah salah satu makan khas yang dapat dijumpai di Aceh. Selai Samahani terbuat dari adonan santan, telur, gula dan maizena. Keunikan Selai Samahani tidak dilakukan penambahan pengawet di dalamnya sehingga para produsen Selai Samahani tidak memproduksinya secara komersil. Hal ini dikarenakan Selai Samahani mudah mengalami kerusakan. Selama ini  produsen selai  samahani belum  memiliki informasi umur simpan yang akurat. Penelitian bertujuan untuk memperpanjang umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat. Penelitian bertujuan untuk memperpanjang umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat.  Pendugaan umur simpan ini ditentukan melalui perubahan mutu Selai Samahani berdasarkan dua faktor,  Faktor I adalah kosentrasi Natrium Benzoat yang terdiri dari 2 taraf yaitu: A1= 0 %, A2 = 0,05 %, Faktor II adalah suhu penyimpanan terdiri atas 3 taraf yaitu: S1= 300C, S2 = 400C dan S3= 500C. Dengan demikian terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan dua kali ulangan diperoleh 12 satuan percobaan. Dari hasil penelitian ini diperoleh umur simpan selai samahani dengan parameter kritis kadar air tanpa penambahan Natrium Benzoat  suhu 30°C = 19 hari. Pada suhu 40°C = 9 hari. Pada suhu 50°C = 5 hari. Sedangkan umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat pada suhu 30°C = 490 hari. Pada 40°C = 235 hari. Pada suhu 50°C = 118 hari. Sedangkan berdasarkan nilai TCC penambahan Natrium Benzoat  suhu 30°C = 328 hari. Pada suhu 40°C = 228 hari. Pada suhu 50°C = 83 hari. Sedangkan umur simpan Selai Samahani dengan penambahan Natrium Benzoat pada suhu 30°C = 342 hari. Pada 40°C = 224 hari. Pada suhu 50°C = 123 hari.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUBUK KOPI PINANG INSTAN (STUDI KASUS CV.SIWAHRADJA) DI DESA GEULANGGANG KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN Raudhatul Jannah; Yusriana Yusriana; Rasdiansyah Rasdiansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.65 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v6i4.18363

Abstract

. Hasil penelitian pada strategi pemasaran menggunakan metode marketing mix (4P) dimana dalam satu kotak berisi 10 sachet dan memiliki harga Rp 150.000 per kotak. Promosi juga dilakukan salah satunya yaitu lewat media sosial seperti instagram (@siwahradja) sehingga dapat dikatakan industri rumahan ini layak untuk dijalankan dari segi pasar dan pemsaran. Pada aspek finansial didapatkan Net Present Value pada tahun ke-4 sebesar Rp. 4.165.687.998, nilai Internal Rate of Return sebesar 40,54%, Payback Periode pada tahun ke-1 bulan ke-2 hari ke- 23, nilai Net Benefit Ratio sebesar 5,15, nilai Break Even Point, sebesar Rp 1.584.512.076 dan nilai Rasio Kontribusi Margin sebesar 78%. Pada analisis sensitivitas variabel yang digunakan asumsi cost (naik) 5% dan benefit (turun) 5%. Pada asumsi I). Dimana biaya produksi naik 5% didapatkan NPV sebesar Rp 3.698.397.280, IRR 51,98%, maka usaha ini tetap layak untuk dilanjutkan karena (R r) atau IRR masih mampu untuk menutupi bunga bank yaitu 12%, PP didapatkan pada 1 tahun, 4 bulan, 29 hari. Pada asumsi II). Dimana keadaan biaya produksi turun 5% didapatkan NPV sebesar Rp 4.685.848.860, IRR 59,91%, maka usaha ini tetap layak untuk dilanjutkan karena (R r) atau IRR masih mampu untuk menutupi bunga bank yaitu 12%, PP didapatkan pada 1 tahun.