Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)

PENGELOLAAN DEFISIT NUTRISI PADA BAYI DENGAN MALNUTRISI DI DESA MRANGGEN KIDUL: The Management of a Nutrition Deficit in Babies with Malnutrition in Mranggen Kidul Village Isma Ulia; Siti Haryani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 2 (2021): JIKep | September 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.768 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i2.823

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Malnutrisi merupakan kondisi seseorang mengalami kekurangan atau kelebihan nutrisi yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan orang tersebut terganggu. Malnutrisi banyak ditemukan pada bayi dengan usia diatas 6 bulan dikarenakan banyak keluarga yang belum memahami kebutuhan bayi secara khusus, belum mengerti cara membuat makanan pendamping yang bernutrisi sehingga menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan. Penurunan berat badan ini diakibatkan karena adanya gangguan dalam penyerapan makanan, sehingga terjadi defisit nutrisi Defisit nutrisi merupakan keadaan dimana asupan nutrisi tidak cukup untuk metabolisme tubuh. Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang pengelolaan defisit nutrisi pada bayi dengan malnutrisi di Desa Mranggen Kidul. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan berupa pengkajian, analisis data, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam penanganan malnutrisi. Hasil: Hasil pengelolaan yang dilakukan pada pasien dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Kemudian dilakukan rencana keperawatan yaitu monitor berat badan dan identifikasi status nutrisi. Didapatkan hasil akhir berat badan pasien 5,1 kg dan status nutris pasien (BB/U: -4,3 SD (gizi buruk), PB/U: -4,1 SD (sangat pendek), BB/PB: -3,6 SD (sangat kurus), IMT/U: -3,7 SD (sangat kurus)). Kesimpulan: Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan malnutrisi pada pasien belum teratasi. Saran bagi keluarga agar lebih memperhatikan dan mengetahui bagaimana cara penanganan malnutrisi pada bayi. Kata kunci : Malnutrisi, Defisit Nutrisi, Bayi Abstract Background: Malnutrition is a condition of a person experiencing a lack or excess of nutrients that can cause the growth and development of the person to be disrupted. Malnutrition is often found in infants aged over 6 months because many families do not understand the baby's specific needs, do not understand how to make nutritious complementary foods, causing babies to lose weight. This weight loss is caused by a disturbance in the absorption of food, resulting in a nutritional deficit. A nutritional deficit is a condition where the intake of nutrients is not sufficient for the body's metabolism. Purpose: This paper aims to provide a description or description of the management of nutritional deficits in malnourished infants in Mranggen Kidul Village. Method: This type of descriptive research with nursing care approach in the form of assessment, data analysis, formulating nursing diagnoses, planning, implementation, and evaluation in the handling of malnutrition. Result: The results of the management carried out on patients with data collection techniques using interviews, physical examinations and observations. Then a nursing plan is carried out, namely weight monitoring and identification of nutritional status. The final results obtained were the patient’s weight was 5.1 kg and the nutritional status of the patient (BB/U: -4,3 SD (poor nutrition), PB/U: -4,1 SD (very short), BB/PB: -3,6 SD (very thin), BMI/U: -3,7 SD (Very thin)). Conclution: Based on the nursing acions taken, it can be concluded that malnutrition in the patient has not been resolved. Suggestions for families to pay more attention and know how to handle malnutrition in infants. Keywords : Malnutrition, Nutritional Deficit, Infant
KORELASI PEMBELAJARAN DARING (ONLINE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19: The Correlation Between Online Learning and Student’s Motivation During Covid-19 Pandemic Siti Haryani; Joyo Minardo; Ana Puji Astuti
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 4 (2022): JIKep | Oktober 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.991 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i4.1281

Abstract

Belajar merupakan proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Sistem pembelajaran dalam jaringan (onine) adalah sistem pembelajaran tanpa tatap muka langsung antara dosen dan mahasiswa tetapi dilakukan secara online dengan menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun siswa berada di rumah. Sehingga guru dituntut untuk mampu merancang media pembelajaran sebagai suatu inovasi dengan memanfaatkan media online. Pembelajaran ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pembelajaran online dengan motivasi belajar siswa. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan validitas r >0,444 dan reliabilitas 0,885. Analisis data menggunakan Produt Moment Pearson's. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 152 siswa dengan teknik total sampling. Hasil Dari penelitian diketahui bahwa pembelajaran online dalam kategori baik 79,6%, motivasi siswa dalam motivasi tinggi 49,1%. Analisis bivariat memiliki hubungan antara pembelajaran online dengan motivasi belajar siswa dengan taraf signifikansi p=0,000.Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara pembelajaran online dengan motivasi belajar siswa. Saran dari penelitian ini adalah memelihara sistem pembelajaran dan motivasi belajar siswa.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA ASPIRASI BENDA ASING PADA ANAK TODDLER TERHADAP PENGETAHUAN IBU: Influence of Health Education on First Aid for Aspiration in Toddler to Mother's Knowledge Siti Haryani; Joyo Minardo; Ana Puji Astuti
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 5 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1761

Abstract

Pendahuluan: Kecelakaan pada toddler diantaranya adalah aspirasi benda asing. Pada anak toddler kemampuan mengeksplor lingkungan sekitar karena rasa ingin tahu yang tinggi. Jika anak dan orang tua mendapatkan informasi dan bimbingan antisipasi pencegahan kecelakaan, maka kecelakaan dapat dicegah. Studi pendahuluan yang dilakukan melalui kader didapatkan informasi bahwa kurang lebih 3 anak yang  mengalami aspirasi benda asing dalam  satu tahun  terakhir. Data mengenai  aspirasi  benda  asing juga didapatkan  melalui wawancara terhadap 5  ibu  yang  berada  di  wilayah  Candirejo  mengatakan belum  pernah  mendapatkan  informasi  tentang  penanganan  aspirasi  benda asing dari petugas kesehatan maupun media informasi lainnya. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan tentang aspirasi benda asing terhadap pengetahuan ibu. Metode: rancangan analitik komparatif dengan pendekatan   cross sectional. Jumlah sampel  penelitian ini adalah 36 ibu yangg mempunyai anak toddler (1-3 tahun) . Sebelum dilakukan pengambilan data terlebih dahulu dilakukan pemberian informed consent. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan melalui Pendidikan Kesehatan tentang pertolongan pertama aspirasi benda asing pada anak toddler. Pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan. Hasil: ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan dengan nilai p-value 0.000 (<0.05).. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan efektif mengingkatkan pengetahuan Ibu dalam pemberian pertolongan aspirasi pada anak. Karena itu, kegiatan  pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan masyarakat