Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)

Pengelolaan Ketidaknyamanan Pasca Partum pada Ibu Post Partum Spontan dengan Episiotomy: Management of Post Partum Discomfort in Spontaneous Post Partum Mothers with Episiotomy Laelatul Saadah; Siti Haryani
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v4i2.167

Abstract

Post partum is the period after childbirth or called the puerperium, this period is the period after childbirth which is needed for the recovery of the uterus which lasts 6 minutes. The action of episiotomy causes in the perineal area which will cause postpartum discomfort in the wounds form of pain at the stitches in the perineum. Postpartum discomfort is an uncomfortable feeling associated with conditions after childbirth. This writing aims to find out the describe the management of postpartum discomfort in spontaneous postpartum mothers. The writing method used in this preparation uses a descriptive method with a case study design using documentation data collection techniques. The data collection technique was carried out with a nursing methodological approach, including assessment, diagnosis, intervention, implementation and nursing evaluation. Management of post partum discomfort nursing care for 3 days. Actions taken to overcome the problem of postpartum discomfort are pain management and perineal care, by means of deep breathing relaxation and vulva hygiene. Based on the nursing actions taken, it can be concluded that postpartum discomfort can be resolved with the patient saying he no longer feels pain and is more comfortable with a pain scale of 1. Patients are expected to be able to perform perineal care and pain management in an appropriate and correct manner in accordance with what has been taught to anticipate the problem of post partum discomfort in spontaneous postpartum mothers. ABSTRAK Post partum adalah masa sesudah persalinan atau disebut masa nifas, masa ini adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Tindakan episiotomy menyebabkan luka di daerah perineum akan menyebabkan ketidaknyamanan pasca partum berupa nyeri pada luka jahitan di perineum. Ketidaknyamanan pasca partum adalah perasaan tidak nyaman yang berhubungan dengan kondisi setelah melahirkan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan ketidaknyamanan pasca partum pada ibu post partum spontan. Metode penulisan yang digunakan penyusunan ini menggunakan jenis metode deskriptif dengan rancangan studi kasus menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan metodologi keperawatan, meliputi pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Pengelolaan asuhan keperawatan ketidaknyamanan pasca partum selama 3 hari. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah katidaknyamanan pasca partum adalah manjemen nyeri dan perawatan perineum, dengan cara relaksasi nafas dalam dan vulva hygiene. Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan ketidaknyamanan pasca partum dapat teratasi dengan pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri dan lebih nyaman skala nyeri 1. Pasien diharapkan dapat melakukan tindakan perawatan perineum dan manajemen nyeri dengan cara yang tepat dan benar sesuai dengan apa yang telah diajarkan untuk mengantisipasi permasalah Ketidaknyamana pasca partum pada ibu post partum spontan.
Pengelolaan Menyusui Tidak Efektif pada Post Partum Spontan Indikasi Ketuban Pecah Dini: Ineffective Management of Breastfeeding in Spontaneous Post Partum Indications of Premature Rupture of the membranes Tika Setiani; Siti Haryani
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v4i1.109

Abstract

Ineffective breastfeeding is a condition where the mother and baby experience dissatisfaction or difficulty in breastfeeding. The impact of ineffective breastfeeding for the mother is causing breast milk damming, mastitis, and breast abscess, while the impact on the baby will affect the baby's growth and cause jaundice. This writing aims to provide a description or description of ineffective breastfeeding management in patients with spontaneous post partum indications of premature rupture of membranes in Kebondowo-Banyubiru Village. This type of descriptive research with a case study approach in the form of assessment, data analysis, formulating nursing diagnoses, nursing planning, and evaluation in the handling of breastfeeding is not effective. The population is post partum patients with ineffective breastfeeding problems. Sampling technique with non- probability sampling with a sample of 1 person. Ineffective breastfeeding management was performed for 3 days in the patient. With data collection techniques using interviews, physical examination and observation. Then a nursing plan is carried out, namely breastfeeding education and lactation counseling. The final result was that the patient's milk had come out and the baby did not cry while feeding. Based on the nursing actions taken, it can be concluded that ineffective breastfeeding can be overcome. It is hoped that health agencies can provide leaflets and posters to provide health education to visitors about ineffective breastfeeding in post partum patients. ABSTRAK Menyusui tidak efektif merupakan suatu kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau kesulitan pada saat menyusui. Dampak dari menyusui tidak efektif bagi ibu yaitu menyebabkan bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara, sedangkan dampak bagi bayi akan mempengaruhi pertumbuhan bayi dan menyebabkan ikterus. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang pengelolaan menyusui tidak efektif pada pasien dengan post partum spontan indikasi ketuban pecah dini di Desa Kebondowo-Banyubiru. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus berupa pengkajian, analisis data, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, dan evaluasi dalam penanganan menyusui tidak efektif. Populasi adalah pasien post partum dengan masalah menyusui tidak efektif. Teknik pengambilan sampel dengan non probability sampling dengan sampel 1 orang. Pengelolaan menyusui tidak efektif dilakukan selama 3 hari pada pasien. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Kemudian dilakukan rencana keperawatan yaitu edukasi menyusui dan konseling laktasi. Didapatkan hasil akhir ASI pasien sudah keluar dan bayi tidak menangis saat menyusu. Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan menyusui tidak efektif dapat teratasi. Diharapkan instansi kesehatan dapat menyediakan leaflet dan poster untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pengunjung mengenai menyusui tidak efektif pada pasien post partum.
Gambaran Pengelolaan Menyusui Tidak Efektif pada Ibu Post Partum Spontan di Puskesmas Guntur 2 Kabupaten Demak: Description of Ineffective Breastfeeding Management for Spontaneous Postpartum Mothers at the Guntur 2 Health Center, Demak Regency Resa Dian Sulistyani; Siti Haryani
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i1.200

Abstract

Postpartum maternal health problems still require attention in handling. One of them is ineffective breastfeeding. Ineffective breastfeeding is a condition where the mother and baby experience dissatisfaction or difficulty with breastfeeding. This study aims to provide an overview of ineffective management of breastfeeding in spontaneous post partum mothers. The type of research used in this compilation uses a descriptive method with a case study design with an assisted care approach including assessment, formulating a diagnosis of involvement, development intervention, implementation of implementation, and evaluation. The research subjects were post partum mothers who experienced ineffective breastfeeding problems. Breastfeeding care is not effective for 3 x 24 hours. interventions made to address ineffective breastfeeding problems include breastfeeding education and lactation counseling by prohibiting breast care using breast care techniques and oxytocin massage. Based on the actions taken, it was found that patient data said that the milk had come out. The results of the analysis can be concluded that ineffective breastfeeding can be overcome. It is hoped that patients can carry out humanitarian actions that have been taught about breast care properly and correctly to anticipate problems in post partum mothers' breasts.   ABSTRAK Masalah kesehatan ibu post partum masih membutuhkan perhatian dalam penangannannya. Salah satunya adalah menyusui tidak efektif.  Menyusui tidak efektif merupakan suatu kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau kesulitan pada saat menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengelolaan menyusui tidak efektif pada ibu post partum spontan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Subyek penelitian adalah ibu post partum yang mengalami masalah menyusi tidak efektif. Asuhan keperawatan menyusui tidak efektif dilakukan selama 3 x 24 jam . Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah menyusui tidak efektif antara lain edukasi menyusui dan konseling laktasi dengan mengajarkan perawatan payudara menggunakan teknik breast care dan pijat oksitosin. Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, didapatkan data pasien mengatakan ASI sudah keluar. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa menyusui tidak efektif dapat teratasi. Bagi pasien diharapkan dapat melakukan tindakan keperawatan yang sudah diajarkan tentang perawatan payudara dengan tepat dan benar untuk mengantisipasi permasalahan pada payudara ibu post partum.