Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan

MINAT BELAJAR (Tinjauan Guru Pendidikan Agama Islam) Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.56

Abstract

Minat belajar siswa bukan hanya dipengaruhi dari dalam diri siswa, akan tetapi dipengaruhi pula oleh guru. Peranan guru dalam pendidikan dan pembelajaran merupakan sentral dalam upaya peningkatan minat, kemampuan, dan prestasi siswa. Oleh karena itu, guru sebagai motivator dalam proses pembelajaran harusberusaha meningkatkan kualitasnya, karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan dan keprofesionalan guru. Gambaran minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni adanya keinginan, harapan maupun target-target yang hendak dicapai oleh siswa, sehingga muncul minat yang kuat untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam melakukan aktivitas pembelajaran PAI. Dengan demikian upaya dan peran guru dalam mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya, guru melakukan pengelolaan kelas dengan baik, membuka dan menutup pembelajaran dengan benar dan efektif, menerapkan metode belajar yang bervariasi, serta penggunaan media belajar dengan tepat.
Guru Sebagai Profesi Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.119

Abstract

Dalam menunjang karirnya sebagai guru profesional, seorang guru harus menjadi seorang yang ahli dibidangnya. Pendidik yang profesional amat berarti bagi pembentukan sekolah unggulan. Figur ideal guru agama Islam adalah Nabi. Sebab, Nabi merupakan teladan bagi umatnya, sekaligus sosok guru yang ideal, karena Nabi membina aspek materil-spiritual manusia. Selain berkepribadian terpadu, cakap, bertangung jawab, teladan, dan kompeten di bidangnya. Pendidik profesional memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggung jawab, wawasan kependidikan yang luas, kemampuan manajerial, terampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum
KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN (IQ) PESERTA DIDIK Jamaluddin Jamaluddin
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.167

Abstract

Guru adalah merupakan suatu profesi yang dituntut mengembangkan Kompetensinya kemampuan profesi yang dimiliki oleh seorang guru mencakup, penguasaan kurikulum, materi pelajaran yang diajarkan, keterampilan menggunakan metode yang bervariasi, penggunaan media, keterampilan melaksanakan evaluasi pengajaran, mempunyai tanggung jawab yang tinggi serta memiliki kedisiplinan terhadap tugasnya. Tugas guru diantaranya adalah ; 1) Profesi Guru sebagai Pendidik, 2) Profesi Guru sebagai Pengajar, 3) Profesi Guru sebagai Pelatih dan Pembimbing. Dengan demikian seorang guru diharapkan mampu mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan kecerdesan intelegensi IQ (Intelligence Quotient) sehingga peserta didik mampu keluar dalam berbagai macam permasalahan yang dihadapinya.
KREATIVITAS GURU AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.183

Abstract

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang baik akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan demikian dituntut peran orang tua dan guru untuk selalu memotivasi peserta didik diberbagai rana kehidupan maupun lingkungan belajarnya. Salah satu inisiatif guru agama yang dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada tujuan utama pendidikan yaitu dengan menggunakan metode probing question (pertanyaan menggali) dengan menggunakan metode probing question menjadikan siswa lebih kreatif dalam berfikir dan siswa mendapatkan informasi dari jawaban yang lengkap dan jelas.
HUBUNGAN ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.202

Abstract

Kompetensi sosial guru dalam peningkatan hubungan antara sekolah dengan masyarakat dalam menjalin interaksi sosial yang baik, dalam hal itu tentu melibatkan beberapa komponen yang berpengaruh dan memiliki peranan dalam interaksinya dengan lingkungan sosial yaitu komponen masyarakat sekitar lingkungan sekolah, orang tua siswa, serta siswa itu sendiri. Dalam penilaian masyarakat sekitar sekolah terhadap interaksi sosial guru dalam kesehariannya di tengah-tengan lingkungan masyarakat dianggap baik dan memberikan dampak yang positif kepada lingkungan sekolah. Masyarakat mengapresisi segala upaya yang diselenggarakan guru dalam menjalin hubungan yang baik dan memberikan kepercayaan penuh.
MINAT BELAJAR Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 2 (2016): Volume 8 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i2.232

Abstract

Minat belajar siswa bukan hanya dipengaruhi dari dalam diri siswa, akan tetapi dipengaruhi pula oleh guru. Peranan guru dalam pendidikan dan pembelajaran merupakan sentral dalam upaya peningkatan minat, kemampuan, dan prestasi siswa. Oleh karena itu, guru sebagai motivator dalam proses pembelajaran harusberusaha meningkatkan kualitasnya, karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan dan keprofesionalan guru. Gambaran minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni adanya keinginan, harapan maupun target-target yang hendak dicapai oleh siswa, sehingga muncul minat yang kuat untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam melakukan aktivitas pembelajaran PAI. Dengan demikian upaya dan peran guru dalam mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya, guru melakukan pengelolaan kelas dengan baik, membuka dan menutup pembelajaran dengan benar dan efektif, menerapkan metode belajar yang bervariasi, serta penggunaan media belajar dengan tepat.
PENINGKATAN NILAI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 9 KABUPATEN SINJAI Jamaluddin Jamaluddin; Muhammad Judrah; Harmilawati Harmilawati; Laeli Qadrianti
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 2 (2019): Volume 11 Nomor 02 Desember 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v11i2.424

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kemandirian peserta didik denganmenggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaran pendidikanagama Islam kelas XI IPS 2 SMA Negeri 9 Kabupaten Sinjai. Penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas (classroom action research) yang melibatkan peserta didik kelas XI IPS 2SMA Negeri 9 Kabupaten Sinjai sebagai subjek. Data penelitian diperoleh melalui observasidan angket dengan menggunakan instrumen lembar observasi peserta didik dan lembarangket/respon peserta didik terhadap tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa Penggunaan model pembelajaran Advance Organizer pada mata pelajaranpendidikan agama Islam kelas XI IPS 2 SMA Negeri 9 Kabupaten Sinjai, dapat meningkatkannilai kemandirian peserta didik. Ini dapat diukur berdasarkan hasil observasi dan lembarangket yang diisi pada siklus I dan siklus II, dimana pada siklus I hasil observasipeningkatan nilai kemandirian peserta didik yaitu 49,56%, kemudian pada siklus IIobservasi peningkatan nilai kemandirian peserta didik yaitu 86,31%. Jadi kemampuanpeningkatan nilai kemandirian peserta didik berdasarkan hasil observasi dari siklus I kesiklus II meningkat sebanyak 36,75%. Adapun hasil lembar angket yang diisi oleh masingmasing peserta didik pada siklus I mencapai rata-rata 68,50%, kemudian pada siklus II hasillembar angket peserta didik mencapai rata-rata 84,42%. Jadi kemampuan peningkatan nilaikemandirian peserta didik berdasarkan hasil angket dari siklus I ke siklus II meningkatsebanyak 15,92%. Adanya peningkatan nilai kemandirian peserta didik menunjukkanefektifnya model pembelajaran Advance Organizer digunakan pada mata pelajaranpendidikan agama Islam
Implementasi Pendidikan Inklusif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Jamaluddin Jamaluddin; Makmur Jaya Nur; Sudirman P; Juliana; Magfira Urva
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 14 No 2 (2022): Volume 14 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v14i2.1207

Abstract

Kehadiran suatu lembaga pendidikan merupakan suatu langkah yang tepat dalam mengelola pembelajaran dengan menggabungkan antara peserta didik berkebutuhan khusus dengan peserta didik yang tidak memiliki kelainan sedikitpun. Olehnya itu, tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan inklusif pada mata pelajaran PAI. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan naturalistik. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah a) reduksi data, b) penyajian data, dan c) penarikan kesimpulan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru PAI dan wakasek kurikulum dengan jumlah 5 orang. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah implementasi pembelajaran inklusif pada Mata Pelajaran PAI di SMA Negeri 2 Sinjai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pendidikan inklusif melalui metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan diselingi dengan ice breaking, Model pendidikan inklusif yang diterapkan yakni model kelas regular (inklusi penuh). 2) Faktor Pendukung, adanya penerimaan anak normal atas keterbatasan temannya, adanya kontribusi orang tua dalam menyampaikan kondisi anaknya. Sedangkan faktor penghambat, tidak adanya pelatihan, workshop, seminar, khusus bagi guru dalam menghadapi anak yang berkebutuhan khusus, serta tidak adanya guru yang ditugaskan untuk mendampingi khusus, selain itu tidak terdapat sarana dan prasarana khusus bagi anak yang mengalami kebutuhan khusus.