Nurachmad Sujudwijono
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Studi Pendinginan Pasif dalam Bangunan Pendidikan Bahasa di Kawasan “Kampung Inggris” Pare Syarifah Khairunnisa; Jusuf Thojib; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.019 KB)

Abstract

“Kampung Inggris” Pare merupakan kampung mandiri dengan usaha di bidang pendidikan sebagai sumber utama penghasilan warga. “Kampung Inggris” Pare merupakan kawasan yang ditujukan pada pengembangan permukiman yang juga dipakai dalam usaha jasa yakni kursus bahasa. Pemilihan objek kajian didasari dengan semakin berkembangnya kawasan “Kampung Inggris” Pare, semakin banyak pula bangunan kelas belajar dibangun. Pembangunan kelas ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah siswa yang masuk. Namun pembangunan ruang-ruang kelas tersebut tidak terencana secara baik sehingga belum memperhatikan sistem pendinginan pasif yang baik sehingga kenyamanan dalam ruang tidak optimal. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik. Pada pengolahan data digunakan metode evaluatif dengan menghadapkan kriteria-kriteria bidang studi terhadap data eksisting yang ada sehingga mendapatkan nilai positif dan negatif pada objek studi. Nilai tersebut yang akan menjadi acuan dalam menganalisis solusi dari permasalahan yang sesuai korelasi antar variabel yang diteliti, sehingga akan mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Kata kunci: pendinginan pasif, bangunan pendidikan bahasa
TAMAN BERMAIN ANAK DENGAN PENEKANAN ASPEK KEAMANAN DAN KENYAMANAN DI TAREKOT MALANG Christofer Ronggur Hutapea; Haru Agus Razziati; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1520.129 KB)

Abstract

Secara ilmiah aktivitas bermain sangat menunjang bagi perkembangan anak-anak seperti belajar dan beradaptasi dengan perkembangan kemampuan inderanya. Salah satu ruang bermain yang dapat digunakan oleh anak-anak adalah di ruang publik terutama di kawasan perkotaan. Di kota-kota besar, banyak anak tidak mempunyai halaman untuk bermain sehingga keberadaan taman kota dan taman bermain sangat penting dan sering menjadi satu-satunya tempat anak-anak bermain. Peralatan bermain anak-anak dapat memberikan resiko yang besar jika tidak dirancang dan dipelihara secara hati-hati. Berdasarkan data Consumer Product Safety Commission (CPSC) Amerika Serikat di tahun 1999 terjadi 202.970 kecelakaan terkait peralatan taman bermain dengan jumlah 75,8% di ruang publik. Bahkan dalam periode 1990-2000 tercatat 147 kematian di taman bermain. Taman bermain anak-anak dibangun di ruang publik baik pada ruang terbuka maupun ruang tertutup bagi seluruh lapisan masyarakat baik dengan kondisi fisik dan mental normal maupun yang mengalami keterbatasan. Untuk dapat mengakomodasikan seluruh pengguna, diperlukan penekanan dalam aspek keamanan dan kenyamanan untuk memastikan tingkat keselamatannya sebagai dasar pengendalian perancangan taman bermain anak-anak yang sampai saat ini belum ada di Kota Malang khususnya di Tarekot Malang.Kata kunci: taman bermain, keamanan dan kenyamanan, anak
Geometri Fraktal pada Candi Singosari sebagai Konsep Desain Museum Purbakala Singosari Sirly Intan Sayekti; Chairil Budiarto Amiuza; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.921 KB)

Abstract

Candi Singosari merupakan salah satu kekayaan arsitektur nusantara yang memiliki karakter lokal. Sebagai arsitektur yang dibangun pada masa Kerajaan Singosari pada abad ke 13, bentuk pada candi peninggalan kerajaan Singosari merupakan ikon peninggalan sejarah Kerajaan Singosari di masa lalu. Keberadaan inilah yang memperkuat bahwa bangunan ini memiliki kedekatan dengan masyarakat sekitarnya, memiliki potensi untuk dikembangkan dengan perubahan fungsi awal candi sebagai tempat peribadatan dan pemujaan menjadi tempat belajar dan melestarikan budaya. Untuk menerjemahkan bangunan perlu mengidentifikasi bentukan dasar bangunan dengan menggunakan ilmu geometri yang merupakan alat dasar arsitektur untuk mendefinisikan ruang di alam semesta. Ilmu geometri dan arsitektur tidak terpisahkan, terjadi perubahan dan perkembangan mengikuti waktu. Geometri fraktal adalah geometri alam yang memiliki bentukan irregular. Arsitektur Candi mengambil bentukan alam ke dalam arsitekturnya. Perulangan geometri alam pada candi memakai aturan perhitungan vastu purusa mandala menggunakan geometri bujursangkar, diulang dengan berbagai ukuran besar dan kecil membentuk pola geometri fraktal, sehingga dengan pengkajian dapat dikembangkan dalam perancangan arsitektur. Berdasarkan permasalahan konservasi peninggalan masa lalu yang perlu dilindungi dan dijaga agar dapat dilestarikan maka dalam penelitian ini akan dilakukan kajian geometri fraktal candi dan akan diterapkan pada perancangan Museum Purbakala Singosari sebagai upaya konservasi dan pengembangan budaya peninggalan Kerajaan Singosari.Kata kunci: geometri fraktal, Candi Singosari, museum
Pola Community Behavioral Settings untuk Penataan Ruang Terbuka Publik Kawasan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta Dela Puspa Winata; Chairil Budiarto Amiuza; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta adalah lokasi pusat kegiatan komunitas-komunitas aktif yang memiliki banyak ragam perilaku dan kegiatan yang berlatar belakang seni, sosial, mata pencahariaan dan budaya. Didalamnya, terdapat masalah kompleksitas penggunaan ruang dan minimnya kualitas ruang publik eksisting sehingga membutuhkan studi pola behavioural settings yang diperlukan untuk penataan ruang terbuka publik kawasan ini. Metode penelitiannya adalah behaviour place-centered mapping. Variabel penelitiannya adalah person/komunitas beserta perilaku dan aktivitasnya, tatanan lingkungan fisik (milieu), waktu, dan synomorphy yang merupakan hubungan antara perilaku dan milieu-nya. Hasil penelitiannya adalah terdapat kesamaan perilaku yang memanfaatkan ruang teduh kosong, berkumpul dengan komunitas lainnya, berjalan/duduk sambil menikmati pemandangan sekitar, dan berinteraksi sekaligus melakukan kegiatan utamanya. Perilaku-perilaku ini membutuhkan ruang istirahat, ruang interaksi dan ruang kegiatan utamanya. Ruang-ruang aktivitas tersebut dapat membentuk setting dan tatanan lingkungan yang dapat ditunjang dengan rekomendasi penataan elemen ruang publik seperti shelter, vegetasi peneduh, lampu, kios, signage, dan utilitas kawasan sebagai perangkat fisik pendukung didalamnya.Kata kunci: Kawasan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta, behavioural settings, ruang terbuka publik
Perancangan Bangunan Industri Terasi di Tuban Reni Dwi Rahayu; Edi Hari Purwono; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.043 KB)

Abstract

Potensi perikanan Indonesia yang memenangkan pasar MEA dan meraih green ticket berpengaruh terhadap berkembangnya industri pengolahan hasil laut. Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah pengembangan industrialisasi di Jawa Timur dengan potensi perairan sepanjang 65 km, wilayah lautan sebesar 22.608 km2, dan menghasilkan perikanan laut mencapai 10.740,07 ton (BPS Kab.Tuban, 2013). Industri yang berkembang di Tuban adalah industri terasi yang merupakan oleh-oleh khas Tuban.Peluang industri terasi didukung dengan adanya pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Palang dengan berbagai fasilitas seperti PPI, cold storage, dan pasar ikan.Namun, peningkatan industri terasi tidak diimbangi dengan pengolahan limbah maupun penanganan higienis ruang dan pekerja, serta limbah gas berupa polutan bau ammonia dari terasi mempengaruhi kualitas udara di dalam ruang produksi maupun di sekitar kawasan industri. Higienis bangunan industri terasi ditunjang dengan penggunaan material ruang yang sesuai dengan persyaratan ruang per-proses produksi, standar higienis pengolahan pangan, serta sistem penanganan limbah dan hama. Polutan gas diatasi dengan penggunaan adsorben berupa karbon aktif dan vegetasi peredam bau.Bangunan industri terasi dirancang pada area pantai utara sehingga dapat mengoptimalkan pemanasan matahari pada ruang penjemuran berupa glass house. Selain adanya ruang isolasi khusus untuk proses fermentasi, penunjang higienis juga berupa ruang dekontaminasi, air-lock system, ruang kontrol, dan ruang bersih.Kata kunci: bangunan industri, terasi, higienis, penanganan limbah
Gedung Pertemuan di Kabupaten Nganjuk (Studi Pendekatan Sistem Penghawaan Alami) Auni Intan Pertiwi; Jusuf Thojib; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung pertemuan dengan kapasitas pengunjung yang besar membutuhkan penghawaan yang baik untuk menjaga kenyamanan lingkungan bangunan. Kabupaten Nganjuk berada di iklim tropis dengan potensi angin yang sangat besar dan penghawaan alami masih sangat mungkin diterapkan pada bangunan. Strategi yang digunakan adalah penghawaan silang dan stack effect. Faktor yang mempengaruhi penghawaan alami antara lain bentuk massa, orientasi inlet-outlet terhadap arah angin, bentang-tinggi bangunan, rasio jendela dan jenis jendela. Menggunakan metode pragmatis sebagai metode perancagan dengan cara simulasi desain untuk mengetahui kecepatan, kemerataan udara dalam ruang. Simulasi menggunakan Computational Fluid Dynamic software Ansys Workbench. Hasilnya bentuk massa persegi, orientasi inlet tegak lurus dengan arah angin, bentang bangunan 30 m, tinggi bangunan≥10 m, rasio jendela antar inlet-outlet sama, luas jendela>10% dari luas lantai mengha i an ecepatan angin 0, - ,3 m dengan efe pen ega an be upa penu unan uhu anta a , - , i an angin merata pada seluruh.Kata Kunci : gedung pertemuan, sistem penghawaan alami, angin
Transfer Termal pada Selubung Bangunan SMPN 1 Plandaan Jombang Bagus Widianto; Beta Suryokusumo; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.281 KB)

Abstract

Kegiatan dalam ruang kelas merupakan kegiatan yang membutuhkan kondisi temperatur yang nyaman. Temperatur ruang kelas yang tinggi menyebabkan suasana belajar menjadi kurang efektif. Siswa menjadi kurang fokus dan sulit berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Transfer panas melalui selubung bangunan menyumbang prosentase terbesar dalam jumlah beban pendinginan yang berpengaruh pada temperatur dalam ruang. Karena itu, perlu diketahui nilai transfer termal selubung bangunan SMPN 1 Plandaan dengan metode OTTV dan RTTV. Dengan metode ini, dapat diketahui besarnya nilai termal yang ditransferkan melalui selubung bangunan. Batasan nilai dari metode merupakan kriteria perancangan. Apabila nilai transfer termal belum memenuhi batasan dapat diubah faktor-faktor OTTV dan RTTV sebagai rekomendasi desain.Kata kunci: transfer termal, selubung bangunan, kenyamanan termal
Perancangan Double Skin Facade pada Hotel Bisnis di Pusat Kota Surabaya Ariono Taftazani; Jusuf Thojib; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.082 KB)

Abstract

Arah pengembangan di UP IV Kota Surabaya mengarah kepada pengembangan hunian vertikal tengah kota yang berfungsi sebagai penunjang fungsi perdagangan dan jasa. Pembangunan mengarah ke bangunan vertikal yang lebih efisien. Penggunaan energi terbesar dalam suatu bangunan dapat dilihat dari pemakaian sistem pendingin buatan. Oleh karena itu, untuk membatasi beban eksternal, selubung bangunan merupakan elemen bangunan yang penting untuk diperhitungkan dalam penggunaan energi menyangkut perancangan bidang-bidang eksterior dalam hubungannya dengan tampilan tampak bangunan tersebut. Perancangan double skin facade pada bangunan tinggi untuk menjalankan fungsinya sebagai lapisan pelindung luar bangunan tinggi, beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk merancang selubung bangunan yang baik yaitu mempunyai estetika, fungsional, struktural, konstruksi dan pemeliharaan. Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode analisis deskriptif yang terbagi menjadi beberapa tahapan mulai dari analisis sampai sintesis. Pada tahap perancangan menggunakan objek studi yang ada di Kota Surabaya yaitu berupa perancangan hotel yang sedang dibangun sehingga menggunakan metode pragmatik hanya pada pengaplikasian double skin façade pada selubung bangunan. Penentuan efektivitas selubung bangunan yang dirancang menggunakan simulasi software autodesk Vasari beta 3 untuk melihat nilai radiasi yang diterima selubung bangunan.Kata kunci: bangunan tinggi, bangunan hemat energi, fasad ganda
Taman Wisata Sejarah dan Budaya Goa Selomangleng Kediri Henly Fika Adrinda; Chairil Budiarto Amiuza; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.039 KB)

Abstract

Goa Selomangleng Kediri merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kediri atau Panjalu. Goa ini merupakan tempat bertapanya Sanggramawijaya Tunggadewi yang bergelar Rakryan Mahamantri i Hino Sanggramawijaya Dharmaprasada Uttunggadewi atau lebih dikenal oleh masyarakat Kediri sebagai Dewi Kili Suci.Goa Selomangleng adalah goa batu yang sengaja dibuat oleh manusia, bukan goa yang terbentuk dari proses alam. Selomangleng berasal dari kata selo dan mangleng yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. Adapun selo artinya batu, sedangkan mangleng diartikan mangklung atau menjorok keluar. Salah satu daya tarik dari Goa Selomangleng adalah beberapa peninggalan arca dan relief yang ada disekitar goa. Dari relief dan artefak yang terdapat di Goa Selomangleng tersebut akan di data dan dianalisis untuk mendapatkan pola dasar. Pola dasar dari hasil analisis tersebut akan ditransformasikan menjadi bentuk massa bangunan dari perancangan taman wisata di kawasan Goa Selomangleng. Perancangan taman wisata ini untuk menunjang pelestarian kawasan dan sebagai wadah yang selain berfungsi sebagai tempat wisata juga sebagai tempat edukasi akan budaya sejarah bagi masyarakat kota Kediri dan sekitar.Kata kunci: Goa Selomangleng, relief, taman wisata