Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

APLIKASI PETA TEMATIK UNTUK PARIWISATA (KASUS APLIKASI PETA LOKASI DAN WAKTU TEMPUH BAGI PELAKU JASA WISATA DI KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO KABUPATEN SEMARANG) Hayati, Rahma
Jurnal Geografi Vol 4, No 2 (2007): July 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obyek wisata Candi Gedong Songo merupakan cagar budaya/purbakala berupa candi-candi yang berjumlah 9 (sembilan) unit. Dari sembilan candi tersebut yang masih utuh hanya 5 (lima), sedangkan 4 (empat) candi yang lain berupa pondasi dan reruntuhan bangunan. Kelima kelompok bangunan yang masih berdiri letaknya terpencar, dimulai dari kelompok satu atau Gedong I yang terletak paling bawah dan berakhir dengan kelompok lima atau Gedong V yang terletak paling atas. Terdapat hambatan bagi wisatawan untuk memuaskan kunjungan wisatanya, yaitu informasi letak dan waktu tempuh yang pasti untuk menuju setiap lokasi candi. Masalah dalam penelitian ini adalah 1) desain peta seperti apa yang bersifat fleksibel? 2) bagaimana cara memberikan pengetahuan mengenai cara membaca peta mengenai lokasi dan jarak tempuh candi di komplek Candi Gedong Songo kepada para pelaku jasa wisata? Tujuan penelitian untuk: 1) membuat desain peta fleksibel untuk para pelaku jasa wisata di Candi Gedong Songo, 2) memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara membaca peta lokasi dan jarak tempuh antar candi di komplek Candi Gedong Songo kepada para pelaku jasa wisata. Hasil penelitian mendapatkan desain peta yang bersifat fleksibel dicetak pada kertas ukuran A4 dengan dilapisi plastik tebal. Pengetahuan dan keterampilan mengenai cara membaca peta lokasi dan jarak tempuh antar candi di komplek Candi Gedong Songo kepada para pelaku jasa wisata dilaksanakan dengan metode ceramah dan pembimbingan. Para peserta merasa mendapat pengetahuan baru dan alat baru yang mendukung pekerjaan mereka. Kata kunci: Peta tematik, peta lokasi dan waktu tempuh
DAMPAK PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP PERLUASAN BANJIR GENANGAN DI KOTA SEMARANG Putro, Saptono; Hayati, Rahma
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin bertambahnya penduduk perkotaan akibat pertumbuhan alami dan urbanisasi, kota semakin memerlukan fasilitas-fasilitas pendukung terutama perumahan. Pembangunan perumahan selalu memerlukan lahan yang sudah ada, sehingga merubah penggunaan lahan dari non perumahan/perkarangan ke perumahan/ permukiman dan sarana jalan. dirumuskan permasalahan sebagat berikut, apakah terjadinya banjir genangan merupakan dampak dan adanya perubahan fungsi lahan dari daerah penampungan menjadi lahan permukiman?Daerah manakah yang mengalamiperubahan penggunaan lahan menjadi permukiman /terbangun antara tahun 1980 sampai tahun 2000?daerah manakah yang mengalami banjir genangan antara tahun 1980 sampai tahun 2000?. Ada beberapa tujuan penelitian ini adalah: mengetahui dampak dari pembangunan daerah permukiman terhadap perluasan banjir genangan di Kota Semarang, menganalisis penyebaran daerah permukiman dan perluasan daerah yang mengalami banjir genangan selama, periode tahun 1980 sampai tahun 2000. Dalam penelitian ini data yang diolah merupakan data sekunder dari peta peta agihan banjir dan peta-peta tata-guna lahan dari tahun 1980 dan tahun 2000 ( kisaran 20 tahunan), Variabel penelitian meliputi,tata guna lahan, luas area terbangun/Permukiman, luas Area Banjir Genangan. Teknik analisa data perkembangan permukiman dan banjir genangan di buat tabel dan di prosentasekan, selanjutnya dianalisa dengan secara diskripsi dan prosentase. Angka Pertumbuhan permukiman rata-rata dari tahun 1980 sampai 2000 sebesar  3,95 % pertahun. Angka Pertumbuhan Banjir Genangan dari tahun 1980 sampai tahun 1987 sebesar 8,41 % pertahun, sedangkan dari tahun 1987 sampai tahun 2000 sebesar 1,93 % pertahun, dan pertumbuhan rata rata pertahun dari tahun 1987 sampai tahun 2000 sebesar 4,98 %. Perkembangan yang sangat mencolok adalah luasan banjir genangan dari tahun 1980 – 1987 hanya dalam 7 tahun rata-rata pertahun mencapai 8,41%, hal tersebut disebabkan dibangunnya perumahan Tanah Mas di areal pertambakan dan pembuatan Jalan Lingkar Utara yang menghambat laju aliran air ke laut. Kata Kunci : Permukiman, banjir genangan, dampak
MODEL AMBANG BATAS FISIK DALAM PERENCANAAN KAPASITAS AREA WISATA BERWAWASAN KONSERVASI DI KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO KABUPATEN SEMARANG Hayati, Rahma
Jurnal Geografi Vol 10, No 2 (2013): July 2013
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study have the following objectives: 1. Knowing the threshold value oftourist numbers in temple cultural tourism area according to physical carryingcapacity, 2. Knowing the threshold value of tourist numbers in temple culturaltourism area according to ecological carrying capacity, 3. Knowing the thresholdvalue of tourist numbers limitation in camp area according to physical carryingcapacity, as well as, 4. Knowing the threshold value of tourist numbers in camparea according to ecological carrying capacity. The threshold values calculatedby the Douglas method (1975) in Fandeli (2001). The results of the thresholdvalues calculation are as follows: 1. The threshold value of tourist numbers incultural tourism area according to physical carrying capacity is 514 people /acres, 2. threshold value of tourist numbers in cultural tourism area according toecological carrying capacity is 9,374 people / acres, 3. threshold value of touristnumbers in camp area according to physical carrying capacity is 3 persons /acres, and 4. threshold value tourist numbers in camp area according toecological carrying capacity is 40 people / acres.
MODELAMBANG BATAS FISIK DALAM PERENCANAAN KAPASITAS AREAWISATA BERWAWASAN KONSERVASI DI KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO KABUPATEN SEMARANG Hayati, Rahma
Jurnal Geografi Vol 7, No 1 (2010): January 2010
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui nilai ambang batas untuk jumlah wisatawan di area wisata budaya candi sesuai daya dukung fisik. 2. Mengetahui nilai ambang batas untuk jumlah wisatawan di area wisata budaya candi sesuai daya dukung ekologis. 3. Mengetahui nilai ambang batas untuk jumlah wisatawan di area wisata kemah sesuai daya dukung fisik. 4. Mengetahui nilai ambang batas untuk jumlah wisatawan di areawisata kemah sesuai daya dukung ekologis. Nilai ambang batas dihitung dengan metode Douglas (1975) dalamFandeli (2001). Hasil perhitungan nilai ambang batas adalah sebagai berikut; 1. Nilai ambang batas untuk jumlahwisatawan di area wisata budaya sesuai daya dukung fisik adalah 514 orang / ha. 2. Nilai ambang batas untukjumlah wisatawan di area wisata budaya sesuai daya dukung ekologis adalah 9374 orang / ha. 3. Nilai ambang batasuntuk jumlah wisatawan di area wisata kemah sesuai daya dukung fisik adalah 3 orang / ha. 4. Nilai ambang batasuntuk jumlah wisatawan di area wisata kemah sesuai daya dukung ekologis adalah 40 orang / ha. Kata kunci: ambang batas, daya dukung fisik, daya dukung ekologi
DAYA SAING WILAYAH DAN SEKTOR UNGGULAN SEBAGAI PENENTU PUSAT PERTUMBUHAN BARU ORDE II DI KABUPATEN PURWOREJO Robingatun, Robingatun; Hayati, Rahma; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan  daya  saing  wilayah  menjadi  salah  satu  faktor  dalam  pengembangan (ekonomi) wilayah.  Daya saing wilayah merupakan kemampuan ekonomi dan masyarakat lokal (setempat) untuk memberikan peningkatan standar hidup bagi warga penduduknya. Dengan sektor unggulan  sebagai  tolak  ukur  untuk  daya  saing  wilayah.  Sektor  unggulan  adalah  sektor  yang memiliki keunggulan dan kemampuan yang tinggi sehingga bisa dijadikan harapan pembangunan ekonomi.  Untuk  menentukan  hirarki  kota  di  Kabupaten  Purworejo.  Penelitian  ini  bertujuan mengetahui  hirarki  kota  dan  tercapainya  fungsi  pusat-pusat  pertumbuhan  baru,  potensi  sektor unggulan  serta  daya  saing  wilayah  dan  menentukan  arahan  pusat-pusat  pertumbuhan  baru  di Kabupaten  Purworejo.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  analisis  deskriptif  dengan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data sekunder. Dengan menggunakan metode Analisis Hirarki  Pelayanan  menggunakan  teknik Scalograme,  sedangkan  Analisis  Sektor  Unggulan menggunakan teknik Location Quotiont (LQ), Analisis Laju Pertumbuhan menggunakan teknik Shift Share.  Objek  penelitian  ini  adalah  kelengkapan  fasilitas  dan  sektor  unggulan  di  Kabupaten Purworejo.  Populasinya  adalah  semua  wilayah  kecamatan  di  Kabupaten  Purworejo.  Variabel dalam penelitian ini adalah fasilitas pelayanan dan sektor unggulan tiap kecamatan di Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sudah terdapat kesesuaian antara hirarki dan fungsin kota. Arahan untuk  pusat pertumbuhan baru  berorde II di Kabupaten Purworejo ada di empat  kecamatan  yaitu Kecamatan  Banyuurip,  Kecamatan  Pituruh,  Kecamatan  Bruno  dan Kecamatan Bayan. Increasing the  competitiveness  of the  region to  be  one  factor in  the development  of (economic) territory. The competitiveness of the region and the economic capacity of the local community (local) to provide improved living standards for the citizens of its population. With the seed sector as a benchmark for the regions competitiveness. Dominant sector is the sector that has its advantages and capabilities that can be used as a high expectation of  economic  development. To  determine the hierarchy  of cities in Purworejo  Regency This study aims to determine the hierarchy of the city and the achievement of the function of new growth centers , the potential of leading sectors and the competitiveness of the region and determine the direction of new growth centers in Purworejo. The method used is descriptive analysis with a quantitative approach to the processing of secondary data . By using the method Hierarchy Analysis Services using Scalograme techniques , while using techniques Sector Analysis Featured Location Quotiont ( LQ ) , Growth Analysis using shift share techniques . Object of this study is complete facilities and leading sectors  in Purworejo. The population  is all  districts in Purworejo. The variables in this study are superior sector and service facilities in every district Purworejo . The result is an accordance with the hierarchy and function of cities . Referrals to the center of the new growth of order II in Purworejo in four districts , namely Banyuurip , Pituruh , Bayan and Bruno
EVALUASI TINGKAT PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN SRAGI – KECAMATAN SIWALAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2001-2012 Dian Maulida, Fadhila; Hayati, Rahma
Geo-Image Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan ketersediaan pelayanan dan daya layan fasilitas pelayanan publik di daerah otonom baru Kecamatan Siwalan dengan daerah induk Kecamatan Sragi serta mengkaji tingkat aksesibilitas masyarakat Sragi dan Siwalan terhadap fasilitas pelayanan publik pasca pemekaran kecamatan. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survai. Objek dalam penelitian ini yaitu ketersediaan pelayanan publik dan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan tersebut. Teknik analisis data yang digunakan meliputi Guttman Scalling Methods,  A range of good and threshold dari Christaller dan acuan pembanding SNI 03-1733-2004, rumus Gravitasi, serta aturan Sturgess. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesenjangan ketersediaan fasilitas, daya layan fasilitas, dan aksesibilitas terhadap pelayanan publik, dimana Kecamatan Sragi lebih baik dibandingkan dengan Kecamatan Siwalan  The aim of this research was to compare the service availability and the service ability of public service facilities in the new autonomous area, Siwalan subdistrict, with the main area, Sragi subdistrict, and also to analyze accessibility index of Sragi and Siwalan society focusing on public service facilities after subdistrict expansion. The research approach was descriptive quantitive using survey methods. The object of this research was evaluation of public service availability and society accessibility index toward the facilities. The data analysis technique of this research using Guttman Scalling Methods, A range of good and threshold from Christaller, and reference of comparison SNI 03-1733-2004, Gravity Formula, also Sturgess rule. The research result indicated discrepancies between both of the subdistrict including service availability, service ability, and accessibility toward public service, where Sragi subdistrict is better than Siwalan Subdistrict.  
PENINGKATAN DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH Sollahudin, Yanuar Eka; Hayati, Rahma; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS SPASIAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BREBES BAGIAN TENGAH Masitoh, Siti; Hayati, Rahma
Geo-Image Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah  merupakan  sarana  utama  dalam  pemenuhan  kebutuhan  masyarakat  akan pendidikan.  Sekolah harus  terletak  pada  posisi  yang  strategis  dan  tersebar  merata  di  seluruh daerah. Lokasi sekolah juga harus mudah dicapai dan berada di wilayah yang jauh dari gangguan alam  dan  lingkungan,  serta  sekolah  tersebut  tidak  mengalami  kekurangan  siswa. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui  ketersediaan pelayanan SMP di Kabupaten Brebes Bagian Tengah,  2) Mengetahui  pola  spasial  SMP  berdasarkan  jumlah  dan  kualitas  sekolah  di  Kabupaten  Brebes Bagian  Tengah,  3)  Mengetahui  daya  layan  SMP  di  Kabupaten  Brebes  Bagian  Tengah  dan  4) Memberikan  arahan  lokasi  prioritas  perencanaan  SMP  ke  depan  berdasarkan  Rencana  Pola Ruang  Wilayah  Kabupaten  Brebes.  Metode  penelitian  ini  adalah metode deskriptif  kuantitatif, dengan  obyek  penelitian  adalah seluruh  SMP  di  Kabupaten  Brebes  Bagian  Tengah  baik  negeri maupun swasta sejumlah 32 sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan SMP belum cukup merata dan memadai dalam melayani kebutuhan penduduk. Terdapat 3 pola spasial SMP  yaitu pola seragam, mengelompok  dan  menyebar.  Daya  layan  SMP  di  Kabupaten  Brebes Bagian Tengah pun masih rendah. Sehingga terdapat 2 arahan lokasi prioritas perencanaan SMP di Kabupaten Brebes Bagian Tengah yaitu Prioritas I di Kecamatan Banjarharjo, Ketanggungan, Larangan dan Songgom serta Prioritas II di Kecamatan Jatibarang dan Kersana. School is a primary means of fulfilling the needs of the community for education. Schools should be located  at a strategic position and spread  evenly throughout  the district. Schools area should also  be easily accessible and located in an area away from the distractions of nature and the environment, and that school notexperiencing a shortage of students.This study is purposed to: 1) Determine service availability of the Junior High School in Brebes Central Section, 2) Knowing spatial pattern of the Junior  High School based on the number and quality of schools in Brebes Central Section, 3) Knowing serviceability power of the Junior High School  in  Brebes  Central  Section  and  4)  Provide  direction  location  planning  priorities  of  the  Junior  High School  forward  based  on  Spatial  Pattern  Plan  Brebes.  This  research  method  is  a  method  of  quantitative description, the research object is the entire of Junior High School in Brebes Central Section both public and private schools number 32. The results of this study indicate that availability of the Junior High School is not quite evenly and adequate to serve the needs of the population. There are 3 spatial pattern of the Junior High School are dispersed pattern, clustered and random. Serviceability power of the Junior High School in Brebes Central Section has been low. So there are two landing location planning priorities of the Junior High School in  Brebes  Central  Section  are  Priorities  I  in  Banjarharjo,  Ketanggungan,  Larangan  and  Songgom  and Priorities II in Jatibarang and Kersana
PEMILIHAN LOKASI IBUKOTA KABUPATEN DI WILAYAH PROYEKSI PEMEKARAN KABUPATEN BEKASI UTARA Fachrurrizal, Muhamad Isro; Hayati, Rahma
Geo-Image Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bekasi yang secara geografis berada di sebelah timur dari Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu daerah pendukungnya (hynterland), dengan demikian pembangunan daerah dapat menjadi lebih cepat. Melihat juga di Kabupaten Bekasi sudah terdapat banyak industri besar sehingga mampu memberikan masukan pendapatan daerah yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui kondisi sarana prasarana transportasi 2) mengukur tingkat aksesibilitas 3) mengukur interaksi wilayah dan  4) memberikan pertimbangan lokasi ibukota untuk calon Ibukota Kabupaten Bekasi Utara. Metode penelitian  adalah metode penelitian survei, dengan obyek penelitian adalah kecamatan yang menjadi menjadi calon lokasi ibukota di daerah proyeksi pemekaran wilayah. Penelitian dilakukan di  Kabupaten Bekasi yang sedang berproses untuk pemekaran wilayah. Tehnik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif, perhitungan dengan Accesibility index, model gravitasi dan analisis perbandingan. Hasil penelitian berupa pertimbangan lokasi ibukota baru di daerah proyeksi pemekaran Kabupaten Bekasi Utara, dengan lokasi prioritas pertama berada di Kecamatan Sukatani.   Bekasi Regency which geographically reside in eastside from DKI Jakarta Provinsi become one of its supporter area ( hynterland), thereby the area development can become quicker. See also in Bekasi Regency have there are a lot of big industry so that able to give big enough area earnings input.The purpose of the study to: 1) Determine the condition of transportation infrastructure 2) measuring the level of accessibility 3) measuring the region’s interaction and 4) giving consideration for the location of the capital of North Bekasi District. The research method that will be used is the survey method, with the research object is the district that will become a candidate for location of the capital in the projection of regional expansion. Research was conducted in Bekasi District which being proceed to a regional expansion. Data collection techniques are including observation, documentation, and interviews with questionnaires. Data analysis techniques used in the study is a descriptive analysis and calculation with accessibility index, gravity models, and scale analysis . Results of the research is a consideration of the new capital location in projection of regional expansion of North Bekasi District, which the first priority location is in Sukatani District.
POLA DISTRIBUSI SPASIAL DAN DAYA LAYAN FASILITAS PERBANKAN DI KABUPATEN KUDUS Hayati, Rahma; Indrayati, Ariyani; Umam, Khairul
Geo-Image Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract