Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Birokrasi dan Revolusi Industri 4.0: Mencegah Smart ASN menjadi Mitos dalam Agenda Reformasi Birokrasi Indonesia Dodi Faedlulloh; Syamsul Maarif; Intan Fitri Meutia; Devi Yulianti
Jurnal Borneo Administrator Vol 16 No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24258/jba.v16i3.736

Abstract

This research is motivated by the idea of Smart ASN which was introduced by the government as a step to face the industrial revolution 4.0. The government must face the industrial revolution 4.0. The apparatus must adapt to technological transformation. The purpose of this research is to explore critically the roots of the Smart ASN idea. This research method uses PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses). The results show that the Smart ASN idea still has an inherent problem that is not yet optimal use of information technology. In other words, the Smart ASN idea does not have a solid foothold. The result of the alternative analysis that needs to be done is to optimize the presence of the millennial generation by 1) Providing jobs that are in accordance with their competencies and potential; 2) Provide opportunities to open perspectives and learn new knowledge in work through various methods; 3) Providing space for the new idea; 4) Building a humanistic work culture; and 5) Providing opportunities for capacity building for young apparatuses. Meanwhile, to support the management of human resources, the idea of ASN Corporate University can be implemented to achieve the goal of Smart ASN. Keywords: Bureaucracy, Smart ASN, Industrial Revolution 4.0 Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh gagasan Smart ASN yang dikenalkan pemerintah sebagai langkah menghadapi era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah fase terkini yang harus dihadapi oleh pemerintahan Indonesia. Para aparatur dipaksa untuk beradaptasi terhadap transformasi teknologi agar pelayanan publik lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini untuk menelusuri secara kritis akar gagasan Smart ASN, menggali aspek yang masih menjadi kekurangan dalam Smart ASN. Metode penelitian ini menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gagasan Smart ASN masih memiliki problem inheren yakni belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam birokrasi. Dengan kata lain, gagasan Smart ASN tidak memiliki pijakan yang kuat sehingga diperlukan langkah mengisi kekosongan yaitu dengan mengoptimalkan momentum hadirnya generasi milenial di lingkungan birokrasi dengan cara pengelolaan SDM di era digital yang bersifat pemberdayaan pegawai: yaitu 1) Memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi dan potensi diri; 2) Memberikan peluang untuk membuka perspektif dan mempelajari pengetahuan baru dalam pekerjaan melalui berbagai metode; 3) Memberikan ruang produksi gagasan; 4) Membangun budaya kerja yang humanis; dan 5) Memberikan peluang peningkatan kapasitas bagi para aparatur muda. Sedangkan untuk menunjang pengelolaan SDM, gagasan ASN Corporate University bisa dilaksanakan untuk mencapai tujuan Smart ASN Kata Kunci: Birokrasi, Smart ASN, Revolusi Industri 4.0
Penguatan Kapasitas Pengurus BUMDes Mitra Desa Suak melalui Formulasi Kesepakatan Kerjasama dengan Pihak Ketiga Syamsul Maarif; Ita Prihantika; Selvi Diana Meilinda; Yulianto Yulianto; Eko Budi Sulistio
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.836 KB) | DOI: 10.23960/seandanan.v1i1.11

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dimaksudkan untuk mendorong Badan Usaha Milik Desa agar membiasakan diri memformalisasikan setiap kesepakatan kerjasama yang dilakukan oleh pihak Badan Usaha Milik Desa bersama pihak lainnya. Tujuan dari adanya kegiatan ini adalah: (1) Meningkatnya kapasitas pemahaman pengelola Badan Usaha Milik Desa mengenai pentingnya memformalisasikan setiap kegiatan kerjasama dengan pihak lainnya; (2) Meningkatnya kapasitas pemahaman pengelola Badan Usaha Milik Desa mengenai teknis penyusunan surat perjanjian kerjasama.