Endah Aryati Eko Ningtyas
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : LINK

KEMAMPUAN OBAT KUMUR EKSTRAK JINTEN HITAM SEDIAAN KANTONG CELUP TERHADAP MONOSIT DAN NEUTROFIL PADA ADHESI STREPTOCOCCUS MUTAN Supriyana Supriyana; Endah Aryati; Sadimin Sadimin; Wahyu Jati Dyah Utami
Jurnal LINK Vol 15, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.124 KB) | DOI: 10.31983/link.v15i2.5384

Abstract

Jintan hitam mengandung senyawa antimikroba bersifat volatil dan non volatil dengan bermacam tingkat kepolaran. Penelitian sebelumnya dikemukakan semakin lama perendaman kantong celup berisi bahan herbal, kadar klorinnya semakin rendah, terutama pada perendaman kantong celup berisi ekstrak flavonoid dari jinten hitam. Adanya kandungan flavonoid ekstrak jinten hitam dan klorin yang dikeluarkan oleh kantong celup, perlu diketahui bagaimana ekstrak jinten hitam dengan sediaan kantong celup mempengaruhi respon inflamasi sel radang neutrofil yang sebelumnya dipapar Streptokokus mutan secara in-vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratories, rancangan penelitian menggunakan the post test only control group design. Populasi penelitian ekstrak flavonoid jinten hitam dengan sediaan kantung celup jumlah sampel minimal 4 sampel untuk tiap kelompok perlakuan. Sampel dikelompok menjadi 10 kelompok yaitu 5 uji adhesi neutrofil dan 5 uji monosit. Hasil perhitungan viabilitas monosit yang dipapar S. mutans menunjukkan bahwa jumlah monosit yang viabel (hidup) pada inkubasi air seduhan 8 menit kantung teh celup ekstrak flavonoid jinten hitam paling tinggi, dan kelompok kontrol (kantung kosong) paling rendah, dan menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p0.05). Obat kumur dengan sediaan teh celup berisi ekstrak flavonoid jinten hitam mampu meningkatkan adhesi S mutans pada neutrofil, sehingga neutrofil sebagai sel imunitas dapat melakukan fagositosis dan membunuh S mutans.