Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENETRASI ISLAM DALAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN MASYARAKAT MELAYU DI ROKAN HULU Ellya Roza; Yasnel Yasnel
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam Vol 3, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/potensia.v3i2.3446

Abstract

This paper is part of the results of research, one of the objectives is to know the penetration of Islam on religious social, especially the field of education that occurred in the community Rokan Hulu. Due to this study of social science research, the method used is in accordance with the social science method guided by theoretical framework by using qualitative approach done in four stages of work namely (1) heuristics, (2) criticism, (3) interpretation, and ( 4) historiography. The research is descriptive form of research that gives a description or describes a complex reality so that the explanation and analysis and interpretations are met. The research location is Rokan Hulu Regency because predicted Riau Islamization comes from Barus adjacent to Rokan Hulu. The results prove that Barus became an important port after Melaka in the world of commerce. In addition to trade, they are traders also broadcast the religion of Islam and make emotional connection with the local community and marriage so that many tombs of Middle Eastern communities in Barus that can be witnessed today and has been studied also by scientists from various countries. The spread of Islam in Barus spread to the surrounding area like South Tapanuli known as “Serambi Mekah” of North Sumatra. By looking at the position of Rokan Hulu adjacent to South Tapanuli, it can be predicted that will be affected by the Islamization so that it will affect the religious social community of Rokan Hulu including education. The nickname of “Negeri Seribu Suluk” to Rokan Hulu is an indication that Rokan Hulu is a temple of Barus Islamization so that it affects the religious education that grows and develops in Rokan Hulu Malay society such as the number of houses of worship and “surau-surau suluk” which until now still become the icon of the area. The birth of the Sufis who developed the Naqsyabandiyah congregation in Rokan Hulu was an implementation of the religious life of the Malay Rokan Hulu people, in which they chose a special way of nicknaming to draw closer to Allah SWT.
ISLAMISASI DI RIAU Ellya Roza; Yasnel Yasnel
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam Vol 2, No 1 (2016): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/potensia.v2i1.2535

Abstract

Islamization is a process in which someone is invited to apply Islamic teachings purely in all aspects of life such as religious ritual, economic, social and cultural, politics, law and governance. The existence of cemetery of Syekh Burhanuddin and all its historical story are evidences that Islam exists in Kuntu which also influence others region in Riau for its religion, culture, social, and so on. From the investigation, historically, in Riau, Syekh Burhanuddin – a famous Islamic Arabian preacher has come to Kuntu and developed Islam. The Islamic teachings delivered by Syekh Burhanuddin remains well in the society until today. He spread Islam and its teachings peacefully, like others preachers of Islam do generally. The way of Syekh Burhanuddin delivered the Islamic teachings and its contents influenced the culture and characters of people in Kuntu, Riau or Indonesian people in general.
PENDAMPING BELAJAR ATAU GURU BARU? FENOMENA AKTIFITAS IBU DALAM PROSES BDR SISWA SD MASA PANDEMI COVID 19 Sukma Erni; Yasnel Yasnel; Elya Roza; Melfa Yola; Salmiah Salmiah
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 19, No 2 (2020): Marwah
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v19i2.11252

Abstract

The Home Learning Program (BDR), which must be implemented due to the COVID-19 pandemic, directly increases the workload of mothers as learning companions for children to replace teachers' duties. Apart from the facilities used, the difficulties found were related to the division of working time between household work and child assistance, difficulties with children's learning materials, disciplining children to learn. The impact is that learning assistance only becomes a side activity after completing household chores. The difficulties faced by mothers cannot be separated from the level of education, communication between parents and schools (teachers) and the double burden of mothers in household affairs.  Program Belajar Dari Rumah (BDR) yang harus dilaksanakan akibat pendemi covid 19 secara langsung menambah beban kerja ibu sebagai pendamping belajar anak menggantikan tugas guru. Selain fasilitas yang digunakan, kesulitan yang ditemukan terkait dengan pembagian waktu kerja antara kerja rumah tangga dan pendampingan anak, kesulitan materi belajar anak, mendisiplinkan anak untuk belajar. Dampaknya pendampingan belajar hanya menjadi kegiatan sambilan setelah meneyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Kesulitan yang dihadapi ibu tidak terlepas dari tingkat Pendidikan, komunikasi orang tua dan sekolah (guru) dan beban ganda ibu dalam urusan rumah tangga.
Akulturasi Islam dalam Adat Pengesahan Perkawinan Suku Sakai Solapan Kabupaten Bengkalis, Riau Ellya Roza; Yasnel Yasnel; Mirawati Mirawati
TSAQAFAH Vol 15, No 1 (2019): Da'wah and Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.23 KB) | DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i1.2785

Abstract

AbstractThis paper aims to reveal the acculturation of Islam with the customary endorsement of the marriage of the Sakai tribe community in the Bathin Solapan region in Bengkalis Regency, Riau. As a native tribe, Sakai has a strong belief in his culture, especially marriage by using various social symbols with Bathin as the main character who becomes the legitimate determinant of a marriage. Likewise the shrill of a dog in Bathin's house is a benchmark for the validity of a marriage. Because this study is a study of social and cultural heritage that integrates with Islam, the methodology used in accordance with the concept of social science research is a qualitative descriptive method that focuses on content analysis with several stages of work through the concept of Research and Development (R & D) . At the end of the study it was found that the social symbol in the custom of the marriage of the Sakai tribe in the Bathin Solapan region was (1) Bathin who started with a picture of a puppet at the pole of his house using betel lime. After that the bride's second hand is put together with the position of the man's hand on the woman's hand. Then a family testimony was held for both parties: (2) The dog's curse which was beaten by Bathin as the validity of a marriage. With the Islamization in Riau, there was an acculturation of Islam towards the customary ratification of the Sakai tribe marriage which was implemented using Islamic social symbols which were manifested in the pillars of marriage and full of marriage with the nikah as the main actor.Keywords: Acculturation of Islam, Social Symbols, Ratification of Marriage, Sakai Tribe, BatinAbstrakTulisan ini bertujuan mengungkap akulturasi Islam dengan adat pengesahan perkawinan  masyarakat suku Sakai dalam wilayah Bathin Solapan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Sebagai suku asli, Sakai memiliki keyakinanan yang kokoh terhadap kebudayaannya terutama perkawinan dengan menggunakan berbagai symbol social dengan Bathin sebagai tokoh utamanya yang menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah perkawinan. Demikian juga lengkingan seekor anjing yang ada di rumah Bathin menjadi tolok ukur terhadap sahnya sebuah perkawinan. Dikarenakan penelitian ini merupakan kajian terhadap peninggalan social dan budaya yang berintegrasi dengan Islam, maka metodologi yang digunakan sesuai dengan konsep penelitian ilmu-ilmu social yakni metode deskriptif kualitatif yang menfokuskan kepada content analysis dengan beberapa tahapan kerja melalui konsep Research and Development (R & D). Pada akhir kajian ditemukan bahwa symbol social dalam adat pengesahan perkawinan suku Sakai  di wilayah Bathin Solapan  adalah (1) Bathin yang memulai dengan gambar orang-orangan di tiang rumahnya dengan menggunakan kapur sirih. Setelah itu tangan kedua calon pengantin disatukan dengan posisi tangan laki-laki di atas tangan perempuan. Kemudian diadakan kesaksian keluarga bagi kedua belah pihak: (2) Lengkingan anjing yang dipukul oleh Bathin sebagai sahnya sebuah perkawinan. Dengan adanya Islamisasi di Riau, maka terjadi akulturasi Islam terhadap adat pengesahan perkawinan suku Sakai yang diimplementasikan dengan menggunakan symbol sosial agama Islam yang wujud pada rukun nikah dan sarat nikah dengan pengulu nikah sebagai actor utamanya.Kata Kunci:  akulturasi Islam, symbol sosial, pengesahan perkawinan, Suku Sakai
Motivasi belajar sejarah kebudayaan islam (MBSKI) scale: mengukur sifat psikometri dengan rasch measurement tool (RMT) Yasnel Yasnel; Sariah Sariah; Susiba Susiba; Syafi'ah Syafi'ah; M. Fahli Zatrahadi; Darmawati Darmawati; Istiqomah Istiqomah
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 10, No 1 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/178700

Abstract

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk memvalidasi dengan mengukur sifat psikometri Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (MBSK) scale. Penelitian menggunakan metode survei yang melibatkan 124 siswa MTs yang terdiri dari 46 (37.1%) laki-laki dan 78 (62.9%) perempuan. Dalam penelitian ini Model Rasch digunakan untuk mengukur sifat psikometri, peneliti menggunakan program komputer WINSTEP4.7.0 untuk melakukan model pengukuran rasch, analisis yang dilakukan adalah mengukur objective measurement, reliability and separation index, threshold: partial credit model, estimation validity through principal component analysis, person measure, dan item measure. Hasil penelitian ini menunjukkan MBSKI scale memenuhi aspek pengukuran psikometrik, dengan nilai reliabilitas item sangat bagus (.97) dan reliabilitas person yang baik (.85) untuk kondisi pengukuran motivasi belajar sejarah kebudayaan islam. Selain itu, item-item pada MBSKI scale sudah mewakili untuk mengukur motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam, dikonfirmasi oleh nilai raw dari varians 34.4%. Selanjutnya, MBSKI scale memiliki validitas yang stabil dan dapat digunakan untuk mengukur semangat dalam belajar sejarah kebudayaan islam, gigih menghadapi kesulitan belajar sejarah kebudayaan islam, penunjang untuk mempelajari mata pelajaran keagamaan, penunjang untuk mempelajari ilmu agama, memiliki hasil belajar yang baik dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan islam, memahami sejarah kebudayaan islam, ketertarikan belajar sejarah kebudayaan islam dan senang belajar sejarah kebudayaan islam.
Akulturasi Islam dalam Adat Pengesahan Perkawinan Suku Sakai Solapan Kabupaten Bengkalis, Riau Ellya Roza; Yasnel Yasnel; Mirawati Mirawati
TSAQAFAH Vol. 15 No. 1 (2019): Da'wah and Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i1.2785

Abstract

AbstractThis paper aims to reveal the acculturation of Islam with the customary endorsement of the marriage of the Sakai tribe community in the Bathin Solapan region in Bengkalis Regency, Riau. As a native tribe, Sakai has a strong belief in his culture, especially marriage by using various social symbols with Bathin as the main character who becomes the legitimate determinant of a marriage. Likewise the shrill of a dog in Bathin's house is a benchmark for the validity of a marriage. Because this study is a study of social and cultural heritage that integrates with Islam, the methodology used in accordance with the concept of social science research is a qualitative descriptive method that focuses on content analysis with several stages of work through the concept of Research and Development (R & D) . At the end of the study it was found that the social symbol in the custom of the marriage of the Sakai tribe in the Bathin Solapan region was (1) Bathin who started with a picture of a puppet at the pole of his house using betel lime. After that the bride's second hand is put together with the position of the man's hand on the woman's hand. Then a family testimony was held for both parties: (2) The dog's curse which was beaten by Bathin as the validity of a marriage. With the Islamization in Riau, there was an acculturation of Islam towards the customary ratification of the Sakai tribe marriage which was implemented using Islamic social symbols which were manifested in the pillars of marriage and full of marriage with the nikah as the main actor.Keywords: Acculturation of Islam, Social Symbols, Ratification of Marriage, Sakai Tribe, BatinAbstrakTulisan ini bertujuan mengungkap akulturasi Islam dengan adat pengesahan perkawinan  masyarakat suku Sakai dalam wilayah Bathin Solapan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Sebagai suku asli, Sakai memiliki keyakinanan yang kokoh terhadap kebudayaannya terutama perkawinan dengan menggunakan berbagai symbol social dengan Bathin sebagai tokoh utamanya yang menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah perkawinan. Demikian juga lengkingan seekor anjing yang ada di rumah Bathin menjadi tolok ukur terhadap sahnya sebuah perkawinan. Dikarenakan penelitian ini merupakan kajian terhadap peninggalan social dan budaya yang berintegrasi dengan Islam, maka metodologi yang digunakan sesuai dengan konsep penelitian ilmu-ilmu social yakni metode deskriptif kualitatif yang menfokuskan kepada content analysis dengan beberapa tahapan kerja melalui konsep Research and Development (R & D). Pada akhir kajian ditemukan bahwa symbol social dalam adat pengesahan perkawinan suku Sakai  di wilayah Bathin Solapan  adalah (1) Bathin yang memulai dengan gambar orang-orangan di tiang rumahnya dengan menggunakan kapur sirih. Setelah itu tangan kedua calon pengantin disatukan dengan posisi tangan laki-laki di atas tangan perempuan. Kemudian diadakan kesaksian keluarga bagi kedua belah pihak: (2) Lengkingan anjing yang dipukul oleh Bathin sebagai sahnya sebuah perkawinan. Dengan adanya Islamisasi di Riau, maka terjadi akulturasi Islam terhadap adat pengesahan perkawinan suku Sakai yang diimplementasikan dengan menggunakan symbol sosial agama Islam yang wujud pada rukun nikah dan sarat nikah dengan pengulu nikah sebagai actor utamanya.Kata Kunci:  akulturasi Islam, symbol sosial, pengesahan perkawinan, Suku Sakai
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Literasi Keuangan Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Siak Hulu Emilia Susanti; Suhertina Suhertina; Yasnel Yasnel
Instructional Development Journal Vol 6, No 2 (2023): IDJ
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idj.v6i2.25467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap tingkat literasi keuangan siswa di Sekolah Menengah Negeri Atas 2 Siak Hulu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Adapun metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivesme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 2 Siak Hulu yang berjumlah 452 siswa. jumlah sampel Penelitian yang dilakukan oleh penulis jumlah sampel 208 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kuantitatif, perubahan data Ordinal ke data Interval, Uji Linearitas, Uji Normalitas, regresi linear sederhana dan Uji Korelasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga terhadap literasi keuangan siswa pada mata pelajaran ekonomi tergolong Baik yaitu 73.09%. Tergolong baik karena berada pada rentang interval 61% - 80% dikategorikan baik. Dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial keluarga terhadap literasi keuangan siswa sebesar 0,427 atau 42.7% terhadap literasi keuangan siswa pada mata pelajaran ekonomi sedangkan sisanya 57.3% diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Disiplin siswa dalam belajar bahasa inggris; analisis gender dan jurusan di madrasah aliyah Zulhidah Zulhidah; Yasnel Yasnel; Syafrida Syafrida; Fitra Herlinda
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 1 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/190100

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi disiplin siswa dalam belajar Bahasa Inggris berdasarkan gender, kelas dan jurusan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik strata random sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 313 siswa (laki-laki = 141; perempuan = 172) Madrasah Aliyah di Kota Pekanbaru, siswa yang menjadi sampel penelitian ini terdiri dari berbegai tingkatan, mulai dari kelas X sampai XII. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala disiplin dengan nilai Cronbach's Alpha 0.865 (terdiri dari 52 item). Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan perangkat lunak JASP. Temuan pada penelitian ini menunjukkan disiplin siswa Madrasah Aliyah Kota Pekanbaru rata-rata berada pada kategori tinggi dengan nilai 65.5% artinya siswa Madrasah Aliyah Kota Pekanbaru berada pada tingkat disiplin yang tinggi khususnya dalam belajar Bahasa Inggris. Temuan lainnya, siswa perempuan dari jurusan IPA memiliki nilai disiplin belajar Bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa perempuan ataupun laki-laki jurusan IPS, maupun dari kelas X dan XI (IPA dan IPS).
Disiplin siswa dalam belajar bahasa inggris; analisis gender dan jurusan di madrasah aliyah Zulhidah Zulhidah; Yasnel Yasnel; Syafrida Syafrida; Fitra Herlinda
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 1 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/190100

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi disiplin siswa dalam belajar Bahasa Inggris berdasarkan gender, kelas dan jurusan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik strata random sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 313 siswa (laki-laki = 141; perempuan = 172) Madrasah Aliyah di Kota Pekanbaru, siswa yang menjadi sampel penelitian ini terdiri dari berbegai tingkatan, mulai dari kelas X sampai XII. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala disiplin dengan nilai Cronbach's Alpha 0.865 (terdiri dari 52 item). Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan perangkat lunak JASP. Temuan pada penelitian ini menunjukkan disiplin siswa Madrasah Aliyah Kota Pekanbaru rata-rata berada pada kategori tinggi dengan nilai 65.5% artinya siswa Madrasah Aliyah Kota Pekanbaru berada pada tingkat disiplin yang tinggi khususnya dalam belajar Bahasa Inggris. Temuan lainnya, siswa perempuan dari jurusan IPA memiliki nilai disiplin belajar Bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa perempuan ataupun laki-laki jurusan IPS, maupun dari kelas X dan XI (IPA dan IPS).