Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Peran Pokja PKP Dalam Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Bukittinggi Fauzana Fitria Mukhief; Hidayatul Fajri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.116 KB)

Abstract

Permasalahan terkait permukiman kumuh di Indonesia saat ini masih banyak tersebar di seluruh Indonesia, salah satu area permukiman kumuh terletak di Kota Bukittinggi. Jumlah kawasan kumuh untuk kota Bukittinggi mengalami peningkatan dari yang sebelumnya terdiri hanya dari dua kelurahan menjadi tiga kelurahan yang tersebar di lima lokasi dengan pertambahan luas sebesar lebih dari 50%. Penanganan permasalahan permukiman kumuh di Kota Bukittinggi melibatkan tim Pokja PKP (Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan dan Permukiman). Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pokja PKP dalam rangka meningkatkan kualitas permukiman kumuh di kota Bukittinggi yang terletak pada tiga kelurahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, data yang digunakan bersumber dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Selain itu teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pokja PKP berperan besar dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh dengan melakukan tugas dalam pelaksanaaan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dalam perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, pengendalian pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Serta melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dengan memfasilitasi pembentukan dan penyelenggaraan forum pengembangan perumahan dan kawasan permukiman kota Bukittinggi. Namun terdapat kendala dalam proses komunikasi yang dilakukan serta masih ada tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang menyebabkan adanya perselisihan antar aktor yang melaksanakan kegiatan dan tidak adanya penjelasan secara terperinci mengenai tugas masing-masing aktor.