Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Penentuan Desa Pusat Pertumbuhan Di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Emi Salmah; Sahri; Endang Astuti
Journal of Economics and Business Vol 4 No 2 (2018): Ekonobis, September 2018
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v4i2.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: a). Mengidentifikasi ketersediaan sarana dan prasarana masing - masing desa di Kecamatan Lembar, b). Menentukan desa yang sesuai untuk dikembangkan sebagai Desa Pusat Pertumbuhan di Kecamatan Lembar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Lembar secara umum sudah cukup tersedia dan sudah mendukung dalam pembentukan Desa Pusat Pertumbuhan. Desa yang sesuai untuk dikembangkan sebagai Desa Pusat Pertumbuhan adalah Desa Jembatan Kembar karena bobot yang diperoleh dari 7 ( tujuh ) variabel penentu DPP sebesar 73, yang artinya Desa Jembatan Kembar. memiliki sarana dan prasarana serta memiliki potensi yang mendukung terbentuknya Desa Pusat Pertumbuhan di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Mengacu pada hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya serta mengacu pada hasil penelitian di atas, maka dapat diajukan saran - saran yaitu perlu diadakan pembangunan beberapa sarana dan prasarana untuk lebih meningkatkan fungsi Desa Jembatan Kembar sebagai pusat pertumbuhan bagi daerah – daerah hinterlandnya seperti sarana komunikasi, pendidikan, serta pengadaan badan usaha atau perusahaan.
Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Eka Agustiani; Endang Astuti; Siti Sriningsih
Journal of Economics and Business Vol 6 No 1 (2020): Ekonobis, Maret 2020
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v6i1.38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat yang menggunakan alat analisis Rasio Kemandirian, Rasio Keserasian, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi dan Model Implementasi Kebijakan Publik Ripley & Franklin. Dari hasil penelitian diharapkan rekomendasi kebijakan mengenai pengelolaan keuangan desa yang lebih transparant dan akuntabel guna mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan keuangan. Hasil penelitian menunjukan rasio-rasio kemandirian yang tergolong rendah,rasio keserasian juga yang masih dibawah 50 persen,rasio efektivitas tergolong efektif ,sedangkan rasio efisiensi tergolong kurang efisien. Pengimplementasian kebijakan public sudah memenuhi kepatuhan, perspektif kelancaran rutinitas dan persepektif pelaksanaan yg mengarah pada kinerja sudah memuaskan
Model Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Ekowisata Mangrove di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat Emi Salmah; Titi Yuniarti; Endang Astuti; Eka Agustiani; Siti Fatimah
Journal of Economics and Business Vol 7 No 2 (2021): Ekonobis, September 2021
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v7i2.78

Abstract

Partisipasi masyarakt dalam kegiatan pariwisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat. Ide kegiatan dan pengelolaan dilakukan seluruhnya oleh masyarakat secara partisipatif, dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Merumuskan Model partisipasi masyarakat lokal dalam Ekowisata Mangrove di Desa Lembar Selatan, Kec. Lembar Kabupaten Lombok Barat, 2) Menganalisis bagaimana mereka mengelola informasi sebagai bagian dari partisipasi masyarakat lokal dalam ekowisata Mangrove di Desa Lembar Selatan, Kec. Lembar Kabupaten Lombok Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah Diskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan eksploratif. Menggunakan data primer dan data Sekunder, metode pengumpulan data, observasi, Wawancara secara mendalam (in-depth interview) dan telaah pustaka. Data yang terkumpul akan dianalisa dan dihitung dengan menggunakan system Excel, lalu disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan diagram batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah banyak yang berpartisipasi dalam ekowisata mangrove di Desa Lembar Selatan, dengan membuka usaha kuliner (makanan khas Sasak), menyewakan sampan/perahu untuk mengelilingi lokasi mangrove, jasa parkir yang melibatkan masyarakat khususnya anak muda, menjual dan memeriksa tiket masuk. Dalam penyebaran informasi, sudah dilakukan oleh para remaja yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Lembar Selatan. Model partisipasi masyarakat dalam mengelola informasi harus ada kemauan secara bersama-sama (masyarakat, aparat desa, pemerintah dan swasta) dalam mengembangkan ekowisata Mangrove Lembar Selatan secara signifikan.
ANALISIS PENENTUAN PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Emi Salmah; Sahri Sahri; Endang Astuti
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.21

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat, yang bertujuan untuk; 1). Mengidentifikasi klasifikasi Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. 2). Menganalisis kekuatan interaksi keruangan antar Kecamatan 3). Menganalisis  kecamatan  mana  saja  yang  dapat  ditetapkan  sebagai  pusat pertumbuhan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.  Jenis penelitian yang digunakan adalah Diskriptif , jenis data adalah data Sekunder dan primer, metode pengumpulan data, observasi, Wawancara dan telaah pustaka. Alat analisa yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah Typologi Klasen, Skalogram dan analisa Interaksi Spasial secara EksploratifHasil Penelitian menunjukkan 1). Kecamatan dengan fasilitas terlengkap adalah Kecamatan Gerung, paling sedikit jumlah fasilitasnya Kecamatan, Labuapi, 2). Potensi Kabupaten Lombok Barat adalah pertanian, perdagangan, jasa, Pariwisata dengan beberapa daerah yang berpotensi untuk dijadikan lahan peternakan dan perkebunan.3). Pengembangan pusat pertumbuhan ini disesuaikan dengan potensi dan fungsi tiap kecamatan. 4) semua daerah di Kabupaten Lombok Barat memiliki interaksi yang kuat dengan Kecamatan Gerung. 5). Kecamatan Gerung merupakan kecamatan dengan kelengkapan fasilitas tertinggi, interaksi tertinggi, dan memiliki potensi perdagangan dan jasa. Kecamatan Labuapai, Lingsar dan Kediri  sebagai wilayah yang memiliki kelengkapan faslitas paling rendah.Saran dalam mewujudkan pusat pertumbuhan baru di Kabupaten Lombok Barat, antara lain: 1)  Pemerintah mengkaji kembali kelengkapan data yang ada. 2). Pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus pada daerah daerah pusat pertumbuhan
Analisis Pola Dan Struktur Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota Mataram Dan Hubungan Kota Mataram Dengan Kabupaten Sekitarnya Di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat Wahidin; M. Firmansyah; Endang Astuti
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 3 No 1 (2021): Elastisitas, Maret 2021
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v3i1.34

Abstract

Ruang lingkup penelitian ini menganalisis Pola dan Struktur Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuannya: 1) untuk mengetahui sektor ekonomi Mataram yang prima dan potensial. 2) untuk mengetahui kabupaten mana yang mempunyai keterkaitan/interaksi yang kuat dengan Kota Mataram. Variabel penelitian: pertumbuhan ekonomi, PDRB Kota Mataram dan Propinsi NTB, jumlah penduduk, dan jarak antar kabupaten. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan: 1) Tipologi Klassen, 2) Model Gravitasi. Hasil penelitian: sektor ekonomi Kota Mataram yang prima dan potensial adalah: sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor informasi dan komunikasi, sektor jasa keuangan dan asuransi, dan sektor jasa Pendidikan. Kabupaten yang mempunyai keterkaitan yang kuat dengan Kota Mataram adalah kabupaten Lombok Barat dan kabupaten Lombok Tengah.
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA DESA SEKOTONG BARAT - KABUPATEN LOMBOK BARAT Lukman Hakim; Endang Astuti; Tuti Handayani
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 3 No 2 (2021): Elastisitas, September 2021
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v3i2.39

Abstract

Kajian riset guna merumuskan strategi yang diperlukan untuk pengembangan wisata, lazimnya menggunakan analisis SWOT. Beberapa diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Satriawati, dkk (2019); Susanto dan Amin Kiswantoro (2019); Suprina dan A. Amanda Nathania (2018); maupun oleh Salam, dkk (2018). Namun, dalam metode analisanya tidak menunjukkan adanya suatu hasil berupa indeks dari SWOT – suatu besaran/angka yang menentukan koordinat kuadran strategi, sebagai dasar utama dalam merumuskan strategi dan tingkat konfidensinya. Disamping itu, diadopsi Model Diamond dari Porter (Valiollahpour, et.al, 2014) untuk melengkapi analisa SWOT. Riset bertujuan untuk menentukan arah dan strategi pengembangan wisata, serta mengidentifikasi obyek wisata unggulan di desa penelitian berdasarkan bauran pendekatan tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa arah pengembangan wisata Desa Sekotong Barat adalah wisata bahari, dengan obyek wisata unggulan pada obyek wisata renang. Strategi pengembangan pariwisata desa bersifat agresif.
KAJIAN TINGKAT KEMAJUAN DAERAH KABUPATEN/KOTA DAN KETIMPANGAN WILAYAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PULAU LOMBOK PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Wahidin; Titi Yuniarti; Endang Astuti
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 4 No 1 (2022): Elastisitas, Maret 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v4i1.53

Abstract

Ruang lingkup penelitian ini mengkaji kemajuan pembangunan ekonomi yang dicapai oleh kabupaten/kota dan ketimpangan antar wilayah kabupaten/kota di pulau Lombok. Tujuannya: untuk mengetahui tingkat kemajuan kabupaten/kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat dari hasil pembangunan ekonomi selama sepuluh tahun terakhir dan untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan antar kabupaten/kota di pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. Variabel penelitian yaitu: pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, jumlah penduduk. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengali data dari laporan, buku-buku dan catatan-catatan yang terkait dengan masalah penelitian Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis analisi Tipologi Klassen. Hasil analisis Tipologi Klassen diklasifikasikan dalam empat klasifikasi, yaitu: (1) Daerah Maju dan Tumbuh Cepat (High Growth and high Income), adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita propinsi.(2) Daerah Potensial Maju (High Income but Low Growth), adalah daerah yang memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari propinsi. (3) Daerah Berkembang cepat (High Growth but Low Income), adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tetapi pendapatan per kapita yang lebih rendah dari propinsi.(4) Daerah Relatif Tertinggal (Low Growth and Low Income), adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih rendah dari propinsi. Hasil penelitian: 1) Daerah Kota Mataram adalah daerah maju dan tumbuh cepat, karena Kota Mataram menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan ekonominya selama lima tahun terakhir lebih tinggi dari rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dan rata-rata PDRB per kapita Kota Mataram selama lima tahun terakhir lebih tinggi dari rata-rata PDRB per kapita Propinsi NTB. Daerah Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara, adalah Daerah Relatif Tertinggal. Keempat daerah kabupaten ini mempunyai rata-rata laju pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir lebih rendah dari rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Propinsi NTB. Dan memiliki rata-rata PDRB per kapita selama lima tahun terakhir lebih rendah dari rata-rata PDRB per kapita Propinsi NTB. 2) tingkat ketimpangan pendapatan antar kabupaten/kota di pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah ketimpangan sedang. Hal tersebut diindikasikan oleh angka Indeks Williamson yang mencapai angka 0,281 dimana angka ini masuk pada kategori ketimpangan sedang. Kata kunci: maju dan tumbuh cepat, potensi maju, berkembang cepat, relatif tertinggal, ketimpangan tinggi, sedang, dan rendah.
MANAJEMEN USAHA DAN KOPERASI PADA UMKM DAN PENGRAJIN GERABAH DIDESA BANYUMULEK KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT Muhammad Alwi; I Dewa Gde Bisma; Iwan Kusuma Negara; Endang Astuti
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v2i1.89

Abstract

Desa Banyumulek memiliki hasil kerajinan tangan yang sudah terkenal dan merupakan salah satu sentra industri kerajinan gerabah yang ada di pulau Lombok. Berbagai jenis kerajinan gerabah yang dibuat di desa ini seperti teko, tong sampah mewah, gentong besar, aneka guci, mangkuk buah, hiasan dinding dan sebagainya. Namun demikian masih lemah dalam manajemen usaha dan koperasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2021 di Aula Desa Banyumulek. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada UMKM dan pengrajin Gerabah tentang manajemen usaha dan koperasi. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan ceramah dan Focus Group Discussion (FGD) dengan materi manajemen usaha dan koperasi. Hasil dari kegiatan ini adalah UMKM dan pengrajin gerabah sudah dapat mengetahui pentingnya pengetahuan manajemen usaha agar usaha dapat maju dan berkembang kembali. Namun demikian saat ini terjadi kemunduran produksi gerabah yang diakibatkan oleh menurunnya wisatawan yang berkunjung sampai sekarang dan tingginya harga gerabah yang belum mempunyai hak paten, hal ini terjadi karena ketidakamanan dan ketidaknyamananan para pengunjung baik domestik maupun wisatawan Manca Negara. Di samping juga ulah dari pada guide yang meminta 50% sampai dengan 60% insentip dari harga jual gerabah kepada pemilik artshop apabila membawa wisatawan belanja pada artshop mereka, akibatnya para pemilik artshop membeli gerabah kepada pengrajin dengan harga yang murah. Koperasi yang ada menjadi macet akibat ketidakjujuran para pengurus sehingga para pengrajin tidak berniat untuk menjadi anggota koperasi. Disarankan kepada UMKM dan Pengrajin gerabah agar dapat mengelola usaha mereka dengan baik dan masuk menjadi anggota koperasi. Pengurus Koperasi harus jujur dalam menjalankan usaha koperasi sehingga koperasi dapat berkembang dan maju.
PENYULUHAN MANAJEMEN USAHA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PRASEJAHTERA DI DESA TAMAN SARI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Emi Salmah; Titi Yuniarti; Endang Astuti; Eka Agustiani
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v2i1.91

Abstract

Kegiatan penyuluhan dilakukan di Desa Taman Sari Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, yang dihadiri oleh anggota Kelompok Usaha Bersama ( KUBE) Dusun Medas Taman Sari. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para anggota kelompok yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama ( KUBE ) agar membuat catatan keuangan. Diharapkan setelah para anggota kelompok mengikuti pelatihan dan penyuluhan ini, mereka bisa menghitung penerimaan dan pengeluaran dari usaha yang dilakukan. Pada akhirnya timbul kesadaran dari anggota kelompok dalam hal pengelolaan keuangan, untuk meningkatkan usaha mereka agar lebih berdaya dan berkesinambungan.Bentuk dari kegiatan adalah ceramah yang dilanjutkan dengan diskusi (Tanya jawab ) secara interaktif untuk mempertajam pokok permasalahan yang disampaikan, yang dipandu oleh tim pengabdian. Dari hasil diskusi dapat diketahui bahwa ibu ibu yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama ( KUBE) di Desa Taman Sari sangat bersemangat / antusias dan mendukung kegiatan penyuluhan dan bimbingan dengan pokok bahasan sebagaimana yang disampaikan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Mereka pada umumnya baru tiga (3) tahun berusaha ( Budidaya Jamur Tiram ), setelah ada pembinaan atau bimbingan dari Yayasan Islamic Relief dengan memberikan bantuan / pinjaman dalam bentuk peralatan untuk membudidayakan Jamur Tiram. Hasil kegiatan dan penyuluhan telah menambah pengetahuan dan wawasan mereka tentang bagaimana cara mengelola keuangan ( mencatat uang yang masuk dan keluar ) agar diketahui untung atau rugi usaha mereka. Untuk itu penyuluhan seperti ini perlu terus ditingktakan dan dikembangkan kearah yang lebih kreatif dan inovatif pada usaha lainnya secara intensif dan kontinyu, sehingga masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, dimana hal ini akan berdampak pada terjadinya perkembangan usaha ibu ibu yang tergabung dalam KUBE dan terjadi peningkatan pendapatan.
Pengembangan Ekonomi Pelaku Usaha Rumah Tangga di Desa Rempung Lombok Timur Hailuddin Hailuddin; Mukmin Suryatni; Irwan Suriadi; Endang Astuti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.468 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.617

Abstract

Pengembangan ekonomi khususnya untuk usaha rumah tangga dimaksudkan untuk penggalian potensi-potensi kemandirian dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya potensial secara berkelanjutan. Terkait dengan hal itu, pembinaan ini bertujuan untuk memberikan motivasi, pengetahuan dan tehnik dalam mengelola dan mengembangkan usaha  yang dijalani, baik secara individu maupun berkelompok bagi masyarakat. Dengan berlandaskan pada subtansi yang dimaknai bahwa penataan dan pengembangan usaha rumahan ini berlandaskan pada  ketersediaan sarana produksi lokal, pengolahan dan penataan output yang dikendalikan oleh masyarakat secara mandiri dan berkesinambungan.  Subyek dari kegiatan ini adalah kelompok maupun individu para pelaku usaha rumahan di Desa Rempung Lombok Timur. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode diskusi, ceramah dan ramah tamah. Hasil dari kegiatan ini adalah banyaknya hal yang diungkapkan oleh peserta dalam memulai usaha, seperti bagaimana membangun usaha, apa persiapannya, bagaimana dengan permodalan, pemasarannya kemana dan lain-lain. Karena itu tim mengajak mereka dulu untuk membangun kemitraan usaha bersama untuk menampung permasalahan usaha yang mereka tekuni. Selanjutnya dipaparkan tentang bagaimana menekuni suatu usaha dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang pengetahuan manajemen usaha. Ahirnya harapan tim penyuluh, mereka bisa melakukan usaha dengan pemahaman perencanaan usaha serta motivasi  untuk membangun dan menekuni usaha mereka dengan baik agar bisa berkembang.