Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani tindakan hemodialisa Indra Maulana; Iwan Shalahuddin; Taty Hernawaty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.131 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i1.2359

Abstract

Psychosocial factors: The depression level  in patients with chronic kidney disease maintained on dialysisBackground: Chronic renal failure undergoing hemodialysis therapy in the world is almost 1.5 million people, and in Indonesia there are approximately 0.2 people with chronic renal failure undergoing hemodialysis therapy. The impact of hemodialysis on the physical that will occur in patients become weak tired in living their daily lives, against the psychological impact that will occur on sleep problems, impurity and depression, the impact on social and economic conditions that will occur to patients on social relationships, and on the environment the client will also have an impact on the social environment in which he lives. Therefore hemodialysis therapy will have an impact on the quality of life of patients.Purpose: To determine Psychosocial factors: the depression level  in patients with chronic kidney disease maintained on dialysisMethod: A descriptive correlational study by a cross sectional design approach. The sample used was 40 respondents, data collection techniques using questionnaires and direct observation with results calculated based on the total answers to questions given by respondents with criteria: score <17 = no sign of depression, score 18-24 = mild depression, score 25-34 = moderate depression and a score of 35-51 = severe depression, while the bivariate test used chi-squareResults: There was a relationship among factors such as: age, educational, sex, duration of maintaine of hemodialysis therapy and sleep patterns with the depression level in patients with chronic kidney disease under maintained on dialysis at Garut dr. Slamet Hospital.Conclusion: Health workers (nurses) to provide motivational and therapeutic informing in implementing hemodialysis therapy so that patients are more excited and better understand the importance of hemodialysis and to reduce the level of depression.Keywords: Depression level; Patients; Chronic kidney disease; DialysisPendahuluan: Penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di dunia hampir sekitar 1,5 juta orang, dan di indonesi hampitr sekitar 0,2 jiwa penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Dampak hemodialisis terhadap fisik yang akan terjadi pada pasien menjadi lemah lelah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terhadap psikologis dampak yang akan terjadi pada masalah tidur, kecemasaan dan depresi, dampak terhadap sosial dan ekonomi yang akan terjadi pada pasien pada hubungan sosialnya, dan pada lingkungan klien juga akan berdampak pada sosial lingkungan dimana dia tinggal. Maka dari itu terapi hemodialisis akan berdampak pada kualitas hidup pasien.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani tindakan HemodialisaMetode: Menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 40 responden, teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan observasi langsung dengan hasil dihitung berdasarkan  total jawaban dari pertanyaan yang diberikan responden dengan kriteri skor <  17 = tidak ada depresi,  skor 18-24 = depresi ringan,  skor 25-34= depresi sedang dan skor 35-51= depresi berat                        sedangkan uji bivariat menggunakan chi-square.Hasil: Menunjukan adanya hubungan antara faktor : usia, pendidikan, jenis kelamin, lamanya periode menjalani terapi hemodialisa dan pola tidur. Semua faktor tersebut sangat  berhubungan dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani tindakan hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr. Slamet Garut.Simpulan: Petugas kesehatan (perawat) agar memberikan motivasi dan terapeutik informing dalam pelaksanaan terapi hemodialisa agar pasien lebih bersemangat dan lebih memahami pentingnya hemodialisa serta untuk mengurangi tingkat depresi.
Gambaran Cyberbullying Pada Siswa di SMA X Kota Bandung Intan Ayudhita Syena; Taty Hernawaty; Anita Setyawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.679 KB)

Abstract

ABSTRAK Penggunaan internet pada remaja tidak hanya berdampak positif melainkan juga dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya yatu cyberbullying. Seseorang yang terlibat cyberbullying memiliki dampak, seperti perasaan cemas, malu dan marah, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian cyberbullying pada siswa di SMA X Kota Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang dilibatkan berjumlah 743 siswa dari kelas X dan XI di SMA X Kota Bandung. Berdasarkan teknik stratified random sampling didapatkan 260 siswa sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini menggunakan instrumen cyberbullying dari teori yang digunakan oleh peneliti sendiri berdasarkan teori Willard (2007). Data dianalisis secara statistik deskriptif menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 93,1% responden terlibat cyberbullying dan 6,9% tidak terlibat cyberbullying (n=260). Dari responden yang terlibat cyberbullying sebanyak 93,1% (242 siswa) terdapat 4,1% (10 orang) sebagai pelaku, 17,0% (41 orang) sebagai korban, dan 78,9% (191 orang) sebagai pelaku dan korban. Berdasarkan bentuk yang paling banyak terjadi pada responden sebagai pelaku, korban serta pelaku dan korban yaitu bentuk Flaming (41,0%) sedangkan paling sedikit yaitu Cyberstalking (14,9%). Simpulan dari penelitian ini sebagian besar siswa terlibat cyberbullying yang menjadi pelaku dan juga sekaligus menjadi korban, sehingga menimbulkan dampak yang mempengaruhi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya tindak lanjut dari perawat dalam menangani dampak dari masing-masing bentuk cyberbullying khususnya pada kondisi fisik dan psikologisnya. Perawat dapat melakukan penanganan seperti manajemen marah, mengatasi kecemasan dan cara meningkatkan koping yang baik. Kata Kunci: Cyberbullying, Media Sosial, Remaja ABTRACT Background. Internet using in adolescents not only have a positive impact, but also can have a negative impact, one of which is cyberbullying. Someone who involved in cyberbullying has an impact such as feeling embarrassed, anxious and angry, so this research aims to describe the incidence of cyberbullying in students at Senior High School X in Bandung City. The design of this study was a quantitative descriptive methods. The population involved amounted to 743 students from class X and class XI at Senior High School X in Bandung City. Based on the stratified random sampling technique obtained 260 students as the research sample. This research using a cyberbullying instrument from the theory used by the researchers themselves based on Willard's (2007) theory. This study used univariate analysis, so the data were analyzed descriptively and statistically by frequency distribution. The results of this research indicate that 93.1% of respondents involved cyberbullying and 6.9% were not involved in cyberbullying (n=260). Of the repondents involved in cyberbullying 93.1% (242 students) there were 4.1% (10 people) as perpetrators, 17.0% (41 People) as victims, and 78.9% (191 people) as perpetrators and victims. Based on the form, the most occurred to respondents as perpetrators, victims, and perpetrators and victims, namely Flaming form (41.0%) while the least namely Cyberstalking form (14.9%). The conclusions from this research are that most students are involved in cyberbullying as perpetrators and also at the same time become victims, so it can causing an impact. This condition shows that there is a need from nurses's help for follow up this cases in dealing with the impact of each form of cyberbullying especially on their physical and psychological conditions. Nurses can handle such things as anger management, overcoming anxiety and ways to improve coping well. Keywords: Cyberbullying, Social Media, Teenagers
Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Penularan Covid-19 Bagi Siswa Sekolah Dasar Taty Hernawaty; Arlette Puspa Pertiwi; Wiwi Mardiyah; Hadi Suprapto Arifin
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v2i2.1269

Abstract

During the Covid-19 pandemic, the government set various policies to prevent transmission. The use of masks, practicing a clean and healthy lifestyle, and limiting distance and even Large-Scale Social Restrictions are the efforts that have been set. However, many violations are still being committed, including school children who have had face-to-face meetings (PTM) at school. Disobedience to implementing health protocols can be caused by a lack of knowledge. This health education activity is about preventing the spread of Covid-19. Activities are carried out offline when students do PTM at Bojong 01 Elementary School, Majalaya District, Bandung Regency, totaling 44 students. The results of this activity showed that there was an increase in students' knowledge about preventing the transmission of Covid-19 by 5.45% from previous knowledge so that it became 88.18%. Good knowledge about preventing the transmission of Covid-19 can be a strengthening basis for the formation of a healthy lifestyle. In conclusion, students' knowledge about preventing the transmission of Covid-19 increased after being given health education. Suggestions, the next study is an effort to increase students' positive attitudes so that they can form good behavior in preventing the transmission of Covid-19.
Penggunaan Minyak Lavender dalam Menurunkan Kecemasan pada Pasien Hemodialisis Aat Sriati; Taty Hernawaty; Mutia Sundari; Sarah Kusumah Bakti
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.196 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i1.4779

Abstract

This study aims to map the evidence regarding using lavender oil to reduce anxiety in hemodialysis patients. The research method used is Scoping review by systematically searching three databases: PubMed, Google Scholar, and Science Direct. The research results obtained five articles that meet the criteria. The main findings reveal that using lavender oil can reduce anxiety in hemodialysis patients. There are various methods of using lavender oil, which is given by inhalation (dropped in boiled water or dripped onto cotton/gauze/pillow) and gentle massage on the pruritic area. The duration of using lavender oil is between one week and six weeks. In conclusion, using lavender oil can be one of the interventions nurses can carry out to reduce anxiety in hemodialysis patients. Keywords: Anxiety, Lavender Oil, Hemodialysis Patients
The Knowledge related to Mental Health of the People around the Coastal Areas Taty Hernawaty; Hadi Suprapto Arifin; Efri Widianti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i3.1234

Abstract

Mental health is one of Indonesia’s public health development goals. The Pangandaran District Administration of West Java is an expanded district that actively carries out various development programs, including mental health programs. This study aimed to identify public knowledge about mental health in Pangandaran District using quantitative descriptive method. The research population comprised residents of the Pangandaran District, and a sample was collected via cluster multistage sampling technique. The sample was gradually determined in the order of subdistricts, villages, subvillages, community units, and neighborhood units. The total sample was composed of 113 respondents. The questionnaire was developed based on theories and concepts on public mental health and distributed to participants after validity and reliability tests were conducted. The construct validity test result was between 0.303 and 0.764, which meant that all items were valid. The Kuder-Richardson 20 formula was used to test reliability, and the reliability coefficient was 0.887. Mathematical calculations were used for data analysis; data are presented as frequency distributions. In this study, 61.10% of the respondents had “less” knowledge, 33.59% had “good” knowledge, and the remaining 5.30% had “enough” knowledge of mental health. The results suggest that the local government should provide mental health education for the residents. For educational institutions, mental health programs should be a fundamental offering in Indonesian society. Abstrak Pengetahuan tentang Kesehatan Mental Warga di Sekitar Wilayah Pesisir. Sehat secara mental merupakan bagian dari tujuan pembangunan kesehatan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Pangandaran merupakan kabupaten pemekaran yang sedang menggalakkan berbagai program pembangunan termasuk program kesehatan jiwa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan masyarakat Kabupaten Pangandaran mengenai kesehatan jiwa. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Kabupaten Pangandaran dan sampel diambil menggunakan tehnik cluster multistage sampling. Tahapan penetapan sampel dilakukan bertahap mulai dari kecamatan, desa, dusun, rukun warga, sampai rukun tetangga dan didapat sebanyak 113 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dan dibagikan pada seluruh responden. Kuisioner dikembangkan dari teori dan konsep kesehatan jiwa masyarakat dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas konstrak didapatkan hasil berkisar antara 0,303 sampai 0,764 sehingga semua item dinyatakan valid. Uji reliabilitas menggunakan uji Kuder Richardson 20 dan diperoleh koefisien reliabilitas KR-20 sebesar 0,887. Analisa data menggunakan perhitungan matematis dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,10% responden kurang memiliki pengetahuan mengenai kesehatan jiwa, 33,59% responden memiliki pengetahuan mengenai kesehatan jiwa yang baik, dan sisanya 5,30% responden memiliki pengetahuan mengenai kesehatan jiwa yang cukup. Saran, bagi pemerintah setempat agar memberikan pendidikan kesehatan jiwa bagi masyarakat. Bagi instansi pendidikan, diharapkan menjadi data dasar dalam membuat program kesehatan jiwa di masyarakat. Kata Kunci: Jawa Barat, kesehatan masyarakat, program kesehatan jiwa, wilayah pesisir
Penerimaan Diri pada Anak Didik Lapas (Andikpas) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Rizkiani Tri Ramdani; Nur Oktavia Hidayati; Taty Hernawaty
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S1 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.17 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14iS1.17

Abstract

Anak didik lapas (Andikpas) mendapatkan banyak stressor dalam menjalani pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), untuk mengurangi kemungkinan adanya masalah psikologis yang akan dialami, andikpas memerlukan penerimaan diri dalam menerima kondisinya secara utuh tanpa syarat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penerimaan diri pada andikpas di LPKA Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini melibatkan 58 andikpas dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Unconditionally Self-Acceptance Questionnaire (USAQ) dengan skor validitas – 0,718 dan nilai reabilitas 0,766. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis univariat yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yakni 32 andikpas (55,2%) memiliki penerimaan diri yang tinggi dan hampir setengahnya yakni 26 andikpas (44,8%) memiliki penerimaan diri yang rendah.Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagian besar andikpas memiliki tingkat penerimaan diri yang tinggi sehingga hal ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada komponen tentang perasaan mampu, perasaan dihargai serta perasaan diterima.
Kepribadian dan Performa Kerja pada Perawat di Tempat Kerja Danil Haq; Iyus Yosep; Taty Hernawaty
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jks.v6i2.5957

Abstract

This study aims to describe the relationship between the personality and work performance of nurses in the workplace. The method used is a scoping review with a descriptive approach using three databases, namely CINAHL, Google Scholar, and PubMed. The results showed that four articles discussed the relationship between personality and work performance in nurses. Nurses who know their character can improve optimal work performance. In addition, a job-appropriate nature helps nurses deal with work stress. So that nurses use adaptive coping and have high resilience in dealing with stressors that arise in the workplace. In conclusion, this shows the importance of nurses knowing their personalities to improve work performance in the workplace. Good workplace management can also form an upbeat disposition in achieving goals at work. Keywords: Personality, Nurse, Work performance, Workplace
Utilization of Learning Videos Using Canva Application Edward Gland Tetelepta; Ferdinand Salomo Leuwol; Taty Hernawaty; Rahyu Setiani
At-Tasyrih: jurnal pendidikan dan hukum Islam Vol. 9 No. 2 (2023): At-Tasyrih: Jurnal Pendidikan dan Hukum Islam
Publisher : P3M IAI Nusantara Batang Hari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/attasyrih.v9i2.199

Abstract

This article is useful to recognize how maximal learning using software-based tools (canva) and increase the knowledge of students at SD IT Masjid Raya Lantai Batu. Covid 19 requires schools to implement online-style learning as a result requiring elementary students to utilize digital applications to be a sense to help students in using presentation frames, concept maps, placards, and others. Activity applications using the Canva application can be directly applied and practiced in elementary schools because the application is cheap and also attractive. Canva is software that can be used by teachers to create interesting teaching materials. The purpose of this activity is to improve teachers' ability to be creative in shaping teaching materials using the canva application. The results of making learning videos using the canva application for class v SD IT Masjid Raya Batu Floor gave many positive effects, this can be shown from the results of making learning videos using the Canva application and none of the students gave a negative impression. Keywords: Canva, Elementary School, Learning.
PENERAPAN STRATEGI PENATALAKSANAAN WAHAM PADA PASIEN SKIZOFRENIA Milenia Shafaria; Taty Hernawaty; Imas Rafiyah
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 8 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Agustus 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i8.1404

Abstract

Skizofrenia di Indonesia menunjukkan peningkatan dari yang sebelumnya 1,7 permil menjadi 7 permil di tahun 2018. Skizofrenia terdapat dua gejala psikotik utamanya merupakan halusinasi dan waham. Gangguan isi pikir: waham jauh lebih jarang daripada kondisi lain seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan mood lainnya. Penanganan waham dapat berupa penerapan strategi penatalaksaan umum untuk menurunkan intensitas waham yang dialami seperti orientasi realita, melatih aspek positif, dan patuh dalam pengobatan. Tujuan: penelitian ini untuk menggambarkan penerapan strategi penatalaksanaan waham pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan gangguan isi pikir: waham agama. Metode: Metode penelitian menggunakan pendekatan laporan kasus kepada satu pasien dengan menggunakan proses asuhan keperawatan jiwa meliputi pengkajian, perencanaan (Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)), implementasi dan evaluasi. Analisis data yang digunakan yaitu pengelompokan data sesuai dengan tanda gejala diagnosa keperawatan. Hasil: Hasil yang didapatkan adalah diagnosa keperawatan prioritas pasien gangguan isi pikir: waham. Setelah diberikan tindakan keperawatan selama tujuh hari menggunakan strategi penatalaksanaan (SP) 1-3 kriteria hasil tercapai. Kesimpulan: Penerapan strategi pelaksanaan dapat menurunkan intensitas waham Tn.S dengan Tn.S mampu berorientasi terhadap realita, melakukan aspek positif dan patuh mengonsumsi obat dengan prinsip 8 benar
PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI PENDENGARAN Rosalia Firdaus; Taty Hernawaty; Suryani Suryani
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 8 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Agustus 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i8.1407

Abstract

Skizofrenia adalah jenis psikosis yang menduduki peringkat tinggi di antara semua gangguan jiwa. Halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada pasien dengan gangguan psikotik primer, dengan tingkat prevalensi seumur hidup 60-80% pada gangguan spektrum skizofrenia. Tujuan: Untuk memberikan data dan fakta terkait penanganan masalah keperawatan yang muncul akibat halusinasi. Penelitian ini menjelaskan asuhan keperawatan dengan halusinasi pendengaran.Metode: Menggunakan case study secara deskriptif. Penelitian menggunakan satu sampel pasien di RSJ Provinsi Jawa Barat yang mengalami halusinasi pendengaran. Pengkajian serta penelitian ini merupakan bentuk desain study case (studi kasus) dengan penatalaksanaan asuhan keperawatan. Penatalaksanaan keperawatan ini dari pengkajian, dilanjutkan dengan diagnosa keperawatan, lalu merencanakan intervensi yang akan dijalankan, hingga memastikan seluruh pengkajian dengan cara di evaluasi. Hasil: Penelitian menunjukkan adanya tanda-tanda halusinasi yang signifikan, seperti bicara kacau, tidak fokus saat diajak berkomunikasi, menutup telinga, ketakuatan, serta mondar-mandir hingga bersembunyi di kolong tempat tidur. Setelah dilakukan penatalaksanaan halusinasi selama empat hari, pasien tampak dapat mengontrol halusinasinya, sehingga dapat disimpulkan masalah halusinasinya teratasi. Kesimpulan: Pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan perawat harus melaksanakan pedoman Strategi Pelaksanaan berdasarkan kasus yang ditemukan untuk memudahkan proses asuhan keperawatan