Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisa Perbandingan Pemakaian Bahan Bakar Solar Fuel Oil (SFO) dan Liquefied Natural Gas (LNG) terhadap Kinerja Boiler di Unit Cold Rolling Mill (CRM) di PT X Yusuf, Yusvardi; Budi, Santoso
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan bakar yang dipakai saat ini pada boiler di PT. X khususnya di unit Cold Rolling Mill (CRM) adalah LNG (Liquefied Natural Gas) yang sebelumnya bahan bakar yang dipakai adalah Solar Fuel Oil (SFO), pergantian bahan bakar minyak ke gas dimulai sejak akhir tahun 2009. Alasan digantinya bahan bakar tersebut adalah karena efisiensi yang dihasilkan bahan bakar gas lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan ditambah dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar menjadi lebih besar.Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa boiler berbahan bakar LNG per jamnya rata – rata membutuhkan bahan bakar sekitar 347,52625 kg/jam dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.543.892,-/jam serta menghasilkan efisiensi rata – rata 89,9 %, jauh lebih baik dibandingkan boiler berbahan bakar SFO yang membutuhkan bahan bakar sekitar 485,375 liter/jam dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 3.979.104,-/jam serta menghasilkan efisiensi rata – rata 80,8%.
Rancang Bangun Filter Gas Buang Kendaraan Diesel Berbahan Baku Zeolite Bayah Baidhowi, Ahsan; Sudrajad, Agung; Yusuf, Yusvardi
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.219 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v5i1.556

Abstract

Zeolite merupakan salah satu jenis bahan galian non logam atau bahan galian mineral industri. Zeolite mempunyai beberapa sifat yaitu sifat dehidrasi, sifat absorben, sifat penukar ion, sifat sieving dan sifat katalisator. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat filter emisi gas buang berbahan dasar batu zeolite. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik perancangan dengan metode Quality Function Deployment (QFD) dimana perancangan produk yang dihasilkan berdasarkan permintaan dan kebutuhan konsumen. Perancangan filter emisi gas buang dilakukan dengan membentuk filter gas buang berbentuk spiral, sehingga memperbesar kontak permukaan agar penyerapan emisi gas buang lebih tinggi. Filter emisi gas buang di produksi dengan volume 450.000 mm, panjang 300 mm, tinggi 5 mm dan lebar 300 mm, sedangkan luas penampang 186.000 mm. Pengujian performance dari filter dilakukan dengan cara menggunakan variasi mesh pada zeolite, kemudian dilakukan uji SEM pada emisi yang di keluarkan darii tiap variasi.
ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR FUEL OIL (SFO) DAN LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG) TERHADAP KINERJA BOILER DI UNIT COLD ROLLING MILL (CRM) DI PT X Yusvardi Yusuf
Jurnal Teknika Vol 13, No 2 (2017): Edisi November 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v13i2.4016

Abstract

Bahan bakar yang dipakai saat ini pada boiler di PT. X khususnya di unit Cold Rolling Mill (CRM) adalah LNG (Liquefied Natural Gas) yang sebelumnya bahan bakar yang dipakai adalah Solar Fuel Oil (SFO), pergantian bahan bakar minyak ke gas dimulai sejak akhir tahun 2009. Alasan digantinya bahan bakar tersebut adalah karena efisiensi yang dihasilkan bahan bakar gas lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan ditambah dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar menjadi lebih besar.Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa boiler berbahan bakar LNG per jamnya rata – rata membutuhkan bahan bakar sekitar 347,52625 kg/jam dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.543.892,-/jam serta menghasilkan efisiensi rata – rata 89,9 %, jauh lebih baik dibandingkan boiler berbahan bakar SFO yang membutuhkan bahan bakar sekitar 485,375 liter/jam dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 3.979.104,-/jam serta menghasilkan efisiensi rata – rata 80,8%.
ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR FUEL OIL (SFO) DAN LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG) TERHADAP KINERJA BOILER DI UNIT COLD ROLLING MILL (CRM) DI PT X Yusvardi Yusuf; Santoso Budi
Jurnal Teknika Vol 12, No 2 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i2.6609

Abstract

Bahan bakar yang dipakai saat ini pada boiler di PT. X khususnya di unit Cold Rolling Mill (CRM) adalah LNG (Liquefied Natural Gas) yang sebelumnya bahan bakar yang dipakai adalah Solar Fuel Oil (SFO), pergantian bahan bakar minyak ke gas dimulai sejak akhir tahun 2009. Alasan digantinya bahan bakar tersebut adalah karena efisiensi yang dihasilkan bahan bakar gas lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan ditambah dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar menjadi lebih besar. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa boiler berbahan bakar LNG per jamnya rata – rata membutuhkan bahan bakar sekitar 347,52625 kg/jam dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.543.892,-/jam serta menghasilkan efisiensi rata – rata 89,9 %, jauh lebih baik dibandingkan boiler berbahan bakar SFO yang membutuhkan bahan bakar sekitar 485,375 liter/jam dan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 3.979.104,-/jam serta menghasilkan efisiensi rata – rata 80,8%.
Analisis prestasi mesin mobil diesel turbocharger yang diuji dengan dynamometer Yusvardi Yusuf; Ni Ketut Caturwati; Imron Rosyadi; Haryadi Haryadi; Syarif Abdullah
Jurnal Teknika Vol 15, No 2 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v15i2.6815

Abstract

Gas buang kendaraan adalah salah satu penyebab polusi udara di dunia khususnya kota-kota besar yang disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna pada mesin diesel dibutuhkan kompresi udara pada tekanan dan temperatur tinggi dan jumlah bahan bakar yang sesuai dimana kondisi udara tersebut harus mampu membakar bahan bakar pada saat diinjeksikan ke ruang bakar. Untuk itu diperlukan turbocharger  untuk menghasilkan pembakaran yang lebih baik sehingga gas buang yang dihasilkan lebih ramah lingkungan. Turbocharger selain digunakan untuk menghasilkan pembakaran yang lebih baik juga membantu meningkatkan daya mesin menjadi lebih besar dengan kapasitas silinder yang sama. Dari pengujian didapatkan kenaikan torsi maksimum sebesar 18,31 N.m pada 2000 rpm dan tanpa turbocharger torsi maksimumnya sebesar sebesar 16,52 N.m pada 1800 rpm. Untuk maksimum daya dengan turbocharger dicapai 3800 rpm yaitu 57,24 kW dan tanpa turbocharger pada 3800 rpm yaitu 52,15 kW. Untuk konsumsi bahan bakar spesifik pada torsi maksimum dengan turbocharger sebesar 154,8 gr/ps.h dan tanpa turbocharger yaitu 172,3 gr/psh. Dengan turbocharger tekanan efektif rata-rata maksimum dicapai pada 2000 rpm yaitu 9,20 kg/cm2 dan tanpa turbocharger pada 1800 rpm sebesar 8,30 kg/cm2. Untuk batas asap pada mesin yang menggunakan turbocharger hasil pengukuran batas asap maksimum 2,07g/m3 sedangkan pada mesin tanpa turbocharger hasilnya adalah 4,53g/m3.
Analisis perancangan cooler box berbasis termoelektrik terhadap varian penggunaan thermal paste, faktor lingkungan dan heatsink Imron Rosyadi; Haryadi Haryadi; Novreza Pratama; M Haikal Fasya; Ade Irman; Aswata Aswata; Yusvardi Yusuf
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.13040

Abstract

Thermoelectric is a semi-conductor module that is commonly used in portable cooler box because it is light, saves electricity and does not require a large space. This thermoelectric based on cooling technology design is expected to provide data and analysis results that help cooler box designers to produce the best performance The purpose of this research is to study the effect of using thermal paste, environmental factors and heatsink. The results of the study show  that testing with thermal paste obtained the best conditions with the average temperature of the cold side being -1.17 oC with the best temperature being -6.05 oC. In the test conditions in the box if proven better than the open temperature conditions with a temperature difference of 7.4 oC. In the heatsink test, there was a decrease in performance caused by the influence of the conductivity of the heatsink material, which was 4.87o C.
Analisa performa sistem pendinginan absorpsi menggunakan energi panas matahari pada sebuah gedung perkantoran Yusvardi Yusuf
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.316 KB)

Abstract

Abstract:Air-conditioning in buildings is directly responsible to the greenhouse effect and depletion of the ozone layer, caused bydestructive gases released into the atmosphere from conventional air conditioning system. The needs for a new sustainableconcept in air conditioning system for buildings is crucial. Refrigeration absorption system powered by solar energy has manybenefits e.g. the use of environmentally friendly liquid like water and brine solution. This could save energy and environmentallyfriendly. The refrigeration absorption system can be used independently or combined with conventional air conditioning. Thissystem could use solar energy in order to save energy consumption and reduce the CO2 emission.Keywords: air conditioning, system absorption, the absorption chillerAbstrak:Pengkondisian udara pada bangunan gedung bertanggungjawab langsung terhadap efek rumah kaca dan penipisan lapisanozon, disebabkan gas-gas perusak yang terlepas di atmosfer dari system pengkondisian udara konvensional. Dibutuhkanimplementasi konsep baru berkelanjutan di dalam sistem pengkondisian udara pada bangunan gedung adalah hal yang sangatkrusial. Sistem pendinginan absorpsi dengan bertenaga panas matahari memiliki banyak keuntungan dengan penggunaan fluidakerja yang tidak merusak seperti air, atau berupa larutan garam. Ini merupakan salah satu bentuk penghematan energi danaman bagi lingkungan. Dapat digunakan pada system yang berdiri sendiri atau pengkondisian udara konvensional. Tujuanutamanya adalah untuk memanfaatkan energi panas matahari untuk mereduksi konsumsi energi dan emisi gas CO2.Kata kunci: Pengkondisian udara, sistem absorpsi, chiller absorpsi
(Performance of Gas Turbine Cooling System (Radiator) at PLTGU XYZ against Environmental Air Temperature) Ni Ketut Caturwati; Yusvardi Yusuf; Muhammad Ilham Al Faiz
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 5 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v5i1.889

Abstract

The heat exchanger is an important component in the gas and steam power plant (PLTGU) industry. One of the most important heat exchangers in gas turbine cooling systems is the gas turbine radiator. The gas turbine radiator functions to cool the cooling water, which circulated to various components of the gas turbine by using environmental air as the cooling medium. The purpose of this study was to determine the effect of environmental temperature on the performance of gas turbine radiators and to compare operational data in 2017 with operational data when the study conducted in 2019. Data collected for 3 days with 2-3 hour intervals. Data processing and analysis shows that the higher the ambient temperature, the higher the radiator effectiveness value. Data in 2017 shows the highest average value of effectiveness obtained at an ambient air temperature of 35 ˚C of 71,274%. Meanwhile, data in 2019 shows the highest average value of effectiveness at an ambient air temperature of 35 ˚C of 58,859%. Thus, the average effectiveness value of gas turbine radiators has decreased by 12,415% from 2017 to 2019
UJI PERFORMA MESIN MOBIL TAWON 664 CC BERDASARKAN AKSELERASI DAN VARIASI PEMBEBANAN Muhamad Faiz; Agung Sudrajat; Yusvardi Yusuf
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Vol 8, No 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v8i1.14062

Abstract

                                                    AbstrakPenelitian ini membahas tentang pengaruh Variasi beban terhadap Akselerasi dan Konsumsi Bahan Bakar. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui seberapa besar nilai tingkat Akselerasi dan Konsumsi bahan bakar yang dihasilkan dengan menggunakan Variasi beban. Beban ditempatkan di muatan penumpang pada Mobil Tawon 664 cc masing – masing sebesar 80 kg, 160 kg, 240 kg, 320 kg, 400 kg. Penelitian dilakukan dengan membandingkan Variasi beban terhadap muatan penumpang sebanyak 5 variasi beban yang berbeda. Pengujian ini dilakukan mengintari lintasan yang sudah ditentukan yaitu pada jarak 100 m, 200 m, 300 m untuk mengetahui nilai Akselerasi pada Mobil Tawon 664 cc dengan Variasi beban yang berbeda. Sedangkan untuk mengetahui nilai Konsumsi bahan bakar dilakukan di lintasan yang sudah ditentukan dengan ukuran volume yaitu 100 ml per Variasi beban yang berbeda untuk melihat jarak tempuh terjauh untuk setiap kali percobaan. Pada jarak 100 m dapat diketahui bahwa percepatan yang didapat pada mobil tawon 664 cc mampu mencapai sebesar 0,799 m/s. Dengan jarak 200 m mampu mencapai percepatan sebesar 0,760 m/s². Dengan jarak 300 m mampu mencapai percepatan sebesar 0,675 m/s². Hal ini menunjukan bahwa beban muatan 80 kg menjadi beban muatan yang paling optimal, dibandingkan dengan 4 Variasi beban lainnya. Pada putaran mesin 2500 rpm menggunakan variasi beban 80 kg mendapatkan sfc sebesar 0,1000 kg/kwh. Pada putaran mesin 2500 dengan variasi beban 160 kg mendapatakan sfc sebesar 0,1026 kg/kwh. Pada putaran mesin 2500 rpm dengan variasi beban 240 kg mendapatkan sfc sebesar 0,1045 kg/kwh. Pada putaran mesin 2500 rpm dengan variasi beban 320 kg mendapatakan sfc sebesar 0,1079 kg/kwh. Pada putaran mesin 2500 rpm dengan variasi beban 400 kg mendapatkan sfc sebesar 0,1093 kg/kwh. Hal ini menunjukan bahwa  beban muatan 80 kg menjadi konsumsi bahan bakar paling hemat dibandingkan dengan kondisi beban muatan 400 kg. Kata kunci: Variasi beban, Akselerasi, Konsumsi bahan bakar, Mobil Tawon 664 cc
ANALISA PENGUJIAN PERFORMA SISTEM KEMUDI PADA MOBIL TAWON Miftahc Giri Pramuaji; Agung Sudrajat; Yusvardi Yusuf
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Vol 8, No 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jptm.v8i1.14087

Abstract

Mobil tawon merupakan mobil nasional yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya yang lokasi industrinya di Rangkasbitung – Banten. Mobil tawon masih memiliki desain sangat sederhana dan juga mesin dengan kapasitas kecil. Sistem kemudi mempengaruhi kenyamanan dan keamanan kendaraan saat melaju di jalan lurus maupun tikungan pada kecepatan lambat ataupun kencang. Penelitian ini bertujuan untuk “analisa pengujian performa sistem kemudi pada mobil tawon”. Untuk performa sistem kemudi terutama pada bagian rack dan pinion dikarenakan pada bagian ini sangat berpengaruh dalam pembelokan sistem kemudi kendaraan. Dengan dilakukan nya pengujian kerenggangan antara pusat kemudi dengan roda kemudi dengan pembelokan setiap 45° didapatkan kerenggangan saat di belokan ke arah ke kiri dan kekanan, untuk pembelokan ke arah kanan pada bagian sistem kemudi mencapai 540° sedangkan ke arah kiri hanya 360°. Salah satu analisa yang terjadi ialah adanya kerusakan pada gigi rack dan pinion, dan mobil tawon mengalami understeer saat berbelok.