Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia

UJI ANTI BAKTERI OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L) TERHADAP Streptococcus mutans Siti - Sariyah; Diki Prayugo Wibowo; Sohadi - Warya
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.188 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v1i2.17

Abstract

AbstrakTanaman kemangi (Ocimum americanum L) secara empiris diketahui mempunyai aktivitas dalam menghambat Streptococcus mutans yaitu bakteri yang selama ini dikenal sebagai penyebab karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari suatu sediaan yang mengandung ekstrak etanol herba kemangi dalam bentuk sediaan obat kumur. Konsentrasi hambat minimum ekstrak kemangi adalah 0,3% b/v. Hasil formulasi sediaan obat kumur ekstrak kemangi memperlihatkan larutan berwarna coklat, beraroma mint dan kemangi, memiliki rasa manis dan mint. Sediaan obat kumur ekstrak kemangi mampu membunuh bakteri uji dengan waktu kontak 60 detik. Formula obat kumur ekstrak kemangi yang dibuat relatif stabil secara fisik selama 35 hari waktu pengamatan. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa formula yang mengandung ekstrak kemangi (1,25%), natrium benzoat (0,1%), alkohol 95% (0,5%), sorbitol (20%), gliserin (10%), aqua menthae-piperetae (0,5%), dan aquadest merupakan formula yang paling baik aktivitasnya. Kata Kunci : Obat kumur, Kemangi (Ocimum americanum L), Streptococcus mutans, Karies gigi.  AbstractKemangi herbs (Ocimum americanum L) empirically has inhibitory activity against the Streptococcus mutans bacteria that known to cause dental caries. This research aimed to inquire the antibacterial activity of a preparation containing ethanol extract of kemangi herbs in mouthwash dosage forms. Minimum Inhibitory Concentration of kemangi extract was 0,3% w/v. Performance of the gargle formula of kemangi extract showed the brown solution that has the odor of mint and "kemangi", and also taste of mint and sweet. Kemangi extract has a bactericide character against the Streptococcus mutans bacteria with a contact time of 60 seconds. The gargle formula physically stable during 35 days observation. The result showed that the antibacterial activity of the formula containing kemangi extract (1.25%), sodium benzoate (0.1%), alcohol 95% (0.5%), sorbitol (20%), glycerin (10%), aqua menthaepiperetae (0.5%), and aquadest is the best formula. Keywords: Gargle, Kemangi (Ocimum americanum L.), Streptococcus mutans, Dental caries.
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN Ficus pubinervis DENGAN METODE MIKRODILUSI Feronia - Reni; Diki Prayugo Wibowo; Dewi - Astriany
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.306 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v5i2.56

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian antibakteri terhadap ekstrak dan fraksi daun Ficus pubinervis dengan metode mikrodilusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat daun Ficus pubinervis memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan Bacillus subtilis) serta bakteri gram negatif (Escherchia coli, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), dan Pseudomonas aeruginosa) terkecuali fraksi air yang tidak menunjukkan aktivitas antibakteri. Kemudian dilakukan karakterisasi ekstrak dan fraksi dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Ekstrak etanol daun Ficus pubinervis menunjukkan aktivitas antibakteri dengan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum lebih dari 1000 mg/mL, sedangkan pada fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat menunjukkan Konsentrasi Hambat Minimum lebih dari 1000 mg/mL.  Kata kunci : daun Ficus pubinervis, antibakteri, mikrodilusi, kromatografi lapis tipis  AbstractThere has been conducted research to determine antibacterial activity of extracts and fractions from Ficus pubinervis leaf using microdilution method. The research shows that ethanol extracts, n-hexane fraction and ethyl acetate fraction have antibacterial activity towards gram-positive bacteria (Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, and Bacillus subtilis) and gram negative bacteria (Escherchia coli, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), and Pseudomonas aeruginosa) but water fraction doesn’t showed any antibacterial activity. Extract and fractions of Ficus pubinervis were characterized by Thin Layer Chromatography (TLC) method. Ethanol extract of Ficus pubinervis leaf showed antibacterial activity with Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) were found more than 1000 mg/mL, while the n-hexane fraction and ethyl acetate fraction showed Minimum Inhibitory Concentration (MIC) more than 1000 mg/mL.  Keywords : Ficus pubinervis leaf, antibacterial, microdilution, thin layer chromatography
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BERBAGAI VARIETAS BIJI KEDELAI LOKAL INDONESIA siti uswatun; Diki Prayugo Wibowo; Hasna Fauziah Nurgandi; Siti Aminah; Yuliana Anggraeni
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.661 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v10i2.167

Abstract

Kedelai saat ini menjadi objek penelitian di bebrapa negara, termasuk Indonesia. Penelitian mengarah pada peningkatan mutu gizi kedelai. Lembaga riset pengembangan benih kedelai telah menghasilkan varietas-varietas unggul yang di lepas bagi petani agar didapatkan kedelai dengn kualitas baik. Jenis kedelai, lokasi geografis, dan metode pengolahan memberikan pengaruh besar pada kandungan senyawa aktif dalam biji kedelai. Satu hal yang penting dari kedelai sebagai pangan fungsional adalah kandungan isoflavon sebagai metabolit sekunder. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada biji kedelai varietas Burangrang, Deja 1 Derap 1, Gepak Kuning, Detam, Devon, Demas 1, Dena 1, dan Gema. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode kolorimetri, menggunakan radikal DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrilhidrazil). Seluruh varietas biji kedelai positif memiliki aktivitas antioksidan yang beragam, aktivitas antioksidan tertinggi dimiliki oleh kedelai varietas Dena (2818,36 µg/ml) dan aktivitas antioksidan terendah dimiliki oleh kedelai varietas Derap (5112,567 µg/ml). berdasarkan nilai IC50, keseluruhan biji kedelai termasuk dalam katagori lemah