Bambu memiliki banyak kegunaan untuk berbagai kebutuhan, seperti bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Bambu merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui sehingga budidaya bambu penting dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Potensi budidaya bambu cukup besar di Sulawesi Tenggara karena banyaknya jenis dan sebaran bambu yang dapat menjadi sumber bibit. Dengan demikian identifikasi bambu sebagai sumber bibit dan lokasi persebarannya penting dilakukan. Hasil menunjukkan terdapat 13 jenis bambu sumber bibit, yaitu Gigantochloa apus, Bambusa arundinacea wild, Bambusa blumeana, Dendrocalamusasper Schult. F. Backer, Bambusa atralindl, Bambusa vulgaris vittata, Melocana baccifera, Asparagus cochinchinensis, Bambusa multiplex, Bambusa vulgaris, Dinochlo amalayana, Gigantochloa atter, Schizostachyum mosum. Jenis bambu sumber bibit paling banyak persebarannya adalah Gigantochloa apus (Bambu Apus) dan yang paling sedikit adalah Dinochloa malayana hanya terdapat di Kabupaten Kolaka Timur dan Schizostachyum mosum, Gigantochloa atter yang hanya terdapat di Kabupaten Muna.