Lukmanul Khakim
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Intizar

Psikoterapi al-Qur’an Sebagai Sebuah Konsep dan Model Lukmanul Hakim
Intizar Vol 19 No 1 (2013): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui gambaran psikoterapi Quran sebagai konsep dan model serta implikasinya bagi kesehatan mental. Manfaat dari penelitian ini, untuk menjadi bagian dari pengembangan dan penguatan teori psikologi Islam, khususnya di bidang psikoterapi dan kesehatan mental. Variabel penelitian yang akan dikaji adalah psikoterapi Quran sebagai konsep dan model. Konsep yang menggambarkan desain atau ide Qur'an tentang visi manusia dan misi sebagai khalifatullah fi al-ardh (pengganti Allah di bumi) dan sebagai hamba Allah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa psikoterapi Quran memiliki jangkauan yang lebih luas dari psikologi umum. Selain memperhatikan proses penyembuhan, penekanan pada upaya perbaikan diri, seperti membersihkan hati, efek impuls primitif menguasai, meningkatkan derajat nafs, menumbuhkan moral yang baik dan meningkatkan potensi untuk menjalankan amanah sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi. Juga mengembalikan seseorang dengan alam suci atau kembali ke jalan yang lurus, yang berarti bahwa psikoterapi Qur'an juga memberikan bimbingan kepada seseorang untuk menemukan esensi dari dirinya, menemukan Tuhan dan menemukan rahasia Allah.The purpose of the research, know the description of psychotherapy Koran as a concept and model, and its implications for mental health. Benefits of the research, to be part of the development and strengthening of the psychological theories of Islam, especially in the field of psychotherapy and mental health. The research variables to be studied is psychotherapy Koran as a concept and model. The concept that describes a design or idea Qur'an about human vision and mission as khalifatullah fi al-ard (successor of Allah on earth) and as a servant of Allah (servant/ worshiper of Allah). And models that describe the pattern (eg, reference, range and so on) of psychotherapy Koran on cognitive and mental aspects. The results of the study that while psychotherapy Koran scope and a wider range of general psychology or psychotherapy. In addition to paying attention to the healing process, emphasis on self-improvement efforts, such as cleaning the heart, mastering effects of primitive impulse, increasing the degree of nafs, cultivate good moral and increase the potential to carry out the mandate as a servant of God and inheritors of the earth. Also restores a person by nature is sacred or go back to the straight path, meaning that psychotherapy Qur'an also gives guidance to somebody to find the essence of himself, find his God and discover the secrets of God.
Budaya Tutur dalam Tafsir Melayu (Studi Wacana Peribahasa Melayu dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka) Lukmanul Hakim
Intizar Vol 24 No 1 (2018): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v24i1.1968

Abstract

Peribahasa Melayu berupa pepatah, perumpamaan, pemeo dan pantun atau sajak dalam Tafsir Al-Azhar karya Hamka sebagai wacana budaya, politik dan agama, dapat dipahami dengan baik melalui metode pendekatan analisis wacana kritis (AWK). Pendekatan ini dapat dengan jelas mengungkapkan hubungan antara wacana (discourse), kekuasaan, dominasi, ketidaksetaraan sosial yang berkembang mengiringi hadirnya wacana tersebut dengan memfokuskan pada bahasa yang digunakan, wacana yang dibangun, interaksi verbal dalam kegiatan komunikasi. Dilihat dari analisis wacana kritis, peribahasa Melayu yang dibawakan Hamka dalam Tafsir al-Azhar memperlihatkan adanya tiga aspek produksi makna dalam kehidupan sosial yang menyiratkan adanya kepentingan, maksud dan tujuan tertentu, atau bahkan nilai yang disembunyikan di balik peribahasa Melayu yang digunakan oleh Hamka, yakni aspek budaya, politik dan agama.